1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (YULIANTO BAMBANG SETYADI) DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH * Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata kuliah wajib dalam penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Mata kuliah ini diarahkan agar dapat membentuk mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; demokratis yang berkeadaban; menjadi warganegara yang memiliki daya saing; berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Penilaian akhir keberhasilan belajar mahasiswa pada mata kuliah ini menggunakan pendekatan acuan patokan (PAP) dengan unsur penilaian meliputi: kehadiran, tugas, UTS, dan UAS. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) 2 (Yulianto Bambang Setyadi)
SUBSTANSI KAJIAN/MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2. IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME 3. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA, SERTA INTEGRASI NASIONAL. 4. NEGARA DAN KONSTITUSI/ SISTEM KONSTITUSI INDONESIA 5. NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 6. IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA 7. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA INDONESIA 8. KONSEP DASAR DAN PRINSIP DEMOKRASI 9. IMPLEMENTASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI DI INDONESIA 10. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA 11. DINAMIKA IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA 12. KETAHANAN NASIONAL INDONESIA: Pengertian dan sejarah,unsur-unsur, serta
pendekatan Asta Gatra dalam mewujudkan Ketahanan Nasional Indonesia.
13. GLOBALISASI DAN KETAHANAN NASIONAL SERTA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA. 14. PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI INDONESIA PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 3
DASAR HUKUM: 1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi Wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa. 2. UURI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa
terkait kurikulum nasional setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan
mata kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Agama, dan Bahasa Indonesia. 3. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No.43/DIKTI/Kep/2006 tgl.2 Juni 2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi telah menetapkan: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia merupakan kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/ kelompok PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 4 Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 43/DIKTI/Kep/2006 tgl.2 Juni 2006 VISI KELOMPOK MPK (Pasal 1): Visi Kelompok MPK di Perguruan Tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
MISI Kelompok MPK (Pasal 2):
Misi kelompok MPK di Perguruan Tinggi membantu mahasiswa meman- tapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan,dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimiliki- nya dengan rasa tanggung jawab. PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 5
KOMPETENSI KELOMPOK MPK {Pasal 3 ayat (1)}:
Standar Kompetensi Kelompok MPK yang wajib dikuasai mahasiswa meliputi pengetahuan tentang nilai-nilai agama, budaya, dan kewarga- negaraan dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari; memiliki kepribadian yang mantap; berpikir kritis; bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis; berpandangan luas; dan bersikap demokratis yang berkeadaban.
KOMPETENSI DASAR MATA KULIAH PKn {Pasal 3 ayat (2) b}:
Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; demokratis yang berkeadaban; menjadi warganegara yang memiliki daya saing; berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 6 TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dilakukan oleh hampir seluruh
bangsa di dunia dengan menggunakan nama seperti: civic education, citizenship education, atau democracy education. PKn memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, ber-tanggungjawab, dan berkeadaban. Civic International (1995): Pendidikan demokrasi penting bagi pertumbuhan “civic culture” untuk keberhasilan pemerintahan. Satu tujuan penting pendidikan “civic” maupun “citizenship” untuk mengatasi political apatism demokrasi. Semua negara yang secara formal menganut demokrasi menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan demokrasi, rule of law, HAM, dan perdamaian, serta selalu mengkaitkan dengan kondisi situasional negara dan bangsa masing-masing. PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 7 TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewar- ganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu mencapai tujuan: 1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang meng- apresiasi nilai-nilai moral-etika dan religius. 2. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air. 4. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggung- jawab, serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi. 5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan