Pend.

Kewarganegaraan Pertemuan ke 2
1
NASIONALISME DAN IDENTITAS NASIONAL

NASIONALISME:
1.Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri
2.Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial/aktual bersama-sama mencapai,mempertahankan,
dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan
kekuatan bangsa itu, yaitu semangat kebangsaan.
3.Menyatakan suatu afinitas kelompok yang didasarkan atas
bahasa, budaya, keturunan bersama, atau terkadang pada
agama dan wilayah bersama, terhadap semua pengakuan lain
atas loyalitas seseorang.
PROBLEMA NASIONAL :
1. MELEMAHNYA KEBANGGAAN NASIONAL (NATIONAL PRIDE)
2. MELEMAHNYA NASIONALISME
3. KABURNYA IDENTITAS NASIONAL
 2
FAKTOR PENYEBAB UTAMA :
1. GLOBALISASI DAN INTERNASIONALISASI INSTITUSI POLITIK
2. UNIVERSALISME KEBUDAYAAN YANG DISEBARKAN MELALUI:
MEDIA ELEKTRONIK, PENDIDIKAN, KAMPANYE MELEK HURUF,
URBANISASI, DAN MODERNISASI.
3. SERANGAN THD. KONSEP BANGSA DARI TEORI ANTI NASIONAL
(KONSEP “KOMUNITAS TERBAYANG”/IMAGINED COMMUNITY).
MEMBANGUN DAN MEMPERKUAT IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL MUNCUL SBG HASIL INTERAKSI HISTORIS
EMPAT FAKTOR: PRIMER, PENDORONG, PENARIK, DAN REAKTIF.
1. PRIMER: ETNISITAS, TERITORIAL, BAHASA, AGAMA, DAN SEJENISNYA
2. PENDORONG: PEMBANGUNAN KOMUNIKASI & TEKNOLOGI, LAHIRNYA
ANGKATAN BERSENJATA MODERN, DAN SENTRALISASI MONARKHIS.
3. PENARIK: KODIFIKASI BAHASA DALAM GRAMATIKA YANG RESMI,
TUMBUHNYA BIROKRASI, DAN PEMANTAPAN SISDIKNAS.
4. REAKTIF: PENINDASAN, DOMINASI, DAN PENCARIAN IDENTITAS
ALTERNATIF MELALUI MEMORI KOLEKTIF RAKYAT.
 REALITAS SOSIO-KULTURAL 3
CIRI UTAMA STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA :
1. SECARA HORISONTAL DITANDAI KENYATAAN BAHWA KESATUAN SOSIAL
BERDASARKAN PERBEDAAN SUKU, AGAMA, ADAT ISTIADAT, KEBUDAYAAN.
2. SECARA VERTIKAL DITANDAI OLEH ADANYA PERBEDAAN ANTARA LAPISAN
ATAS DAN LAPISAN BAWAH YANG CUKUP TAJAM.
LAHIR KONSEP BHINNEKA TUNGGAL IKA
PROBLEMA KEMAJEMUKAN INTEGRASI NASIONAL
FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KONFLIK ANTAR ETNIS:
1. BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
2. PEMBANGUNAN EKONOMI YANG TIDAK MERATA
3. LEMAHNYA KEMAMPUAN MEMBANGUN KESADARAN KEBANGSAAN
SEBAGAI SUATU NEGARA BANGSA YANG BERSATU.
**MEMICU TERJADINYA DISINTEGRASI
FAKTOR PENGHAMBAT INTEGTRASI NASIONAL BANGSA INDONESIA:
1. ADANYA PEMBELAHAN HORISONTAL MASYARAKAT YANG BERAKAR
PADA PERBEDAAN SUKU, RAS, AGAMA, DAN GEOGRAFI.
2. ADANYA PEMBELAHAN VERTIKAL BERUPA PERBEDAAN ANTARA
ELIT DAN MASSA: LATAR BELAKANG PENDIDIKAN MASYARAKAT
PERKOTAAN MENYEBABKAN KAUM ELIT BERBEDA DARI MASSA
YANG BERPANDANGAN TRADISIONAL DI PEDESAAN.
TINDAKAN MENGGALAKKAN KEMBALI KESADARAN IDENTITAS
STRATEGIS NASIONAL YANG BERCIRIKAN MAJEMUK.
 IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA 4

Identitas Nasional (national identity) adalah kepribadian

nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain.
Beberapa faktor yang menjadikan setiap bangsa memiliki
identitas yang berbeda-beda: keadaan geografi, ekologi,
demografi, sejarah, kebudayaan, dan watak masyarakat.
Identifikasi unsur-unsur identitas nasional bangsa Indonesia:
1. Identitas nasional dalam konteks bangsa (masyarakat Indonesia)
cenderung mengacu pada kebudayaan atau karakter khas. Contoh:
masyarakat Indonesia di luar negeri membuat organisasi
paguyuban Indonesia di tempat mereka tinggal.
2. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan. Contoh: bahasa nasional, bendera, lagu
kebangsaan, lambang negara Garuda Pancasila, dll.
**Kedua unsur identitas nasional ini secara nyata terangkum dalam
Pancasila. Pancasila dengan demikian merupakan identitas
nasional kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 5

Dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional

1. Faktor primordial, yaitu faktor bawaan yang bersifat
alamiah yang melekat pada bangsa tersebut, seperti
geografi, ekologi, dan demografi.

2. Faktor kondisional, yaitu keadaan yang mempengaruhi

terbentuknya identitas tersebut, misalnya sejarah yang
dialami oleh suatu bangsa