Contoh,
Seseorang dapat dengan mudahnya menyebarkan informasi yang tidak
benar di media sosial seperti : mengambil, menyimpan dan menggunakan
media atau konten tanpa seijin pemiliknya atau melanggar privasi
seseorang tanpa memikirkan dampak yang diakibatkan.
Maka dari itu, interaksi di dunia digital tidak dapat dipisahkan dengan
norma dan etika yang ada di masyarakat.
Teknologi informasi berperan untuk mempermudah hidup manusia,
sedangkan etika berperan sebagai landasan nilai mengenai apa yang
baik dan apa yang tidak baik dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Dalam perkuliahan ini akan dibahas tentang etika dalam TIK yang
mencakup tentang :
1). Etika umum dalam TIK,
2). Privasi dan keamanan informasi,
3). Hak atas kekayaan intelektual, serta
4). Etika sebagai profesional di bidang TIK.
Melalui kuliah ini diharapkan dapat membuka wawasan dan meningkatkan
kesadaran kita dalam memanfaatkan teknologi informasi yang beretika.
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak atas sesuatu "benda" yang
berasal dari otak.
Konsekuensi dari batasan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini adalah,
terpisahnya antara hak atas kekayaan intelektual itu dengan hasil material yang
menjadi bentuk jelmaannya.
Yang dilindungi dalam kerangka hak atas kekayaan intelektual adalah haknya,
bukan invensi dari hak tersebut.
Contohnya : Hak Cipta, dan Hak Milik Perindustrian.
Pengguna Teknologi Internet terus meningkat dari tahun ke tahun.
Setidaknya itu terbukti dari data yang disajikan oleh APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).
APJII adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan aktifitasnya pada
lingkungan pengembangan industri Internet dari anggota kepada anggota
oleh anggota.
Mulai dari kegiatan seminar, training/workshop, penyebaran informasi dan lain
sebagainya sampai dengan turut aktif dalam program-program TI pemerintah
maupun bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu selama tidak
bertentangan dengan AD/ART.
Sumber Daya Manusia (SDM), dalam beberapa isu dalam kriteria SDM TlK
adalah mempunyai kemahiran dalam rekayasa software, membangun,
menggunakan, menilai dan melaksanakan sistem informasi atau dengan kata
lain harus memiliki kemampuan hard skill (penguasaan bahasa pemrograman,
penguasaan database/DBMS atau software midleware, dan pengetahuan
jaringan) dan soft skill (kepemimpinan, komunikasi, metodologi pengembangan
sistem dan kerja team).
Desain dan Konten : Dengan kemajuan TlK dapat menikmati
informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten informasi akan
mempengaruhi pandangan dalam berbagai aktivitas. Maka desain dan
konten informasi harus benar- benar diperhatikan sebab pengguna TlK
sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya
dan yang lainnnya.
Jenis Pelanggaran Etika Penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
1. Hacker dan Cracker
Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk
menyebut
seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer yang
lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Menurut Mansield, hacker didefinisikan sebagai seorang yang memiliki
keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah
sistem operasi dan kode komputer pengaman lainya tetapi tidak
melakukan tindakan pengerusakan apapun tidak mencuri uang atau
informasi.
Sedangkan Cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki
ketertarikan untuk mencuri informasi, melakukan berbagai macam
kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan seluruh sistem
komputer.
Ada 3 Penggolongan Hacker dan Cracker, yaitu :
a. Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter tingkat
pemula untuk sekedar mencoba kekurang handalan system sekuritas
suatu perusahaan.
b. Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki motifasi untuk
mendapat keuntungan financial, sabotase dan pengrusakan data, type
kejahatan ini dapat dilakukan dengan banyak orang dalam
c. Political Hackers, aktifis politis (hactivist) melakukan pengrusakan terhadap
ratusan situs web untuk mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang
dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawannya.
5. Gambling
Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional, akan tetapi
perjudian sudah marak didunia cyber yang berskala global. Kegiatan ini
dapat diputar kembali di negara yang merupakan "tax heaven" seperti
cyman islands yang merupakan surga bagi money laundering. Jenis jenis
online gambling antara lain, Online Casinos, Online Poker.
6. Mobile gambling
Merupakan perjudian dengan menggunakan wireless device, seperti
PDAs, Wireless tabled PCs, berapa casino online dan poker online
menawarkan pilihan mobile. GPRS,GSM data, UMTS, IMode adalah
semua teknologi lapisan data atas nama perjudian gesit tergantung.