Anda di halaman 1dari 17

Pancasila Sebagai

Sistem Filsafat
Kelompok 4
Anggota Kelompok
1 4
Elvina Dwita 2 3 M Farhan

2011312023 Allvi Dayu Ghairu ‘Adiyyah 2010441005

2011311004 2011311007

5 7
Adha Maresya 6 Odelia Sabrina
Rahmi Aulia
2011312044 2011312011

2011311013
01
Makna Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
Pengertian Pancasila
Secara etimologis, berasal dari istilah “Panca Syiila” dengan
vokal i pendek yang maknanya “berbatu sendi lima” atau secara
harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca
Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna “5 aturan tingkah
laku yang penting.”

Pengertian Filsafat

Filsafat => suatu kebijaksanaan hidup untuk memberi suatu


pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas
pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah.
Pancasila Merupakan Suatu Filsafat

Pengembang filsafat pancasila : Soekarno (1955-1965).

Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila adalah filsafat negara


yang lahir karena hasil pemikiran yang mendalam, sistematik,
dan menyeluruh oleh para pendahulu yang dituangkan dalam
sistem yang tepat.

Filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang dalam dari


bangsa Indonesia yang diyakini sebagai norma dan nilai yang
benar, adil dan bijaksana.
02
Manfaat pancasila
sebagai sistem
filsafat
Manfaat pancasila sebagai sistem filsafat
Menjadi Falsafah Hidup Bangsa Sebagai Sumber dari Semua Sumber
Hukum
Sebagai Dasar Negara Memberi Substansi tentang Hakikat
Negara, Ide Negara dan Tujuan
Memberi Hakikat Kehidupan Bernegara
Bernegara Menjadi Perangkat Ilmu
Kenegaraan
Sebagai jiwa Bangsa Indonesia
Sebagai Pandangan Hidup
Sebagai Kepribadian Bangsa Bangsa Indonesia
Indonesia Sebagai Cita-Cita dan
Tujuan Bangsa Indonesia
03
Alasan Diperlukannya
Kajian Pancasila sebagai
Sistem Filsafat
Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus
Artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filosofinya
berdasarkan sistem dan cabang filsafat yang berkembang di Barat.

Filsafat Pancasila sebagai Gentivus Subjectivus


Artinya nilai-nilai Pancasila digunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang
berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tiga dimensi Genetivus Subjectivus :


1. landasan ontologis,
2. landasan epistemologis
3. landasan aksiologis
Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Artinya sebuah pemikiran filosofis atas hakikat sila-sila Pancasila sebagai dasar filosofis
negara Indonesia.

Prinsip-prinsip dalam Pancasila (Sastrapratedja (2010: 147--154)) :


1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa => pengakuan atas kebebasan beragama, sifat :
toleran
2. Prinsip Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab => setiap orang harus diperlakukan adil
3. Prinsip Persatuan => mengandung konsep nasionalisme politik
4. Prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan => demokrasi ditempuh melalui musyawarah mufakat
5. Prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia => hidup dalam kesejahteraan
Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila
Artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman bangsa Indonesia, kemudian menjadi
pandangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Penjabaran sila-sila Pancasila secara epistemologis :


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Digali dari pengalaman kehidupan beragam bangsa
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Digali dari pengalaman atas kesadaran masyarakat yang ditindas oleh penjajahan
3. Sila Persatuan Indonesia
Digali dari pengalaman keterpecahbelahan yang dilakukan penjajah
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Digali dari budaya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Digali dari prinsip gotong royong
Landasan Aksiologis
Artinya nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila

Penjabaran sila-sila Pancasila secara aksiologis :


• Sila pertama mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral.
• Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab.
• Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan kesetiakawanan.
• Sila keempat mengandung nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar.
• Sila keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong royong.
04
Dinamika dan Tantangan
Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat
Dinamika
Era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat “Philosofische
Grondslag” sebagai dasar kerohanian kehidupan bernegara. Pancasila merupakan
filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia

Era Soeharto, Pancasila sebagai sistem filsafat “weltanschauung” dimana filsafat


Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi
juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya.


Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik
Tantangan
kapitalisme
Bentuk tantangan : meletakkan kebebasan individual secara berlebihan
sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli,
gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.

Komunisme
Bentuk tantangan : dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat
menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
05
Urgensi Pancasila sebagai
sistem filsafat
Agar bisa diberikan Agar dapat
pertanggung jawaban membuka dialog
rasional dan mendasar dengan berbagai
perspektif baru

1 2 3 4

Agar bisa Agar dapat menjadi


dijabarkan lebih kerangka evaluasi
lanjut segala kegiatan

Anda mungkin juga menyukai