Oleh
Muhammad Al Faruq, M.H.I
Putusnya Perkawinan
Pengertian
Putusnya perkawinan juga berarti berakhirnya hubungan suami-istri.
Putusnya perkawinan terdapat 4 bentuk;
Putusnya perkawinan atas kehendak Allah, dengan cara matainya
salah seorang dari pasutri. Dengan kematian itu dengan sendirinya
berakhir pula hubungan perkawinan.
Putusnya perkawinan atas kehendak si suami oleh alasan tertentu dan
dinyatakan kehendaknya itu dengan ucapan tertentu. Perceraian dalam
bentuk ini disebut Talaq.
Putusnya perkawinan atas kehendak si istri karena istri melihat sesuatu
yang menghendaki putusnya perkawinan, sedang si suami tidak
berkehendak untuk itu. Kehendak untuk putusnya perkawinan yang
disampaikan si istri dengan cara tertentu ini diterima oleh suami dan
dilanjutkan dengan ucapannya untuk memutus perkawinan itu.
Putusnya perkawinan dengan cara ini disebut Khulu’.
Putusnya perkawinan atas kehendak hakim sebagai pihak ketiga
setelah melihat adanya sesuatu pada suami dan atau pada istri yang
menandakan tidak dapatnya hubungan perkawinan itu dilanjutkan.
Putusnya perkawinan dalam bentuk ini disebut Fasakh.
lanjutan
Selain empat bentuk putusnya perkawinan tersebut diatas, terdapat
pula tiga hal yang menyebabkan keharaman melakukan hubungan suami-
istri yang mana telah dihalalkan oleh agama karena adanya perkawinan
yang sah, namun hal tersebut tidak memutuskan hubungan perkawinan.
Terhentinya hubungan perkawinan dalam hal ini ada dalam tiga bentuk;
Suami tidak boleh menggauli istrinya karena ia telah menyamakan
istrinya dengan ibunya (mahram). Ia dapat meneruskan hubungan
suami istri bila si suami telah membayar kaffarat. Terhentinya
hubungan perkawinan perkawinan dalam bentuk ini disebut zhihar.
Suami tidak boleh menggauli istrinya karena ia telah bersumpah untuk
tidak menggauli istrinya dalam masa-masa tertentu, sebelum ia
membayar kaffarat atas sumpahnya itu. Namun perkawinan tetap utuh.
Terhentinya hubungan perkawinan dalam bentuk ini disebut Ila’.
Suami tidak boleh menggauli istrinya karena ia telah menyatakan
sumpah atas kebenaran tuduhan terhadap istrinya yang berbuat zina,
sampai selesai proses li’an dan perceraian dimuka hakim. Terhentinya
perkawinan dalam bentuk ini disebut li’an.
Thalaq
Pengertian