Anda di halaman 1dari 74

MANAJEMEN PERAWATAN

PSIKOSOSIOSPIRITUAL PADA
PASIEN KEMOTERAPI

Kemala Rita W, SKp, Sp.Onk, ETN, MARS, Ns.


TIM PERAWATAN KEMOTERAPI HIMPONI
Disampaikan pada Pelatihan
Perawatan Pasien Kanker Dengan Kemoterapi
Palembang, 6-9 Mei 2015
Obyektif
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
 Menjelaskan konsep dasar : penatalaksanaan pasien

kanker, kemoterapi & efek samping, sehat, sakit,


hubungan psikhososiospiritual dengan kanker.
 Menjelaskan dasar-dasar pendekatan perawatan
psikhososio spiritual
 Menjelaskan Gangguan konsep diri pada pasien

kemoterapi
 Mendemonstrasikan penanganan keperawatan

terhadap masalah psiko-sosio-spritual.


Pendahuluan
 CANCER

Operasi
Kemoterapi
Radiasi
Bio terapi
Hormonal terapi
Paliatif
Cancer treatment
 Surgery
 Chemotherapy
 Radiation
 Hormonal therapy Integrated
 Bio terapi Role of
STRESS nurse
 Palliative

Complementary /
Alternative therapies
Why Chemotherapy????
Kemoterapi
 Lebih 50 % kasus
pasien kanker 
Kemoterapi

 Pengobatan
Kemoterapi
Membunuh sel-sel
kanker menganggu
pertumbuhan sel sehat
sekitarnya
Efek Samping Kemoterapi
Sariawan
Rambut rontok

Fibrosis paru
Mual-muntah
Toksik ke jantung
diare
Reaksi lokal
Sistitis

Steril Gagal ginjal

Nyeri otot Supresi darah

Neuropati Plebitis
Permasalahan Pasien Kanker
 Penderitaan fisik & psikososiospiritual
 Stigma masyarakat terhadap penyakit
kanker penyakit yang mengerikan
 Pengobatan jangka panjang
 Sulit untuk sembuh
 Biaya yang tidak sedikit
 Klien & keluarga putus asa (hopeless)
 Tidak tercapainya tujuan hidup

Penderitaan Fisik :

Nyeri yang
berkepanjangan

 Rambut rontok,


Bau luka kanker
 mual, muntah, diare,
 Stomatitis
 Cepat lelah
 Asites
 Sesak napas
 Kaheksia
 Sulit tidur
 Depresi sel2 darah
 dll
Penderitaan Psikososiospiritual

 Takut, cemas, jijik, malu , mual /muntah


 Isolasi sosial
 Gangguan gambaran diri (Body Image)
 Pengobatan jangka panjang
 Biaya

 “Suster sakit saya bisa sembuh khan?”


 “Suster , kalau orang2 dekat saya, semua pada tutup hidung”
 “Zr anak saya tidak ada yang merawat di rumah”
 “Zr rasanya badan saya lemes karena terlambat di kemo”
 “Sejak saya sakit saya tidak bisa beribadah”
Penderitaan Psikhososiospiritual…..

 PENGUATAN KOPING

PERAWAT PROFESIONAL
MEMBERIKAN ASKEP
SECARA HOLISTIK
Konsep Dasar
 Konsep sehat sakit (WHO) Sehat adalah suatu kondisi taraf
kesehatan paling optimal terhadap kesehatan fisik mental
dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan

 Individu sebagai mahluk biopsikhososiospiritual yang utuh,


tak dapat dipisahkan satu sama lain saling mempengaruhi.

 Tidak ada derajat kehidupan, atau perubahan pada diri


seseorang baik perubahan fisik atau mental yang tidak
diikuti oleh perubahan dalam diri individu (Murry 1972)
Hubungan psikososiospiritual
dengan kanker

 PsychoSociospiritual Oncology hubungan


antara kanker dengan pikiran, /jiwa,
sosial, dan spiritual

 Creed : 25-40% klien gangguan fisik di Ranap 


Gangguan psikologik

 66% klien kanker - Depresi / Ansietas

 WHO : 20% klien kanker Depresi


Respon Psikososiospiritual

 Kehilangan kekuatan fisik / tidak


mandiri lelah
 Kehilangan peran
 Kehilangan relasi interpersonal
 hambatan komunikasi
 Kehilangan fungsi seksual
Respon….
 Loche & Gorman:
 Kehilangan integitas fisikperubahan
penampilankantong stoma gangguan fungsi
tubuh
 Kehilangan harapan hidup (life expectancy)
 Kehilangan kontrol diri
 Kehilangan integritas mental emosi labil
 Kehilangan kesempatan beribadah
5 tahap respon psikososial thd
kehilangan (Kubler Ross, 1969)
Denial (penolakan)
1. Mencoba untuk melupakan atau menutupi
kenyataan., shock dan tidakpercaya
2. Secara intelektual seseorang dapat menerima

hal-hal yang berkaitan dengan kehilanagn /


kematian, tetapi berbeda dengan tingkat emosi.
Denial merupakan defense mekanisme pertahanan
diri terhadap rasa cemas.
Anger ( Berontak / Marah)
 Berontak ,merasa Tuhan ‘ tidak adil ‘ atau tidak
berperasaan terhadap kenyataan harus dihadapi.
 Marah kepada Sang Pencipta.
 Merupakan tahap tersulit yang dilalui ps /
keluarga
 Timbul berbagai pertanyaan : “ mengapa harus
saya ? apa dosa saya ? “.
Bargaining (tawar menawar)
 Menuju tahap menerima. Pasien
tawar menawar untuk berbuat
baik jika diperpanjang hidupnya.
 Pasien menangis dan menyesal
Depresi
 Pasien sadar bahwa kematian tidak dapat
ditolak.
 Pasien merasa sepi ,merasa bahwa semua orang
meninggalkannya.
 Merasa tidak berguna.
 Tidak menolak faktor yang harus dihadapi.
 Fokus pada orang yang dicintai.”Apa yang
akan terjadi dengan istri dan anak saya., bila
saya sudah tiada…?
Acceptance (Menerima)
 Masa depresi sudah berlalu.
 Takut ditinggal sendiri.
 Kadang ingin ditemani.
 Peran Perawat :
 * menemani pasien
* bila mungkin bicara dengan pasien.
* Tanyakan apa yang dibutuhkan.
* Apakah butuh pertolongan perawat.
* Pintu kamar jangan ditutup
Holistic Nursing 
view a patient as a multi dimention

mind body
connection

spirit
Body tubuh
 Kondisi
penyakit yang
diderita
 Respon fisik

akibat penyakit
 Tindakan terapi

dll
Mind Pola fikir
 Membangun jiwa yang sehat juga
merupakan suatu proses. Kuncinya adalah
:
 1. Mengambil sikap berfikir yang positif.
 2. Menemukan sesuatu diluar diri sendiri
untuk dijadikan fokus hidup anda.
 3. Berusaha utnuk selalu berbahagia
dalam segala hal.
Spirit
 Spirit  bernapas (bahasa latin
spiritus pemberi kehidupan
 Spirit / bernapas adalah sesuatu

yang memberi kehidupan bagi


jiwa dan raga seseorang
  ketaatan beribadah
Spiritual well being
 Makna dan tujuan dalam hidup.
 Keterkaitan dan harmoni dengan diri dan
dunia sekitar kita.
 Hubungan dengan dunia spiritual/ (e.g kristen
Islam, Hindu,Budha, dll)
 Agama dan keyakinan berhubungan erat tetapi
tidak sama
 Kerangka kepercayaan yang dianut seseorang
yang mengungkapkan spiritualitas/ keyakinan
Hasil penelitian (Amerika)
  Penurunan angka mortalitas pada
pengidap penyakit yang hidup dalam
nuansa religi penuh spirit

 Penurunan angka kematian penyakit


jantung 53%
 Penurunan angka kematian penyakit
kanker hepar 74%
 Penurunan angka kematian bunuh diri 53%
Pertanyaan yang timbul ???
Apakah hidup saya mempunyai
makna dan nilai ?

Mengapa saya menderita


sekarang ?

Apakah saya dimaafkan atas


segala perbuatan salah saya
?

Apa yang akan terjadi setelah


saya mati ?

Saya tidak ingin meninggalkan


orang yang saya cintai.
Spiritualitas
 Lebih tenang
 Konsentrasi meningkat
 Berfikir positif
 Perasan Hidup sejahtera
 Pengurangan kadar hormon adrenalin dan
kortison serta meningkatkan kadar endorfin
Masalah
Psikhososiospiritual
pada pasien
KEMOTERAPI
GambaraN Diri
(Body image)
 Sikap yang secara sadar / tidak sadar yang
ditampilkan individu dalam memandang
diri/tubuhnya
 3 elemen yang membentuk body image

( Price 1990) :
 Body reality rambut rontok karena
kemoterapi,
 Body presentation rambut rontok , badan
kurus, mata cekung
 Body ideal  rambut tidak rontok dan tebal
Body image
 Dibentuk melalui kehidupan
 Disupport oleh faktor lingkungan & sosial
 Memberikan identitas pada individu
 Berdampak terhadap kemampuan individu untuk
tampil / eksistensi diri

 Perobahan body image


 Temporer  rambut rontok
Permanen mastektomi
Dampak gangguan body image


1Menolak untuk melihat dan
menyentuh bagian yang berubah.
2. Tidak dapat menerima perubahan
struktur dan fungsi tubuh.
3. Mengurangi kontak sosial sehingga
terjadi menarik diri.
4. Perasaan atau pandangan negatif
terhadap tubuh.
Dampak…….
 5. Mengungkapkan keputusasaan.
 6. Mengungkapkan ketakutan ditolak.
 7. Depersonalisasi (gangguan kepribadian).

 8. Menolak penjelasan tentang perubahan

tubuh
 9 MERASA MALU, dan MERASA TDK

BERGUNA
Intervensi keperawatan.
 Melakukan komunikasi terapeutik
 Mengenali karakteristik , kelebihan dan kekurangan ps.
 Tidak menunjukkan ekspresi negatif pada saat melihat
kekurangan pasien
 Memberikan informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan
 Mendahulukan kepentingan pasien dari pada
kepentingan pribadi perawat
 Berempati terhadap ungkapan penderitaan yang
disampaikan pasien
 Menghargai dan menghormati pendapat dan
keputusan ps
 Memberi motivasi kepada ps, untuk mengahadapi
penyakitnya secara realistis
 Membantu pasien untuk memahami alternatif
tindakan pengobatan dan perawatan yang telah
ditentukan
 Menjelaskan setiap keluhan pasien secara rasional
 Menfasilitasi pertemuan dengan rohaniawan
 Menggunakan sentuhan untuk memberikan semangat
 Menyatakan perasaan bangga dapat menjadi orang
yang bermanfaat bagi pasien
2. Harga diri rendah
 Keadaan dimana individu mengevaluasi tentang
kemampuan dirinya secara negatif (Carpenito,
2000).
 Harga diri rendah adalah evaluasi atau perasaan
negatif terhadap diri dan kemampuan diri yang
berkepanjangan (Nanda, 2005).
 Harga diri rendah adalah cara pandang individu
terhadap dirinya yang bersifat negatif dimana ia
tidak mampu mengenal kemampuan atau aspek
positif dirinya sendiri
Perilaku harga diri rendah
(Stuart & Laraia, 2005)
 mengkritik diri sendiri atau orang lain,
 penurunan produktivitas,
 perilaku destruktif
 gangguan dalam berhubungan,
 rasa diri penting yang berlebihan,
 perasaan tidak mampu,
 rasa bersalah,
 mudah tersinggung atau marah yang berlebihan,
 perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri,
 ketegangan peran yang dirasakan,
 pandangan hidup yang bertentangan,
 penolakan terhadap kemampuan personal,
 menarik diri, melakukan isolasi sosial,
Intervensi keperawatan
(Stuart & Laraia, 2005).
 
 Membantu klien memeriksa penilaian
kognitif dirinya terhadap situasi yang
berhubungan dengan perasaan,
 Mengeksplorasi hal positif diri,

 Melakukan evaluasi diri,

 Menyusun perencanaan yang realistik dan

komitmen terhadap tindakan


 Memberikan dukungan, menerima dan respek

terhadap klien & keluarga tanpa melanggar


hak privasi.
Intervensi Keperawatan…..
 Mendiskusikan ketidakakuratan (ketidakcocokan)
persepsi klien terhadap kemampuan dirinya,
 Membantu mengenal kesuksesan dan kekuatan

yang dimiliki dan memberikan umpan balik


(reinforcement) positif,
 Mengkaji kemungkinan adanya pemikiran yang

negatif terhadap diri.


 Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) dapat

dilakukan pada pasien dengan harga diri rendah,


dengan mengidentifikasi hal-hal positif yang ada
pada diri klien dan melatih hal positif yang dapat
digunakan klien (Keliat & Akemat, 2005).
3.Gangguan hubungan sosial
 Pasien kanker, dengan kondisi penyakitnya
yang sudah lanjut dan tidak mungkin lagi untuk
disembuhkan,

 Beresiko tinggi terjadi perilaku isolasi sosial, karena


pasien sering merasa malu, tidak berguna, tidak
berdaya karena kelemahan fisiknya yang dapat
mengakibatkan kondisi harga diri rendah berlanjut
kronis dan menjadi kondisi depresi.
4. Depresi
 Gg hubungan sosial yang tidak
tertangani dengan adekuat

 Mengalami keputusasaan,
ketidakberdayaan

 Ps. menjadi tidak patuh dan


cendrung memutuskan program
pengobatan, bahkan tidak menutup
kemungkinan dapat terjadi perilaku
kekerasan yang tertuju pada diri
sendiri (risiko bunuh diri).
 
Faktor faktor yg mempengaruhi
respon psikososiospiritual
FAKTOR INTERNAL :
 Persepsi Individu

 Usia dan Peran

 Jenis kelamin

 depresi/cemaswanita

 Kematangan emosional

 Pola perilaku / personality


Faktor-faktor…...
FAKTOR EKSTERNAL :
 Ikatan kekeluargaan
 Tingkat pendidikan
 Sosial ekonomi
 Bantuan tenaga
profesional
 ( Konselor )
 Pengalaman masa lalu
terhadap penyakit kanker
 Riwayat psikhiatri masa
lalu
 Sikap budaya lingkungan
Hasil-hasil Penelitian:
Respon
Psikhososiospiritual
pada pada pasien
KEMOTERAPI
Wanita Ca PD yang menjalani kemoterapi: (Ardini, 2012)
1. Dampak fisik, psikologis, sosial & fungsional saling
berinteraksi
2. Mengalami penurunan kualitas hidup ( kesejahteraan fisik,
psikologis, sosial dan fungsional)
3. Transisi peran : dalam bekerja & mengurus keluarga:
produktif tidak produktifKonflik dalam diri penurunan
kualitas hidup
4. Stres dan perasaan putus asa sangat mempengaruhi kualitas
hidup ps kemoterapi
5.Cendrung mencari dukungan kepada ps lain yg menjalani
kemoterapi tindakan yang sama (sense of belonging)
6. Strategi koping yg positif  dampak positif terhadap kualitas
hidup kesejahteraan spiritual , ketenangan & kedamaiaan.
 Harapan ps kanker payudara yang menjalani
kemoterapi terhadap dukungan keluarga
(Kardiyudiani, 2012., Fauji, 2012):
 1. Harapan dapat melanjutkan aktivitas normal
dalam keluarga
 2. Harapan peningkatan pemahaman keluarga
tentang dampak penyakit akibat kemoterapi
 3. Harapan untuk dihargai, ditemani,
didengarkan dan bantuan penyelesaiaan
masalah
Kecemasan ps kemoterapi (Hasanah,
2011)
 Penelitian  42 responden kemoterapi
 54,8 % kecemasan sedang

 45,2% kecemasan ringan

Hartati (2008) (33 responden kemo dg Ca PD):


42,4% kecemasan sedang,
27,3% kecemasan ringan
30,3% kecemasan berat
Konsep diri (Hartati 2008)
 Konsep diri positif (Burn , 1993) :
 Penghargaan diri

 Penerimaan diri

 Menghargai diri

Konsep diri negatif : Perasaan rendah diri &


Pandangan negatif terhadap diri
Konsep diri positif kecemasan ringan (21,1%)
Konsep diri negatif (87,9%) kecemasan sedang
dan berat
 Komunikasi terapeutik perawat sangat
berpengaruh tterhadap kecemasan pasien
kemoterapi (Hasanah, 2011, Sawitri &
Sudaryanto 2008), Taylor (1995)
 Ps dg mekanisme koping adaptif kecemasan
ringan Hasanah, 2011, Prasetyo (2006))
Pengkajian holistik
pada ps kemoterapi:
a. Pengkajian pemenuhan kebutuhan fisik:
 Apa yang membuat nyeri pada kemoterapi
berkurang ?
 Apa yang membuat nyeri kemoterapi bertambah ?
 Apakah arti nyeri bagi pasien?
b. Pengkajian pemenuhan kebutuhan psychologis:
 Apakah pasien menyadari D/ & Prognosa
penyakitnya?
 Emosi pasien dan keluarga (denial, anger etc)
 Harga diri, aktualisasi diri, dan konsep diri.
c. Pengkajian pemenuhan kebutuhan sosial:
 Gangguan hubungan sosial

 Isolasi sosial

 Kehilangan pekerjaan

 Kehilangan peran

 Masalah keuangan

d. Pengkajian kebutuhan spiritual :


 Kebutuhan spiritual apa yg dirasakan

 Bagaimanakah aplikasi dari spiritualitas


Dasar pendekatan perawatan
psikososiopiritual
 Memahami keterbatasan dan kepekaan
seseorang dalam menghadapi pasien
 Menghargai perasaan orang lain dan memupuk
rasa cinta
 Empati
 Mendengar keluhan / perasaan pasien dengan
aktif
 Ada rasa humor dalam memberikan asuhan
 Memiliki integritas spiritual dalam tindakan
Intervensi
keperawatan
Sikap caring yang harus ditampilkan perawat dalam
merawat pasien kanker (kemoterapi)

 Memperkenalkan diri
kepada pasien dan
keluarga saat pertama kali
melakukan kontrak I.
perawatan kemoterapi
 Memanggil pasien dengan
namanya
 Menjelaskan tujuan

 Menyepakati kontrak

 Memperlakukan pasien dg
adil
 Menyediakan waktu
untuk mengekpresikan
perasaan ps
1. KIE ps dengan kemoterapi
 Pemahaman tentang kemoterapi :
 COUNSELING 5 W + 1H

CHEMOTHERAPY
What ?
When ?
Where ?
Why ?
Who ?
How ?
Penanganan aspek psikososiospiritual :
2. Terapi Spiritual
 Berzikir
 Pengaruh ketaatan
Beragama
 Berdoa
 Berkurangnya depresi  Sholat Tahajud
 Peningkatan kualitas hidup  Berpuasa
 Mengurangi ketakutan
menghadapi kematian  Dukungan jemaat,
 Peningkatan daya tahan Kebaktian
tubuh
  Perlu Layanan
 Cara-cara Ritual agama
Spiritual lainnya
Cara terapi spiritual
 Respon Relaksasi
( Bensons)
 Pilih kalimat spiritual zikir.
dll
 Duduk / tidur dengan rileks
 Tutup mata
 Kendurkan otot-otot
 Bernapas alamiah, mulai
membaca kalimat spiritual,
Lakukan 10-20 menit
 Akhiri secara bertahap
duduk, istirahat
Penanganan aspek psikososiospiritual :
3. Terapi alam
 Menikmati udara segar
 Jalan pagi, hirup udara
segar, menghirup udara
sebelum tidur dan setelah
bangun pagi hari

 Sinar matahari
Menghangatkan tubuh,
menenangkan saraf,
mematikan kuman,
melemaskan pembuluh darah
dan memulihkan tenaga
Terapi alam….
 Air putih
 5 -10 gelas / hari
 Merendam kaki /
anggota tubuh
dengan air
hangat
memperlancar
peredaran darah
Terapi alam…….
 Menikmati tumbuh-
tumbuhan
Menentramkan jiwa
& lingkungan

 Makanan & Minuman


Sayur & Buah
 Yoghurtmeningkatk
an daya tahan tubuh
Penanganan aspek psikososiospiritual :
4.Terapi Fisik

 Olah raga
 Refleksi / pemijatan
 Akupunktur
 Makanan TKTP
5. Mind
Therapy
 Guide imageri
 Hypnosis therapy
 Music therapy
 Biofeedback therapy
 Yoga
 Meditasi
 Aroma therapy
Penanganan aspek psikososiospiritual :

Terapi Musik
 MUSIK : (Don Campbell)
 Menghibur jiwa

 Membangkitkan semangat /inspirasi

 Mendidik

 Menjernihkan pikiran /Mengusir

kesedihan
 Menimbulkan kenangan

 Mencerdaskan

 Merasakan keagungan semesta

 Pengantar anak tidur


MENYEMBUHKAN
Terapi Musik….
 Irama / ritme  Irama dalam diri
 Unsur harmoni mempengaruhi orkestrasi kehidupa
internal
 CARA AKTIF / PASIF

Oncology Nursing Forum (1980)


 Terapi musik mengurangi mual,muntah
 Mengurangi nyeri,rehabilitasi setelah operasi
 Meningkatkan keterampilan motorik halus/kasar
 Mengurangi nyeri musik klasik ½ jam = 10 mg
Valium (St .Agnes Hospital Baltimore)
6.Psychodynamic Theraphy

 Menghubungkan
pengalaman masa
lalu dengan masalah
psikhologis yang
dialami saat ini.

 Perlu penanganan
seorang psikiater
7. Behaviour Teraphy
 Tidak mau melihat luka op
mastectomy / luka stoma
 Pehatian yang berlebihan
pada organ tubuh
 Mual melihat RS sebelum
Kemoterapi
 Tidak mau keluar rumah
 Nyeri bertambah saat emosi
 Intervensi :
Berikan suport pada pasien
untuk berani melihat luka
bekas operasinya
Harapan pasien dengan kemoterapi terhadap
perawat…..
 "Staff are always friendly, welcoming and helpful -
legendary patient care"
 "I have never experienced any problems with this unit
and I find everyone helpful and most pleasant.  I always
enjoy my days here"
 "Staff are always cheerful and welcoming"
 "Every time we visit the staff here are fantastic and we
appreciate the great work you all do looking after our
needs"
 "Excellent - very nice people who really look after you
and are very knowledgeable and helpful“
Harapan…….
 "The explanations given at my first appointment and at
subsequent appointments were informative, clear and at a level
clearly tailored to me"
 "Many thanks to all the staff for their excellent care during my
treatment"
 "We are always treated with courtesy and respect"
 "From my experience the staff treating me are always happy,
smiling, caring and very professional.  I wish to say a big thank
you to them all"
 "Many thanks for the caring and pleasant environment created"
 "Spot on - thank you"
 "Staff always made an effort to help keep up your spirits -
wonderful people"
Penutup
 Respon psikososial setiap ps kanker dengan
kemoterapi sangat berbeda-beda
 Gangguan gambaran diri, takut, cemas,
depresi, stres, isolasi sosial, masalah
keuangan dan gangguan aktivitas spiritual
penyebab utama  masalah psikososial
 Nursing management  Holistic Care
 Ns. Role  Facilitate Positive coping
 Improve pts. Qol. at the end of their life
Referensi
Aranda, S & O’Connor, M (2000) : Palliative Care Nursing : a Guide to Practice ,
Ausmed Publication, Victoria –
Australia 
Corner,J & Bailey,Ch (2008) : Cancer Nursing : Core in
Context 2nd Ed , Blackwell Publishing, , UK
Matzo, M.L & Sherman, D (2001) Palliative care nursing ,
quality care to the end of life. Broadway, New York
:Springer Publishing Company.Inc.
Nurachmah (2006) : Holistic Care in Cancer, Nursing
Symposia, Jakarta, 2006
 Nuhonni.S.A (2010) : Aspek spiritual dalam perawatan paliatif,
dalam MPI : Bunga Rampai Paliatif, Badan Penerbit UI,
Jakarta
 Sutherland, N & Gamlin, R (2000). Body image and sexuality : implication for palliative
care. dalam Lugton, J., Kindlen,M., (2000) Palliative care the nursing role. UK :
Churchill Livingstone
 
Referensi
 Ardini,A (2012): Strategi koping & kualitas hidup wanita penderita
kanker payudara dalam menjalani proses pengobatan kemoterapi ,
tinjauan dari agama islam, Skripsi , Fakultas Psikologi Universitas
Yarsi , 2012
 Fauji,A., (2012): Studi Fenomenologi : Pengalaman pasien kanker
dengan neutropenia akibat kemoterapi di RS Kanker Dharmais,
Tesis Magister Ilmu Keperawatan, FIK-UI 2012
 Hasanah U. (2011) : Faktor-faktor yang berhubungan dengan
tingkat kecemasan pasien kanker payudara dengan kemoterapi di
RS.Kanker Dharmais, Skripsi, PSIK-UIN 2011
 Kardiyudiani, N.K (2012): Studi Fenomonologi : Harapan pasien
kanker payudara yang mendapat kemoterapi tentang dukungan
keluarga di RS Kanker Dharmais . Tesis Magister Ilmu
Keperawatan, FIK-UI 2012
Referensi….
Corner.J and Bailey.C. (2008) Cancer nursing : Care in context, 2nd
ed.Blackwell Publishing; Australia

Devita,, V.T.J. & Rosenberg, RA, (2005), Cancer, principles & practice of
oncology 8th Ed Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Nurrachmah, E, (2006), Holistic nursing care in cancer patient, Nursing


workshop, Borobudur Hotel, Jakart

Pearch, CH., & Lughton, J. (2000) Holistic assesment of patients and


relatives : Needs, Lughton, J., Kindlen, M., Palliatie care the nursing role

UK: Churchill Livingstone

Otto, S. E. (2001). Oncology nursing. Edisi 4. St. Louis: Mosby Inc.


04/29/21 73
And act
with heart

Anda mungkin juga menyukai