Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum wr.wb.


TUGAS PAI


LOADING...
Kelompok 1 :

 ADIN YANUAR (1)
 ANGGA KUSUMA (3)
 BAYU PRANANTYO ( 5 )
 BUDI SETIAWAN (6)
 DWI FATHUL HUDA ( 7 )
MENELADANI PERJUANGAN
DAKWAH RASULULLAH

DI MADINAH
A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.


1. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah Saw di Madinah
Rasulullah Saw mempunyai beban yang sangat berat karena wafatnya istrinya tercinta Siti Khadijah dan
Pamanya Abu Thalib yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kafir Quraisy. Di sisi lain
penduduk Madinah memikul tanggung jawab bagi keselamatan Rasulullah Saw merupakan tanda yang bagi
kelanjutan dakwah Rasulullah Saw. Beberapa faktor  yang mendorong Rasulullah Saw hijrah ke Madinah :
a. Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui    Rasulullah di bukit Aqaba dan
mereka berikrar memeluk agama islam.
b. Pada tahun 622 M, telah datang 73 orang penduduk Madinah ke Mekah yang terdiri dari suku Aus &
Khazraj dan mengajak beliau agar hijarh ke Madinah.

Faktor lain yang mendorong Rasulullah Saw hijrah ke Madinah adalah pemboikotan yang dilakukan oleh
kafir Quraisy kepada Rasullah Saw dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Mutallib) pemboikotan
yang dilakukan seperti berikut :
a. Melarang setiap pedagangan & bisnis dengan pendukung Muhammad Saw.
b. Tidak diperbolehkan mengadakan ikatan perkawinan dengan kaum muslim.
c. Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
d. Musuh Muhammad harus didukung dalam keadaan bagaimanapun.
B. Subtansi Dakwah Nabi di Mekah


1. Membina Persaudaraan antara Kaum Ansar dan Kaun Muhajirin
Kedatangan Rasullah Saw bersama pengikutnya hijrah ke Madinah yang disebut kaum Muhajirin disambut
dengan penuh rasa hormat oleh kaum Ansar atau penduduk Madinah bahkan mereka mengumandangkan syair
hingga menyentuh qalbu yang berbunyi  “Telah muncul bulan purnama dari saniyatil Wadai, kami wajib
bersyukur salama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yanga diutus kepada kami. Engkau telah membawa
sesuatu yang harus kami taati.” Sejak itulah kota Yastrib diganti nama oleh Rasulullah dengan sebutan
Madinatul Munawwara.
Pada saat di Madinah, Rasulullah membuat sebuah perjanjian untuk menciptakan suasana nyamanan dan
tentram dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjianya ditetapkan dan diakuihak kemerdekaan tiap-tiap golongan
untuk memeluk dan menjalankan agamanya, dan perjanjian itu berisi sebagai berikut :
a.

Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin.
b. Kedua belah pihak bebas memeluk & menjalankan agamanya masing-masing
c. Kaum Muslimin dan Yahudi wajib tolong menolong dalam melawan siapa saja yang memerangi mereka.
d. Kaum Yahudi memikul keperluan tanggung jawab mereka sendiri dan sebaliknya kaum Musliminpun
memikul keperluan mereka sendiri.
e. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib sangi menasehati dan tolong-menolong dalam mengerjakan
kebajikan dan keutamaan.
f. Kota Madinah adalah kota yang suci yang wajib dijaga dan dijaga oleh mereka yang terikat dengan
perjanjian itu.
g. Apabila terjadi perselisihan antara dua kaum tersebut maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah
Swt dan Rasulnya.
h. Siapa saja yang tinggal di dalam maupun luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya kecuali
orang zalim dan bersalah.

2. Membentuk Masyarakat Yang Berlandaskan Ajaran Islam
a. Kebebasan Beragama
Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah memberikan ketenangan kepada penganutnya dan
memberikan jaminan kebebasan kepada kaum Muslimin, Yahudi, dan Nasrani dalam menganut kepercayaan
agama masing masing. Hanya kebebasan yang memeberikan  jaminan dalam mencapai kebenaran dan
kemajuan menuju kesatuan yang integral dan terhomat. Menentang kebebasan memperkuat kebatilan dan
menyebarkan kegelapan yang pada akhirnya akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada dalam hati
nurani manusia.

b. Azan, Shalat, Zakat dan Puasa
Ketika Nabi Muhammada Saw di Madinah apabila waktu shalat tiba, orang orang berkumpul bersama tanpa
harus dipanggil. Lalu terpikir untuk menggunakan terompet seperti Yahudi tetapi Nabi Muhammad tidak
menyukainya serta ada yang mengusulkan menggunakan genta, seperti Nasrani. Menurut satu sumber atas
usul Umar bin Khattab dan kaum Muslimin serta menurut sumber lainya berdasarkan perintah Allah Swt
melalui wahyu, panggilan shalat menggunakan adzan. Selanjutnya Nabi Muhammada Saw memerintah
kepada Abdullah bin Zaid bi Sa’labah untuk membacakan lafadz adzan kepada Bilal dan menyerukan
manakala waktu shalat tiba karena Bilal memiliki suara merdu.
Kewajiban shalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya periode Mekah terus dimantapkan
kepada pengikut Nabi Muhammada Saw. Sementara itu, puasa yang telah dilakikan menurut syariat
sebelumnya, kini telah pula diwajibkan setiap puasa Ramadhan. Demikian pula halnya dengan  zakat, bahkan
setelah kekuasaan Islam berkembang ke seleruh jazirah Arab, Nabi mengutus pasukanya ke negeri di luar
Madinah untuk memungut zakat.

c. Prinsip-Prinsip Kemanusiaan
Pada saat Nabi Muhammad melaksanakan haji wada dalam kesempatan ini beliau menyampaikan khutbah
yang berisi larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq, larangan mengambil harta orang lain dengan
batil, larangan riba, larangan menganiaya, memperlakukan isri dengan lemah lembut, perintah menjauhi dosa,
pertengkaran di zaman jahiliyah harus saling memaafkan, balas dendam tidak lagi dibenarkan, persaudaraan
dan persamaan harus ditegakkan, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka makan dan
berpakaian harus seperti apa yang dimakan serta dipakai tuanya, dan umat Islam harus selalu berpegang
kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

3. Mengerjakan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial
Michael H. Hart menempatkan Rasulullah Saw pada urutan pertama dam bukunya yang bernama 100 Tokoh
Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah karena beliau adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang
berhasil, baik dalam hal keagamaan maupun keduniaan.
Wasalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai