Anda di halaman 1dari 29

Afiksasi adalah proses

pembubuhan afiks (imbuhan) pada sebuah

Afiksasi
morfem dasar atau bentuk dasar (Dhanawaty,
2017: 58).

Proses ini melibatkan unsur-unsur dasar atau bentuk dasar,


afiks, dan makna gramatikal yang dihasilkannya.

Hasil dari proses morfologi ini adalah kata yang


berafiks atau kata kompleks.
Contoh Afiksasi
• gigit + {meN-} menggigit
• daki + {meN-} mendaki
• baca + {meN-} membaca

Ciri-ciri Afiks
• Hanya mempunyai makna
gramatikal.
• Merupakan unsur langsung kata
tetapi bukan bentuk dasar.
• Memiliki kesanggupan untuk
membentuk kata-kata baru.
Klasifikasi Afiks A. Alomorf meN-
contoh : G. Alomorf -ke-
• me- : menyanyi contoh :
• mem- : membeli • ke- : ketua
• men- : mendatang
• meng- : mengambil
• meny- : menyapu
• menge- : mengecat. F. Alomorf se-
contoh :
• se- : sebaik
B. Alomorf peN-,
contoh : Prefiks atau awalan
• pe- : pemalas
• pem- : pembawa adalah afiks yang diimbuhkan diawal
• pen- : pendatang
bentuk dasar. Prefiks ini mengubah
• peng- : pengangkut
• peny- : penyapu morfem menjadi kata kompleks.
• penge- : pengecat
• per- : peristri E. Alomorf ter-
contoh :
• ter- : tercantik
• te- : teramah

C. Alomorf ber- ,
contoh :
• ber- : bertemu D. Alomorf di-
• be- : bekerja contoh :
• bel- : belajar • di- diambil
Klasifikasi Afiks A. sufiks –kan
contoh : F. sufiks -wati
• bawakan contoh :
• bacakan • karyawati
• jauhkan • hartawati,
• tuliskan. • budayawati
• olahragawati

B. sufiks –an
contoh : Sufiks atau Akhiran
• makanan
• minuman adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir E. sufiks -wan
• jalanan contoh :
• halangan bentuk dasar. Jumlah sufiks dalam bahasa
• karyawan
Indonesia tidak sebanyak prefiks. • hartawan
• budayawan

C. sufiks -i ,
contoh :
• senangi D. sufiks -man
• tolongi contoh :
• dapati • seniman
• cintai • budiman
Klasifikasi Afiks A. infiks -el-
Contoh
• telunjuk
• pelatuk
• geligi
• geletar
• gelembung

B.infiks -em-
Contoh :
• gemunung
• temali
• gemilang
Infiks adalah afiks yang diimbuhkan • temurun
dengan menyisipkan ditengah bentuk
dasar.

C.Infiks -er-
Contoh :
• seruling
• gerigi
D. infiks -in
Contoh :
• sinambung
• kinerja
Klasifikasi Afiks a. Konfiks ke-an
Contoh : keadilan , kebesaran

b. Konfiks peN-a
Contoh : pemberangkatan

c. Konfiks ber-an
Contoh : bersamaan, berlarian

Konfiks adalah “gabungan afiks d. simulfiks me-kan :


Contoh : memberikan, membacakan
yang berupa prefiks (awalan) dan
sufiks (akhiran) yang merupakan e. simulfiks meN-i
Contoh : memandangi, menanami
satu afiks yang tidak terpisah-
pisah. f. simulfiks memper-kan
Contoh : mempertontonkan

g. simulfiks memper-i
Contoh : memperbarui

h. simulfiks ber-kan
Contoh : bersenjatakan, bertaburkan

i. simulfiks ter-kan
Contoh : terabaikan, terambilkan

j. simulfiks per-kan
Contoh: persatukan , perdagangkan

k. simulfiks se-nya
contoh: setinggi-tingginya
Kata ulang atau reduplikasi adalah
salah satu proses pembentukan
kata. Proses yang terjadi adalah
pengulangan bentuk dasarnya.

Reduplikasi
Bentuk dasarnya itu dapat berupa morfem
atau bentuk kompleks. Hasil dari
reduplikasi pada umumnya kata ulang.
Walaupun demikian, ada beberapa bentuk
yang bukan kata ulang melainkan hanya
bentuk ulang
Reduplikasi
Reduplikasi seluruh adalah proses
pembentukan kata melalui
pengulangan seluruh bentuk

Seluruh dasarnya tanpa


perubahan fonem dan tidak dengan
proses afiks

Ciri-ciri :
1) tidak terjadi perubahan fonem
2) tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan
afiks
3) bentuk dasar yang berafiks diulang seluruhnya
Contoh :
• rumah rumah-rumah
• meja meja-meja
• sekali sekali-sekali
Reduplikasi sebagian adalah proses
pembentukan kata melalui

Reduplikasi
pengulangan sebagian bentuk
dasarnya.
• Hasil dari proses morfologi ini selalu
berupa kata ulang.

Sebagian
• Hampir semua bentuk dasarnya adalah
bentuk kompleks.

Contoh :
Menulis menulis-nulis
membaca membaca-baca
terbatuk terbatuk-batuk
Pengulangan bentuk dasar
diulang seluruhnya dan
mengalami proses pembubuhan
afiks.
• Proses pengulangan yang terjadi itu bersama-
sama dengan proses penambahan afiks pada
bentuk dasarnya.
• Proses pengulangan dan penambahan afiks itu
bersama-sama pula mendukung satu fungsi.

Reduplikasi
Berkombinasi
Afiks Contoh :
mobil mobil-mobilan
rumah rumah-rumahan
kereta kereta-keretaan
buah buah-buahan
Pengulangan dengan perubahan fonem adalah morfem
dasar yang diulang mengalami perubahan fonem.

Reduplikasi
dengan
Kelompok 1
gerak gerak-gerik
serba serba-serbi
lauk lauk-pauk

Perubahan balik
compang
Kelompok 2
bolak-balik
compang-camping

Fonem
panting pontang-panting

Bentuk compang-camping termasuk


kata ulang dam tergolong ke dalam kata
majemuk yang salah satu atau kedua
unsur pembentukannya morfem unik

Ada dua kemungkinan terhadap bentuk-


bentuk yang tidak dapat ditentukan bentuk
dasarnya itu.
1) Bentuk tersebut tidak termasuk kata
ulang karena tidak dapat ditentukan bentuk
dasarnya.
2) Bentuk tersebut termasuk kata ulang
dengan kedua unsur pembentukannya
sebagai bentuk dasarnya.
Pemajemukan
Pemajemukan atau
komposisi adalah proses morfologi yang
menggabungkan dua morfem bebas atau
lebih untuk membentuk kata kompleks yang
dinamakan kata majemuk .
(Soeparno, 2013: 80)

Kata majemuk adalah gabungan leksem dengan leksem


yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai
pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus yang
membedakannya dari gabungan leksem yang bukan kata
majemuk; misalnya dalam Bahasa Inggris blackbird adalah
kata majemuk, sedangkan black bird adalah frase
(Kridalaksana, 2011: 111).
1. Tidak bisa disisipi kata apa pun
2. Perluasan tidak bisa dikenakan
Contoh: kaki tangan, orang tua,
terhadap unsur-unsurnya semata.
buah tangan Contoh: pertanggungjawaban,
penyalahgunaan, perkeretaapian.

8. Salah satu atau semua 3. Susunan kata majemuk


unsurnya berupa unsur serapan tidak bisa dipertukarkan.
Contoh: salah satu unsurnya Contoh: bujuk rayu, sunyi
serapan (multiguna), semua
senyap, sepak terjang
unsurnya serapan (dasawarsa)
Ciri-ciri kalimat majemuk menurut
Mulyono (2013: 135)
7. Salah satu unsurnya morfem 4. Konstruksi kata majemuk tidak
unik bisa diubah.
Contoh: gelap gulita, harta Contoh: daun telinga, buah bibir,
karun, sunyi senyap buah baju
5. Salah satu atau semua
6. Bersusun balik dari kelaziman
unsurnya berupa pokok kata.
susunan frasa Contoh: salah satu unsurnya
Contoh: pokok kata (alih bahasa, alih
nama, gantung diri), semua
daun gugur gugur daun,
unsurnya pokok kata (baca tulis,
lepas landas, angkat bicara)
ginjal gagal gagal ginjal
Klasifikasi Kata majemuk Menurut
Mulyono Mulyono (2013: 137)
1. Kata Majemuk Senyawa: artinya tidak lagi berhubungan dengan arti unsur-
unsurnya.

Berdasarkan kepaduan artinya


Contoh: buah bibir yang selalu menjadi bahan pembicaraan orang

2. Kata Majemuk Semisenyawa: artinya masih berhubungan dengan salah satu


unsurnya.
Contoh: daun telinga bagian telinga yang di luar untuk menangkap bunyi

3. Kata Majemuk Tidak Senyawa: artinya masih berhubungan dengan arti semua
unsurnya.
Contoh: meja makan meja tempat makan
1. Kata Benda + Kata Benda
Contoh: Buah tangan, buah baju, jantung hati 6. Kata Kerja + Kata Kerja
Contoh: keluar masuk, pulang pergi, sembah
sujud

2. Kata Benda + Kata Sifat


Contoh: Rumah sakit, kursi malas, orang tua.
7. Kata Sifat + Kata Sifat
Contoh: basah kuyup, gundah gulana

3. Kata Benda + Kata Kerja


Berdasarkan Jenis
Contoh: Kamar mandi, meja makan, meja tulis
Kata 8. Kata Benda + Kata Sifat

Unsur-Unsurnya
Contoh: simpang lima, simpang tiga

4. Kata Sifat + Kata Benda


Contoh: besar kepala, besar mulut, ringan kaki
9. Berunsur Pokok Kata
Contoh: kaji ulang, medan juang, pukul
mundur

5. Kata Bilangan + Kata Benda


Contoh: dasawarsa, multiguna
Berdasarkan Berdasarkan Sistem Berdasarkan Asal Bahasa
Kompleksitasnya Distribusinya Unsur-unsurnya

• Kata majemuk impleks: 1. Kata majemuk endosentrik: kata


kata majemuk yang majemuk yang berdistribusi sama
belum mengalami afiks dengan salah satu unsurnya. • Kata majemuk seasal: kata
dan belum mengalami Contoh: buta warna, kursi malas majemuk yang unsur-
reduplikasi. unsurnya berasal dari bahasa
⚬ Contoh: sunyi yang sama.
senyap, mata pisau ⚬ Contoh: putus asa, rendah
hati
2. Kata majemuk eksosentrik: kata
• Kata majemuk Kompleks: majemuk yang tidak memiliki celah
kata majemuk yang untuk berdistribusi sama dengan unsur-
mengandung afiks. unsurnya.
⚬ Contoh: Contoh: buah bibir, buah tangan, lintah
pertanggungjawaban, darat
• Kata majemuk hibridis: kata
penyalahgunaan
majemuk yang unsur-unsurnya
berasal dari bahasa yang berbeda.
3. Kata majemuk koordinatif: kata
⚬ Contoh: dwifungsi, multiguna,
• Kata majemuk reduplikasi: majemuk yang terdiri dari unsur-
saptaguna.
kata majemuk yang unsur yang setara.
mengalami pengulangan. Contoh: harta benda, yatim piatu,
⚬ Contoh: anak-anak pulang pergi
sungai, rumah-rumah
sakit
Abreviasi
Pengertian
• Abreviasi adalah proses
morfologis berupa penanggalan
satu atau beberapa bagian kata
atau kombinasi kata sehingga
terjadi bentuk baru yang berstatus
kata. Abreviasi ini menyangkut
penyingkatan, pemenggalan,
akronim, kontraksi, dan lambang
huruf (Kridalaksana, 2011: 1).
Bentuk Abreviasi

• Lambang
•Singkatan • Akronim •Kontraksi
huruf
Singkatan
Menurut Kridalaksana (dalam Martasari, 2014) singkatan adalah salah satu proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf,
baik cara membacanya di eja huruf demi huruf ataupun tidak. Singkatan terjadi karena enam belas proses.

2. Pengekalan Huruf Pertama dengan 3. Pengekalan Huruf


1. Pengekalan Huruf 4. Pengekalan Dua
Pelepasan Konjungsi, Preposisi, Reduplikasi Pertama dengan Bilangan,
Pertama Tiap Komponen. Huruf Pertama dari
dan Artikulasi Kata. Bila Berulang.
Contoh: KTP -> Kartu Kata.
Contoh: FPBS ->Fakultas Pendidikan Bahasa Contoh: 3M -> Memakai
Tanda Penduduk. masker, Mencuci tangan, Contoh: Ny ->
dan
Sastra.
Menjaga Jarak. Nyonya.

5. Pengekalan Tiga 6. Pengekalan Empat 7. Pengekalan Huruf 8. Pengekalan Huruf


Huruf Pertama dari Huruf Pertama dari Suatu Pertama dan Huruf Pertama dan Huruf
Sebuah Kata. Kata. Terakhir Kata. Ketiga.
Contoh: Kab -> Contoh: Tele -> telegram Contoh: Tn ->Tuan Contoh: Gn -> Gunung.
Kabupaten
Singkatan

11. Pengekalan Huruf


10. Pengekalan Huruf Pertama dan Diftong 12. Pengekalan Dua Huruf Pertama
9. Pengekalan Huruf Pertama dan
Terahir dari Suku Kata Pertama dan Pertama Kata Pertama dan Terakhir dari Kata. dari Kata Pertama dan Huruf Pertama
Huruf Pertama dari Suku Kata Kedua. Huruf Pertama Kata Kedua Contoh: Sei -> Sungai Kata Kedua dalam Suatu Gabungan
Contoh: Kpt -> Kapten. dari Gabungan Kata. (bahasa daerah Medan) Kata.
Contoh: VW->Volkswagen.
Contoh: Swt -> Swatantra

13. Pengekalan Huruf Pertama 14. Pengekalan Huruf 15. Pengekalan Huruf 16. Pengekalan Huruf Yang
Suku Kata pertama dan Huruf Pertama dari Tiap Suku Pertama dan Huruf Tidak Beraturan.
Pertama dan Terakhir Suku Kata Kata. Keempat dari Suatu Contoh: Kam -> Keamanan
Kedua dari Suatu Kata. Contoh: Sbg -> Sebagai Kata.
Contoh: Tgl ->Tanggal Contoh: DO -> Depot
1. Penggalan Suku Kata 2. Penggalan Suku Kata
Pertama dari Suatu Kata. Terakhir Suatu Kata.
Contoh: Bun -> Bunda Contoh: Dik -> Adik

Penggalan
6. Pelepasan Sebagian Kata. 3. Penggalan Tiga Huruf
Contoh: Bahwasanya -> Pertama dari Suatu Kata.
Bahwa sesungguhnya Contoh: Dep -> Departemen
Menurut Kridalaksana (dalam Martasari,
2014) penggalan adalah proses
pemendekan yang mengekalkan salah
satu bagian dari leksem. Berikut enam
cara pembentukan penggalan.

5. Penggalan Kata Terakhir


4. Penggalan Empat Huruf
dari Suatu Frasa.
Pertama dari Suatu Kata.
Contoh: Ekspres -> Kereta
Contoh: Prof -> Profesor
api ekspres
1. Akronim nama diri yang berupa Contoh:
gabungan huruf awal dari deret • UPI -> Universitas Pendidikan Indonesia
kata ditulis seluruhnya dengan • ABRI -> Angkatan Bersenjata Republik
huruf kapital. Indonesia

Akroni 2. Akronim nama diri yang berupa


gabungan suku kata atau gabungan Contoh:
• Polri -> Polisi Republik Indonesia
huruf dan suku kata dari deret kata

m
Menurut KBBI, akronim adalah
kependekan yang berupa
gabungan huruf atau suku kata
ditulis dengan huruf awal huruf
kapital.
• Akabri -> Akademi angkatan bersenjata
Republik Indonesia.

atau bagian lain yang ditulis dan


dilafalkan sebagai kata yang 3. Akronim yang bukan nama diri
Contoh:
wajar. yang berupa gabungan huruf, suku
• rapim -> rapat pimpinan.
kata, ataupun gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
2. Pengekalan Suku Pertama
Komponen Pertama dan
Pengekalan Kata Seutuhnya.
Contoh: Taplus -> Tabungan
plus
1. Pengekalan Suku Pertama 3. Pengekalan Suku Kata
dari Tiap Komponen Terakhir dari Tiap Komponen
Contoh: orba -> orde baru Contoh: tipsen -> titip absen

Kontraksi
Menurut Kridalaksana (dalam
8. Pengekalan Tiga Huruf Martasari, 2014 ) kontraksi 4. Pengekalan Suku Pertama dari
adalah proses pemendekan yang Komponen Pertama dan Kedua
Pertama Tiap Komponen Serta Huruf Pertama dari
meringkaskan leksem dasar atau
Contoh: Kerkel -> kerja gabungan leksem. Berikut cara Komponen selanjutnya.
penulisan kontraksi. Contoh: Perwari->Persatuan Wanita
kelompok Republik Indonesia

7. Pengekalan Dua Huruf 5. Pengekalan Suku Pertama Tiap


Komponen dengan Pelepasan Konjungsi.
Pertama Tiap Komponen
Contoh: Anpuda -> Andalan pusat dan
Contoh: Unud -> Univesitas 6. Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen daerah
Udayana Frase dan Pengekalan Dua Huruf Pertama
Komponen Terakhir.
Contoh: Aika -> Arsitek Insinyur Karya
10. Pengekalan Dua Huruf
Pertama Komponen Pertama dan
Ketiga Serta Pengekalan Huruf
Pertama Komponen Kedua.
Contoh: Nekolim ->
11. Pengekalan Tiga Huruf Pertama
9. Pengekalan Dua Huruf Pertama Neokolonialisme,
Komponen Pertama dan Ketiga Serta
Komponen Pertama dan Tiga Huruf
Pengekalan Huruf Pertama
Pertama Komponen Kedua Disertai
Komponen Kedua.
Pelesapan Konjungsi
Contoh: Nasakom -> Nasional,
Contoh: abnon -> abang dan none
Agama, Komunis

16. Pengekalan Huruf Pertama


Tiap Komponen
Kontraksi 12. Pengekalan Tiga Huruf
Pertama Tiap Komponen Serta
Pelepasan Konjungsi.
Contoh: BRI -> Bank Rakyat Contoh: sosbud -> sosial dan
Indonesia budaya

15. Pengekalan Berbagai Huruf 13. Pengekalan Dua Huruf Pertama


dan Suku Kata yang Sukar Komponen Pertama dan Tiga Huruf
Dirumuskan. Pertama Komonen Kedua.
14. Pengekalan Empat Huruf Pertama
Contoh: Akaba -> Akademi Tiap Komponen Disertai Pelesapan Contoh: Jabar -> Jawa Barat
Perbankan Konjungsi.
Contoh: Agitrop -> agitasi dan
propaganda
1. Lambang Huruf yang Menandai
Bahan Kimia atau Bahan Lain

a. Pengekalan Huruf b. Pengekalan Dua Huruf


Pertama dari Kata.
Pertama dari Kata.
Contoh: Na -> Natrium.

Lambang Contoh: K -> Kalium

c. Pengekalan Huruf dan


d. Pengekalan Huruf e. Pengekalan Gabungan

Huruf
Bilangan yang Menyatakan
Pertama dan Ketiga. Lambang Huruf.
Rumus Bahan Kimia.
Contoh: Mg -> Contoh: Na CI -> Natrium
Contoh: H2O -> Hydrogen
Dioksida. Magnesium, Klorida

Menurut Kridalaksana (dalam


Martasari, 2014 ) lambang huruf
adalah proses pemendekan
yang menghasilkan satu huruf atau
lebih yang menggambarkan konsep
kuantitas,
satuan atau unsur. Berikut lima
klasifikasi lambang huruf.
2.Lambang Huruf yang Menandai Ukuran

a. Pengekalan

Lambang
huruf pertama. b. Pengekalan huruf pertama
Contoh: g -> gram. dari komponen gabungan.
Contoh: Km -> kilometer

Huruf
c. Pengekalan huruf pertama dan
terakhir dari komponen pertama
d. Pengekalan huruf
dan huruf pertama komponen pertama, ketiga, dan
kedua. keempat.
Contoh: dam -> decameter.
Contoh: yrd -> yard

3. Lambang Huruf yang Menyatakan Bilangan

a. Huruf-huruf yang digunakan sebagai lambang


bilangan adalah I=1, V=5, X=10, L=50.
Contoh: VI à 6
4. Lambang Huruf

a.Pengekalan dua huruf


pertama ditambah satu

Lambang huruf pembeda.


Contoh: SIN -> Singapura .

Huruf b. Pengekalan Tiga c. Lambang huruf yang


Huruf Konsonan.
Contoh: JKT -> Jakarta menandai nomor mobil.
Contoh: D -> Bandung

5. Lambang Huruf

a. Lambang huruf yang digunakan


untuk menandai uang, antara lain:
Rp -> rupiah
$ -> Dolar

Anda mungkin juga menyukai