Go Ujian Hasil - Hasriana
Go Ujian Hasil - Hasriana
HASRIANA
R012181041
Pembimbing :
I : Kusrini Kadar, S.Kp., MN., PhD.
II : Dr. Rosyidah Arafat, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB
Proses Transisi
• Proses perubahan dari satu fase kehidupan
atau kondisi atau status ke fase kehidupan
berbeda atau kondisi atau status yang Transisi Perawat
berbeda, dan secara umum hal tersebut
merupakan kondisi positif (Meleis, 2010). • Merupakan masa transformasi dari
↓ siswa menjadi perawat baru atau
berperan sebagai perawat baru (Al
• Perubahan identitas, peran, hubungan, Awaisi, Cooke, & Pryjmachuk,
kemampuan dan bentuk dari perilaku, dan 2015), dengan mengembangkan
hal-hal tersebut dialami oleh semua individu
(Duchscher, 2012; Smith & Liehr, 2014).
tingkat keterampilan profesional,
intelektual dan keahlian
↓ berdasarkan pengalaman pribadi
Akhir dari transisi adalah tercapainya (Kaihlanen, Lakanmaa, &
periode stabilitas yang lebih besar (Meleis, Salminen, 2013).
2010).
• Tantangan menjadi perawat baru
Adaptasi lingkungan baru (Duchscher, 2009; Rhéaume, Clément, & LeBel, 2011; Laschinger et al., 2019).
Perawat baru belum terampil, kurang percaya diri, dan belum dapat memprioritaskan tugas (Erita & Mahendra,
2017)
Tingkat stres yang tinggi, kecemasan & kelelahan (Parker, Giles, Lantry, & McMillan, 2014).
'Kesenjangan Teori-praktik' (Rush, Adamack, Gordon, Lilly, & Janke, 2013; Maben, Latter, & Clark, 2006).
Reality shock (Kramer Perbedaan prioritas dan tekanan antara proses di akademik dengan proses di Dampaknya : meninggalkan profesi
dalam Sparacino, 2015; praktek (Lin, Viscardi, & McHugh, 2014), dan terjadi akibat konflik antara / keluar dari pekerjaan dalam
Meleis, 2010). ekspektasi terhadap peran keperawatan dan kenyataan peran sesungguhnya
(Marquis & Huston, 2013).
waktu kurang dari 12 bulan (Park
& Jones, 2010; Ellis dalam Yanto & Rejeki,
2017).
Perkembangan
Penelitian
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses
Menuju transisi yang sehat Di Indonesia (masih terbatasnya informasi terkait bagaiman
proses transisi perawat klinik baru).
melalui program formal Sebuah penelitian melaporkan bahwa perawat baru
transisi. terbaik (Rush et al., 2013; mengalami masalah dalam proses adaptasi (Sofia Gusnia
Kesiapan kerja dari
Rush, Janke, Duchscher, & Saragih, 2013; Zuhri & Dwiantoro, 2015) yakni adanya
perawat baru (Duchscher, 2009; konflik (58%), koping tidak efektif (64%), memiliki self
Feng & Tsai, 2012; Hawkins, Jeong, & Phillips, & Kaur, 2019) :
efficacy yang kurang baik (56%) (Gusnia & Saragih, 2013)
Smith, 2019; Walker, Storey, Costa, & Program perseptorship
Leung, 2015; Zamanzadeh, Jasemi, serta mengalami stress pada fase awal bekerja (Yanto &
Valizadeh, Keogh, & Taleghani, 2015) (Guay, 2019, Lalonde & McGillis
Hall, 2017), Rejeki, 2017).
Kompetensi perawat baru Penelitian lainnya terkait program perseptorship (Erita &
(Hussein, Everett, Ramjan, Hu, & Program Orientasi
Salamonson, 2017; Lima et al., 2016)
Mahendra, 2017, 2018; Mare & Dwidiyanti, 2018) dan
khusus (Charette, Goudreau, & program mentorship (Yanto & Rejeki, 2017).
Lingkungan kerja (Boamah & Bourbonnais, 2019; Hussein et al.,
Laschinger, 2016) Disisi lain, program perseptorship menjadi salah satu upaya
2016; Missen, McKenna, &
Dukungan praktis dan dari asosiasi pendidikan perawat untuk meningkatkan
Beauchamp, 2014; Phillips, Esterman,
emosional dari hubungan Smith, & Kenny, 2013; Phillips, kompetensi lulusan Ners, dan hal ini dibuktikan oleh
Kenny, Esterman, & Smith, 2014), sebuah literature review yang melaporkan bahwa program
dengan kolega baru
(Duchscher, 2009; Gardiner & Sheen, Program residensi perseptorship dapat meningkatkan kompetensi klinik
2016). (Kowalski & Cross, 2010; Lin et al., mahasiswa (Manginte, Rachmawaty, & Saleh, 2019).
2014; Maxwell, 2011)
1. Tinjauan literatur : Evaluasi program transisi dan pengalaman transisi
perawat baru (Tingleff & Gildber, 2014)
literatur dari Negara Amerika Serikat saja,
Originalitas
terkait kesehatan mental, Tinjauan intengratif ini akan : Mensintesis bukti
tidak menyebutkan secara jelas setting/lokasi dinas dari perawat baru, ilmiah pengalaman transisi perawat baru untuk
Belum mampu menyimpulkan secara umum. mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh
perawat baru selama proses transisi serta
2. Tinjauan literatur: Mengetahui lebih mendalam lagi tentang pengalaman mengidentifikasi upaya yang mereka lakukan untuk
transisi perawat baru terkait dukungan transisi (Gardiner & Sheen,
berhasil menjadi perawat klinik dan melewati proses
2016)
hasilnya berfokus pada program transisi khusus yang diberikan transisi dengan sukses
berdasarkan kebijakan organisasinya yang mungkin saja tidak Berlandaskan pada teori tahapan transisi,
ditawarkan dinegara lain Dengan mengikutsertakan metode kualitatif,
Tidak memungkinkan untuk diterapkan dinegara lain yang kantitatif serta campuran dari keduanya
memiliki kebijakan berbeda Tidak membatasi pada area perawatan khusus
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam,
3. Tinjauan integratif : Untuk mensintesis penelitian yang berkaitan meluas dan dapat disimpulkan secara umum.
dengan transisi perawat baru ke praktik klinis (Kinghorn et al., 2017)
Sampel dari tinjauan ini terbilang cukup (n=10)
Dengan demikian, hasil dari penelitian ini dapat :
Dilatarbelakangi oleh teori sosialisasi organisasi industri menjadi pedoman bagi perawat baru yang
Dibutuhkan penelitian lanjutan yang mengaitkan dengan teori memasuki proses transisi
keperawatan menjadi masukan bagi instansi pendidikan
maupun instansi rumah sakit untuk
4. Tinjauan integratif : Untuk mensintesis bukti ilmiah tentang transisi membantu atau mendukung proses transisi
BAB 2
TRANSITION TOOLS :
Program transisi khusus / Orientasi khusus (Charette et al., 2019; Hussein et al., 2016; Missen et al., 2014;
Phillips et al., 2013, 2014)
Perseptorship (Lalonde & McGillis Hall, 2017).
Program Residensi, (Kowalski & Cross, 2010; Lin et al., 2014; Maxwell, 2011).
BEING KNOWING
DOING
PERAWAT Searching Separting
Adjusting
LULUSAN Examinig Retensi perawat dan perawatan
Accommodating Recovering
BARU Learning Doubting berkualitas, kepuasan perawat, pasien
Exploring TRANSISI
Performing Questioning SEHAT safety, (Dwyer & Revell, 2016; Missen,
Concealing Revealing Critiquing McKenna, & Beauchamp, 2014; Lima et
Accepting al., 2016).
TRANSITION SHOCK
TRANSITION CRISIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
FAKTOR PENDUKUNG :
Kesiapan perawat baru (Duchscher, 2009; Feng & Tsai, 2012; Hawkins et al., 2019; Walker et al.,
KERANGKA
TEORI
2015; Zamanzadeh et al., 2015)
Kompetensi perawat baru (Hussein et al., 2017a; Lima et al., 2016)
Lingkungan kerja (Boamah & Laschinger, 2016).
INTEGRATIF REVIEW
PERAWAT
DOING BEING KNOWING P/Populasi I/Fenomena Co/Konteks
PERAWAT
LULUSAN
BARU
KLINIK Perawat baru Pengalaman Transisi ke
perawat baru praktik
HONEYMOON SHOCK RECOVERY
PHASE PHASE PHASE
Pertanyaan
Tujuan Maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah
Mensintesis bukti ilmiah pengalaman transisi perawat baru untuk mengidentifikasi “Bagaimana pengalaman perawat baru dalam
permasalahan yang dihadapi oleh perawat baru selama proses transisi serta melewati proses transisi mereka untuk berhasil
mengidentifikasi upaya yang mereka lakukan untuk berhasil menjadi perawat menjadi perawat klinik dan mencapai transisi yang
klinik dengan berlandaskan pada teori tahapan transisi seperti yang bagan sukses?”
kerangka konsep dibawah ini.
02 Pencarian literatur
Artikel yang akan ditinjau diperoleh melalui beberapa database jurnal akademik
seperti PubMED, Ebsco Host, Proquest, Clinical key, Wiley online library, Since
Direct dan Portal Garuda.
Populasi Fenomena Konteks
‘AND’ ‘AND’ ‘AND’
Artikel dengan sampel penelitiannya adalah perawat baru yakni Artikel dengan metode
perawat dengan masa kerja 12 bulan. literatur review
Topik utama dalam artikel adalah strategi melewati proses Artikel yang melaporkan
transisi menjadi perawat klinik baru pengembangan alat penilaian/
Studi penelitian dengan desain kuantitatif, kualitatif dan desain pengembangan program.
campuran. Artikel yang melakukan
Artikel fulltext dengan terbitan 5 hingga 10 tahun terakhir. intervensi.
Artikel berbahasa inggris dan berbahasa indonesia dengan
pertimbangan akan memberikan gambaran proses transisi
perawat baru di Indonesia
Penilaian Kualitas
03 Studi kualitatif : JBI critical appraisal checklist for qualitative research,
Studi cross-sectional :JBI Critical appraisal checklist for analytical cross-sectional studies
Studi longitudinal : JBI critical appraisal checklist for cohort studies untuk studi
Studi campuran akan menggunakan kedua penilaian tersebut berdasarkan studi yang digunakan
(Joanna Briggs Institute, 2020).
Izin Etik
UH20100580
BAB 4
Karakteristik Studi
Identifikasi Studi
sebagian besar artikel yang tersaring Waktu pencarian dimulai sejak awal September 2020
merupakan penelitian yang dilakukan hingga minggu pertama Agustus 2020.
di Negara Amerika serikat (n = 9),
Australia (n = 4), Indonesia (n = 2),
Canada (n=2 Inggris (n=1), selebihnya
berasal dari Finlandia (n=1), Singapura
(Woo & Newman, 2020), Oman (n=1), Pencarian awal dimulai dengan
Hong Kong (n=1), dan Afrika Selatan menelusuri database PubMed, Proquest
(n=1). dan Ebscohost, lalu Clinical Key, Whiley
Partisipan = perawat baru dengan Online Library, Since Direct dan Portal
masa kerja 1-4 bulan hingga 24 bulan HASIL Garuda = 19 artikel
atau <3 tahun pasca kelulusan
pendidikan perawat
Sebagian besar penelitian dilakukan
pada rumah sakit dengan setting Pencarian pada penelusuran daftar
perawat akut, perawatan anak dan referensi dari 19 artikel ditemukan 4
kebidanan, perawatan kritis, artikel tambahan.
perawatan bedah, perawatan lanjut
usia, kesehatan mental dan pada
setting perawatan komunitas
Sebagian besar juga artikel ditulis
dengan latarbelakang teori tahapan
transisi satu tahun pertama oleh
Duchscher (2009)
Filter:
Artikel yang diidentifikasi
5-10 tahun
PUBMED = 431
Full text
ProQuest = 7041
Identifikasi
Berbahasa inggris
Ebsco Host = 250
Jurnal keperawatan / manajemen
Wiley Online Library = 21
keperawatan
Since Direct = 203
Subyek perawat
Clinical Key = 1045
Portal Garuda = 137
Google Scholar = 2864
Eksklusi:
Duplikasi
Judul dan abstrak tidak relevan
Tersaring
782
Eksklusi:
Arikel yang tidak sesuai dengan tujuan dan pertanyaan
review
99
Ekslusi:
kelayakan
Pengembangan/evaluasi dari program transisi; Review;
Seleksi
Bukan perawat baru (Midwifery/Pasien/Pelajar/Perawat
lama); Program IPC; Tidak dapat diakses
21
dimamsukkan
Studi yang
25
89 Are Isparticipants,
the researchand their voices,
ethical adequately
according to currentrepresented?
criteria or, for YES YES YES YES YES
YES YES YES YES YES NO YES YES YES YES
YES
recent studies, and is there evidence of ethical approval by
9 anresearch
Is the appropriate body?
ethical according to current criteria or, for recent studies, and is there evidence of ethical YES YES NO YES YES YES
approval by an appropriate body?
10 Do the conclusions drawn in the research report flow from YES YES YES YES YES YES UNCLEAR UNCLEAR YES YES
the analysis, or interpretation, of the data?
10 Do the conclusions drawn in the research report flow from the analysis, or interpretation, of the data? YES YES YES YES YES YES
10 9 8 10 9 9 8 6 9 9
Level
Higt higt higt higt higt higt higt moderat higt higt
10 9 6 7 7 9
higt higt moderat higt higt higt
Studi cross-sectional & Studi kohort
1 2 3 4 5
Laschinger et.al
Kaihlanen AM, Elovainio Salem Alghamdi M, Ghazi A Yanto, J Andrew, R Sr. Sofia Gusnia, Nurmaida Dodi Wijaya¹, Ratna (2016)
M, Haavisto E, Salminen L, Baker O (2020) Sri (2016) Saragih CB Sitorus², Hanny Handiyani³
Sinervo T (2020)
1 Were the two groups similar and recruited from the same population? YES
12 Were
Were thethe exposures
criteria measured
for inclusion similarly
in the NO to assign people to both
YESexposed and unexposed
YES groups? NO NO YES
sample clearly defined?
23 Were
Wasthethestudy subjects
exposure YES
and thein a valid
measured and reliable way? YES YES YES NO YES
setting described in detail?
4 Were confounding factors identified? YES
69 Were
Wasstrategies
follow up to YES the reasons to loss to
deal withand if not, were
complete, NOfollow up described and
NOexplored? NO NO YES
confounding factors stated?
Ada empat artikel yang melakukan penelitian pada perawat baru dengan
pengalaman kerja hingga lebih dari 12 bulan pertama (Halpin et al., 2016;
Laschinger et al., 2016b; Morales, 2014; Roziers et al., 2014)
↓
4 tahapan
Infographic Style
Your Text Here
Upaya yang dilakukan perawat baru: mencoba untuk belajar dan membina hubungan yang mendukung
Yang dimaksud dengan belajar adalah sebuah proses menerapkan semua pengalaman yang diperoleh selama pendidikan,
mengembangkan pemikiran kritis, penalaran klinis, penilaian klinis, dan dan menerapkan kompetensi untuk melakukan
perawatan yang maksimal kepada pasien (Brewington, 2016).
memiliki hubungan tepercaya dengan para pembimbing, rekan perawat atau mentor sangat membantu perawat baru dalam
melakukan perawatan kepada pasien (Della Ratta, 2016). Untuk membangun dan memelihara hubungan yang mendukung,
perlu untuk meningkatkan keterampilan komunikasi karena keterampilan ini sangat selaras dengan hubungan antarmanusia
(Lee, Kim, Jung, & Kang, 2019).
Solusi: dengan mencoba belajar dan menerapkan apa yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan keperawatan
dan menjaga komunikasi dengan pembimbing klinik, rekan sejawat lainnya maupun dengan pasien agar dapat membina
hubungan yang baik.
Pembahasan Tahap 2
Permasalahan
perawat baru: ketidaksiapan dan perasaan syok.
Perasaan takut pada tahap awal berlanjut ditahap kedua ini dan berkembang dengan perasaan belum siap. Halpin et al.
(2016), menemukan bahwa perawat baru takut membuat kesalahan terkait pengobatan, sehingga membuat mereka stress
karena mengambil waktu yang lebih untuk pemberian obat.
Adanya perbedaan antara idealistis dan realistis pada harapan dan tanggung jawab yang (Maben, Latter, & Clark, 2006;
Duchscher, 2012; Rush, Adamack, Gordon, Lilly, & Janke, 2013) + kurang mendapat dukungan praktis dan emosional +
merasakan kurangnya kepercayaan diri dan ketidakpastian dalam berhubungan dengan kolega baru + ekspektasi kinerja yang
tidak realistis (Duchscher, 2009; Gardiner & Sheen, 2016) = shock merasa tidak siap dengan semua kondisi itu (Jewell, 2013).
Solusi: perawat baru melaporkan bahwa memiliki seseorang untuk diajak bicara dan menerima dukungan emosional dan
praktis sangat bermanfaat bagi mereka (Cubit & Ryan, 2011; Duchscher, 2009; Ferguson, 2011). Selain itu, dukungan sosial
juga telah terbukti menjadi elemen penting dalam mempengaruhi retensi perawat baru (Gardiner & Sheen, 2016).
Pembahasan Tahap 3
Permasalahan perawat baru: tidak percaya diri.
Diawal transisi, perawat baru cenderung memiliki kepercayaan diri karena berhasil direkrut dalam pekerjaan (Chernomas et
al., 2010), namun kepercayaan diri tersebut berkurang pada bulan pertama praktek professional dan mungkin tidak pulih
hingga akhir transisi (Pfaff, Baxter, Jack, & Ploeg, 2014).
Kurangnya rasa percaya diri serta ketegangan peran mengakibatkan masa transisi menjadi masa yang sangat sulit (Rainbow,
2018). Kurangnya kepercayaan diri dapat berdampak negatif pada praktik keperawatan yang kompeten (Ulrich et al., 2010).
Upaya yang dilakukan perawat baru: belajar dengan melakukan secara langsung dan meyakinkan diri.
Tuntutan kondisi mengharuskan mereka untuk melakukan sendiri berdasarkan pada apa yang mereka pahami, salah
satunya adalah terkait kebutuhan dasar pasien yang harus segera dipenuhi saat itu juga. Ini yang dimaksud dengan belajar
secara langsung, merupakan strategi untuk bertahan hidup dipelayanan agar dapat mengurangi tekanan kognitif (Daws et
al., 2020).
meningkatkan keyakinan diri. Dukungan tambahan dari lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat baru
dalam menghadapi segala situasi yang muncul (Hussein, Everett, Ramjan, Hu, & Salamonson, 2017b). Salah satu
dukungan yang dapat diberikan oleh lingkungan, dalam hal ini perawat senior, yaitu dengan komunikasi efektif dan
pendelagasian tugas dalam tim (Lea & Cruickshank, 2015).
Solusi: Faktor yang perlu diperhatikan adalah mengembangkan kemampuan komunikasi, mempertahankan hubungan pribadi
dengan pasien, staf perawat, dan tenaga kesehatan lainnya (Owens, 2018). Selain itu, pada tahap ini juga manajer perawat,
pendidik/pendamping/pembimbing klinik serta perawat senior dapat mendukung perawat baru untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan kompetensi mereka untuk berlatih melalui penugasan serta pendampingan/pengawasan (Hussein et al.,
2017b).
Pembahasan Tahap 4
Permasalahan perawat baru: Review ini juga mengidentifikasi beberapa artikel yang mengeksplorasi transisi perawat baru
dengan pengalaman kerja lebih dari 12 bulan atau kurang dari tiga tahun, dan hasilnya menyebutkan bahwa hingga waktu
tersebut perawat baru masih merasakan adanya bayangan keraguan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa durasi terpendek dan terlama untuk membuat seseorang mengenal lingkungan dan
praktik kerja mereka adalah enam bulan dan dua tahun (Alghamdi & Baker, 2020). Hasil penelitian menyebutkan bahwa
transisi diperluas memiliki efek yang bertahan lama dari waktu ke waktu dan berdampak pada dimensi utama pemberian
perawatan, juga dapat meningkatkan integrasi tenaga kerja dan mengurangi turnover perawat baru (Baumann, 2018).
Solusi: menjadi pertimbangan bagi organisasi maupun pihak manajemen keperawatan, bahwa untuk menunjang transisi,
selain perlu untuk memperhatikan apa saja yang dapat membantu perawat baru untuk berupaya berhasil melewati transisi
mereka, perlu juga untuk mempertimbangkan menambah waktu dari program transisi, baik orientasi diperpanjang maupun
program transisi lainnya. Hasil sebuah penelitian menyebutkan bahwa orientasi diperpanjang meningkatkan kesiapan kerja
dan transisi ke peran professional perawat baru (Baumann, Crea-Arsenio, Hunsberger, Fleming-Carroll, & Keatings, 2019).
Kekuatan
Pencarian artikel dilakukan dengan beberapa cara dan dengan
beragam kata kunci yang konsisten, sehingga memungkinkan untuk
menyaring banyak artikel.
Review ini tidak membatasi setting pelayanan, kecuali seting
STRENGTHS pedesaan untuk meminimalisir hasil yang bias, agar tercapai
THREATS
kesimpulan yang luas.
SWOT
Implikasi
WEAKNESS