Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS HEMOROID

Kelompok V :
Muhammad Wahyu Wicaksana (1901022)
Maharani Desthia Putri (1901030)
Windi Anggriani Dahia (1901006) Chrisdiyanti
Manoppo (1801074)

STIKES MUAHMMADIYAH MANADO PRODI


S1 KEPERAWATAN
DEFINISI
 Menurut asal katanya [Yunani, haem = blood (darah), rhoos =
flowing (mengalir)] (Oleh Andra Racikan Utama - Edisi September
2006 (Vol.6 No.2 )
 Masa Vaskular yang menonjol kedalam lumen rectum bagian
bawah atau areal perineal (Sandra M Nettina).
 Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena
di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis.
 Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam kanal
anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia 50 tahunan,
sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe hemoroid
berdasarkan luasnya vena yang terkena.
 Hemoroid adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh
darah vena hemoroidales (bacon) pada poros usus dan anus yang
disebabkan karena otot & pembuluh darah sekitar anus / dubur
kurang elastis sehingga cairan darah terhambat dan membesar
(Daldiyono).
ETIOLOGI
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran
balik dari vena hemoroidalis. Beberapa factor etiologi telah digunakan,
termasuk konstipasi/diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan,
pembesaran prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Penyakit hati kronik
yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid karena vena
hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam system portal.
Faktor resiko hemoroid :
1) Keturunan
2) Anatomic
3) Pekerjaan
4) Umur
5) Endokrin
6) Mekanis
7) Fisiologis
8) Radang
PATOFISIOLOGI
Faktor penyebab faktor-faktor hemoroid adalah mengedan saat
defekasi, konstipasi menahun, kehamilan dan obesitas. Keempat hal
diatas menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal lalu di
transmisikan ke derah anorektal dan elevasi yang tekanna yang berulang-
ulang mengakibatkan vena hemoroidalis mengalami prolaps. Hasil di atas
menimbulkan gejala gatal atau priritus anus akibat iritasi hemoroid
dengan feses, perdarahan akibat tekanan yang terlalu kuat dan feses
yang keras menimbulkan perdarahan, dan ada udema dan peradangan
akibat infeksi yang terjadi saat ada luka akibat perdarahan.

MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi Klinis Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan
sering menyebabkan perdarahan berwarna merah terang pada saat
defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri hebat akibat
inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.Trombosis adalah
pembekuan darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan iskemia pada
area tersebut dan nekrosis.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur)
2. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
4. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang

PENATALAKSAAN MEDIK
Hipertiroid interna diterapi sesuai dengan gradenya. Tetapi hemorroid
eksterna selalu dengan operasi. Konservatif indikasi untuk grade 1-2, < 6
jam, belum terbentuk trombus. Operatif indikasi untuk grade 3-4,
perdarahan dan nyeri.
- Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan:
- Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan
selama defekasi.
- Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu
dengan menggunakan laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat
melewati usus.
LANJUTAN..........

- Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk


dengan salep, supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch
hazel) dan tirah baring.
- Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:
- Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik
terbaru untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
- Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.
- Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal
- Hemoroidektomi kriosirurgi
- Laser Nd: YAG
- Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena trombosis luas,
yang harus diatasi dengan bedah lebih luas.
- Hemorroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat
semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini.
ASUHAN KEPERANWATAN TEORI HEMOROID
PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus
menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat
defikasi.
c. Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat sosial Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan.
1. Pemeriksaan Fisik Aktivitas/istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap aktivitas)
Sirkulasi Gejala : kelemahan/nadi periver lemah Tanda : Warna kulit
pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) Membran
kulit Eliminasi Gejala : Perubahan pola defekasi , Perubahan
Karakteristik Tanda : Nyeri tekan abdomen , distensi Karakteristik
feses : darah bewarna merah terang (darah segar) Akonstipasi dapat
terjadi Nutrisi :
LANJUTAN...

Gejala : Penurunan berat badan, Anoreksia Tanda : konjungtiva


pucat, wajah pucat, terlihat lemah Pola tidur Gejala : Perubahan
pola tidur , Terasa nyeri pada anus saat tidur Tanda : muka
terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap Mobilisasi Gejala :
membatasi dalam beraktifitas Tanda : wajah terlihat gelisah ,
banyak berganti posisi duduk dan berbaring

DIAGNOSA
1. Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan
dengan pecahnya vena plexus hemmoroidalis ditandai
dengan perdarahan yang terus - menerus waktu BAB.
2. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan
massa yang keluar pada daerah eksternal.
3. Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka operasi
dan terpasangnya cerobong angin.
4. Resikol terjadinya infeksi berhubungan dengan pertahanan
primer tidak adekuat
5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang
informasi tentang perawatan dirumah.
INTERVENSI
EVALUASI

Evaluasi merupakan penilaian hasil dan proses.


Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari
tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada
kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi itu sendiri . Evaluasi yang dilakukan penulis
selama 2 jam melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang dicapai.
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
HEMOROID

PENGKAJIAN
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Alasan Masuk RS : Klien mengeluh jika BAB ada penonjolan masa yang
keluar di anus, kejadian ini sudah 2 minggu yang lalu. Klien diantar oleh
keluarga dan masuk ke rumah sakit di UGD tanggal 19 mei 2013.
Keluhan Utama Saat dikaji : mengeluh nyeri di bagian anus
- Riwayat keluhan utama ( dibuat secara naratif dan menggambarkan
PQRST dari keluhan utama): Klien mengeluh nyeri dibagian anus,
disebabkan karena adanya penonjolan masa dianus. Nyeri datang saat BAB
dan juga mendadak, skala nyerinya 7 dari 1-10 dan nyeri sedang, nyeri
seperti ditusuk-tusuk duri, kira-kira lamanya nyeri 5-10 menit, untuk
penjalarannya nyeri dibagian abdomen kuadran bawah.
- Keluhan tambahan ; adanya penonjolan masa di anus, adanya darah saat
BAB dan feces ukurannya kecil serta berwarna hitam. Upaya yang telah
dilakukan untuk mengatasinya baik oleh sendiri maupun bantuan oleh
orang lain : Jika nyeri klien menyesuaikan posisi senyaman mungkin
dengan tidur miring tanpa menekan daerah yang nyeri.
XI. RESUME/ KESIMPULAN TENTANG KONDISI KLIEN

Pasien dengan Ny.S 45 tahun dirawat diruang mawar RSUD tangerang, keluhan utama
adanya nyeri di daerah anus. Nyerinya diperkirakan sebab dari adanya penonjolan
masa ( pelebaran vena hemoridialis ) yang keluar dari saluran anal kanal. Akibatnya
klien mengalami ketidakadekuatan untuk mengeluarkan feces semaximal mungkin.
Bab disertai dengan pendarahan ( darah merah dan feces hitam ). Telah dilakukan
pemeriksaan fisik hasilnya TD 110/60 mmHg, HR 66 x/menit, RR 20 x/menit,
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering dan klien tampak pucat, CRT <2 detik. Dari
hasil hematologi ; Hb 4,1 ( 12-14), Ht 16 % ( 36-46 % ), trombosit 723x103 , telah
diberikan obat katerolax 3x1, transamin 3x500, vit c 1x400, vit k 3x1 dan klien
terpasang infus Nacl 500 cc. Hasil EKG dan Rontgen kesannya tidak didapat kelainan.
DIAGNOSA
1. Nyeri b.d adanya penonjolan masa di anal kanal
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan kadar Hb
3. Risiko konstipasi b.d hemoroid

INTERVENSI
Ruangan : Mawar
Dx. Medis : Hemoroid externa, anemia
Nama klien : Ny.S
Tanggal
CATATAN KEPERAWATAN / EVALUASI
Nama Klien : Ny.S
Ruangan : mawar
No.RM : 68.90.53
PATHWAY
PEMBAHASAN DIAGNOSA
Klien Ny. S dengan hemoroid externa dan anemia, mempunyai riwayat hemoroid
interna sebelumnya dan memiliki penyakit anemia. Riwayat kebiasaan pasien sering
menahan bab dan mengedan.
Lanjutan......
Lanjutan....
KESIMPULAN

Adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh darah vena


hemoroidales (bacon) pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot &
pembuluh darah sekitar anus / dubur kurang elastis sehingga cairan darah
terhambat dan membesar (Daldiyono). Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang
disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Beberapa factor etiologi
telah digunakan, termasuk konstipasi/diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada
kehamilan, pembesaran prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Hemoroid
menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan berwarna
merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri
hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.

Anda mungkin juga menyukai