Anda di halaman 1dari 14

MAKRO EKONOMI

• Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Ilmu ekonomi yang satu ini
khusus mempelajari ekonomi secara skala besar dan keseluruhan. Ekonomi makro sering
digunakan untuk menganalisa dan merancang target-target kebijaksanaan yang berhubungan
dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja dan keseimbangan neraca pembayaran yang
berkesinambungan.
• Dikutip dari buku Konsep Dasar Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi (2018) karya Thamrin,
ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian sebuah negara
secara komprehensif. Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis tentang produsen secara
keseluruhan serta konsumen dalam pengalokasian pendapatan dalam membeli barang/jasa. 
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

Terdapat 3 ruang lingkup ekonomi makro, yaitu:


• 1. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
• Dalam ekonomi makro dijelaskan tentang seberapa jauh perekonomian suatu negara dapat
menghasilkan suatu produk dan jasa. Ruang lingkup ekonomi makro ini memiliki beberapa
jenis pengeluaran yaitu:
– pengeluaran konsumsi rumah tangga.
– pengeluaran pemerintah
– pengeluaran perusahaan atau investasi
– ekspor dan impor
• 2. Kebijakan Pemerintah
• Ada 2 jenis kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi makro, yaitu:
– kebijakan moneter
Merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di
masyarakat dalam suatu negara.
– kebijakan fiskal.
Merupakan langkah pemerintah untuk mengubah struktur dan jumlah pajak yang bertujuan
mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara.
• 3. Pengeluaran Agregat
• Jika pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal,berarti sedang terjadi permasalahan
ekonomi dalam suatu negara. Untuk menstabilkan pengeluaran agregat, pemerintah bisa menekan laju
inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan dalam suatu negara.
1. PERTUMBUHAN EKONOMI

• Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi
karena peningkatan produksi pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini
tidak berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari
peningkatan output, teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial.
• Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan ekonomi yang terjadi
pada perekonomian negara dalam kurun waktu tertentu menuju keadaan ekonomi yang
lebih baik. Umumnya, pertumbuhan ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas
produksi yang direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 sebesar 5,03%. Pada tahun 2017 naik menjadi 5,07%. Pada tahun
2018 naik lagi menjadi 5,17%. Pada tahun 2019 menjadi 5,02% dan pada tahun 2020 melambat jadi 2,97%
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI
TERHADAP PASAR MODAL
• Secara teori dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional
bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi, perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil.
• yang membuktikan pertumbuhan investasi di suatu Negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di
Negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu Negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran
peduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat
pendapatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka semakin banyak orang yang
memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan
atau diinvestasikan dalam bentuk surat – surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal seperti saham,
maka dari itu semakin banyak orang yang menivestasikan dananya dalam bentuk saham yang dikarenakan
kenaikan pendapatan ekonomi. Maka indek harga saham gabungan juga akan ikut meningkat pula
2. INFLASI

• Inflasi adalah ukuran kuantitatif di mana keseluruhan harga untuk produk ataupun jasa meningkat
selama kurun waktu tertentu di dalam perekonomian suatu negara. Ketika inflasi meningkat, satu
unit mata uang kehilangan nilai karena konsumen membeli lebih sedikit barang dan jasa.
Penurunan daya beli ini akan berdampak pada biaya hidup masyarakat yang berakhir pada
perlambatan pertumbuhan ekonomi. Inflasi dapat disebabkan oleh dua faktor : demand pull
inflation dan cost push inflation. Demand Pull Inflation terjadi ketika permintaan yang tinggi tetapi
diiringi oleh penawaran yang rendah karena jumlah produk ataupun jasa yang terbatas sehingga
harga menjadi naik. Sedangkan, Cost Push Inflation terjadi ketika kenaikan harga produksi yang
berakibat pada kenaikan harga jual. Hal ini biasanya oleh tuntutan kenaikan upah tenaga kerja,
kenaikan harga biaya bahan baku, dan berbagai hal lainnya.
Pada 2020, inflasi di Indonesia secara turunan yakni 1,68 persen. Laju inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan
tahun 2019 yang sebesar 2,72 persen. Tahun 2018 inflasi sebesar3,13%. Tahun 2017 inflasi sebesar 3,61%. Dan pada
Tahun 2016 Inflasi sebesar 3.02%
PENGARUH INFLASI TERHADAP PASAR MODAL

• Tingkat inflasi berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI
karena inflasi berkaitan dengan penurunan daya beli uang (purchasing power of money).
Dengan adanya inflasi harga-harga barang secara umum akan mengalami peningkatan
secara terus-menerus, sehingga daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini akan
menurunkan minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan karena inflasi
tersebut akan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor. Hal ini secara
otomatis akan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menurun
3. KURS RUPIAH

• exchange rate ataupun kurs adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai kekuatan
mata uang domestik terhadap mata uang asing. Nilai tukar yang didasarkan pada aktivitas
pasar akan selalu berubah seiring dengan proses penawaran dan permintaan.
Ketidakstabilan inilah yang pada akhirnya memicu keraguan bagi investor untuk
menginvestasikan dananya sehingga kinerja bursa efek menjadi turun. Namun, depresiasi
Rupiah terhadap asing (seperti contoh US Dollar) tidak selamanya memberikan dampak
buruk karena para pengusaha bisa memperluas pangsa pasar serta meningkatkan kuantitas
produk ketika melakukan ekspor meskipun jika dilihat dalam sisi domestik depresiasi
Rupiah dapat menurunkan cadangan devisa yang dimiliki negara.
Rupiah kembali melemah ke arah Rp 13.384 pada 2017 dan akhirnya meluncur ke titik terendah Rp
13.949 pada 31 Agustus 2018 (year to date). Pada tanggal 21 Oktober 2020 kemarin, Rupiah kembali
melemah ke Rp 14.688.

Penyebab fundamental dari pelemahan Rupiah selama ini tidak terlepas dari defisit neraca pembayaran.
Berapa pun besaran defisit transaksi berjalan, Rupiah tertekan. Hanya saja, tekanan sedikit mereda jika
arus masuk modal asing (capital inflows) melebihi defisit akun lancar seperti terjadi pada 2014, 2016,
dan 2017.

Melihat grafik di atas, hubungan tersebut sangat terlihat jelas pada tahun 2013, 2015, 2017, dan 2020.
Pada tahun-tahun tersebut, tercatat pergerakan antara IHSG dan nilai tukar Rupiah yang berkorelasi
positif, di mana setiap terjadi penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, akan diikuti oleh
penurunan IHSG.
Dengan kata lain, pergerakan IHSG dan kurs dolar AS berkorelasi negatif, di mana setiap IHSG
bergerak positif akan diikuti oleh penurunan nilai mata uang dolar AS terhadap Rupiah.
PENGARUH KURS TERHADAP PASAR MODAL

• penguatan kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal positif bagi investor.
Dimana ketika kurs rupiah terhadap mata uang asing mengalami penguatan maka akan
banyak investor berinvestasi pada saham.
DAFTAR PUSTAKA

• https://core.ac.uk/download/pdf/229197755.pdf
• http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/data-dan-statistik/statistik-pasar-
modal/default.aspx
• https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/item6?
• https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pertumbuhan-ekonomi-adalah/
• https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/952
• https://indopolitika.com/data-pelemahan-rupiah-membuat-ihsg-melemah/

Anda mungkin juga menyukai