Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Patmawati P
Psikiater
Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Retardasi Mental
• Definisi
• Epidemiologi
• Etiologi
• Diagnosis
• PPDGJ 3
• DSM 4
• Tatalaksana
Definisi
• Kondisi individu yang ditandai dengan keterbatasan
bermakna dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif
yang terjadi sebelum usia 18 tahun.
Epidemiologi
• Faktor Genetik
• Faktor Perkembangan
• Faktor yang didapat
• Faktor lingkungan dan Sosiokultural
Etiologi- Faktor Genetik
• Manifestasi klinis
• Wawancara psikiatri
• Riwayat gangguan
• Pemeriksaan fisik dan neurologis
• Pemeriksaan intelektual
• Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis
• Manifestasi klinis
– Hiperaktivitas
– Toleransi frustasi rendah
– Agresi
– Kelabilan afek
– Perilaku motorik stereotipik dan repetitif
– Perilaku menyakiti diri
Diagnosis
• Wawancara Psikiatri
– Wawancara bisa dilakukan dengan pasien dan pengasuh secara bersamaan
– Perhatikan sikap dan cara berkomunikasi
– Support and praise
– Hindari leading question
– Pengendalian gerak, distorsi memori dan persepsi
– Penilaian realitas, kemampuan mengambil kesimpulan
– Mekanisme defense
– Rasa putus asa, toleransi dan pengendalian impuls, agresifitas
– Self image
Diagnosis
• Riwayat Gangguan
– Proses kehamilan dan kelahiran
– Riwayat keluarga dengan retardasi mental
– Penyakit herediter
– Fungsi dan kapasitas intelektual orang tua
– Ekspresi emosi di rumah
Diagnosis
• Pemeriksaan Intelektual
Nilai fungsi intelektual (IQ) diperoleh dengan mengadakan pengkajian
satu atau beberapa test intelegensi umum secara individual antara lain :
WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children ), Standford – Binet
Scale, Raven ( John. C. Raven ) test
• Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Kromosom
Diagnosis- PPDGJ III
• Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat dan
masalah kemampuan bicara resmi akan mengganggu kemandiriannya yang mungkin
menetap sampai dewasa.
• Beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam ketrampilan visuo-
spasial daripada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang
lainnya sangat canggung tetapi dapat mengadakan interaksi sosial dan
percakapan sederhana.
Diagnosis- PPDGJ III
• Kebanyakan menderita hendaya motorik mencolok atau defisit lain yang menyertainya dan
hal ini menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan yang bermakna secara klinis dari
susunan saraf pusat.
• IQ dibawah 20.
• Ketrampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan
mencocokkan mungkin dapat dicapainya dan dengan pengawasan dan petunjuk yang
tepat penyandang mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas rumah tangga dan
praktis.
Diagnosis- PPDGJ III
• Sering ada gangguan perkembangan pervasive dalam bentuk sangat berat khususnya
autisme yang tidak khas (atypical) terutama pada penyandang yang dapat bergerak.
• Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi intelektual
dengan menggunakan prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan
karena adanya hendaya sensorik atau fisik seperti buta, bisu tuli dan
penyandang yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.
Diagnosis- PPDGJ III
• Jelas terdapat retardasi mental tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.
Pencegahan
• Screening terhadap bayi untuk PKU dan pemberian diet rendah phenylalanine
pada bayi PKU, Pemberian edukasi secara umum pada masyarakat misalnya
hindari penggunaan alkohol selama hamil, Konseling keluarga dan genetik
pada keluarga dengan riwayat gangguan genetik.
Tatalaksana
Intervensi
• Edukasi keluarga tentang cara mendorong kompetensi dan self esteem dengan
target yang realistis.
Latihan dirumah :
• Makan sendiri.
• Berpakaian/memilih pakaian sendiri.
• Membiasakan/terampil,dsb.
Latihan disekolah :
Yg penting perkembangan rasa sosial.
Latihan teknis/Keterampilan :
Diberikan sesuai dengan minat jenis kelainan &
kedudukan sosial.
Misal : Peternakan, pertanian & pekerjaan
administrasi, tukang kayu, bengkel,
percetakan, menjahit, dsb.
Tatalaksana
Intervensi
o DSM 5