Anda di halaman 1dari 32

Retardasi Mental

Patmawati P
Psikiater

Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Retardasi Mental
• Definisi
• Epidemiologi
• Etiologi
• Diagnosis
• PPDGJ 3
• DSM 4
• Tatalaksana
Definisi
• Kondisi individu yang ditandai dengan keterbatasan
bermakna dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif
yang terjadi sebelum usia 18 tahun.
Epidemiologi

• Prevalensi sebesar 3% dari populasi


• Perbandingan anak laki-laki: anak perempuan = 3:1
• RM Ringan lebih sering pada populasi sosioekonomi rendah
• RM Berat seimbang pada sosioekonomi dan ras yang berbeda
• Disertai gangguan komorbid sebesar 10-50%
Etiologi

• Faktor Genetik
• Faktor Perkembangan
• Faktor yang didapat
• Faktor lingkungan dan Sosiokultural
Etiologi- Faktor Genetik

• Mutasi Gen terkait Kromosom X (kromosom autosom) sehingga


menyebabkan Sindrom Fragil X.
• Trisomi 21
• Delesi kromosom 15 (Prader-wili sindrom)
• Delesi kromosom 5 (Cat’s cry/Cri du chat sindrom)
• Inborn error metabolism (PKU)
Etiologi- Faktor Perkembangan

• Kondisi fisik, psikologis saat Ibu hamil


• Infeksi virus saat Ibu hamil
• Terekspose opioid, alkohol
• Komplikasi kehamilan (toxemia, diabetes tidak terkontrol, anoxia,
perdarahan pervaginam, premature)
Etiologi- Faktor yang didapat

• Ensefalitis, meningitis, trauma kepala


• Asfiksia, kejang
• Tumor kepala, pembedahan dan kemoterapi
Etiologi- Faktor Lingk & Sosiokultural

• Nutrisi dan pengasuhan berperan dalam terjadinya RM Ringan


• Neglect
Diagnosis

• Manifestasi klinis
• Wawancara psikiatri
• Riwayat gangguan
• Pemeriksaan fisik dan neurologis
• Pemeriksaan intelektual
• Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis

• Manifestasi klinis
– Hiperaktivitas
– Toleransi frustasi rendah
– Agresi
– Kelabilan afek
– Perilaku motorik stereotipik dan repetitif
– Perilaku menyakiti diri
Diagnosis

• Wawancara Psikiatri
– Wawancara bisa dilakukan dengan pasien dan pengasuh secara bersamaan
– Perhatikan sikap dan cara berkomunikasi
– Support and praise
– Hindari leading question
– Pengendalian gerak, distorsi memori dan persepsi
– Penilaian realitas, kemampuan mengambil kesimpulan
– Mekanisme defense
– Rasa putus asa, toleransi dan pengendalian impuls, agresifitas
– Self image
Diagnosis

• Riwayat Gangguan
– Proses kehamilan dan kelahiran
– Riwayat keluarga dengan retardasi mental
– Penyakit herediter
– Fungsi dan kapasitas intelektual orang tua
– Ekspresi emosi di rumah
Diagnosis

• Pemeriksaan Fisik dan neurologis


– Ukuran kepala
– Wajah
– High-arched palate
– Ekstremitas (Gangguan motorik)
– Perhatikan adanya tanda-tanda kekerasan
– Gangguan sensorik: pendengaran dan penglihatan
Diagnosis

• Pemeriksaan Intelektual
Nilai fungsi intelektual (IQ) diperoleh dengan mengadakan pengkajian
satu atau beberapa test intelegensi umum secara individual antara lain :
 WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children ), Standford – Binet
Scale, Raven ( John. C. Raven ) test

• Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Kromosom
Diagnosis- PPDGJ III

1. Retardasi Mental Ringan

• IQ 50 sampai 69 menunjukkan retardasi mental ringan.

• Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat dan
masalah kemampuan bicara resmi akan mengganggu kemandiriannya yang mungkin
menetap sampai dewasa.

• Termasuk: lemah pikiran (feeble-mindedness), subnormalitas mental ringan,


oligofrenia ringan, moron.
Diagnosis- PPDGJ III

2. Retardasi Mental Sedang

• IQ biasanya berada dalam rentang 35 sampai 49.

• Beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam ketrampilan visuo-
spasial daripada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang
lainnya sangat canggung tetapi dapat mengadakan interaksi sosial dan
percakapan sederhana.
Diagnosis- PPDGJ III

2. Retardasi Mental Sedang

• Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada mayoritas penyandang retardasi


mental sedang.

• Termasuk: imbesil, subnormalitas mental sedang, oligofrenia sedang.


Diagnosis- PPDGJ III

3. Retardasi Mental Berat

• Terdapat suatu etiologi organic dan kondisi yang menyertainya.

• Kebanyakan menderita hendaya motorik mencolok atau defisit lain yang menyertainya dan
hal ini menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan yang bermakna secara klinis dari
susunan saraf pusat.

• IQ biasanya dalam rentang 20-34.

• Termasuk: subnormalitas mental berat, oligofrenia berat.


Diagnosis- PPDGJ III

4. Retardasi Mental Sangat Berat

• IQ dibawah 20.

• Mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana.

• Ketrampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan
mencocokkan mungkin dapat dicapainya dan dengan pengawasan dan petunjuk yang
tepat penyandang mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas rumah tangga dan
praktis.
Diagnosis- PPDGJ III

4. Retardasi Mental Sangat Berat


• Suatu etiologi organic dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus. Biasanya ada
disabilitas neurologis dan fisik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti
epilepsi dan hendaya lihat dan daya dengar.

• Sering ada gangguan perkembangan pervasive dalam bentuk sangat berat khususnya
autisme yang tidak khas (atypical) terutama pada penyandang yang dapat bergerak.

• Termasuk: idiot, subnormalitas mental sangat berat, oligofrenia sangat berat.


Diagnosis- PPDGJ III

5. Retardasi Mental Lainnya

• Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi intelektual
dengan menggunakan prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan
karena adanya hendaya sensorik atau fisik seperti buta, bisu tuli dan
penyandang yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.
Diagnosis- PPDGJ III

6. Retardasi Mental YTT

• Jelas terdapat retardasi mental tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.

• Termasuk: retardasi mental YTT, subnormalitas YTT, oligofrenia YTT.


Kriteria diagnostik untuk RM menurut DSM IV-TR

1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata yang cukup bermakna IQ  70


2. Yang akibatkan atau berhubungan dengan kekurangan / hendaya dalam
perilaku adaptif. (kekurangan utk memenuhi standar perilaku sesuai dengan
usianya dari lingkungan budayanya dalam sedikitnya 2 hal yaitu :
Komunikasi, self care, keterampilan dll
3. Timbulnya sebelum usia 18 tahun.

Diagnose : bersama / tdk dng gangguan mental atau fisik lain.


Derajat RM menurut DSM IV-TR
1. Retardasi Mental Ringan, IQ 50 - 55 sampai 70
2. Retardasi Mental Sedang, IQ 35-40 sampai 50-55
3. Retardasi Mental Berat, IQ 20-25 sampai 35-40
4. Retardasi Mental Sangat Berat, IQ dibawah 20 tau 25
Tatalaksana

Terdapat upaya pencegahan sampai dengan intervensi yang berkaitan dengan


berbagai macam komorbiditas gangguan psikiatri.

Pencegahan

• Screening terhadap bayi untuk PKU dan pemberian diet rendah phenylalanine
pada bayi PKU, Pemberian edukasi secara umum pada masyarakat misalnya
hindari penggunaan alkohol selama hamil, Konseling keluarga dan genetik
pada keluarga dengan riwayat gangguan genetik.
Tatalaksana

Intervensi

• Pendidikan dalam bentuk latihan ketrampilan adaptasi sosial khususnya


komunikasi dan upaya untuk memperbaiki kualitas hidup.

• Edukasi keluarga tentang cara mendorong kompetensi dan self esteem dengan
target yang realistis.

• Meningkatkan kuantitas dan kualitas kompetensi sosial misalnya dengan membuat


program khusus bagi mereka untuk meningkatkan interaksi sosial mereka.
Latihan-latihan :

 Latihan dirumah :
• Makan sendiri.
• Berpakaian/memilih pakaian sendiri.
• Membiasakan/terampil,dsb.

 Latihan disekolah :
Yg penting perkembangan rasa sosial.

 Latihan teknis/Keterampilan :
Diberikan sesuai dengan minat jenis kelainan &
kedudukan sosial.
Misal : Peternakan, pertanian & pekerjaan
administrasi, tukang kayu, bengkel,
percetakan, menjahit, dsb.
Tatalaksana

Intervensi

• Perilaku agresif, iritabilitas dan menyakiti diri sendiri : Risperidone

• GPPH : Metilfenidate (drug of choice) dan risperidone;

• Depresi / obsesif kompulsif: Fluoxetine, dan Sertraline;

• Gerakan stereotipik : Haloperidol dan Chlorpromazine,

• Perilaku eksplosif dan kasar : Haloperidol, Risperidone.


Terima Kasih
Referensi
o Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia
III. 1993.
o Wenar C, Kerig Patricia. Developmental Psychopathology: From Infancy through
Adolescence. 5th ed. New York, Mc Graw Hill Companies Inc.
o Sadock & Kaplan. Synopsis of Psychiatry. 11th. Vol 2. Wolters Kluwer.

o DSM 5

Anda mungkin juga menyukai