Anda di halaman 1dari 22

MODUL 7

Keluarga dan Kelompok Acuan


Oleh :

- Intan Novia Istriana (041706889)


- Marfu'ah (041703496)
- Sulistiani (041706714)
Keliatan Belajar 1

Keluarga dan Rumah Tangga


A. Keluangadan Perilaku Konsumen

Lingkungan yang paling dekat dengan konsumen adalah


keluarga, karena sebagian besar konsumen tinggal dengan
keluarga.
Terdapat dua alasan utama pentingnya mempelajari keluarga
dari segi perspektif perilaku konsumen. Pertama, pembelian
berbagai macam produk dan jasa dilakukan oleh beberapa
konsumen yang mengatasnamakan sebuah keluarga.Kedua,
keputusan pembelian barang dan jasa dipengaruhi oleh anggota
keluarga lainnya meskipun pembelian dilakukan oleh seorang
anggota (individu).
B. Arti Keluarga dan Tangga

Keluarga diartikan sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua


orang atau lebih dengan ikatan perkawinan, darah (keturunan
yaitu anak dan atau cucu), dan adopsi yang tidak selalu tinggal
bersama dalam satu rumah. Rumah rumah tangga memiliki arti
yang lebih luas di mana keluarga menjadi bagian dari rumah
tangga.
Berikut adalah definisi rumah tangga menurut badan pusat
statistik (2009) dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional:
1. Rumah tangga biasanya merupakan individu atau sekelompok
orang yang tinggal di sebagian atau seluruh bangunan fisik atau
sensus, dan mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi
satu (disebut sebagai makan bersama dari 1 dapur).
2. Rumah tangga khusus adalah:
Orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga
pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau
lembaga.
Kelompok orang yang mondok dengan makan(indekos) dan
berjumlah 10 orang atau lebih.
C. Rumah Tangga Keluanga dan Bukan Keluarga

Rumah tangga keluarga adalah sebuah rumah tangga yang


antaranggota memiliki ikatan karena hubungan perkawinan,
darah, atau adopsi.

Rumah tangga bukan keluarga adalah sebuah rumah tangga yang


antaranggota tidak memiliki ikatan oleh hubungan perkawinan,
darah, dan adopsi.
D. Peranan Anggota Keluarga dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian
Setiap anggota keluarga memiliki peran yang masing-masing
dalam pengambilan keputusan. Berikut ini beberapa peran
anggota keluarga dalam pengambilan keputusan:
1. Inisiator (initiator), Seorang anggota keluarga yang memiliki
ide atau gagasan untuk membeli atau mengonsumsi suatu
produk.
2. Memberi pengaruh (influencer),Seorang anggota keluarga
yang selalu diminta pendapatnya mengenai suatu produk atau
merek yang akan dibeli dan dikonsumsi.
3. Penyaringan informasi (gate keeper), Seorang anggota
keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk ke dalam
keluarga tersebut.
4. Pengambilan keputusan (decider),Seorang anggota keluarga yang
memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk
atau suatu merek. Misalnya, ayah biasanya memiliki wewenang dalam
mengambil keputusan pembelian alat-alat elektronik.
5. Pembeli (buyer),Seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk
atau yang diberi tugas untuk melakukan pembelian produk. Misalnya, ibu
menyuruh anaknya untuk membeli kebutuhan dapur ke warung.
6. Penggunaan (user),Seorang anggota keluarga yang menggunakan atau
mengkonsumsi suatu produk dan jasa. nasi merupakan salah satu contoh
produk yang mungkin dikonsumsi oleh semua anggota keluarga, tetapi
beberapa produk seperti popok bayi merupakan produk yang hanya
dapat dikonsumsi oleh semua anggota keluarga yang berusia muda.
E. Peran Suami dan Istri dalam Pengambilan
Keputusan Keluarga
Di dalam sebuah keluarga, suami dan istri memang peranan penting dalam
pengambilan sebuah keputusan.Ada beberapa studi yang menjelaskan model
pengambilan keputusan produk oleh sebuah keluarga,yaitu:
Istri dominan dalam pengambilan keputusan. Istri memegang kewenangan untuk
memilih produk dan merek yang akan dibeli untuk dirinya dan keluarganya.
Suami dominan dalam mengambil keputusan. Suami memegang kewenangan
untuk memilih produk dan merek apa yang akan dibeli untuk dirinya dan
keluarganya.
Keputusan autonomi. Istri ataupun suami dapat memutuskan sebuah keputusan
tanpa harus bergantung dari salah satunya. Contohnya, saat air galon sudah habis
istri boleh langsung membeli tanpa harus meminta persetujuan dahulu dari
suami.
Keputusan bersama. Suami dan istri bersama-sama memutuskan sebuah
pembelian.
F. Siklus Hidup Keluarga

Definisi siklus hidup keluarga adalah tahap-tahap yang dijalani


oleh sebuah keluarga dengan semakin meningkatnya usia
anggota keluarga. Siklus hidup keluarga adalah sebagai berikut:
1. Masa lajang (bujangan)
2. Menikah
3. Memiliki anak
4. Membesarkan anak
5. Anak-anak keluar dari rumah (pindah)
6. Orang tua sendiri tanpa anak
7. Pasangan tua
G.Wanita Sebagai Konsumen

Suatu survei yang dilakukan oleh Tokopedia pada tahun 2014,


menunjukkan bahwa wanita adalah konsumen yang paling
banyak berbelanja di tokopedia dengan persentase 66,28 persen,
sedangkan jumlah pria yang berperan sebagai pembeli adalah
33,72 persen. Ternyata dominasi wanita di dunia online tidak
hanya sebagai pembeli dan penjual, melainkan juga dalam hal
jumlah transaksi yang dibelanjakan. Wanita berkontribusi
sebesar 61,1 persen dari total jumlah transaksi yang terjadi di
tokopedia. Tabel 7.9.mengemukakan hasil persentase berbelanja
secara online di Tokopedia.
H. Sosialisasi Anak Sebagai Konsumen

Sejak lahir kedunia, seorang anak telah menjadi konsumen karena


mengonsumsi berbagai produk seperti pakaian yang dikenakannya,
meskipun anak belum dapat mengambil keputusan sendiri tentang apa
yang akan dibelinya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, ia harus
dipersiapkan oleh keluarganya untuk menjadi seorang konsumen yang
bisa mengambil keputusan yang bijak dalam memilih suatu produk
yang akan dibelinya. Beberapa fungsi keluarga yang erat kaitannya
dengan sosialisasi anak sebagai konsumen adalah fungsi ekonomi,
fungsi cinta kasih, dan fungsi sosialisasi dan pendidikan. Fungsi
sosialisasi dan pendidikan akan memberikan anak bekal pengetahuan
untuk beradaptasi dengan kehidupan dimasa yang akan datang.
Schiffman dan Kanuk (2010) mengemukakan suatu
model sosialisasi anak sebagai konsumen.
I. Kriteria Kemiskinan Rumah Tangga

BKKBN melihat kemiskinan berdasarkan tingkat kesejahteraan


keluarga. Lembaga Ini membuat lima tahapan dan indikator
keluarga sejahtera beserta indikator penentunya. Tahapan dan
indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 7.10.
Keliatan Belajar 2

Kelompok Acuan
A. Kelompok Acuan dan Perilaku
Konsumsi
Sekelompok orang akan menjadi kelompok acuan jika:
1. Kelompok acuan bisa satu atau lebih dan mereka sudah secara
nyata mempengaruhi perilaku seseorang dengan melakukan
pembelian atau melakukan konsumsi
2. Biasanya kelompok acuan adalah sebuah kelompok atau
seseorang yang akan menjadi kelompok acuan ketika seseorang
konsumen itu menggunakan kelompok sebagai dasar
perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk sikap
dan perilaku.
3. Seseorang atau sekelompok itu sudah menjadi kelompok
acuan kalau standar mereka sudah mempengaruhi nilai
sekelompok tersebut.
B. Kategori Kelompok Acuan
• Kelompok Formal dan Informal • Kelompok primer adalah
Kelompok formal adalah kelompok kelompok dengan keadaan
yang anggotanya terikat didalam yang terbatas kemudian
sebuah organisasi, misalnya interaksi dengan anggota
mahasiswa jurusan di manajemen
dengan cara langsung dan
sumber daya perairan, mahasiswa
jurusan gizi masyarakat. biasanya memiliki
• Sementara itu, kelompok informal, ikatanemosional.
tidak mempunyai organisasi sosial • Selanjutnya kelompok
yang secara tetap, sifat sekunder, yang memiliki ikatan
keanggotaan tidak tercatat, yang lebih longgar dari
misalnya kelompok pertemanan, kelompok primer.
arisan, dan simpatisan partai.
C. Pengaruh Kelompok

Terdapat 3 factor yang membuat seseorang mau mengikuti


orang lain atau untuk kelompok acuannya :
Pertama, pengaruh normatif adalah pengaruh yang kita ikuti dari
orang tua, karena normatif harus mengikuti kelompok acuannya,
bawahan mengikuti atasan inijuga pengaruh akan normatif.
Kedua, pengaruh ekspresi nilai adalah kelompok acuan yang
mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa
ekspresi nilai.
Ketiga, kita mengikuti orang lain karena pengaruh informasi.
Seorang konsumen seringkali bertanya kepada orang lain tentang
suatu produk yang ingin dibelinya.
D. Kelompok Acuan yang Terkait dengan
Konsumen

- Kelompok persahbatan
Teman dan sahabat kita akan mempengaruhi kita dalam
membeli suatu barang. Teman dan sahabat sering dianggap
sebagai kelompok acuan karena konsumen seringkali meminta
informasi mengenai barang kepada temannya.
- Kelompok belanja
Kelompok belanja adalah dua atau lebih konsumen yang
berbelanja bersama pada waktu yang sama yang sering
mempengaruhi kita.
- Kelompok kerja
Kelompok kerja terbentuk dari dua atau lebih dari beberapa orang yang
bekerja di tempat atau perusahaan lembaga yang sama.
- Kelompok maya
Saat mengambil keputusan ketika memilih dan membeli produk barang yang
memanfaatkan informasi dari teman di dunia.
- Kelompok pegiat konsumen
Kelompok ini sering kali memberi informasi yang banyak untuk mengarahkan
konsumen mengkonsumsi barang dengan jasa yang benar misalkan di
Indonesia ada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
- Kelompok Selebriti
Kelompok acuan lain yangsering kali digunakan dalam komunikasi pemasaran,
misalnya selebriti, seperti musisi, olahragawan, tokoh politik atau pejabat
pemerintah bisa memainkan peranan ini melalui kesaksian, penguatan, atau
sebagai aktor atau jurubicara.
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai