DAN TEORI
Kelompok 3
Nadia Handayani (2019320091) Rahmat Hidayat (2019320124)
Yuda Tama (2019320108) Aprilia Duwi Putri (2019320125)
Nidya Aulia Rahma (2019320101) Maritza Ajeng Shafiyah (2019320129)
Rizqi Suci Agree ( 2019320110) Ade Ayu Kusumaningtyas (2019320130)
Cantika Febriani (2019320113)
BAB 1
Manusia dan Alam
Semesta
Oleh Maritza Ajeng Shafiyah
(2019320129)
HAKIKAT KEBENARAN
Disiplin ilmu dan teknologi tidak sepenuhnya mampu Ada berbagai tingkat eksistensi alam dan tingkat eksistensi
memahami misteri keberadaan alam semesta. E.F kesadaran, untuk memahami hal tersebut ada beberapa alat (tools).
Salah satunya adalah pendekatan ilmiah yang dilakukan para
schumacher (dalam eko wijayanto., 2020) menyatakan ilmuwan dan 3 (tiga) dimensi yang terdiri atas :
empat kebenaran besar, yaitu :
Kebenaran (hakikat)
tentang ekstensi Dimensi fisik : Hubungan sebab-akibat
berbagai elemen fisik
Kesadaran psikis
3 Jalan Haqiqah
1 Jalan Syari’ah Jalaluddin Rakhmat (2004) mengatakan bahwa secara agama, filsafat,
dan ilmu pengetahuan, orang harus hidup bahagia.
Ibnu Arabi (dalam Frager, 1999) membagi empat tingkat kesadaran
Oleh Rahmat Hidayat (2019320124) berdasarkan pengalaman dan pemahaman akan hakikat kehidupan
ALAM SEMESTA SEBAGAI Karakteristik sistem menurut
Spiritualitas dan Etika
SATU KESATUAN SISTEM Jogiyanto (1988):
Maksud dari kasus tersebut ialah Lalu bila dilihat dari tingkat kesadaran
menggambarkan contoh kecerdasan berdasarkan pengamalan dan pemahaman akan
spiritual dari Hery Syaefudin. hakikat kehidupan, Pak Hery termasuk dalam
yaitu pada tingkat kesadaran lapisan tingkat kedua:
intelegensia. yaitu jalan thariqah
Rincian
Rincianrumusan
rumusanagama
agamaberdasarkan
berdasarkanunsur-unsur
unsur-unsur
penting
pentingdari
daridefinisi
definisiagama
agamaoleh
olehbeberapa
beberapaahli
ahli::
•• Hubungan
Hubunganmanusia
manusiadengan
dengansesuatu
sesuatuyangyangtak
tak
Setiap
Setiapagama
agamaberisi
berisiajaran
ajarandan
danpedoman
pedomantentang
tentang
terbatas,
terbatas,yang
yangtransdental,
transdental,yang
yangIlahi-
Ilahi-Tuhan
Tuhan
a.
a. Tatwa,
Tatwa,dogma,
dogma,doktrin
doktrinatau
ataufilsafat
filsafatketuhanan
ketuhanan
Yang
YangMaha
MahaEsaEsa
b.
b. Susila,
Susila,moral,
moral,atau
atauetika
etika
•• Berisi
Berisipedoman
pedomantingkah
tingkahlaku,
laku,nilai-nilai,
nilai-nilai,dan
dan
c.
c. Ritual,
Ritual,upcara,
upcara,atau
atautata
tatacara
caraberibadat
beribadat
norma-norma
norma-normayang yangdiwahyukan
diwahyukanlangsung
langsungoleh
oleh
d.
d. Tujuan
Tujuanagama
agama
Ilahi
Ilahimelalui
melaluinabi-nabi.
nabi-nabi.
•• Untuk
Untuk kebahagiaan
kebahagiaanhidup
hidup manusia
manusiadi didunia
duniadan
dan
hidup
hidupkekal
kekaldi
diakhirat
akhirat
Oleh Ade Ayu Kusumaningtyas (2019320130) Oleh Ade Ayu Kusumaningtyas (2019320130)
Oleh Ade Ayu
Kusumaningtyas
(2019320130) PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
HUKUM, ETIKA DAN ETIKET
No HUKUM ETIKA ETIKET
1. Persamaan: sama-sama mengatur perilaku manusia
2. Perbedaan:
Golongan
SUMBER Negara, Pemerintah Masyarakat
Masyarakat
Tertulis berupa Ada yang lisan
Undang- undang, (berupa adat
SIFAT PENGATURAN Peraturan kebiasaan) dan ada Lisan.
Pemerintah, dan yang tertulis (berupa
sebagainya. kode etik).
Bersifat rohaniyah
OBJEK YANG Bersifat lahiriyah
dan perilaku tidak Bersifat lahiriyah
DIATUR dan rohaniyah.
etis.
Meraih pendidikan sampai pada gelar
Kasus 2 : Doctor Divinity pada tahun 1980 dan
Bapak Petrus Octavianus, Menebar
Pelayanan bagi Sesama
Doctor of Philosophy tahun 1999.
Sukses Meraih Pendidikan 5
Karir beliau pun
berkembang menjadi
Bu Kandar membantu beliau untuk
dapat bersekolah kembali dan dapat
4 politikus yang lalu
memutuskan untuk
menjadi pendeta dan
berhenti menjadi pemulung. Diberikan julukan penulis buku.
Petrus Octavianus, Titik Balik Bapak Anak Miskin
anak petani miskin,
kelahiran tahun 1928
Kehidupan 3 oleh Wali kota
Malang
asal NTT ini Banyak membantu dan
merupakan anak mengasuh anak-anak
bungsu dari tujuh
bersaudara. 2 kurang mampu, sejak
tahun 1960.
Tetapi, apabila pola hidup didasarkan pada paradigma hakikat manusia tidak utuh maka manusia akan berorientasi
untuk mengejar kekayaan materi, kesenangan dunia, dan kekuasaan dan lupa untuk merawat kecerdasan emosional
dan spiritualnya, alhasil kehidupannya akan dijalani dengan tidak etis.