Anda di halaman 1dari 41

Daya AC

muharnis
JENIS-JENIS DAYA AC

AKTIF/NYAT
A

AC REAKTIF
DAYA
LISTRIK
DC SEMU
DAYA AKTIF
• Daya nyata yang terpakai untuk melakukan energi
sebenarnya.
• Daya aktif dilambangkan oleh huruf P dan diukur
dalam satuan W (Watt).
• Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik
dari pembangkit listrik ke jaringan beban untuk dapat
dikonversikan menjadi energi lain.
• contoh, daya nyata yang digunakan untuk menyalakan
kompor listrik. Energi listrik yang mengalir dari jaringan
dan masuk ke kompor listrik, dikonversikan menjadi
energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.
Persamaan Daya Nyata

Dimana:
V : Tegangan Effektif (Volt)
I : Arus effektif (Amper)
Cos ɸ : perbedaan phasa antara V dan I
• Contoh Soal
Sebuah lampu TL dipasang pada tegangan 220 V
dan menarik arus 0,5 A dan faktor kerja besarnya
0,6. Hitunglah daya aktifnya.
• Diketahui:
Tegangan (V) = 220 V
Arus (I) = 0,5 A
Sehingga:

DAYA REAKTIF

• Daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan


medan magnet di kumparan-kumparan beban
induktif.
• Daya reaktif dilambangkan dengan huruf Q dan
diukur dalam satuan VAR (Volt-Amps-reaktif).
• Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif
adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain
– lain
• Persamaan Daya Reaktif
Contoh soal
• Sebuah beban induktif dihubungkan dengan
tegangan AC 24 V, menarik arus 2,5 A dan terukur
faktor kerja 0,9. Hitung daya reaktif.
Diketahui:
• Tegangan (V) = 24 V
• Arus (I) = 2,5 A
• Sin φ = 0,9
• Q = V.I sin φ
= 24 x 2,5 x 0,9
= 54 var
DAYA SEMU
• Daya semu merupakan daya listrik yang
melalui suatu penghantar transmisi atau
distribusi.
• Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan
diukur dalam satuan VA (Volt-Amps).
Persamaan Daya Semu
S = V x I (VA)
Hubungan antara daya nyata, daya semu,
dan daya reaktif,  disebut dengan segitiga
daya
SEGITIGA DAYA
FAKTOR DAYA
• Faktor daya (Cos φ ) dapat didefinisikan
sebagai rasio perbandingan antara daya aktif
(Watt) dan daya semu (VA).
• Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya semu (S) 
                  = kW / kVA
          = V.I Cos φ / V.I
           = Cos φ 
• Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 –
1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen.
Faktor daya yang bagus apabila bernilai
mendekati satu.
• Pada umumnya suatu pabrik mempunyai
faktor daya listrik yang rendah, hal ini
disebabkan karena banyak menggunakan
peralatan-peralatan seperti mesin-mesin,
mesin las, lampu TL, transformator dan lain
-lain.
beberapa contoh faktor daya listrik dari
beberapa pabrik
• Hal ini dikarenakan pada faktor daya listrik
yang rendah, peralatan listrik banyak menarik
daya reaktif induktif sehingga perlu
dikompensir dengan daya reaktif kapasitif agar
faktor daya listrik dari peralatan tersebut
menjadi lebih besar.
• Sehingga memperbaiki besarnya faktor daya
listrik ini dapat dilakukan dengan memasang
kapasitor daya secara paralel terhadap beban
listrik tersebut.
Beberapa keuntungan meningkatkan faktor
daya
• Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan
memberikan denda jika pf lebih kecil dari 0,85)
• Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan
meningkat
• Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem
• Adanya peningkatan tegangan karena daya
meningkat. 
• Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya
aktif (kW) yang digunakan akan berkurang.
Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan
menurunnya pf sistem kelistrikan. 
Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa
persoalan diantaranya :
• Membesarnya penggunaan daya listrik kWH
karena rugi – rugi 
• Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR 
• Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh
tegangan (voltage drops) 
CARA MENGUKUR DAYA LISTRIK AC
MenggunakanWattmeter 1phasa

MenggunakanVolt meter-Amperemeter-cosphi

MenggunakanMetode3 Voltmeter

Menggunakanmetode3Ampermeter
Menggunakan Wattmeter 1 phasa
Menggunakan Volt meter-Amperemeter-cos
phi
Menggunakan Metode 3 Voltmeter
PENULISAN VEKTOR
A
= Vektor A

AB
= Vektor AB
A B

PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR


Vektor hasil penjumlahan & pengurangan = Vektor Resultan (R )

Cara Poligon

Penjumlahan & Pe
ngurangan Vektor

Cara Jajaran Genjang


Secara geometri:

Vektor adalah ruas garis yang berarah

B
u

A
A : Titik Pangkal / titik tangkap
B : Titik Ujung / Terminus
Vektor u diwakili Vektor AB = AB
Tentukanlah vektor-vektor yang diwakili oleh AB, CD, EF, dan GH

B
C D

A H
F
G
Jawab:

Vektor AB = a
Vektor CD = - c

Vektor EF = d

Vektor GH = - e
VEKTOR PADA BIDANG KARTESIUS

Vektor AB dalam
bentuk pasangan
SB Y Bilangan
y2 B ( X2, Y2)
AB =  X2  X1 
 
 Y2  Y1 
y1
A (X1,Y1) x
AB =  y 
O x1 x2 SB X  
BESAR VEKTOR PADA BIDANG
KARTESIUS
Besar Vektor AB = AB
SB Y
B ( X 2, Y 2) AB  (x 2  x 1 )2  (y 2  y 1 )2
y2
atau

y1
A (X1,Y1) AB  x  y 2 2

O
X1 X2 SB X
Contoh:

Diketahui A( 2,1), B( 6,4).


Tentukanlah: a. Vektor AB
b. Besar Vektor AB
Jawab :
6  2   4 
AB      
 4 1  3 

AB  (x2  x1) 2  (y2  y1) 2


AB  (6  2) 2  (4  1) 2  4 2  3 2  16  9  25  5
Latihan:
Tentukanlah Vektor dan Besar Vektor dari gambar berikut :

E Sb y C

B
o
Sb x
G
F
Jawab:

Vektor OA = x  y  3  3  18  3 2
2 2 2 2

Vektor BC = x 2  y 2  2 2  5 2  29

Coba tentukan yang lainnya


OPERASI VEKTOR

1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
Penjumlahan Vektor
Jumlah dari dua vektor, AB dan BC ,
didefinisikan sebagai vektor tunggal atau vektor
ekuivalen atau vektor resultan AC
Jumlah dari beberapa vektor (resultan) yang
membentuk diagram vektor berupa bangun
tertutup sebesar 0 (nol)
Penjumlahan Vektor
 a1   b1 
   
a  a2  b   b2 
Misalkan: dan b 
a   3
 3
Jika: a + b = c , maka vektor
 a1  b1 
 
c   a 2  b2 
a b 
 3 3
Contoh
 3  p
   
a   - 2p  b  6
 -1   3
Diketahui:    

 - 5
 
dan c   4q 
2
 
Jika a + b = c , maka p – q =....
jawab: a+b=c

 3   p    5
     
 - 2p    6    4q 
 -1   3  2 
     
 3  p    5
   
   2 p  6   4 q 
 (1)  3   2 
   
 3  p    5
   
  2 p  6   4 q 
 (1)  3   2 
   

3 + p = -5  p = -8
-2p + 6 = 4q
16 + 6 = 4q
22 = 4q  q = 5½;
Jadi p – q = -8 – 5½
= -13½
Pengurangan Vektor secara Grafis

b
a
-b

a+(-b) = a - b
Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor Yang
Membentuk Sudut α
a. α ≠ 90º

A + B
A
R=
α
R A2  B 2  2 AB cos 
B

a. α = 90º
R  A2  B 2  2 AB cos 90
cos 90  0
A +B
=A
R R A2  B 2
B
Contoh :
 
a  6 dan b  4 besar (a, b)  60 o

   
Hitunglah a  b dan a  b

Jawab :

4 60

Anda mungkin juga menyukai