Anda di halaman 1dari 17

Link 1

LXI-D
1. Bagaimana alur pemeriksaan radiologi diagnostik?

a. Ajukan permintaan pemeriksaan radiologi


b. Proses administrasi dan rekapitulasi data
c. Tentukan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan
d. Persiapan alat
e. Pengerjaan radiologis
- Rontgen dasar: foto thoraks, foto tulang, rontgent dengan kontras
- Rontgen khusus: arteriografi, angiocardiografi, memerlukan alat-alat
khusus.
f. Interpretasi data dan ekspertise oleh dokter spesialis radiologi
2. Bagaimana proses terjadinya sinar X?
a. Katoda dipanaskan >20.0000C
b. Elektron dari katoda terlepas
c. Menuju anoda dan dipusatkan ke focusing cap
d. Terjadi tumbukan yang menghasilkan panas dan sinar X
e. Sinar X akan keluar melalui jendela karena terdapat timah yang
mencegah sinar X keluar dari tabung
f. Panas yang terbentuk akan dialirkan ke radiator pendingin
3. Bagaimana sifat sinar X?
a. Daya tembus
b. Atenuasi/perlemahan:gelombang yang dipancarkan sinar X akan diperlemah oleh
objek yang dilewati oleh sinar.
c. Penyebaran: saat menembus objek, sinar X akan berhamburan ke seluruh bagian
dan menimbulkan radiasi sekunder sehingga perlu diberikan grid
d. Menimbulkan radiasi sekunder
e. Memiliki efek luminesensi (efek berpendaran bila sinar X mengenai logam
tertentu)
- Fluoresensi : memandarkan/memancarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar X saja
- Fosforesensi: pemandaran/pemancaran cahaya yang berlangsung beberapa saat
walaupun radiasi sinar X sudah dimatikan.
f. Efek fotografis: dapat menghitamkan emulsi dari film
g. Efek ionisasi: mengubah atom molekul tersebut menjadi ion
tambahannya/pengurangan partikel ion itu sendiri.
h. Efek biologis: bisa menimbulkan carcinoma/tumor/kelainan genetik
i. Memancarkan divergen secara garis lurus
j. Kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya
k. Memiliki panjang gelombang sangat pendek: 0,001-10A sehingga
daya tembusnya sangat besar
l. Sinar yang tak tampak dengan panjang gelombang yang bervariasi
4. Bagaimana proses pembuatan radiograf?
Film ditaruh di bawah organ yang akan difotoDipancarkan sinar-X 
film dibawa ke kamar gelap utnuk dicuci  digantungkan pada film
hanger yang sesuai dengan ukuran film  film dimasukan ke dalam
developer (cairan pembangkit) selama 4 menit dan bilas denga air (10
menit)  dimasukan ke dalam cairan penetap/fixer (garam ammonium
thiosulfate)  di cuci dalam bak air yang mengalir  pengeringan film
dilakukan di kamar yang bebas debu, dan dapat dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu kipas angin atau alat pengering khusus
5. Apa saja persyaratan radiograf yang layak
dibaca?
1. Foto yang akan dibaca harus mencantumkan identitas yang lengkap
sehingga jelas bahwa foto yang dibaca memang milik pasien tersebut.
2. Marker Foto yang akan di baca harus mencantumkan marker R (Right/
kanan) atau L (Left/ kiri).
3. Mencantumkan no. rekam medis
4. Mencantumkan no. foto
5. Seluruh bagian thoraks atau bagian yang diinginkan tercapai
6. tidak terdapat artefak seperti kalung, maka apabila ada harus di ulangi
7. Os scapula tidak superposisi dengan toraks Hal ini dapat tercapai dengan posisi
PA, tangan di punggung daerah pinggang dengan sendi bahu internal rotasi.
8. Densitas cukup. Densitas foto dikatakan cukup/ berkualitas jika corpus vertebra
di belakang jantung terlihat samar.
9. Inspirasi cukup. Inspirasi dinyatakan cukup jika iga 6 anterior atau iga 10
posterior terlihat komplit. Iga sisi anterior terlihat berbentuk huruf V dan iga
posterior terlihat menyerupai huruf A.
10. Simetris Radiografi toraks dikatakan simetris jika terdapat jarak yang sama
antara prosesus spinosus dan sisi medial os clavikula kanan - kiri.
11. Posisi asimetris dapat mengakibatkan gambaran jantung mengalami rotasi
dan densitas paru sisi kanan kiri berbeda sehingga penilaian menjadi kurang valid
6. Bagaimana prinsip proteksi radiasi?
• ALARA (as low as reasonably achieveable),
 Dosis terendah yang dapat diterima akal sehat dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi.

• PENGENDALIAN TINGKAT PAPARAN RADIASI


1. Jarak intensitas radiasi dipengaruhi oleh hokum kuadrat terbalik
2. Waktu
-Membatasi waktu generator dihidupkan
-Pembatasan waktu berkas diarahkan ke ruang tertentu
-Pembatasan waktu ruang dipakai
3. Perisai:
- Perisai primer: memberi proteksi terhadap radiasi primer ( berkas sinar guna)
- Perisai sekunder: memberi proteksi terhadap radiasi sekunder ( sinar bocor dan hambur)
7. Bagaimana prinsip kerja ultrasonografi
(USG)
Prinsip kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima
kembali gelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu
obyek. Obyek tersebut berupa organ tubuh. Gelombang suara
dikeluarkan oleh transducer dengan panjang gelombang 2,5-14
kilohertz, panjang gelombang yang dikeluarkan bervariasi tergantung
dari bentuk transducer. Hasil pemantulan gelombang suara kemudian
akan diterima kembali oleh transducer dan diproses oleh mesin USG
kemudian ditayangkan dalam monitor.
8. Bagaimana prinsip kerja CT scan
• Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi. Kedua perangkat ini
sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu
obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan antara keduanya adalah
pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada citra yang
dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi
citra yang 5 ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap)
sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada
bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan
dapat menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh
karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal
obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis
daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
9. Bagaimana prinsip kerja MRI
• Prinsip kerja MRI adalah dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber
radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut
menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima
oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek,
dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik,
dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung
sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi,
besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh
analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer.
Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya
dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang
dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager
10. Bagaimana prinsif kerja kedokteran nuklir
Radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien secara inhalasi melalui jalan pernafasan, atau
melalui mulut, ataupun melalui injeksi (studi in vivo). Setelah dimasukkan ke dalam tubuh maka
nasib radioisotop selanjutnya di dalam tubuh dapat diperiksa dengan :
1. Membuat citra (gambar) organ atau bagian tubuh yang mengakumulasikan radioisotop
tersebut dengan peralatan kamera gamma atau kamera positron (imaging technique).
2. Menghitung aktivitas yang terdapat pada organ atau bagian tubuh yang mengakumulasikan
radiosiotop dengan menempatkan detektor radiasi gamma di atas organ atau bagian tubuh
yang diperiksa (external counting technique).
3. Menghitung aktivitas radioisotop yang terdapat dalam contoh bahan biologik yang diambil dari
tubuh pasien dengan menggunakan pencacah gamma (gamma counters) berbentuk sumur
(sample counting technique).
11. Bagaimana prinsip kerja radiologi
intervensi 

Menggunakan teknik radiologi seperti radiografi sinar-X, pemindai CT,


pemindai MRI, dan ultrasonografi untuk menempatkan kabel, tabung,
atau instrumen lain di dalam pasien untuk mendiagnosa atau
mengobati berbagai kondisi, sehingga dapat meminimalkan invasi dan
menghindari operasi besar pada pasien. sedangkan untuk tekniknya
yaitu menutup pendarahan dengan memasukkan stent kecil yang
mengembang dan membuka pada suatu daerah tubuh tanpa melalui
operasi.
12. Bagaimana cara membuat permintaan pemeriksaan
radiologi konventional baik radiologi polos ataupun radiologi
dengan kontras

Pertama harus ada permintaan / rujukan jelas dari dokter, untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut
Kedua mengambil surat rujukan tersebut ke bagian administrasi radiologi kemudian
bagian administrasi nanti memasukkan pasien tersebut ke jenis pemeriksaan yang
diinginkan dokter perujuk misal rontgen, atau dengan kontras, dan atau jenis
pemeriksaan lainnya
Ketiga informed consent terhadap pasien
13. Apakah yang dimaksud dengan ekspertise
dan interpretasi radiologi
ekspertise: seorang dokter yang mendiagnosis dan mengobati penyakit
menggunakan berbagai teknik pencitraan medis sperti sinar-x, CT, MRI,
USG, posititon emission tomography (PET) dan penentuannya dengan
pola pencarian visual yang disempurnakan dengan akurasi diagnosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai