Anggota Kelompok
Akuntansi
Akad-akad Lainnya
Akad Sharf
Valuta
1
Penjual Pembeli
Valuta
Sumber Hukum
Menurut Al-Hadis
Para Fuqaha mengatakan bahwa kebolehan melakukan praktek sharf didasarkan
pada sejumlah hadis nabi yang antara lain pendapat :
a. Dari Ubadah bin Shamit r.a Rasulullah SAW. Berkata, “Emas dengan emas,
perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma
dengan kurma, garam dengan garam, hendaklah sama banyaknya, tunai dan
timbang terima. Apabila berlainan jenisnya boleh kamu jual kehendakmu asal
tunai.”
b. Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. Bersabda, “(boleh menjual) emas
dengan emas setimbang, sebanding, dan perak dengan perak setimbang
sebanding” (H.R Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
Empat Jenis Transaksi Valas
Ketentuan Syariah
Rukun transaksi Shaf terdiri dari :
• Pelaku harus cakap hukum, balig
• Pelaku terdiri atas pembeli dan
serta mampu memelihara barang
penjual
titipan
• Objek akad berupa mata uang
• Objek akad
• Ijab qobul (serah terima)
• Ijab kabul
Perlakuan Akuntansi
Jika nilai kurs tengah BI lebih Jika nilai kurs tengah BI lebih
kecil dari kurs tanggal kecil dari kurs tanggal
transaksi transaksinya
Sumber hukum dari akad wadiah terdapat pada Al-Qur’an (Qs 4:58) yang
artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amat kepada
yang berhak menerimanya dan As-Sunnah yang berbunyi “Tunaikan amanat
itu kepada orang yang member amanat kepadamu dan jangan kamu
mengkhianati orang yang mengkhianatimu”(HR. Abu Dawud dan Al
Tirmidzi).
Jenis Akad Wadiah
Wadiah amanah, yaitu wadiah di mana uang/barang yang dititipkan hanya boleh
disimpan dan tidak boleh didayagunakan. Contohnya: Titipan barang di pusat
perbelanjaan.
Pada saat menyerahkan barang dan membayar Pada saat mengambil barang dan
biaya penitipan, jurnal: membayar kekurangan biaya penitipan,
● Beban Wadiah xxx jurnal:
● Kas xxx Utang xxx
Kas xxx
Jika biaya penitipan belum dibayar, jurnal:
● Beban Wadiah xxx
● Utang xxx
Pencatatan Akuntansi Bagi Pihak Penyimpan Barang
Pada saat menerima barang dan penerimaan pendapatan Pada saat menyerahakan barang dan
penitipan, jurnal: menerima pembayaran kekuranag
● Kas xxx pendapatan penitipan, jurnal:
● Pendapatan Wadiah xxx Kas xxx
Jika biaya penitipan belum dibayar, jurnal: Piutang
● Piutang xxx xxx
● Pendapatan Wadiah xxx
Akad Al-Wakalah
Rukun Wakalah
● Pelaku
● Objek akad berupa barang atau jasa
● Ijab Kabul/serah terima
Ketentuan Syariah
● Pihak pemberi kuasa/pihak yang meminta diwakilkan
● Pihak penerima kuasa: harus cakap hukum, dapat
mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya
● Objek yang dikuasakan/diwakilkan
Berakhirnya Akad Wakalah
Sumber hukum :
Al-Quran dan As-Sunah
Jenis Kafalah
Objek Ijab
Pelaku
akad kabul
Perlakuan Akutansi Al-Kafalah
● Bagi pihak penjamin
Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waku)
● Sumber hukum :
Al-Quran dan Al-Hadist
● Sumber dana :
● Untuk penerimaan dana yang berasal dari denda dan pendapatan non halal, jurnal:
Dr. Dana Kebajikan Kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Denda/Pendapatan Non-Halal xxx
● Untuk penerimaan saat pengembalian dari pinjaman untuk qardh hasan, jurnal :
Dr. Dana Kebajikan Kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Dana Kebajikan Produktif xxx
Perlakuan Akuntansi Qardhul Hasan
Bagi pihak yang meminjam
Saat menerima uang pinjaman, jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Utang xxx
● Rahn tajlisi
tajlisi adalah pengalihan hak kepemilkan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilkannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda.
SYARAT RAHN:
Syarat Rahn
1) Kedua belah pihak adalah orang yang sah melakukan tindakan
hukum seperti dalam jual beli.
2) Barang yang digadaikan adalah sesuatu yang segera dapat
diterima/dikuasai oleh yang menerima gadai, bukan barang yang
masih dalam penguasaan orang lain.
3) Memenuhi ketentuan administrasi apabila aqad dilakukan
dengan pegadaian yang dikelola oleh pemerintah
Perlakuan akuntansi Bagi pihak yang menerima gadai
● Pada saat menyerahakn uang pinjaman, jurnal:
Piutang xxx
Kas xxx
● Pada saat menerima uang untuk biaya pemeliharaan dan penyimpanan, jurnal:
Kas xxx
Pendapatan xxx
● Pada saat mengekluarkan biaya untuk biaya pemaliharaan dan penyimpanan, jurnal:
Beban xxx
Kas xxx
● Pada saat pelunasan uang pinjaman, barang gadai dikembalikan dengan membuat
tanda serah terima barang, jurnal:
Kas xxx
Piutang xxx
● Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi dan kemudian gadai dijual oleh
pihak yang menggadaikan, jurnal:
Kas xxx
Piutang xxx
Perlakuan akuntansi Bagi pihak yang
menggadaikan
1. Pada saat menerima uang pinjaman, jurnal:
Kas xxx
Utang xxx
2. Bayar uang untuk biaya pemeliharaan dan penyimpanan, jurnal:
Beban xxx
Kas xxx
3. Ketika dilakukan pelunasan atas hutang, jurnal:
Utang xxx
Kas xxx
4. Jika pada saat jatuh tempo, uang tidak dapat dilunasi sehingga barang gadai dijual pada saat
penjualan barang gadai, jurnal:
Kas xxx
Akumulasi penyusutan (bila asset tetap) xxx
Kerugian xxx
Keuntungan xxx
Asset xxx
5. Pelunasan utang atas barang yang dijual pihak yang menggadai, jurnal:
Utang xxx
Kas xxx
Akad Ju’alah
(hadiah)
Pengertian Akad Ju’alah
Ju’alah artinya janji hadiah atau upah.
•Ju’alah berasal dari kata Ja’ala yang memiliki banyak arti : Jumlah
imbalan, meletakkan,membuat, menasabkan
•Pengertian secara etimologi berarti upah atau hadiah yang diberikan
kepadaseseorang, karena orang tersebut mengerjakan atau
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
•Secara terminologi fiqih berarti “suatu iltizam (tanggung jawab) dalam
bentuk janjimemberikan imbalan upah tertentu secara suka rela
terhadap orang yang berhasil melakukanperbuatan atau memberikan
jasa yang belum pasti dapat dilaksanakan atau dihasilkan sesuaidengan
yang diharapkan.
Syariah card adalah kartu yang berfungsi seperti kartu kredit yang
hubungan hukum antara pihak berdasarkan prinsip syariah. Pihak
yang dimaksud adalah pihak penerbit kartu (mushdir al-bithaqah),
pemegang kartu (hamil al-bithaqah) & penerima kartu (merchant
tajir/qabil al-bithaqah).
- Abu Bakar -
ِ سالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة
هللا َو َب َر َكا ُت ُه َّ َوال