Anda di halaman 1dari 12

HUKUM BISNIS

KEPAILITAN DAN PENUNDAAN


KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

JESIKA UMBASENG (182111023)


DERA RAHMAWATILAUBAHA (182111019)
Kepailian merupakan suatu proses dimana seorang debitur yang
mempunyai kesulita keuangan untuk membayar utangnya,dinyatakan
pailit oleh pengadilan,dimana yang dimaksud disini adalah
pengadilan niaga dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar
hutangnya,harta debitur dapat di bagikan kepada kreditur sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
HENDRIANTO termohon PT.INDONESIA
Pemohon 1
MULIAWAN 1 ANTIQUE

termohon WAHYU
AGUNG Pemohon 2 HANGGONO
HARIYONO 2

Kronologi masalah :
Termohon 1 Merupakan perusahaan atau
perseroan yang bergerak di bidang produksi
dan jual-beli meubel

Termohon 2 meerupakan direktur pada


PT. INDONESIA ANTIQUE
Dalam rangka menjalankan
perusahaan,maka termohon 2 PT.INDONESIA
yang bertindak dalam ANTIQUE
jabatannya selaku direktur di
HENDRIANTO
perusahaan termohon 1 telah
MULIAWAN membuat dan
menandatangani hutang
piutang dengan pemohon 1
dengan nilai Rp. 50.000.000
WAHYU
pada tanggal 10 januari 2010
HANGGONO

Sampai pada jatuh tempo


Dalm perjanjian telah di sepakati termohon belum melakukan
pengambilan dan pembayaran hutang pembayaran hutang.
sebesar Rp.50.000.000 kan di lakukan pada Selanjutnya Pemohon telh
anggal 10 april 2010 mengirim surat kepad
termohon pada tanggal
-1-4-2010 (somasi 1)
-2 -5-2010 (somasi 2)
Dalam rangka menjalankan
operasional PT.INDONESIA
AGUNG perusahaan,para termohon ANTIQUE
HARIYONO juga mempunyai hutang
kepada pemohon 2 dengan
nili Rp.90.000.000
Di maksud daam perjanjian
hutang piutang tertanggal
WAHYU
15 april 2011
HANGGONO

Disepakati pengembalian utang sebesar


Rp.90.000.000 teranggal 15 oktober 2011
Sampai pada jatuh tempo
termohon belum melakukan
pembayaran hutang.
Selanjutnya Pemohon telh
mengirim surat kepad
termohon pada tanggal
-1-4-2010 (somasi 1)
-2 -5-2010 (somasi 2)
Undang-undang yang dilanggar
Berdasarkan masalah di atas,maka permohonan pernyataan pailit
yang di ajukan pemohon pada tanggal 7 mei 2012 ini telah memenuhi
syarat untuk dapat dinyatakan pailit berdasarkan pasal 2 ayat (1)
undang-undang nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan
penundaan kewajiban pembayaran utang yang menyatakan bahwa :
“debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dn tidak
membayar lunas sedikitny satu utang yang telah jatuh tempo dan
dapat di tagih,dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan,baik atas
permohonan sendiri maupun atas permohonan satu atu lebih
kreditur

Karena permohonan pailit telah dapat di buktikan bahwa secara sederhana


terpenuhinya syarat dalam pasal 2 ayat 1,maka menurut hukum
permohonan pernyataan pailit harus di kabulkan sesuai ketentuan pasal 8
ayat (4) undang-undang nomor : 37 tahun 2004 tentang kepaiitan dan
penundaan kewajibn pembayaran utang yang menyatakan bahwa
“ permohonan pernyataan pailit haruslah di kabulkan apabila erdapat fakta
attau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk di
nyatakan pailit sebagaimana di maksud dalam pasal 2 ayat 1 telah
terpenuhi”
Penunjukan kurator:

Berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat (1) undang-undang nomor 37


tahun 2004 tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran
utang maka dengan ini para pemohon mengusulkan agar bapak ketua
pengadilan niaga pda pengadilan negri memeriksa dn memutuskan
perkara dan mengangkat ibu endang srikarti handyani,SH.Mhum
kurator dan pengurus yang terdaftar di departemen hukum dan hak
asasi manusia republk indonesia Nomor : AHU.AH.04.03-35 tanggal30
april 2008.
Keputusan akhir
1. Menerima dan mengabulkan permohonan pailit pemohon 1 dan pemohon 2
2. menyatakan para termohon yaitu PT.Indonesia antique pailit dengan segala
akibat hukumannya
3. Menunjuk Sdr.Ifa Sudewi,SH.M HUM,hakim pengadilan niaga pada
pengadilan negri semarang sebagai hakim pengawas
4. Menunjuk serta mengangkat : Endang Srikarti
Handayani,SH.M.Hum,kurator dan pengurus yang terdaftar di deprtemen
hukum dan hak asasi manusia republik indonesia sebagi kurator para
termohon pailit
5. Menghukum para termohon pailit membayar biaya perkara sebesar Rp.
1.561.000.
Review kasus dan kesimpulan
Kronologi kasus : Pt. Indonesia antique adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi dan jual beli meubel.direktur perusahaan ini adalah wahyu
nugroho.dalam rangka menjalan kan perusahaan,maka pak wahyu nugroho membuat
dan menandatangani perjanjian hitung piutang dengan pak hendrianto
muliawan.sebesr Rp. 50.000.000 pada tanggal 10 april 2010.dalam perjanjian tersebut
disepakati bahwa pengembalian dan pembayaran hutang sebesar Rp.50.000.000
dilakukan pada tanggal 10 april 2020.namun pada saat jatuh tempo pt.indonesia
antique belum melakukan pembyaran atas hutang,selanjutnya pak henrianto telah
mengirim 2 surat peringatan kepada pt indonesia antique pada tanggal 1 april 2020 dan
pada tanggal 2 mei 2010.
Selanjutnya pt.indonesia antique juga melakukan perjanjian dengan pak agung
hariyono pada tanggal 15 april 2011 sebesar Rp. 90.000.000.dengan jatuh tempo pada
tanggal 15 okober 2011.akan tetapi,pt.indonesia antique juga belum melakukan
pembayaran hutang hingga jatuh tempo,selanjutnya pak anggung sudah mengirim
surat peringatan,masing-masing pada tanggal 1 november 2011,7 november 2011,dan 14
november 2011.
Undang- undang yang di langgar : Dalam kasus ini maka pak
hendrianto muliawan dan pak agung hariyono mengajukan
permohonan kepailitan terhadap pt.indonesia antique dan pak
wahyu hanggono pada tanggal 7 mei 2012 di pengadilan negri
jakarta pusat.dalam kasus kepailitan sesuai undang undang
pasal 2 ayat (1) undang-undang nomr 37 tahun 2004 tentang
kepailitan dan penundaan kewajibn pembayaran hutang.serta
pasal 8 ayat (4) undang-undang nomor 37 tahun 2004 tentang
kepailitan dan penundaan kewajibn pembayaran utang.

Penunjukan kuartor : Dalam kasus ini pemohon memohon


untuk menunjuk seorang kurator yaitu ibu endang srikarti
handayani SH,M Hum.

Keputusan akhir : Dalam hal ini maka pengadilan memutuskan :


1. Mengabulkan permohonan pailit para termohon
2. Menunjuk ibu endang srikarti handayani SH,M Hum sebagai kurator
3. Menunjuk dra.ha.sudewi SH.M.Hum sebagai hakim pengawas
4. Menghukum para termohon dengan membayar biaya perkara sebesar Rp.1.561.000
Saran
dalam menjalankan suatu perusahaan sangatlah wajar akan terjaji berbagai
perjanjian hutang piutang baik dari perusahaan atau dari direktur,akan tetapi
setalah melakukan perjanjian hutang piutang harus bisa
mengembalikan/membayar hutang pada jatuh tempo pengembalian agar tidak
terjadi Pailit. Dan selanjutnya uang yang dipinjam haruslah di kelolh sebaik
mungkin oleh perusahaan agar mampu mengembalikan hutang tersebut pada
jatuh tempo.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
ANY QUESTION ??

Anda mungkin juga menyukai