Anda di halaman 1dari 17

Teori Teori Etika

Disusun oleh :
Ayu Citra Sigalingging (122190011 )
Nabilla Cahyaning Littahayu ( 122190024 )
Etika Absolute Versus Etika
Relative
• Para penganut paham etika absolut dengan
berbagai argumentasi yang masuk akal meyakini
bahwa ada prinsip etika yg bersifat mutlak,
berlaku universal kapan pun dan dimanapun.
• Sementara itu para penganut etika relatif dengan
berbagai argumentasi mengatakan bahwa tidak
ada prinsip atau nilai mutlak yang berlaku
umum.
Perkembangan Perilaku Moral
• Perilaku moral adalah perilaku yang mengikuti kode
moral kelompok masyarakat tertentu.
moral dalam hal ini berarti adat kebiasaan/ tradisi.
• Perilaku tidak bermoral berarti perilaku yang gagal
mematuhi harapan kelompok sosial tersebut.
• Perkembangan moral bergantung pada perkembangan
intelektual seseorang. perkembangan moral ada
hubungannya dengan tahap tahap perkembangan
intelektual.
• Dengan model ini, Kohlberg ingin menyimpulkan bahwa
ada hubungan antara pertambahan umur dengan tingkat
perkembangan moral seseorang.
Beberapa Teori Etika
• Suatu pengetahuan tentang suatu objek baru bisa dianggap
sebagai disiplin ilmu bila pengetahuan tersebut telah
dilengkapi dengan seperangkat teori tentang objek yang
dikaji, jadi teori merupakan tulang punggung suatu ilmu.
• Ilmu pada dasarnya adalah kumpulan pengetahuan yang
bersifat menjelaskan berbagai gejala alam (dan sosial) yang
memunhkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan
untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan penjelasan yang
ada.
• Teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan
mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan
(Suriasumantri, 2000).
• Fungsi teori dan ilmu pengetahuan adalah untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol.
1. Egoisme
• Rachels (2004) memperkenalkan 2 konsep yang
berhubungan dengan egoisme, yaitu:
1) Egoisme psikologis, yaitu suatu teori yang
menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
dimotivasi oleh kepentingan erkutat diri (selfish).
Jadi menurut teori ini, tidak ada tindakan yang
sesungguhnya bersifat altruisme.
2) Egoisme etis, yaitu tindakan yang dilandasi oleh
kepentingan diri sendiri (self-interest).
Jadi yang membedakan tindakan egoisme psikologis
dengan tindakan egoisme etis adalah pada akibatnya
terhadap orang lain.
2. Utilitarianisme
• Utilitarianisme berasal dari kata latin utilis, kemudian
menjadi kata Inggris utility yang berarti bermanfaat
(Bertens, 2000). Menurut teori ini, suatu tindakan dapat
diaktakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak
mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah "the
greatest happiness of the greatest numbers".
• Paham utilitarianisme dapat diringkas sebagai berikut:
1) Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari
konsekuensinya (akibat, tujuan, atau hasilnya).
2) Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya
parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau
jumlah ketidakbahagiaan.
3) Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya.
3. Deontologi
• Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu
tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,
konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut.
• Sebelumnya, pahami dulu 2 konsep penting yang ditemukan oleh
Kant, yaitu:

1) Konsep Imperative hypotesis, adalah perintah-perintah yang


bersifat khusus yang harus diikuti jika seseorang mempunyai
keinginan yang relevan.

2) Imperative categories, adalah kewajiban moral yang


mewajibkan kita begitu saja tanpa syarat apapun.
• Kent mencoba membangun teorinya hanya berlandaskan
pemikiran rasional, ia tidak mencoba memahami ada tujuan
teringgi yang ingin dicapai oleh umat manusia sebagaimana
diyakini oleh kaum agamawan.
4. Teori Hak
• Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila
perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan Hak Asasi Manusia.
Namun sebagaimana dikatakan oleh Bartens (2000), teori hak merupakan
suatu aspek dari teori deontologi (teori kewajiban) karena hak tidak dapat
dipisahkan dengan kewajiban.
• Hak Asasi Manusia didasarkan atas beberapa otoritas (Weiss, 2006), yaitu:

1) Hak hukum (legal right), adalah hak yang didasarkan atas sistem
hukum suatu negara, dimana hukum tertinggi suatu negara adalah
Undang-undang Dasar Negara yang bersangkutan

2) Hak moral (human right), dihubungkan dengan pribadi manusia secara


individu, atau dalam beberapa kasus dihubungkan dengan kelompok-
bukan dengan masyarakat dalam arti luas.

3) Hak kontraktual, mengikat individu-individu yang membuat


kesepakatan/ kontrak bersama dalam wujud hak dan kewajiban masing-
masing pihak.
Prinsip HAM menurut Weiss
(2006)
• PMN harus menghormati hak semua orang untuk
kehidupan,kebebasan,keamanan,dan privasi

• PMN harus menghormati hak semua orang atas persamaan


perlindungan hukum,pekerjaan,pilihan jenis pekerjaan,kondisi kerja
yang sehat dan nyaman,serta perlindungan untuk pemberantas
pengangguran dan diskriminasi

• PMN harus menghormati kebebasan semua orang atas pemikiran ,ilmu


pengetahuan,agama,ekspresi dan pendapat,komunikasi,asosiasi dan
organisasi damai,serta pergerakan di setiap negara

• PMN harus mendukung suatu standar hidup untuk menunjang


kesehatan serta kesejahteraan pekerja dan keluarganya

• PMN harus memberikan perhatian khusus dan bantuan bagi ibu dan
anak.
5) Teory Keutamaan (virtue theory)
• Teory ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi
berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau
karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa
disebut sebagai manusia utama,dan sifat-sifat atau
kerakter yang mencerminkan manusia hina.
• Dengan demikian,karakter/sifat utama dapat didefenisikan
sebagai disposisi sifat/watak yang telah melekat/dimiliki
oleh seseorang dan memungkinkan dia untuk selalu
bertingkah laku yang secara moral bernilai baik.
6) Teory Etika Teonom
• Teori ini mengatakan bahwa karakter moral manusia
ditentukan secara hakiki oleh kesesuian hubungannya
dengan kehendak Allah.
• Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan
dengan kehendak Allah dan perilaku manusia dianggap
tidak baik jika tidak mengikuti aturan-aturan/perintah
Allah
Etika abad ke-20
Arti kata “Baik” Menurut George Edward Moore
kata “Baik” adalah kunci dari moralitas
namun Moore merasa heran tidak satupun etikawan yang
berbicara tentang kata baik tersebut,seakan- akan hal itu
sudah jelas dengan sendirinya. Menurut Moore disinilah
letak permasalahannya sehingga terdapat kekacauan dalam
penafsiran kata baik tersebut.
Tatanan Nilai Max Scheller
Menurut scheller ada 4 gugus nilai yang masing-masing
mandiri dan berbeda antara satu dengan yang lain yaitu:
1. Nilai nilai sekitar enak dan tidak enak
2. Nilai-nilai vital
3. Nilai-nilai rohani murni
4. Nilai nilai sekitar Roh Kudus
7) Teory Etika dan Paradigma
Hakikat Manusia
a. Tampaknya sampai saat ini telah muncul paham/teory
etika diaman semuanya bertentangan
b. Muncul beragam teory karna banyaknya perbedaan
paradigma,pola pikir dan pemahaman
c. Hampir semua etika yang ada didasarkan atas
paradigma tidak utuh tentang hakikat manusia
Inti dari Etika Manusia Utuh adalah
Keseimbangan pada:
• Kepentingan pribadi,kepentingan masyarat,dan
kepentingan Tuhan
• Keseimbangan modal materi(PQ dan IQ) modal manusia
(EQ) dan modal spritual (SQ)
• Kebahagiaan lahir(duniawi),kesejahteraan masyarakat,dan
kebahagiaan batin(surgawi)
• Keseimbangan antara hak(individu) dengan kewajiban
kepada masyarakat dan Tuhan
Tantangan Kedepan Etika sebagai
Ilmu
Inti dari hakikat manusia utuh adalah keseimbangan yang
bisa diringkas sbb:
a. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
b. Keseimbangan tujuan duniawi dan rohani
c. Keseimbangan antara individu dan masyarakat
d. Gabungan dari ketiga karakteristik dia atsas
menentukan karakter seseorang(teory keutamaan)
e. Hidup adalah suatu evolusi kesadaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai