Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEBIDANAN
NENONATUS
Cintana Nur Aprilia
HIPOGLIKEMIA & SINDROM
Yanti Septiani GANGGUAN PERNAFASAN
NEONATUS
-01-
HIPOGLIKEMIA
DEFINISI
Merupakan istilah yang digunakan ketika kadar
gula darah bayi di bawah rata-rata bayi seusia dan
memiliki berat badan sama. Adapun batasan untuk
menilai apakah bayi mengalami hipoglikemia atau tidak
adalah pada bayi aterm dengan berat badan 2500 gr atau
lebih, kadar glukosa plasma darah lebih rendah dari 30
mg/dl dalam 72 jam pertama dan 40 mg/dl pada hari
berikutnya, sedangkan pada berat badan lahir rendah
kadar glukosa rendah jika di bawah 25 mg/dl (Putri,
2011)
Frekuensi hipoglikemia secara keseluruhan berkisar 2-3/1000 kelahiran hidup, secara
bermakna lebih tinggi pada bayi berat lahir rendah dengan riwayat komplikasi
kehamilan atau sakit berat. Kejadian paling tinggi pada bayi dan ibu diabetes (sekitar
75%), menyusul pada bayi dengan ibu diabetes waktu hamil, dan lebih rendah pada
berat badan lahir rendah (Putri, 2011).
JENIS HIPOGLIKEMIA

Beard (1971) dalam Putri (2011)


● Bayi dari ibu penderita diabetes melitus
● Bayi berat badan lahir rendah
● Bayi yang sangat imatur
● Gangguan Metabolik
GEJALA

● Bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusu


● Bayi bisa kejang
● Berhenti bernapas (apnea)
● Bibir serta kukunya menjadi kebiruan (sianosis)
Hipoglikemia dapat dibagi
menurut usia
● Hipoglikemia neonatus
a. Bersifat sementara, biasanya terjadi pada bayi baru lahir karena asupan atau masukan
glukosa yang kurang, hipotermia, syok, dan pada bayi dari ibu diabetes (Zul, 2013).
b. Bersifat menetap dan berulang, terjadi akibat defisiensi hormon, hiperinsulinemia,
kelainan metabolisme karbohidrat dan asam amino, serta gangguan metabolisme yang
bersifat herediter misalnya glycogen storage diseases, disorders of gluconeogenesis, dan
fatty acid oxidation disorders (Zul, 2013).

● Hipoglikemia pada balita atau anak yang lebih besar Hipoglikemia yang terjadi akibat
cadangan glikogen rendah, pembentukan glukosa yang kurang, bayi dari ibu diabetes,
atau gangguan endokrin dan metabolisme (Zul, 2013)
ETIOLOGI
● Menurunnya pembentukan glukosa pada bayi kecil masa kehamilan (KKMK)
(Zul, 2013).
● Hiperinsulinemia, adalah gangguan yang terjadi akibat tingginya kadar
hormon insulin dalam aliran darah dibandingkan dengan kadar gula darah
(Nurfitri, 2015).
● Defisiensi glukagon (Zul, 2013
● Peningkatan kecepatan pemakaian glukosa (Zul, 2013).
● Pemantauan dan terapi hipoglikemia pada neonatus (Zul, 2013)
PENANGANAN
● Bila tanpa kejang, bolus intravena 200 mg/kg BB (2 ml/kg BB) glukosa 10% cukup efektif untuk
meninggikan kadar gula darah.

● Bila terdapat kejang digunakan larutan glukosa 10-25% dengan dosis total 1-2 g/kg BB.
Kemudian dilanjutkan dengan infus glukosa 4-8 mg/kg BB/menit.

● Bila hipoglikemia berulang, digunakan infus glukosa 15-20% dan bila tidak mencukupi diberikan
hidrokortison 2,5 mg/kg BB/12 jam atau prednisone 1 mg/kg BB/24 jam.

● Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan setiap 2 jam sampai beberapa hasil menunjukkan kadar
diata 40 mg/dl. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan setiap 4-6 jam, pengobatan dikurangi dan
dihentikan bila kadar gula darah sudah normal dan bayi tidak menunjukkan gejala selama 24-48
jam. Biasanya diperlukan pengobatan selama beberapa hari sampai satu minggu, jarang sampai
beberapa minggu (Putri, 2011).
02
Sindrom gangguan
pernapasan pada
neonatus
Sindrom gangguan pernapasan pada neonatus

Adalah kumpulan gejala yang terdiri


dispnea, frekuensi pernafasan yang lebih
dari 60 kali per menit , adanya sianosis,
adanya rintihan bayi saat ekspirasi serta
adanya retraksi suprasternal, interkostal,
dan epigastrium saat inspirasi. Penyakit ini
merupakan penyakit membrane hialin,
dimana terjadi perubahan atau kurangnya
komponen surfaktan pulmoner komponen
ini merupakan suatu zat aktif pada alveoli
yang dapat mencegah kolapnya paru
Gangguan pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi oleh
beberapa sebab,apabila gangguan pernapasan tersebut disertai dengan
tanda-tanda hipoksia (kekurangan oksigen),maka proknosisnya buruk
dan merupakan penyebab kematian bayi baru lahir. Kalau seandainya
bayi selamat dan tetap hidup akan beresiko tinggi dan terjadi kelainan
neorologis dikemudian hari.
Penyebab gangguan pernapasan

a. penyakit parenkim paru-paru,


misalnya penyakit membran hialin
atelektatis

b. kelainan perkembangan organ


misalnya agenesis paru – paru
,hemia diafragmatika

c. obstruksi jalan nafas , misalnya


trakeomalasia , makrolasia.
Penilaian

Tanda – tanda gangguan pernafasan pada bayi baru lahir dapat diketahui dengan
cara menghitung frekuensi pernafasan dan melihat tarikan dinding iga serta
warna kulit bayi.
Ciri – Ciri bayi yang mengalami gangguan pernapasan

1. Nafas bayi berhenti lebih 20 detik

2. Bayi dengan sianosis sentral ( biru pada lidah dan bibir )

3. Frekuensi nafas bayi kurang 30 kali / menit

4. Frekuensi nafas bayi lebih 60 kali /menit , mungkin menunjukan tanda tambahan gangguan nafas
Penatalaksanaan

Tindakan Yang Harus Dilakukan Pada Bayi Yang Mengalami Gangguan Pernafasan Antara Lain:
    Beri oksigen dengan kecepatan sedang
 Jika bayi menglami apnea :Bayi dirangsang dengan mengusap dada atau punggung bayi. Bila bayi tidak
mulai bernafas atau mengalami sianosis sentral , nafas megap – megap atau bunyi jantung menetap kurang
dari 100 kali /menit,lakukan resusitasi dengan memakai balon dan sungkup.
 Kaji ulang temuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Periksa kadar glukosa darah.Bila kadar glukosa kurang dari 40 mg, tangani sebagai hipoglikemia .
 Berikan perawatan selanjutnya dan tentukan gangguan nafas berat manejemen spesifik menurut jenis
gangguan nafasnya
 Tentukan apakah gangguan nafas berat,sedang atau ringan
Cara mencegah terjadinya gangguan
pernafasan:

Jadi untuk mencegah terjadinya ganguan pernapasan Segera


lakukan resusitasi pada bayi baru lahir, apabila bayi :

tidak bernapas sama sekali / bernapas dengan megap-megap

bernapas kurang dari 20 kali per menit
Klasifikasi gangguan pernapasan

 
a.       Gangguan nafas berat

Dikatakan gangguan nafas berat adalah Frekuensi nafas lebih dari 60x permenit dengan sianosis sentral
dan tarikan dinding dada atau marintih saat ekspirasi

b.      Gangguan nafas sedang

Dikatakan gangguan nafas sedang apabila Frekuensi nafas 60 – 90x permenit dengan tarikan dinding dada
atau merintih saat ekspirasi tetapi tanpa sianosis sentral

c.       Gangguan nafas ringan

Dikatakan gangguan nafas ringan adalah Frekuensi nafas 60 -90x permenit tanpa tarikan dinding dada
tanpa merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
● Kosim Soleh, dkk. 2005. Buku Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Perawat, Bidan di

Rumah Sakit Rujukan Dasar. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

● Sjabana Dripa. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Raya : Jakarta

● Putri, Jannah Isnaini. 2011. Hipoglikemia pada Neonatus. Academia.

https://www.academia.edu/16893683/Hipoglikemia_pada_Neonatus(17 Mei 2020).

● Zul. 2013. Hipoglikemia pada Neonatus. Scribd.

https://www.scribd.com/doc/129456412/Hipoglikemi-Pada-Neonatus (17 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai