Anda di halaman 1dari 14

Distosia Bahu

Pengertian

Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya


manuver obstetrik oleh karena dengan tarikan biasa
ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil
untuk melahirkan bayi
Insiden distosia bahu sebesar 0.2-0.3 % dari seluruh
persalinan pervaginam presentasi kepala.
• Normalnya ketika persalinan, bahu memasuki panggul
dalam posisi oblik
• Bahu posterior memasuki panggul lebih dahulu sebelum
bahu anteriorketika putaran paksi luar, bahu posterior
berada di cekungan os. Sacrum/ sekitar spina
iskhiadika ruangan cukup utk lahir bahu anterior
• Jika posisi bahu antero-posterior pada saat di PAP
bahu posterior akan tertahan promontorium dan bahu
depan tertahan pubiskepala tidak dapat lakukan
putaran paksi luar dan tertahan akibat adanya tarikan
pada bahu posterior dengan kepala (turtle sign)
Faktor risiko dan pencegahannya

 Faktor risiko distosia bahuDOPE :


 Diabetes
 Obesitas

 Prolonged pregnancy

 Excessive fetal size/maternal weigth gain

 Keadaan intrapartum yang berhubungan dengan distosia bahu :


 Kala 1 lama

 Partus macet

 Kala 2 lama

 Stimulasi oksitosin

 Persalinan pervaginal dengan tindakan.

 Sebagian besar kasus distosia tidak dapat diprediksi


Komplikasi

• Komplikasi pada janin :


– Fraktur tulang (klavikula dan humerus)

– Cedera plexus brakhialis

– Hipoksiakerusakan otak

– Dislokasi tulang servikalakibat tarikan dan putaran pada


kepala dan leher.
• Komplikasi pada ibu :
– Perdarahan akibat laserasi jalan lahir

– Episiotomi

– Atonia uteri
Upaya pencegahan

• Ditawarkan SC pada persalinan vaginal berisiko


tinggi (makrosomia)
• Identifikasi dan obati DM pada ibu
• Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi
• Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya
mengejan, menekan suprapubis/fundus dan traksi
berpotensi meningkatkan risiko cedera pada janin.
• Perhatikan waktu dan segera minta pertolongan
begitu distosia diketahui.
Diagnosis

• Diagnosis distosia bahu dapat dikenali apabila


didapatkan adanya :
• Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan
tidak dapat dilahirkan
• Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva
dengan kencang
• Dagu tertarik dan menekan perineum
• Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu
yang tetap tertahan di kranial simpisis pubis
Penanganan

Jangan melakukan tarikan atau dorongan sebelum


memastikan bahu posterior sudah masuk panggul.
Bahu posterior yang belum melewati PAP akan semakin
sulit dilahirkan bila dilakukan tarikan pada kepala.
Hindari 4p :
Panic
Pulling : (pada kepala)
Pushing : (pada fundus)
Pivoting : (memutar kepala secara tajam dengan
koksigeus sebagai tumpuan)
Alur penanganan

ALARMER ALGORITHM

1. Ask for help


2. Lift/hyperflexi of the legs : Manuver McRobert (posisi McRobert,
episiotomi bila perlu, tarikan kepala)
3. Anterior shoulder disimpaction : tekanan suprapubik/manuver
massanti
4. Rotation of posterior shoulder : Manuver Rubin(posisi tetap
McRobert, rotasikan bahu, tekanan suprapubik, tarikan atau
manuver wood
5. Manual removal of the posterior arm
6. Episiotomi
7. Roll woman over onto all fours : posisi merangkak
Manuver McRobert, Massanti dan
melahirkan bahu posterior
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai