Anda di halaman 1dari 29

Laba bersih konsolidasi

 Perhitungan laba bersih konsolidasi dapat dilakukan dengan


dua cara :
1. Pendekatan tambahan (additive approach)
2. Perhitungan residual (residual approach)
PT Idaman memiliki 90% saham PT Amanah, yang dibeli pada
nilai bukunya. Selama tahun 2001, PT Amanah melaporkan
laba bersih Rp.25.000.000, sementara PT Idaman melaporkan
laba Rp.100.000.000 dan hasil operasinya sendiri dan
pendapatan dengan metode ekuitas sebesar Rp.20.000.000

5-1
Laba bersih Konsolidasi
Perhitungan Tambahan :
Laba operasi PT Idaman Rp.100.000.000
Laba bersih PT Amanah Rp.25.000.000
Proporsi Kepemilikan PT Amanah X0,90 22.500.000
Laba bersih konsolidasi Rp.122.500.000
Perhitungan Residual
Laba bersih PT Idaman Rp.122.500.000
Dikurangi : Pendapatan dari anak pers (22.500.000) Rp.100.000.000
Laba bersih PT Amanah 25.000.000
Rp.125.000.000
Dikurangi : Laba kepemilikan Rp.25.000.000
nonpengendali
X0,10 (2.500.000)
Laba bersih konsolidasi Rp.122.500.000
5-2
Saldo laba konsolidasi
Saldo laba konsolidasi adalah bagian dari laba tidak
terdistribusikan perusahaan yang dikonsolidasi yang
dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan.
PT Idaman membeli 90% Amanah pada 1 Januari 2001
dan mencatat investasi dengan menggunakan ekuitas

5-3
Saldo Laba Konsolidasi
PT Idaman PT Amanah

Saldo laba, 1 Januari 2001 Rp.400.000.000 Rp.250.000.000

Laba bersih, 2001 120.000.000 25.000.000

Dividen, 2001 (30.000.000) (10.000.000)

Saldo, 31 Desember 2001 Rp.490.000.000 Rp.265.000.000

Laba bersih, 2002 148.000.000 35.000.000

Dividen, 2002 (30.000.000) (10.000.000)

Saldo laba, 31 desember 2002 Rp.608.000.000 Rp.290.000.000

5-4
Saldo Laba konsolidasi
Saldo laba konsolidasi pada tgl.31 Desember 2002,
dua tahun setelah tanggal penggabungan

Saldo laba PT Idaman, 31 Desember 2001 Rp.608.000.000

Ekuitas akrual di PT amanah sejak akuisisi (Rp.25.000.000 (54.000.000)


+ 35.000.000)x0,90
Saldo laba PT Idaman dari hasil operasi sendiri, 31 Rp.554.000.000
Desember 2002
Bagian PT Idaman atas laba bersih PT Amanah sejak 54.000.000
akuisisi, Rp.60.000.000 x 0,90
Saldo laba bersih, 31 Desember 2002 Rp.608.000.000

5-5
Format kertas kerja
Kertas kerja yang digunakan pada bab 4 dapat digunakan
ketika kepemilikan pada anak kurang dari seluruhnya,
dengan memodifikasi minor. Klaim kepemilikan
nonpengendali atas laba dan aset anak perusahaan harus
dimasukkan dalam kertas kerja. Klaim kepemilikan
nonpengendali atas laba anak perusahaan, yang dihitung
sebesar proporsi bagian kepemilikan nonpengendali atas
laba anak perusahaan, dikurangkan di bagian paling bawah
kertas kerja pada bagian laporan laba rugi untuk
memperoleh laba bersih konsolidasi.

5-6
Format Kertas Kerja
Klaim kepemilikan nonpengendali atas aset anak
perusahaan, yang dihitung sebesar proporsi bagian
kepemilikan nonpengendali atas aset anak perusahaan,
ditambahkan di bagian paling bawah kertas kerja pada
bagian kredit neraca
Baik Klaim kepemilikan nonpengendali atas laba
maupun aset bersih dimasukkan ke dalam kertas kerja
melalui jurnal eliminasi dan di bawa ke kolom
Konsolidasi

5-7
PT Induk membeli saham biasa beredar dari PT
Anak seharga Rp.310.000.000
Biaya perolehan investasi Rp.310.000.00
Nilai Buku : 0
Saham Biasa-PT Anak Rp.200.000.0000
1/1/x Saldo laba-PT Anak 100.000.000
1 Rp.300.000.000
90% Bagian dari induk X 0,90
(270.000.000
Perbedaan antara nilai buku Rp.40.000.000
dan harga perolehan

PTInduk mencatat akusisi saham di pembukuannya pada tanggal penggabungan usaha dengan ayat jurnal sbb :

(1)

Investasi pada saham PT Anak 310.000.000

Kas 310.000.000

(mencatat pembelian saham PT Anak)

5-8
PT Induk PT Anak
Aset
Kas Rp 40.000.000 Rp 50.000.000
Piutang Dagang 75.000.000 50.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000
Bangunan dan 800.000.000 600.000.000
Peralatan (400.000.000) (300.000.000)
Akumulasi Penyusutan 310.000.000 -------------------
Invest pd shm PT Anak Rp.1.100.000.000 --)
Rp. 500.000.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang Dagang Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Utang obligasi 200.000.000 100.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000
Laba ditahan 300.000.000 100.000.000
Rp.1.100.000.000 Rp.500.000.000

5-9
Nilai Buku Nilai Wajar Kenaikan 90% bagian
Nilai Wajar PT Induk
Persediaan 60.000.000 65.000.000 5.000.000 4.500.000
Tanah 40.000.000 50.000.000 10.000.000 9.000.000

Bangunan 300.000.000 320.000.000 20.000.000 18.000.000


400.000.000 435.000.000 35.000.000 31.500.000

(2)

Saham biasa - PT Anak 200.000.000

Saldo laba, 1 Januari 100.000.000

Deferensial 41.500.000

Inv pd shm PT Anak 310.000.000

kepemilikan nonpengendali 31.500.000


5-10
(3)

Persediaan 4.500.000

Tanah 9.000.000

Bangunan dan peralatan 18.000.000

Goodwill 10.000.000

Deferensial 41.500.000

(mengalokasikan diferensial)

5-11
eleminasi
Akun PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit

Kas 40.000.000 50.000.000 0 0 90.000.000

Piutang Dagang 75.000.000 50.000.000 0 0 125.000.000

Persediaan 100.000.000 60.000.000 4.500.000 0 164.500.000

Tanah 175.000.000 40.000.000 9.000.000 0 224.000.000


Bangunan dan
Peralatan 800.000.000 600.000.000 18.000.000 0 1.418.000.000

Goodwill 0 0 10.000.000 0 10.000.000


Investasi pada
Saham PT Anak 310.000.000 0 0 310.000.000 0

Diferensial 0 0 41.500.000 41.500.000 0

Total Debit 1.500.000.000 800.000.000     2.031.500.000


Akumulasi
Penyusutan 400.000.000 300.000.000 0 0 700.000.000

Utang Dagang 100.000.000 100.000.000 0 0 200.000.000

Obligasi 200.000.000 100.000.000 0 0 300.000.000

Saham Biasa 500.000.000 200.000.000 200.000.000 0 500.000.000

Saldo Laba 300.000.000 100.000.000 100.000.000 0 300.000.000


Kepemilikan
Nonpengendali 0 0 0 31.500.000 31.500.000

Total Kredit 1.500.000.000 800.000.000 300.000.000 31.500.000 2.031.500.000


Melanjutkan soal sebelumya.

Setelah tanggal akuisis, di asumsikan PT Induk dan PT Anak melporkan Laba dan Dividen
Informasi Laba dan Dividen PT Induk dan PT Anak untuk Tahun 20X1 dan 20X2

PT Induk PT Anak
20X1:
Laba Operasi Terppisah, PT Induk 140.000.000
Laba Bersih, PT Anak 50.000.000
Dividen 60.000.000 30.000.000
20X2
Laba Operasi Terppisah, PT Induk 160.000.000
Laba Bersih, PT Anak 75.000.000
Dividen 60.000.000 40.000.000

Alokasi diferensial 70 juta, asumsi persediaan habis terjual tahun 20X1, bangunan dan

peralatan mempunyai sisa masa ekonomis 1 tahun sejak tanggal penggabungan, metode

penyusutan garis lurus. Asumsi goodwill memiliki masa ekonomis 5 tahun dari tanggal

penggabungan
5-13
Ayat Jurnal Induk Perusahaan.
Selama tahun 20X1, PT. Induk Membuat ayat jurnal umum untuk mencatat pembelian saham PT.Anak. PT Induk juga membuat
ayat jurnal ekuitas umum untuk mencatat pendapatan dan deviden dari anak perusahaan. PT. Induk mencatat ayat jurnal sbb:

Investasi pada PT. Anak Rp. 310.000.000


Kas Rp. 310.000.000
Mencatat Pembelian Saham PT. Anak

Kas Rp. 27.000.000


Investasi pada Saham PT. Anak Rp. 27.000.000
Mencatat dividen dari PT. Anak (30.000.000x90%)

Investasi pada saham PT.Anak Rp. 45.000.000

Pendapatan dari PT. Anak


Mencatat pendapatan Metode Ekuitas (50.000.000x90%) Rp. 45.000.000

Sebagai tambahan PT. Induk harus menghapusbukuan diferensial pembelian melalui jurnal ayat pembelian melalui ayat jurnal
sbb:

Pendapatan dari anak perusahaan Rp. 4.500.000


Investasi Pada Saham PT. Anak Rp. 4.500.000
Menyesuaikan laba atas diferensial yang terkait
pada persediaan yang telah terjual

5-14
Pendapatan dari anak perusahaan Rp. 1.800.000
Investasi pada saham PTAnak Rp. 1.800.000
Mengamortisasi diferensial yang terkait
pada bangunan dan peralatan Rp. 18.000.000:10 Tahun

Pendapatan dari Anak Perusahaan Rp. 2.000.000


Investasi pada saham PT. Anak Rp. 2.000.000
Mengarmotisasi diferensial yang terkait pada goodwill
Rp. 10.000.000:5 Tahun

Pendapatan dari anak perusahaan Rp. 36.700.000


Dividen di umumkan Rp. 27.000.000
Mengeliminiasi pendapatan dari anak perusahaan Rp. 9.700.000

Pendapatan untuk kepemilikan Nonpengendali Rp. 5.000.000


Dividen diumumkan Rp. 500.000
Investasi pada anak saham anak perusahaanRp. 4.500.000

Saham biasa - PT Anak Rp. 200.000.000


Saldo laba, 1 Januari Rp. 100.000.000
Deferensial Rp 41.500.000
Inv pd shm PT Anak Rp. 310.000.000
Kepemilikan Nonpengendali Rp. 31.500.000

5-15
PersediaanRp. 4.500.000
Tanah Rp. 9.000.000
Bangunan dan peralatan Rp. 18.000.000
Goodwill Rp. 10.000.000
Deferensial Rp. 41.500.000

Beban Penyusutan Rp 1.800.000


Akumulasi Penyusutan Rp. 1.800.000
Mengamortisasi yang terkait dengan
Bangunan dan Peralatan
(18.000.000 : 10 Tahun)

Beban Amortisasi Rp. 2.000.000


Goodwil Rp. 2.000.000
Mengarmotisasi diferensian yang terkait
Goodwill (Rp. 10.000.000: 5 Tahun)

5-16
5-17
5-18
Saldo laba Negatif anak perusahaan saat
akuisisi
Induk perusahaan mungkin membeli anak perusahaan
dengan akun Saldo laba bernilai negatif atau memiliki
saldo debit
Akumulasi defisit anak perusahaan saat akuisisi tidak
menimbulkan masalah khusus dalam proses
konsolidasi

Modal saham-anak Perusahaan xxx

Diferensial xxx

Saldo laba xxxx

Investasi pada anak perusahaan xxxx


5-19
Pelepasan aset anak perusahaan yang terkait
diferensial
Apabila anak perusahaan melepaskan aset dan
merupakan salah satu aset yang mendapat alokasi
diferensial dalam kertas kerja konsolidasi maka akan
mempengaruhi laba metode ekuitas yang dicatat induk
perusahaan dan laba konsolidasi

5-20
Pelepasan aset anak perusahaan yang terkait
diferensial
Bagian sisa diferensial pembelian yang belum
diamortisasi yang terkait dengan aset yang dijual
tersebut harus dihapuskan oleh induk dalam metode
ekuitas sebagai pengurang akun pendapatan dari anak
perushaan dan investasi.

Dalam konsolidasi, bagian diferensial pembelian yang


belum diamortisasi harus sebagai penyesuaian atas
laba konsolidasi

5-21
Inventory
Setiap persediaan yang terkait dengan persediaan akan
dialokasikan ke persediaan selama anak perusahaan
masih memiliki persediaan tersebut.
Pada periode dimana persediaan tersebut dijual,
diferensial yang terkait dengan persediaan akan
dialokasikan ke harga pokok penjualan.

5-22
FIFO Inventory
Bila anak perusahaan menggunakan FIFO ,unit
persediaan yang ada pada tanggal penggabungan usaha
dianggap sebagai unit pertama yang dijual setelah
penggabungan usaha.

Karenanya, diferensial umumnya dialokasikan ke


harga pokok penjualan pada periode setelah
penggabungan.

5-23
LIFO Inventory
Bila anak perusahaan menggunakan LIFO , unit
persediaan pada tanggal penggabungan usaha
dianggap masih ada dalam persediaan anak
perusahaan.

Hanya jika jumlah persediaan menurun di bawah


jumlah persediaan pada tanggal penggabungan usaha,
maka sebagian dari diferensial dialokasikan ke harga
pokok penjualan .

5-24
Fixed Assets
Diferensial pembelian terkait dengan tanah yang
dimiliki anak perusahaan akan ditambahkan ke saldo
tanah dalam kertas kerja konsolidasi setiap menyusun
neraca konsolidasi

Jika anak perusahaan menjual tanah tersebut, maka


dalam diferensial akan kerja diperlakukan sebagai
penyesuaian atas keuntungan atau kerugian dari
penjualan tanah di periode terjadinya penjualan.

5-25
Differential Assigned to Liabilities
With the considerable swings in interest rates over the
past decade, companies often find that liabilities
assumed in a business combination have fair values
different from their book values.

As with assets acquired, liabilities assumed in a


purchase-type combination must be valued at their fair
values. Thus, a portion of the differential arising in the
consolidation workpaper often relates to liabilities.

5-26
Differential Assigned to Liabilities
The differential arising from a liability should be
amortized similar to the amortization of a bond
premium or bond discount, as applicable.

5-27
You Will Survive This Chapter !!!
You can’t own yourself !

You can’t owe money to yourself !

You can’t make money selling to yourself !

5-28
Chapter 5

End of Chapter

Anda mungkin juga menyukai