• Angellina Agatha
• Caroline Amanda A
• Chantyka Dewanti Y
• Stella
METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Umumnya nilai Aktiva tetap (aset tetap) akan semakin berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya, kecuali
aset tetap tertentu seperti tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan semakin tinggi seiring dengan
pertambahan waktu.
Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut. Sehingga dalam akuntansi
dikenal dengan penyusutan aktiva tetap. Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu
aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut.
Dengan demikian nilai aktiva tetap akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode
tertentu. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam penyusutuan adalah sebagai berikut;
Harga perolehan, yaitu harga barang ditambah biaya-biaya yang menyertainya.
Harga buku aktiva tetap, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap.
Nilai residu, yaitu perkiraan nilai aktiva tetap setelah digunakan sesuai umur ekonomis, nilai residu disebut juga
nilai sisa.
Umur ekonomis, yaitu perkiraan usia barang atau batas waktu.
Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi yang terjadi pada aktva tetap ada 5 Metode Penyusutan
Aktiva Tetap di Dalam Akutansi antara lain metode garis lurus, metode jumah angka tahun, metode menurun
berganda, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.
1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan aktiva tetap per
tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini termasuk yang paling sering
dipakai.
Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva
yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti
bangunan dan peralatan kantor.
Rumus :
Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13.000.000
Dan apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut
masih bisa ditimbang besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000.000.
Dalam pencatatan akuntansi aktiva tetap, perusahaan menggunakan METODE GARIS LURUS
Perhitungan Penyusutan :
Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitung dengan cara :
Beban Penyusutan = 7/12 x [(13.000.000 – 1.000.000) : 10 tahun] =Rp 699.999
*Rp 699.999 kita bulatkan saja menjadi Rp 700.000 untuk memudahkan
Darimana angka 7/12 ?
Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai Bulan Juni
Jadi selama tahun 2014, mesin tersebut digunakan pada bulan :
Juni - Juli - Agustus - September - Oktober - November - Desember.
31 Desember 2014 :
Gunanya adalah untuk ini mencatat nilai buku mesin yang sebenarnya. Seperti diketahui, penyusutan mesin
artinya nilai mesin yang berkurang. Jadi bukan hanya mencatat pengakuan beban saja. Tapi juga berkurangnya
nilai mesin itu sendiri.
Nilai mesin berkurang sebesar akumulasi penyusutan tahun berjalan.
Pencatatan dalam jurnal penyesuaian 2014:
Apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang kiloan,
besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000,000.
Dalam pencatatan akuntansi aset tetap, perusahaan menggunakan metode penyusutan saldo menurun.
Penyusutan tahun 2014 = [(100% : 10 x 2 ] x 7/12 x 13.000.000 = 1.516.710
Karena selama tahun 2014 aset hanya digunakan 7 bulan, maka dikali 7/12
Penyusutan tahun 2015 = [(100% : 10) x 2 ] x (13.000.000 - 1.516.710)
= Rp 2.296.658
Notes :
Nilai buku aset tahun 2015 dikurangi penyusutan aset tahun sebelumnya, sebesar Rp 1.516.710.
Untuk tahun tahun setelahnya, cara pengerjaanya sama, hingga 10 tahun masa pengoperasian mesin tersebut.
31 Desember 2014
Jurnal| Penyesuaian
Kredit tahun
Depreciation 2015
Expense : Rp 1.516.710
Tahun 2015
Debit | Accumulated Depreciation Rp 2.296.658
Kredit | Depreciation Expense Rp 2.296.658
Dengan menggunakan metode penyusutan saldo menurun ini, jumlah angka penyusutan tiap
tahun akan mengalami penurunan penyusutan tiap tahunnya.
Hal ini menunjukkan bahwa aset tetap (khususnya mesin) memberikan kinerja, manfaat
terbaiknya terhadap perusahaan berada pada saat awal awal aset tetap tersebut digunakan,
semakin lama semakin menurun kinerja aset tetap tersebut karena keausan.
3. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)
Metode Jumlah Angka Tahun disebut juga sum of the years digit method, berdasarkan metode jumlah angka
tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun. Rumus metode penyusutan
aktiva tetap metode Jumlah angka Tahun adalah sebagai berikut:
Penyusutan = Sisa Umur Penggunaan÷ Jumlah Angka Tahun × (harga perolehan nilai residu)
Contoh soal :
Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp 32.000.000,00. Umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu
ditaksir Rp 8.000.000,00. Berapakan penyusutan periodik dengan menggunakan metode jumlah angka tahun
Angka Tarif Harga Perolehan- Nilai Sisa Beban Peny.
Tahun Penyusutan Periodik
1 5 Rp 24.000.000 Rp 8.000.000
15
2 4 Rp24.000.000 Rp 6.400.000
15
3 3 Rp24.000.000 Rp 4.800.000
15
4 2 Rp24.000.000 Rp 3.200.000
15
5 1 Rp24.000.000 Rp 1.600,000
15
Penjelasan:
a. Tarif penyusutan :
- Pembilang menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terakhir/ terbesar, ke tahun terkecil
Penyebut adalah jumlah angka-angka tahun (1+2+3+4+5) = 15
d. Beban penyusutan
Tahun I = 5 x Rp 24.000.000 = Rp 8.000.000
15
Tahun II = 4 x Rp 24.000.000 = Rp 6.400.000
15
4. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Metode satuan Jam Kerja atau disebut juga Service Hours Method, dengan metode ini, beban penyusutan aktiva tetap
ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Rumusnya adalah:
Beban Penyusutan per tahun = Jam kerja yang dapat dicapai × Tarif penyusutan tiap jam
Tarif penyusutan per jam = Harga Perolehan-nilai residu ÷ jumlah total Jam Kerja penggunaan aktiva tetap.
Jadi disini, metode ini berdasar bahwa berkurangnya suatu aset tetap perusahaan disebabkan oleh: MASA PAKAI.
Bukan lama waktu aset tersebut saat tahun beroperasi.
Contoh sederhananya, 2 buah motor yang umurnya sama, jenis dan spesifikasinya juga sama, tapi motor A selalu dipakai tiap hari, dan motor
B seminggu sekali dipakai.
maka
Analogi sederhana itu yang menjadi acuan untuk penyusutan moetode satuan jam kerja ini.
Penyusutan aset tetap metode satuan jam kerja ini pada prakteknya sering kali di abaikan, karena alasan perpajakan.
Rumus untuk menghitung besarnya penyusutan metode satuan jam kerja adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk menghitung besaran penyusutan per periode adalah sebagai berikut caranya:
Pada bulan Januari, PT Setia Bersama membeli sebuah mesin dengan harga perolehan saat pembelian sebesar
Rp 20.000.000,00
Oleh ahli diperkirakan dapat berproduksi selama15.000 jam dengan prediksi rentangan waktu penggunaan
sebagai berikut :
Tahun ke 1 = 5.000 jam
Rumus :
Beban Penyusutan per tahun = Jumlah satuan produk yang dihasilkan × Tarif penyusutan per produk
Tarif penyusutan per satuan produk = Harga Perolehan Nilai Residu ÷ jumlah total produk yang dihasilkan
Penyusutan = proses pengurangan nilai aktiva tetap karena faktor penggunaan aktiva tetap tersebut, faktor
usia atau faktor sejenisnya.
Contoh Soal
Sebuah mesin pabrik mempunyai harga perolehan sebesar Rp 55.000.000,00 diperkirakan mempunyai
umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 5.000.000,00 serta diperkirakan dapat
menghasilkan unit produksi selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun Ke-1 = 15.000 unit
Tahun Ke-2 = 12.500 unit
Tahun Ke-3 = 10.000 unit
Tahun Ke-4 = 7.500 unit
Tahun Ke-5 = 5.000 unit
Pertama hitung taksiran jumlah produksi :
Tahun ke 1 = 15.000 unit
Tahun ke 2 = 12.500 unit
Tahun ke 3 = 10.000 unit
Tahun ke 4 = 7.500 unit
Tahun ke 5 = 5.000 unit (+)
TERIMA KASIH