Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 2

1. Narzuyah
2. Diny Novia Gasella
3. Poppy marta leni
4. Wiwin riansari
5. Rien Jeni
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
 Komunikator
 Komunikator adalah orang yang memberikan

informasi kepada orang yang menerimanya.


Komunikator merupakan orang ataupun
kelompok yang menyampikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain dan
diharapkan pihak lain yang menerima pesan
(komunikan) tesebut memberikan respon
terhadap pesan yang diberikan (Putri ,2016).
 Sebagai motivator
 Motivator adalah orang yang memberikan

motivasi kepada orang lain. Sementara


motivasi diartikan sebagai dorongan untuk
bertindak agar mencapai suatu tujuan
tertentu dan hasil dari dorongan tersebut
diwujudkan dalam bentuk perilaku yang
dilakukan (Notoatmodjo, 2007).
 Sebagai Fasilitator
 Fasilitator adalah orang atau badan yang

memberikan kemudahan dalam menyediakan


fasilitas bagi orang lain yang membutuhkan.
Tenaga Kesehatan dilengkapi dengan buku
KIA dengan tujuan agar mampu memberikan
penyuluhan mengenai kesehatan ibu dan
anak (Putri, 2016).
 Konselor adalah orang yang memberikan
bantuan kepada orang lain dalam membuat
keputusan atau memecahkan suatu masalah
melalui pemahaman tehadap fakta-fakta,
harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan
klien (Depkes RI, 2008).
KETENTUAN DAN PERATURAN PELAYANAN
KEBIDANAN PRIMER
Pasal 1
 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

 Standar Pelayanan Kebidanan adalah pedoman yang diikuti

oleh bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan.


 Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan

bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
 Pelayanan Kebidanan (Midwifery Services) adalah setiap

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan berupa asuhan


kebidanan yang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
 Asuhan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan

profesional yang didasarkan pada proses pengambilan


keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
 Pasien adalah perseorangan, keluarga, kelompok,

atau masyarakat yang menggunakan jasa


pelayanan Kebidanan.
 Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang kesehatan.


 Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun

bidan secara nasional dan berbadan hukum sesuai


dengan ketentuan perundang-undangan.
 Pasal 2
 Pengaturan Standar Pelayanan Kebidanan

bertujuan untuk:
 Memberikan acuan bagi penyelenggaraan

pelayanan Kebidanan yang bermutu dan


dapat dipertanggungjawabkan;
 memberikan acuan dalam pengembangan

pelayanan Kebidanan di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan
 memberikan kepastian hukum bagi Bidan;

dan
 melindungi Pasien sebagai penerima

pelayanan.
 Pasal 3
 Standar Pelayanan Kebidanan meliputi

penyelenggaraan pelayanan kebidanan,


manajemen pelayanan kebidanan, dan
sumber daya.
 Standar Pelayanan Kebidanan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus diterapkan


dalam pemberian pelayanan kepada Pasien
pada semua kasus.
 Penatalaksanaan pada masing-masing kasus

disusun oleh Organisasi Profesi dan disahkan


oleh Menteri.
 Pasal 4
 (1) Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan
Kebidanan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
 (2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
melibatkan organisasi profesi.
 (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditujukan untuk:
 a. meningkatkan mutu pelayanan Kebidanan; dan
 b. mengembangkan pelayanan Kebidanan yang efektif dan
efisien.
 (4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan melalui:
 a. advokasi dan sosialisasi;
 b. pendidikan dan pelatihan; dan/atau
 c. pemantauan dan evaluasi.
 Pasal 5
 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  
 Pasal 6
 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.
 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan


penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Sistem pelayanan kesehatan primer
( Pelayanan ibu dan anak oleh bidan dan
doketre umum)
PENGERTIAN
  Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan
kesehatan pokok yang berdasarkan kepada
metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial
yang dapat diterima secara umum baik oleh
individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta
dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semangat
untuk hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib sendiri (self determination).
Unsur Utama PHC
Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC
adalah sebagai berikut :
 a.       Mencakup upaya-upaya dasar

kesehatan
 b.      Melibatkan peran serta masyarakat
 c.       Melibatkan kerjasama lintas sektoral
PRINSIP PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC
sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi
semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
 a.       Pemerataan upaya kesehatan

 Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer

dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam


masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang
jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas
sosial.
  b.      Penekanan pada upaya preventif

 Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha,

pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan


dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah
berjangkitnya penyakit.
 c.       Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan

 Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan

diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold


storage).
 d.      Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian

 Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan

maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai