Anda di halaman 1dari 13

EVIDENCE BASED TERKAIT

REMAJA

Titin Dewi Sartika Silaban, S.Tr.Keb, M.Keb


 David L. Sackett et al menyatakan bahwa praktik
berbasis bukti : penggunaan bukti terbaik dan
terbaru secara teliti, eksplisit, dan bijaksana dlm
membuat keputusan ttg perawatan pasien
individual.
EVIDENCE-BASED MEDICINE
(EBM)

 Suatu pendekatan medik yg didasarkan pd bukti-


bukti ilmiah terkini utk kepentingan pely.kesehatan
penderita.
 Dgn demikian, dlm praktek EBM memadukan antr
kemampuan dan pengalaman klinik dgn bukti-bukti
ilmiah terkini yg paling dpt dipercaya.
 Dgn demikian, maka salah satu syarat utama utk
memfasilitasi pengambilan keputusan klinik yg evidence-
based : dgn menyediakan bukti-bukti ilmiah yg relevan dgn
masalah klinik yg dihadapi, serta diutamakan yg brp hasil
meta-analisis, review sistematik, dan randomized double blind
controlled clinical trial (RCT).
PRAKTIK BERBASIS BUKTI MELIBATKAN 5 TAHAPAN

1. Memformulasi pertanyaan klinis yg dpt dijawab


2. Menemukan bbg bukti
3. Telaah bbg bukti
4. Aplikasikan bbg bukti
5. Evaluasi kinerja..
PELY. REMAJA YG DIREKOMENDASIKAN

 Konseling , informasi dan pelayanan Keluarga Berencana


(KB)
 Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pely.
aborsi yg aman, pely. bbl/neonatal)
 Pengobatan infeksi sal.reproduksi (ISR) dan PMS,
termasuk pencegahan kemandulan.
 Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
(KRR)
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai
kesehatan reproduksi.
REMAJA DAN NYERI HAID

 Ms remaja ditandai dengan percepatan


perkembangan fisik, kognitif, sosial,dan emosional.
Perubahan paling awal yg tjd pd remaja yaitu
perkembangan scr fisik atau biologis, salah satunya
remaja mulai menstruasi.
 Dismenore yg dialami remaja berkaitan dgn tjd
ovulasi sebelumnya serta ada hubungan dgn
kontraksi otot uterus dan sekresi prostaglandin
(dismenore primer).
 Dismenorhea : nyeri haid yg terasa
sebelum/selama menstruasi yg biasanya bersifat
kram dan berpusat pd perut bagian bawah dan
terkadang sampai parah shgg dpt mengganggu
aktivitas.
PROSTAGLANDIN :

 Komponen mirip hormon yg berfungsi sbg mediator dr bbg respon fisiologis


ex: inflamasi, kontraksi otot, dilatasi pembuluh darah, dan agregasi pletelet.
 Prostaglandin : asam lemak tak jenuh yg disintesis o/ seluruh sel yg ada dlm
tubuh.
 Setelah ovulasi tjd penumpukan asam lemak pd bag. fospolipid dlm sel
membran, tingginya asupan asam lemak omega 6 pada bagian fospolipid
dinding sel (Fortier, 2008)
 Wanita dgn nyeri haid menunjukkan konsentrasi PGF2α dan
metabolitnya dlm darah menstruasi dan siklus perifer. Hal ini semakin
memperkuat hipotesis bahwa nyeri haid berhubungan dengan
hipertonisitas dan miometrium yg disertai dengan iskemia uteri yang
disebabkan pelepasan lokal prostaglandin (Cuningham, 2014).
 kadar prostaglandin yg berlebihan yg mempunyai efek vasokontriksi
yg dpt menyebabkan iskemi pd otot uterus dismenorhea. (Fardhani,
2010; Sultana et al., 2015).
 NSAIDs dapat menurunkan biosintesis prostaglandin dgn cr
menghambat (COX) enzim, baik COX-1 atau COX-2 atau keduanya
(Rezende et al., 2008).
MADU  200 zat
 Gula (fruktosa, glukosa, maltosa dan sukrosa),
mineral, protein, bbrp vitamin, asam organik, dan
antioksidan (senyawa fenolik, flavonoid, enzim,
karotenoid ex: zat, asam amino, dan zat
phytochemical).
 Madu juga memliki efek antimikroba, sifat anti-
inflamasi dan antioksidan (Pratiwi, 2017;
Yaghoobi et al., 2008).
MADU

 senyawa aktif ex: alkoloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, dan


quinon.
 Komponen fenolat yg tdpt dlm madu diantaranya : flavonoid :
propolis serta asam fenolat dlm nektar.
 Komponen fenolat : pengikat radikal peroksil yg sgt efisien
disebabkan struktur molekulnya yg mengandung cincin aromatis
sehingga gugus hidroksil yang mengandung hidrogen yang selalu
berpindah (Perez et al., 2007).
 Penelitian yg dilakukan oleh Chayati dan Miladiyah, (2013) ttg
kajian kadar flavonoid, aktivitas antioksidan, dan kapasitas
antioksidan madu monoflora didptkn bahwa kadar flavanoid
tertinggi terdapat pada madu dari bunga kaliandra, dgn total
tertinggi yaitu 33,46 mg/ 100 g.
KANDUNGAN MADU
 Flavonoid siklooksigenase yg menurunkan sintesis prostaglandin shgg
mengurangi tjdnya vasodilatasi pembuluh darah dan aliran darah lokal shgg
migrasi sel radang pada area radang akan menurun (Reynertson, 2007).
 Kandungan Zink mengurangi sintesis prostaglandin mllui kemampuannya
sbg antiinflamasi dan katalisator antioksidan endogen yg dpt meningkatkan
sirkulasi pembuluh darah mikro (Eby, 2006).
 Anti inflamasi yg dmn setelah mengkonsumsi madu tjd perubahan pada
prostaglandin yaitu Tingkat PGF2α menurun sebesar 31% pada 2 jam pertama
dan tjd sebesar 14% 3 jam kedua stlh mengkonsumsi madu.
 Pengobatan prednisolon dlm model inflamasi. Pengurangan peradangan bisa
karena efek antiinflamasi (Stefan, 2016).

Anda mungkin juga menyukai