Anda di halaman 1dari 12

NEGARA DAN KONSTITUSI

 Kata “negara” berasal daari


kata state (Inggris), staat (Bela
nda) yang artinya keadaan
yang tegak dan tetap atau
sesuatu yang memiliki sifat-
sifat yang tegak dan tetap.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
 pertama negara adalah organisasi di suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya. 

Kedua negara adalah kelompok sosial yang menduduki


wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai satu kesatuan poliik, bedaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya
Menurut para ahli definisi negara

George Gelinek, Negara


adalah organisasi kekuasaan
dari kelompok manusia yang
telah berkediaman dalam
wilayah tertentu.
 
Pengertian Konstitusi
Istilah Konstitusi berasal dari
kata constituer (Perancis) yang artinya
membentuk. Dalam bahasa latin
merupakan gabungan dari dua kata,
yaitu cume yang artinya “bersama-sama
dengan...” dan statuere yang berarti
berdiri
Tujuan Konstitusi Adalah sebagai Tata Tertib
Terkait
• a.    Sebagai lembaga-lembaga negara
dengan wewenang dan cara bekerjanya.
• b.    Hubungan antar lembaga negara,
• c.    Hubungan lembaga negara dengan
warga negara (rakyat)
• d.   Sebagai  jaminan hak-hak asasi
manusia serta
LANJUT
e.    Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman.
Secara Umum Terdapat Dua Macam Konstitusi
Yaitu:
1)       Konstitusi tertulis dan adalah aturan–aturan
pokok dasar negara , bangunan negara dan tata
negara, Mislanya UUD 1945.
2)       Konstitusi tidak tertulis. Misalnya berupa
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.
Berdasarkan teori hukum
ketatanegaraan  dapat disimpulkan
bahwa jenis kekuasaan negara yang
diatur dalam suatu konstitusi itu
umumnya terbagi atas enam pilar dan
masing-masing kekuasaan itu diurus
oleh suatu badan atau lemabaga
tersendiri yaitu:
enam pilar
    1 .  Kekuasaan membuat undang-
undang (legislatif).
2. Kekuasaan melaksanakan undang-
undang (eksekutif).
3. Kekuasaan kehakiman (judikatif).
4.Kekuasaan kepolisian.
5.Kekuasaan kejaksaan.
6.Kekuasaan memeriksa keuangan negara.
    Hubungan Negara dengan Konstitusi
a. Sebagai penentu atau pembatas kekuasaan negara.
b.      Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antar
negara.
c.       Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antara
negara dengan warga negara.
d.      Sebagai pemberi atau sumber legitimasi
terhadap kekuasaan negara.
LANJUT
e.       Sebagai penyalur atau pengalih kewenangan dari
sumber kekuasaan yang asli kepada warga negara.
f.       Sebagai sarana pemersatau (symbol of
unity), sebagai rujukan identitas dan keagungan
kebangsaan (identity fo nation) serta sebagai control
of ceremony.
g.      Sebagai sarana pengendalian masyarakat (social
control), baik dibidang politik maupun bidang sosial-
ekonomi.
LANJUT
h.      Sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan
masyarakat.
Dengan demikian hubungan dan tujuan yang
berdasarkan pada nilai-nilai pancasila tara negara
dengan konstitusi adalah untuk mencapai dan UUD
1945. Selain mempunyai tujuan, konstitusi juga
mempunyai kegunaan sebagai alat mewujudkan cita-
cita dan tujuan Negara Indonesia.
KONSENSUS YANG MENJAMIN TEGAKNYA
KOSTITUSIONALISME
1. Kesepakatan tentang tujuan cita – cita
bersama

2. Kesepakatan tentang the rule of law sebagai


landasan atau penyelenggaraan negara

3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi


dan prosedur – prosedur ketatanegaraan

Anda mungkin juga menyukai