Energi Salah satu masalah terpenting dari diet vegetarian murni (berlawanan dengan diet vegetarian lactoovo) adalah sulitnya mendapatkan kalori dan protein yang cukup. Potensi defisit kalori terjadi karena kepadatan kalori buah dan sayuran jauh lebih sedikit daripada daging yang mereka gantikan (30-50 kalori per 100 g versus 150- 300 kal per 100 g). Masalah protein umumnya tiga kali lipat: (1) kebanyakan produk nabati mengandung jauh lebih sedikit protein (1-2 g protein per 100 g versus 15-20 g per 100 g); (2) sebagian besar protein nabati memiliki nilai biologis yang rendah, dan (3) beberapa protein nabati tidak dapat dicerna dengan sempurna. Sebenarnya, Diet vegetarian yang dirancang dengan baik biasanya menyediakan kalori dan protein yang cukup untuk rata-rata dewasa. Faktanya, pengurangan asupan kalori mungkin bermanfaat karena vegetarian yang ketat memang cenderung lebih ringan dibandingkan rekan nonvegetarian mereka.
2 05/01/2021 Add a footer
Namun, laki-laki dewasa mungkin membutuhkan sekitar 0,8 g protein dan 40 kalori kg-1 dariberat badan, seorang anak kecil mungkin membutuhkan 2–3 kali lipat dari jumlah itu. Begitu pula dengan seorang wanita hamil yang membutuhkan tambahan 10 g protein dan 300 kalori sehari-1 dan wanita menyusui ekstra 15 g protein dan 500 kal. Demikianlah baik anak kecil maupun wanita hamil dan menyusui berisiko mengalami malnutrisi energi-protein. Anak-anak dari ibu vegetarian umumnya memiliki berat badan lahir lebih rendah dibandingkan anak dari ibu yang mengonsumsi makanan campuran. Demikian pula, Anak-anak vegetarian umumnya memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat selama 5 tahun pertama, tetapi umumnya menyusul pada usia 10 tahun.
3 05/01/2021 Add a footer
Solusi Kesimpulan Diet Vegetarian Anda dapat menyediakan kalori dan protein yang cukup bahkan untuk kelompok berisiko tinggi ini asalkan diet terencana dengan baik. Tiga prinsip harus diikuti untuk merancang diet vegetarian yang mencukupi kalori dan protein untuk anak kecil: (1) bila memungkinkan, memasukkan telur dan susu (susu soya/kedelai) ke dalam makanan; keduanya merupakan sumber kalori dan protein berkualitas tinggi; (2) memasukkan makanan nabati dengan kalori tinggi dalam jumlah yang banyak. kepadatan makanan, termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, kacang kering, dan buah- buahan kering, dan (3) termasuk makanan nabati protein tinggi dalam jumlah banyak yang memiliki asam amino pelengkap pola. Dulu ada anggapan bahwa protein pelengkap ini harus ada di makanan yang sama. Namun, penelitian pada hewan baru-baru ini menunjukkan bahwa makanan rendah (tetapi tidak tanpa) asam amino esensial dapat ditambah dengan menambahkan asam amino pembatas pada makanan berikutnya.
4 05/01/2021 Add a footer
Refrensi Devlin, M. Thomas - Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations - 4English