Anda di halaman 1dari 40

PEMBIMBING:

dr. H. Patiyus Agustiansyah, Sp.OG(K) MARS

KANKER
Oleh:
Qonita Farah Faadhilah
Filia Nurul Dasti

SERVIKS Thalia Viotama


Maya Fitriani
Fachrezi Khatami
Telaah Jurnal Nyimas Badrya Ulfa

Departemen Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitan Sriwijaya
RSUP Dr. Mohammad Hoesin
2018

1
PENDAHULUAN

KANKER KESIMPULAN

SERVIKS
Outline

TINJAUAN
PUSTAKA

2
PENDAHULUAN

3
PENDAHULUAN: KANKER SERVIKS

Definisi
Kanker serviks merupakan keganasan
yang berasal dari serviks. Serviks
merupakan sepertiga bagian bawah
uterus, berbentuk silindris, menonjol dan Peringkat 2 kanker paling umum pada wanita
berhubungan dengan vagina melalui Diperkirakana 527.624 kasus baru per tahun
ostium uteri eksternum.
Penyebab 265.672 kematian wanita tiap tahunnya

Kasus terbanyak pada negara berkembang dimana sistem


Etiologi : skrining yang tidak memadai atau tidak efektif.
HPV
TINJAUAN
PUSTAKA

5
KANKER SERVIKS : HPV

Dua tipe gen protein:


Early Genes
Ada 6 gen E yang berfungsi dalam proses awal siklus hidup virus, yaitu
maintenance, replikasi, dan transkripsi. E6 dan E7 merupakan gen protein yang
berperan dalam proses terjadinya kanker. E6 dan E7 akan mengubah kompleks
dengan pRb dan p53, yang memodifikasi siklus sel untuk mempertahankan
inangnya agar replikasi genom viral dan ekspresi gen dapat terjadi.

Late Genes
Terdapat 2 gen L yang mengkoding protein kapsid L1 (mayor) dan L2 (minor).
Protein ini dibutuhkan saat fase akhir siklus hidup virus untuk melengkapi
perakitan ke partikel virus yang baru dan infeksius.
KANKER SERVIKS : FAKTOR RISIKO
Low
sosioeconomic
status

Multiple
sexual Nutrient
partners deficiency

Poor
Genetic
personal
factors
hygiene

High usage of •HPV tipe risiko tinggi (16,


oral Viral factors 18,31,33,35) dan risiko
•Estrogen ↑ ekspresi gen E6 & contraceptives (HPV & HIV)
rendah
E7 pada sel yang terinfeksi •Wanita dengan HIV >>
•Progesteron ↑ ekspresi HPV berisiko
16 & 18 Tobacco
usage
KANKER SERVIKS : PATOGENESIS
Perjalanan transformasi sel menjadi ganas
KANKER SERVIKS : MANIFESTASI KLINIK

Keputihan ( fluor albus ), dan busuk

Perdarahan (post coitus, post menopause,


abnormal vagina bleeding)

Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf


(Nyeri pelvic, nyeri berkemih, nyeri post coitus)

Anemia akibat perdarahan

Akibat metastase jauh : gejala terhadap


organ terkena
KANKER SERVIKS : PEMERIKSAAN

Pelvic examination
Stadium awal : relatif normal
Serviks dapat menjadi abnormal dalam
penampilan, dengan erosi kasar, ulkus, atau
massa  rapuh, mudah berdarah, kehilangan
mobilitas, indurasi serviks
KANKER SERVIKS : PEMERIKSAAN

Pap Smear
Pemeriksaan sitologi epitel untuk
menemukan kelainan serviks pada
stadium Pra-kanker, yaitu pada tingkat
Kanker serviks sebagai proses penyakit yang terus menerus berkembang
LIS secara bertahap dari neoplasia intraepitel serviks ringan (CIN1) ke tingkat
yang lebih parah dari neoplasia dan lesi microinvasive (CIN2 atau CIN3).
KANKER SERVIKS : PEMERIKSAAN
Kolposkopi

Kolposkopi dapat
mendeteksi
displasia derajat
rendah dan tingkat
tinggi tetapi tidak
mendeteksi
penyakit
mikroinvasive
KANKER SERVIKS : PEMERIKSAAN

Biopsi
Biopsi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sebagian besar diagnosis dengan
mengamati ciri patologis karakteristik infeksi HPV seperti hiperplasia epitel (acanthosis) dan
vakuolisasi sitoplasma degeneratif (koilocytosis) pada keratinosit yang terdiferensiasi
dengan nuklei atipikal.
KANKER SERVIKS : PEMERIKSAAN

PCR

Jenis tes PCR spesifik didasarkan pada variasi


urutan yang ada pada gen E6 dan E7 dari
subtipe HPV. Empat belas tipe PCR khusus
untuk tipe HPV risiko tinggi (HPV-16, -18,
-31, -33, -35, -39, -45, -51, -52, -56, -58, -59,
- 66, dan -68) yang menargetkan sekitar 100
bp di E7 ORF telah dikembangkan.
KANKER SERVIKS : STADIUM
Menurut FIGO :
Stadium harus dapat mempertimbangkan parameter klinik yaitu
ukuran, kedalaman penetrasi jaringan, penyebaran baik diluar
atau didalam serviks.

Stadium 1 Penyakit hanya terbatas pada serviks (termasuk


staging IA1, IA2, IB1, IB2 tergantung pada kedalaman
penetrasi kedalam jaringan).
Stadium 2 Kanker telah menyebar di luar serviks masuk ke
dalam vagina bagian atas atau ke jaringan di
samping serviks (parametrium), tetapi tidak ke
dinding samping pelvis (termasuk sub stadium IIa1,
IIA2, dan IIB).
Stadium 3 Kanker telah menyebar kebagian bawah vagina atau
sepanjang jalan melalui parametrium ke dinding
samping pelvis (termasuk sub stadium IIIA dan IIIB)
Stadium 4 Kanker telah menyebar ke organ sekitar atau jaringan
yang letaknya jauh seperti paru-paru, dan
lymphnode (termasuk substadium IVA dan IVB).
KANKER SERVIKS : Tatalaksana
KANKER SERVIKS : Tatalaksana
Chemotherapy

Penggunaan zat kimia (obat)


untuk menghancurkan sel
kanker, merupakan obat
sitotoksik yang mencegah sel
kanker untuk membelah dan
tumbuh.
Radiotherapy
Terapi radiasi bekerja dengan
menghancurkan DNA di dalam
sel tumor dan menghentikan
kemampuan sel untuk
bereproduksi, digunakan untuk
kanker stadium lanjut bersamaan
dengan kemoterapi
Surgical (Laser)

Narrow beam of intense light


yang menghancurkan sel kanker
dan prekanker
Surgical (LEEP/ loop electrosurgical excision
procedure)

Wire loop yang memiliki arus


listrik dan memotong melalui
jaringan dan menghilangkan sel
dari mulut serviks.
Surgery (Cryotherapy)
Surgery (Hysterectomy)
KANKER SERVIKS : Tatalaksana
KANKER SERVIKS : Vaksin
KANKER SERVIKS : Screening
Apakah Anda memiliki program skrining?
Ya sitologi lalu
Ya, IVA Tidak kolposkopi
Apakah Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan tes HPV? Apakah programnya
memenuhi indikator kualitas
Tidak (mis. pelatihan, cakupan,
dan tindak lanjut)?
Ya
Apakah Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk
memberikan serangkaian tes (tes HPV diikuti oleh tes lain)?
Tidak

Ya
Ya Tidak

Tes HPV diikuti HPV saja Tes HPV saja Sitologi atau HPV
oleh IVA tes diikuti oleh
kolposkopi

Cryotherapy dan / atau LEEP harus menjadi bagian dari program skrining dan pengobatan
Skrining Kanker Serviks

 Wanita dibawah usia 21 tahun  tidak perlu dilakukan skrining

 Wanita usia 21 sampai 29 tahun:


- Pap test setiap 3 tahun
- Test HPV sebagai follow up setelah hasil Pap test yang
abnormal
Skrining Kanker Serviks

 Usia 30 tahun:
- Skrining adalah Pap test disertai tes HPV setiap 5 tahun (co-testing)
sampai berusia 65 tahun
- Alternatif skrining adalah hanya dilakukan Pap test setiap 3 tahun
sampai berusia 65 tahun

 Usia 66 tahun atau lebih  yang melakukan skrining regular dalam 10


tahun terakhir dengan hasil negatif, dapat dilakukan penghentian
skrining
Skrining Kanker Serviks

 Wanita yang telah histerektomi total  dapat


menghentikan skrining, kecuali histerektomi dilakukan
sebagai tatalaksana untuk lesi pre-kanker atau kanker
sebelumnya.

 Wanita yang telah histerektomi tanpa diserai operasi


pada serviks  diperlukan untuk melanjutkan skrining.
Vaksin HPV

 Vaksin HPV terbuat dari Virus Like Proteins (VLP)

 Vaksin diberikan dengan menginjeksi ke intramuskular, VLP lalu


menginduksi respons antibodi.

 Jika individu yang divaksinasi tersebut terinfeksi HPV, respon


antibodi akan melindungi individu tersebut dari infeksi.

 Vaksin ini tidak bersifat terapeutik dan tidak dapat mengobati


lesi yang sudah ada.
Vaksin HPV

Ada tiga vaksin HPV yang tersedia secara komersial.

1. Vaksin 2v HPV (Cervarix) yang digunakan pada wanita dari 10 sampai 45


tahun untuk pencegahan kanker serviks dan lesi prakanker HPV tipe 16 dan
18.
Vaksin HPV

2. Vaksin 4v HPV (Gardasil) digunakan pada wanita berusia 9


hingga 45 tahun, dan pada pria usia 9 hingga 26 tahun. Vaksin
ini memberikan perlindungan terhadap infeksi persisten dan
penyakit serviks / genital yang disebakan HPV tipe 16 dan 18
serta HPV tipe 6 dan 11.

Gardasil juga digunakan untuk pencegahan kanker vulva dan


vagina, serta prekanker atau lesi displastik.
KANKER SERVIKS : Vaksin
Vaksin HPV

3. Vaksin 9v HPV (tipe6,11,16,18,31,33,45,52,28).

Vaksin ini menunjukkan efikasi sebesar 95% dibandingkan jenis vaksin


lainnya dan karena itu vaksin ini memiliki potensi tambahan untuk
mencegah kanker (serviks, vulva, vagina, dubur, orofaring, penis).
Vaksin HPV

POPULASI TARGET
· Wanita yang aktif secara seksual hingga berusia 45 tahun dan pria
hingga usia 26 tahun dapat menerima HPVvaksin.

 Wanita dengan riwayat infeksi HPV sebelumnya, akan mendapat


perlindungan terhadap penyakit yang disebabkan oleh genotipe vaksin
HPV lainnya yang belum terinfeksi.
· Pada pasien dengan neoplasia intraepithelial servikal sebelumnya.

· Wanita yang hamil selama proses vaksinasi harus menunda dosis


berikutnya sampai selesai masa kehamilan. Selanjutnya vaksinasi harus
dilanjutkan di interval dosis yang tepat. Tidak perlu untuk memulai kembali
program vaksinasi lengkap.
(Misalnya, wanita yang telah menerima satu atau dua dosis vaksin harus
menerima dosis kedua dan / atau ketiga pada saat selesainya kehamilan)
· Pasien dengan imunosupresi  baik secara medis / pada pasien dengan
infeksi HIV, bukan merupakan kontraindikasi untuk Gardasil atau Cervarix.

· Namun, respon imun yang timbul mungkin lebih kecil pada pasien
immunocompromised daripada pasien imunokompeten.
RINGKASAN

39
40

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus Diare Pakjo
    Laporan Kasus Diare Pakjo
    Dokumen36 halaman
    Laporan Kasus Diare Pakjo
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Evapro TB Anak
    Evapro TB Anak
    Dokumen56 halaman
    Evapro TB Anak
    dr. Maya Fitriani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen28 halaman
    Laporan Kasus
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Pembinaan Kesehatan Keluarga Bella
    Pembinaan Kesehatan Keluarga Bella
    Dokumen1 halaman
    Pembinaan Kesehatan Keluarga Bella
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Referat - Illiyyah (SSJ-NET)
    Referat - Illiyyah (SSJ-NET)
    Dokumen24 halaman
    Referat - Illiyyah (SSJ-NET)
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Dokumen - Tips Makalah-Labiopalatoschizis
    Dokumen - Tips Makalah-Labiopalatoschizis
    Dokumen20 halaman
    Dokumen - Tips Makalah-Labiopalatoschizis
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • OTOMIKOSIS
    OTOMIKOSIS
    Dokumen28 halaman
    OTOMIKOSIS
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Dapus Ilsya
    Dapus Ilsya
    Dokumen1 halaman
    Dapus Ilsya
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Cover RA
    Cover RA
    Dokumen5 halaman
    Cover RA
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Otomikosis Bab 2
    Otomikosis Bab 2
    Dokumen10 halaman
    Otomikosis Bab 2
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Konsep FIX
    Kerangka Konsep FIX
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Konsep FIX
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Divisi Soal
    Divisi Soal
    Dokumen3 halaman
    Divisi Soal
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Cover Penyuluhan
    Cover Penyuluhan
    Dokumen3 halaman
    Cover Penyuluhan
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Peranan Virus E6 Pada Kanker Serviks
    Peranan Virus E6 Pada Kanker Serviks
    Dokumen2 halaman
    Peranan Virus E6 Pada Kanker Serviks
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dr. Tri Hari Temperaatur
    Tugas Dr. Tri Hari Temperaatur
    Dokumen1 halaman
    Tugas Dr. Tri Hari Temperaatur
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Komunitas Diare
    Diagnosis Komunitas Diare
    Dokumen75 halaman
    Diagnosis Komunitas Diare
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Anmal
    Anmal
    Dokumen2 halaman
    Anmal
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustakatugas
    Daftar Pustakatugas
    Dokumen5 halaman
    Daftar Pustakatugas
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Statu Pasien
    Statu Pasien
    Dokumen26 halaman
    Statu Pasien
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Nyeri Bola Mata
    Nyeri Bola Mata
    Dokumen1 halaman
    Nyeri Bola Mata
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Case TB PDL Maya
    Case TB PDL Maya
    Dokumen1 halaman
    Case TB PDL Maya
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Statu Pasien
    Statu Pasien
    Dokumen26 halaman
    Statu Pasien
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • CASE
    CASE
    Dokumen42 halaman
    CASE
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • PJR
    PJR
    Dokumen10 halaman
    PJR
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • PJR
    PJR
    Dokumen10 halaman
    PJR
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Statu Pasien
    Statu Pasien
    Dokumen26 halaman
    Statu Pasien
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • CASE
    CASE
    Dokumen42 halaman
    CASE
    Anonymous nErkwtXnuS
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal CA Cervix
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Dokumen39 halaman
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Fachrezi Khatami
    Belum ada peringkat