Anda di halaman 1dari 32

BERPIKIR

KREATIF
PERLUNYA BERPIKIR SECARA BERBEDA

1. Kita merupakan makhluk yang hidup dengan kebiasaan.


2. Kita memiliki pola pemikiran yang seragam (analitis,
konvergen, kritis, dan berpusat pada otak kiri).
3. Kita mengekspresikan pemikiran dengan menggunakan
kata-kata (memo, email, laporan rutin dll.)
4. Kita jarang mengekspresikan pemikiran seperti : ahli
matematika dengan persamaan, akuntan dengan angka,
seniman dengan gambar, insinyur dengan model,
sutradara film dengan gambar bergerak.
CARA BERPIKIR KONVERGEN

1. Berpikir normal yang lazim dipakai (menelaah,


mengkritik, menganalisis, mengikhtisarkan,
mengevaluasi)
2. Menelaah konsep secara kritis dari berbagai
sudut pandang.
3. Kita membawa asumsi dan kerangka pikir kita
sendiri dalam bertindak dan menempatkan
gagasan-gagasan baru yang datang ke dalam
kerangka pikir tersebut.
CARA BERPIKIR DIVERGEN

1. Melangkah menjauhi topik utama masalah ke


berbagai arah.
2. Melahirkan berbagai gagasan yang tidak
berhubungan dengan konsep yang sedang
diperbincangkan.
3. Memperluas garis batas pemikiran.
4. Membiarkan berimajinasi berbagai alternatif
termasuk gagasan yang liar dan tidak masuk
akal.
CARA BERPIKIR MANUSIA YANG KURANG BAIK

Manusia hanya melihat dan mengumpulkan


bukti-bukti yang mendukung keyakinannya dan
menolak atau mengabaikan bukti-bukti yang
bertolak belakang dengan keyakinannya.
CARA BERPIKIR BRILIAN
1. Para pemikir brilian memahami bahwa ada banyak cara pandang
di dunia ini dan masing-masingnya tidaklah lengkap. Pola berpikir
kita saat ini akan membingkai cara kita memandang dunia, namun
kita juga harus siap untuk mengakui bahwa pola berpikir yang
kita anut hanyalah satu dari begitu banyak cara berpikir. Cara
berpikir ini mungkin merupakan sistem yang bagus, namun ia
pastilah hanya bersifat parsial dan perlu disegarkan dan
dimutakhirkan dengan informasi-informasi baru.
2. Cara berpikir konvergen memang amat berguna, namun cara ini
tidak boleh menjadi satu-satunya metode dalam kerangka mental
kita. Bila kita dapat menambahkan imajinasi dan cara berpikir
divergen, kita akan menjadi lebih kreatif dan melipatgandakan
efektifitas cara berpikir hingga beberapa kali lebih tinggi.
Mengapa KREATIVITAS PENTING ?
Individu mampu mewujudkan diri dimana perwujudan
diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup.

Sebagai kemampuan untuk melihat berbagai


kemungkinan penyelesaian masalah yang saat ini masih
kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.

Memberikan kepuasan dan meningkatkan kualitas


hidup individu.
KATA “KREATIF” MERUPAKAN KATA
DARI BAHASA INGGRIS TO CREATE.

C : combine (menggabungkan)
R : reverse (membalik)
E : eliminate (menghilangkan)
A : alternative (pilihan)
T : twist (memutar)
E : elaborate (memerinci)

LEBIH BAIK, LEBIH BERNILAI


MENURUT CREATIVE EDUCATION FOUNDATION
Pengertian kreatif :
Suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
atau sekelompok orang yang memungkinkan
mereka menemukan pendekatan-pendekatan
atau terobosan baru dalam menghadapi situasi
atau masalah tertentu, biasanya tercermin
dalam pemecahan masalah dengan cara yang
baru atau unik yang berbeda dan lebih baik
dari sebelumnya.
MENURUT ROGERS II THEASAURUS
Creative adalah kemampuan yang bisa merubah sesuatu
ide baru, inovatif dan inventive (berdaya cipta).
Seseorang yang sukses adalah tidak jemu-jemunya
mempelajari sesuatu yang belum dikuasai diantaranya
memiliki kemampuan sebagai berikut;
1. Living Skill (keterampilan beradaptasi dengan
kehidupan sehari-hari),
2. Learning Skill (mengembangkan diri melalui belajar
berkelanjutan)
3. Thinking Skill (kemampuan berpikir yang inovatif)
Harriman :
Berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang
berusaha menciptakan gagasan yang baru.

Halpern :
Berpikir kreatif sering pula disebut berpikir divergen,
artinya adalah memberikan bermacam-macam
Kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang sama.
CIRI KHAS BERPIKIR KREATIF
Jujur, cerdas, berwawasan kepemimpinan,
berorientasi jangka panjang (power of dream),
peduli, berbudaya, dan berjiwa kewirausahaan.

Maka seseorang yang ingin kreatif akan selalu


bertingkah laku yang berbeda yaitu keluar dari
lingkungan rutinitas dan realitas umum.
KRITERIA UNTUK MENJADIKAN SESUATU
BERBEDA DENGAN YANG LAINNYA

1. Bernilai (valuable)
2. Langka (rare)
3. Mahal untuk ditiru (costly to imitate)
4. Tak dapat digantikan (non substitutable)
DEFINISI KONSEPSIONAL KREATIVITAS
Pendekatan 4P
 Baron (1988) mendefinsikan kreativitas melalui pendekatan 3P, yaitu pribadi
kreatif  proses kreatif  produk kreatif.

 Isaksen (1987), Mooney (1963), dan Taylor (1988) mendefinisikan kreativitas


melalui pendekatan 4P, yaitu :

Pribadi Proses Produk


Press kreatif kreatif
kreatif
1. Press (Pendorong)
 Simpson (Vernon, 1982)  kemampuan kreatif merupakan
inisiatif yang termanifestasikan dalam kekuatan individu untuk
melepaskan diri dari rangkaian pemikiran yg biasa (dorongan
internal).

 Amabile,dkk (Colangelo,dkk 1994)  kreativitas = ketrampilan


berpikir kreatif + motivasi intrinsik + lingkungan sosial yang
kondusif.
Dua Macam Dorongan
 Internal  Cenderung mewujudkan potensinya, dorongan
berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan &
mengaktifkan semua kapasitas yang individu miliki.

 Eksternal  Kreativitas tidak berkembang dalam budaya yang


menekankan konformitas, tradisi, dan kurang terbuka terhadap
perubahan dan perkembangan baru.

Catatan : Selain didukung oleh lingkungan sosial yang kondusif,


kreativitas didukung oleh kebebasan dan keamanan
psikologis.
2. Pribadi yang kreatif
 Hulbeck (1945)  tindakan kreatif muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.

 Selo Soemardjan (1983)  kreativitas merupakan sifat pribadi


individu dan bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh
masyarakat yang tercermin dari kemampuannya untuk
menciptakan sesuatu yg baru.

 Steinberg (1988)  kreativitas adalah pertemuan yang khas antara


intelegensi, gaya kognisi, dan kepribadian/motivasi atau yang
dikenal dengan 3 faset model kreativitas.
Stenberg (1988), 3 Model Faset Kreativitas
 Intelegensi : kemampuan verbal, pemikiran kelancaran,
pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan
strategi, representasi mental, dan keterampilan membuat keputusan.

 Gaya kognitif : kelonggaran dari ketertarikan pada konvensi,


menciptakan aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan cara sendiri,
menyukai masalah yg tdk terlalu berstruktur, suka menulis,
membuat desain, dan menciptakan sesuatu.

 Kepribadian / motivasi : kelenturan & toleransi pada ambiguitas,


dorongan berprestasi & mendapatkan pengakuan, ulet menghadapi
rintangan, moderat dalam pengambilan keputusan
Tiga aspek intelegensi
yang mempengaruhi kreativitas (Stenberg)

• Kemampuan sintesis : Membangkitkan ide baru. Elemen utama


kemampuan sistesis adalah metacomponent (proses pembuatan
definisis baru).

• Kemampuan analisis : Mengevaluasi ide-ide guna melihat kekuatan


dan kelemahan ide.

• Kemampuan praktis : Menerapkan ide-ide dalam kehidupan sehari-


hari.
3. Proses kreatif
 Hurlock (1978)  kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu
yang baru.

 Utami Munandar (1977)  kreativitas adalah suatu proses yang tercermin


dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) & originalitas dalam berpikir.

 Torrance (1955)  kreativitas sebagai proses yang menyerupai langkah-langkah


dalam metode ilmiah, yaitu :
 Memahami adanya permasalahan
 Merumuskan hipotesis
 Menguji hipotesis
 Memungkinkan revisi/pengujian ulang hipotesis
 Mengkomunikasikan hasil
4. Produk kreatif
“orisinalitas, kebaruan, dan kebermaknaan”

 Baron (1969) kreativitas merupakan kemampuan


menciptakan sesuatu yang baru.

 Mason (1960)  kreativitas sebagai konsep atau ide


yang orisinal

 Haefele (1962)  kreativitas merupakan kemampuan


membuat kombinasi baru yang bermaka sosial.
EMPAT TAHAP PROSES
KREATIFITAS
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, otak mengumpulkan
informasi dan data yang berfungsi sebagai
dasar atau riset untuk karya kreatif yang
sedang terjadi. Tahap persiapan ini
merupakan suatu tahap berorientasi tugas
ketika seseorang melakukan riset khusus
dengan membaca, mewawancarai orang,
bertualang, atau kegiatan lain yang
berfungsi mengumpulkan fakta, ide, dan
opini.
2. Tahap Inkubasi
Masa inkubasi dikenal luas sebagai tahap
istirahat, masa menyimpan informasi yang
sudah dikumpulkan, lalu berhenti dan tidak
lagi memusatkan diri atau merenungkannya.
Fungsi utama pikiran bawah sadar selama
tahap ini adalah mengaitkan berbagai ide.
Kreativitas merupakan hasil kemampuan
pikiran dalam mengaitkan berbagai gagasan,
menghasilkan sesuatu yang baru dan unik.
3. Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan dikenal sebagai pengalaman
eureka atau “Aha!”, yaitu saat inspirasi ketika
sebuah gagasan-baru muncul dalam pikiran, seakan-
akan dari ketiadaan, untuk menjawab tantangan
kreatif yang sedang dihadapi. Tahap pencerahan ini
sering terjadi saat seseorang mengerjakan sesuatu
yang tidak berkaitan dengan upaya kreatif, seperti
ketika sedang mandi, mengemudi, rileks. Tahap
pencerahan merupakan titik tolak ketika gagasan-
baru pindah dari alam pikiran bawah sadar ke alam
pikiran sadar, dan hal ini paling mudah dicapai
dalam keadaan santai dan bebas tekanan.
4. Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
Adalah titik tolak seseorang memberi bentuk pada ide
atau gagasan baru, untuk meyakinkan bahwa gagasan
tersebut bisa diterapkan. Disinilah kemampuan dan
keterampilan berpikir harus memainkan peran,
demikian juga hasrat dan rasa gembira.
Disini ada gagasan berhasil dengan amat cepat, sedang
yang lain perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan
tahunan.
Jadi pada dasarnya kreativitas dalam bidang
manajemen informasi dan komunikasi adalah
pengelolaan ide, menghubungkan beberapa elemen ide-
ide yang terpisah, selanjutnya ide atau gagasan
tersebut dikembangkan dan diolah menjadi suatu isian
program manajemen informasi dan komunikasi yang
menarik, unik, dan inovatif
DEFINISI OPERASIONAL KREATIVITAS

Kreativitas merupakan kemampuan yang


mencerminkan kelancaran, keluwesan, &
originalitas dalam berpikir serta kemampuan
untuk mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, dan memperinci suatu gagasan)
(Utami Munandar, 1977)
PENJELASAN:
Kelancaran :
Lancar mengeluarkan gagasan baru
Ukurannya produktivitas
Keluwesan :
Produk dihasilkan dgn melihat berbagai sudut pandang
Beralih dari sudut cara ke cara lain
Konsep lama diambil & disusun kembali dengan cara baru
Orisinalitas berpikir :
Tidak terpengaruh lingkungan
Yang dihasilkan unik & eksentrik
Elaborasi gagasan :
Gagasan pokok dikembangkan, diperluas, dan dirancang
Pemikiran asli dikembangkan secara rinci
BAGAIMANA MENIMBULKAN DAN MENGASAH
PIKIRAN YANG KREATIF?

1. Mengamati fenomena alam disekitar kita.


Fenomena alam yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang berada dan terjadi apapun didunia
ini. Apabila kita mengamatinya hal tersebut
penuh dengan misteri yang sangat potensial
untuk digali tanpa batas.
2. Merenung dan berfikir untuk mencari ide
3. Selalu berlatih.
HAMBATAN BERPIKIR KREATIF

1. Hambatan eksternal
dimana hal-hal yang datang dari luar dirisendiri,
seperti lingkungan, material, kebiasaan masyarakat,
budaya.
2. Hambatan internal
faktor yang muncul dari dalam diri sendiri yang
sering disebut sebagai mental block seperti,
kebiasaan, perasaan, stress, keyakinan dan
sebagainya
PENDEKATAN PSIKOBIOLOGIS
(CLARK, 1988)

Penelitian spesialisasi belahan otak .

Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keberbakatan dan


memiliki sifat yang terintegrasi, yaitu: sintesa dari semua
fungsi dasar manusia (berpikir, merasa, menginderakan &
intuisi) - basic function of thinking, feeling, sensing and
intuiting

Anda mungkin juga menyukai