Anda di halaman 1dari 18

NUTRISI, EKOLOGI,

DAN
TRANSPORT
MIKROORGANISME
KELOMPOK 4
Aida Aulia Rahmadani 11190161000050
Rina Fitriyani 11190161000060
Eliya Shobrina 11190161000062
Hamidah Fetri Ardani 11190161000065
Indana Zulfa 11190161000073
SUB-BAB

1. FACS (Flourescence Activated Cell


Sorter)
2. Kultur Tertutup (batch culture)
3. Kultur Terbuka (continuous culture)
4. Proses Terjadinya Aktivitas
Metabolik Bakteri
FACS (Flourescence Activated Cell
Sorter)
Fluorescence-activated cell sorting atau FACS
adalah suatu sistem yang telah dikembangkan
pada tahun 1950 an yakni alat penghitung sel
atau Coulter Counters.
Fluoresensi-Activated Cell Sorter (FACS) dapat
digunakan untuk mengumpulkan jumlah jenis
sel tertentu untuk dipelajari, misalnya, CD4 atau
CD8 T sel dan rasionya untuk membantu
menilai perkembangan penyakit pada pasien
AIDS.
FACS merupakan instrumen
ilmiah yang sangat berguna
karena menyediakan pencatatan
sinyal fluoresen yang cepat,
Pengumpulan jumlah jenis
objektif dan kuantitatif dari sel-sel sel tersebut dapat dilakukan
individu serta pemisahan fisik sel- dalam kondisi steril dengan
sel. menggunakan fluoresensi-
diaktifkan penyortir sel
(FACS), yang pada dasarnya
merupakan modifikasi dari
mesin yang disebut flow
cytometer.
Prosedur Kerja
Penggunaan FACS
1. Suspensi sel dilewatkan dalam satu kolom
vibrasi sehingga akan terbentuk droplet
bermuatan yang mengandung sel tunggal.
2. Aliran droplet akan ditembak dengan sinar
laserSinar yang diteruskan akan ditangkap
oleh detektor.
3. Detektor pun disambungkan dengan
software untuk menganalisis sinyal yang
diperoleh
4. Hasilnya sel dapat dianalisis lalu dipisahkan
dan dikoleksi.
Dengan fluoresensi, pengguna
dapat mengidentifikasi populasi
peristiwa tertentu dalam sampel
yang mengandung banyak sel
dengan karakteristik berbeda.
Pewarna fluoresen berguna untuk
mendesain panel multi-warna agar
berhasil, penyortiran simultan dari
beberapa jenis sel yang ditentukan
secara tepat
Kultur Tertutup (batch culture)
Sistem kultur tertutup merupakan teknik fermentasi
dengan cara memasukan media dan inokulum secara
bersamaan ke dalam bioreactor, serta pengambilan
produk dilakukan pada akhir fermentasi.

Mikroorganisme dalam sistem batch culture ini


mengalami empat fase yaitu fase lag, fase log, fase
eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian.
• Pada fase lag, organisme aktif secara
metabolik tumbuh dan mensintesis
berbagai zat tetapi tidak meningkat
jumlahnya. Hal ini disebabkan karena
organisme baru memulai adaptasi terhadap
media kultur.
• fase log, organisme membelah dengan
kecepatan eksponensial, atau logaritmik,
dan dengan waktu generasi yang konstan.
Pertumbuhan dalam fase log ini dapat
digunakan untuk menghitung jumlah
generasi dan waktu generasi.
• Pada fase diam/stasioner, jumlah sel baru
yang diproduksi sama dengan jumlah sel
yang mati.
• Pada fase penurunan, atau fase kematian,
banyak sel kehilangan kemampuannya
untuk membelah dan akhirnya mati.
Kelebihan dan Kekurangan Kultur Tertutup (batch culture)
Keuntungan sistem batch culture
1. Mengurangi risiko kontaminasi atau mutasi sel
karena periode pertumbuhannya singkat.
2. Investasi modal yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan proses berkelanjutan untuk
hal yang sama
3. Lebih fleksibel dengan berbagai produk / sistem
biologis.
4. Proses sterilisasi dan pengontrolan alat relative
mudah
5. Menghasilkan kadar etanol yang tinggi
Kerugiannya meliputi:
1. Tingkat produktivitas dan biomassa
yang lebih rendah
2. Prosesnya hanya mengalami satu siklus
pertumbuhan
3. Kandungan oksigen terlarut dan
konsentrasi substrat semakin menurun
sehingga pertumbuhan bakteri kurang
optimal
4. Risiko kebersihan yang lebih besar
karena potensi kontak dengan
mikroorganisme patogen atau racun.
Kultur Terbuka (continuous culture)
Continuous culture metode fementasi yang pada
prosesnya dilakukan penambahan nutrient secara berkala
dengan tujuan menjaga pertumbuhan populasi mikrobia
tetap pada fase log atau eksponensial.
Kelebihan dan Kekurangan Kultur Terbuka
Kelebihan (continuous culture)
Kekurangan
1. Produktivitas lebih tinggi, disebabkan lebih
sedikit waktu persiapan bioreaktor persatuan 1. Aliran umpan yang lama
produk yang dihasilkan, laju pertumbuhan & 2. Risiko kontaminasi besar
konsentrasi sel dapat dikontrol, pemasokan 3. Peralatan untuk operasi
oksigen dan pembuangan panas dapat diatur,
dan pengendalian proses
dengan demikian hanya butuh pabrik lebih kecil
(pengurangan biaya  modal untuk fasilitas baru). 
harus biasa tetap bekerja
2. Dapat dijalankan dalam waktu yang panjang baik untuk waktu yang
3. Cocok untuk proses yang kontaminasinya rendah lama
dan produk yang berasosiasi dengan 4. Memerlukan mikroba
pertumbuhan.  dengan kestabilan genetik
4. Pemantauan dan pengendalian proses lebih tinggi, karena akan
sederhana.
digunakan pada waktu
5. Tidak ada akumulasi produk yang menghambat.
yang lama.
Aktivitas Metabolik Bakteri
Metabolisme bakteri merupakan proses oksidasi substrat dan reaksi
disimilasi (reaksi yang menghancurkan molekul) yang membuat
bakteri menghasilkan energi.Metabolisme terdiri atas dua proses
yang berlawanan dan terjadinya secara simultan. Reaksi tersebut
antaralain adalah:
1. Sintesis protoplasma dan penggunaan energi, yaitu
Anabolisma.
2. Oksidasi substrat diiringi dengan terbentuknya suatu energi,
yaitu Katabolisma.
Energi sangat penting untuk bakteri. Energi yang diproses dari
metabolisme ini diperlukan bakteri untuk:
1. Sintesis bagian sel, yaitu dinding sel, membran sel, dan substansi sel
lainnya.
2. Sintesis enzim, asam nukleat, polisakarida, fosfolipid, dan juga
komponen sel lainnya.
3. Mempertahankan kondisi sel (agar optimal) dan juga memperbaiki
bagian dari sel yang rusak.
4. Pertumbuhan serta perbanyakan sel
5. Penyerapan unsur hara dan ekskresi senyawa yang tidak diperlukan
(waste products)
6. Pergerakan (motilitas)
Bakteri memperoleh energi melalui proses metabolisme
yaitu proses oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses
pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah proses dari
penangkapan elektron. Karena elektron tidak bisa berada
dalam bentuk yang bebas, maka setiap reaksi oksidasi
haruslah diiringi dengan reaksi reduksi.
Reaksi oksidasi reduksi antaralain:
Respirasi Aerob
1. Fotosintesis
2. Chemotrofik Atau Autotrofik
Organisme
3. Metabolisme Heterotrof
4. Pengendalian metabolisme enzim
5. Fermentasi
Sekian, Terima kasih

Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai