Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 2 :

1. Ayu Gilang Rahmawaty


2. Dwestri octavinda
3. Dewi Lestyo
4. Etik Fitarani
5. Kartikasari
6. Puspita Dyah
Attention Defisit Hiperaktivity Disorder
Definisi
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah
gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik
anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan, ditandai dengan berbagai
keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk
dengan tenang.
Klasifikasi :

ADHD dibedakan dalam 3 tipe :


1. Tipe ADHD gabungan
2. Tipe ADHD kurang memerhatikan dan Tipe ADHD hiperaktif implusif
3. Tipe ADHD hiperaktif implusif : mengacu pada anak-anak yang
mengalami kesulitan lebih besar dengan memori (ingatan) mereka dan
kecepatan motor perseptual(persepsi gerak), cenerung untuk melamun, dan
kerap kali menyendiri secara sosial.
ETIOLOGI :
Gangguan tersebut sekali timbul sebagai akibat dari gangguan-gangguan di
dalam neurokimia atau neurofisiologi susunan saraf pusat.
Dilakukan pemeriksaan tentang temperamen sbg kemungkinan faktor yang
mempermudah timbulnya gangguan tersebut, sebagaimana halnya dengan
praktek pendidikan serta perawatan anak dan kesulitan emosional di dalam
interaksi orang tua dan anak yang bersangkutan. Sampai sekarang tidak ada
satu atau beberapa faktor penyebab pasti yang dapat diperlihatkan.
Pencetus anak yang hiperaktif :
1. Faktor genektik
2. Faktor neurologik
3. Faktor toksik
4. Faktor psikososial
Tanda dan gejala :

1. Hiperaktif : Tampak seperti kelebihan energi,


selalu aktif dan tidak bisa diam
2. Bermasalah pada perhatian : Gangguan atau
kesulitan untuk memperhatikan sesuatu
3. Bertindak tanpa berpikir (spontan)
Gejala lain yang bisa terjadi pada penderita ADHD, antara lain:

1. Menunjukkan sikap menentang atau melanggar peratuan


2. Susah untuk bersosialisasi dengan orang lain
3. Kurangnya rasa percaya diri
4. Kemampuan mengorganisasi yang buruk
5. Cepat bosan
6. Gelisah
7. Sering terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Patofisiologi :
Kurang konsentrasi atau gangguan hiperaktivitas ditandai dengan gangguan
konsentrasi, sifat impulsive, dan hiperaktivitas.
Anak dengan gangguan ini dapat menunjukan kurangnya koordinasi
sensorimotorik, kecerobohan, atau masalah dengan orientasi ruang/tempat.
Anak dengan gangguan ini sulit menuruti dan mengikuti aturan dan harapan
mengenai perilaku yang biasanya dijumpai. Biasanya digambarkan sebagai
seseorang yang “maju terus”, selalu sibuk dan tidak dapat “duduk diam”.
Terapi Pencegahan :
perlu dikembangkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia
Sekolah (SPDAPA) yang dapat membantu para orang tua dalam mendeteksi
lebih dini ADHD pada anak.
Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA)
merupakan sustu sistem computer yang dikembangkan untuk mendiagnosis
ADHD pada anak
Lanjutan :
Yang lain terapi yang paling efektif adalah gabungan terapi alternative yang sering
dipergunakan, antara lain:
1. Pemberian megavitamins
2. Body treatments
3. Treatment alergi
4. Pelatihan atensi
5. Pelatihan visual
6. Meminta bantuan jasa psikoterapi
Thank you...

Anda mungkin juga menyukai