Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN HAID DAN

SIKLUSNYA
Haid dan siklusnya
• LAMA HAID biasanya 3-5 hari, ada1-2 hari, ada 7-8 hari dan
semuanya diikuti darah sedikit-sedikit. JUMLAH DARAH yang
keluar rata-rata lebih kurang 16 cc.
JUMLAH DARAH PATOLOGI adalah jumlah darah lebih dari
80cc. Dan darah haid tidak membeku disebabkan fibrinolisin.

GEJALA-GEJALA: Adanya rasa berat dipanggul


Merasa nyeri (DISMENOREA)
• MENARCHE adalah usia gadis pertama kali mendapat haid.
Biasanya sekitar tahun dan rata-rata 12,5 tahun. Dan usia
menarche dipengaruhi faktor gizi, faktor keturunan, dan
kesehatan umum. Jadi menarche terjadi ditengah-tengah
masa pubertas, yaitu peralihan masa anak-anak ke masa
remaja. Sesudah masa pubertas wanita memasuki masa
reproduksi, yaitu masa dimana ia dapat memperoleh
keturunan. Masa reproduksi ini berlangsung tahun dan
berakhir pada masa mati haid atau baki (MENOPAUSE).
ASPEK ENDOKRIN DALAM SIKLUS HAID
• Yang memegang peranan penting proses ovulasi adalah kerjasama antara
kortex serebri, hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula
suprarenalis dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Yang memegang
peranan utama dalam proses haid adalah hubungan hypothalamic-pituitary-
ovarium axis. Menurut teori NEURO HUMORAL, hipothalamus
mengawasi sekresi hormon gonadotropin oleh adenohipopisis melalui
sekresi neurohormon yang disalurkan kesel-sel adenohipopise lewat
sirkulasi portal yang khusus.Hipothalamus menghasilkan faktor yang telah
dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormon (Gn
RH)karena dapat merangsang pelepasan Luteinizing Hormon dan Follicle
Stimulating Hormon (FSH) dari hipofisis.
• Siklus haid normal dapat dipahami dengan baik dengan membaginya
atas 2 fase dan 1 saat, yaitu fase folikuler, saat ovulasi dan fase luteal.
Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang siklus haid disebabkan
oleh mekanisme umpan balik(FEED BACK) antara hormon steroid
dan hormon gonadotropin. Estrogen menyebabkan umpan balik
negatif terhadap FSH, sedangkan terhadap LH estrogen menyebabkan
umpan balik negatif jika kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika
kadarnya tinggi. Tempat utama umpan balik terhadap hormon
gonadotropin mungkin pada hipothalamus. Tidak lama sesudah haid
mulai, pada fase folikuler dini, beberapa folikel berkembang oleh
pengaruh FSH yang meningkat. Meningkatnya hormon FSH
disebabkan regresinya korpus luteum, sehingga hormon steroid
berkurang.
Gangguan haid dan siklusnya khusus dalam masa reproduksi dapat digolongkan
dalam :
1) Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid
a) hipermenorea atau menoragia
b) hipomenorea
2) Kelainan siklus
a) polimenorea
b) Oligomenorea
c) amenorea
3) Perdarahan diluar haid
a) metroragia
4) Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid.
a) Premenstrual tension
b) Mastodinia
c) Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
HIPERMENOREA
Ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari
normal(lebih dari 8 hari).
HIPOMENOREA
Ialah perdarahan haid yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasa.
POLIMENOREA
Dimana siklus haid lebih pendek dari biasa( kurang dari 21hari).
OLIGOMENOREA
Adalah keadaan dimana siklus haid lebih panjang dari 35 hari.
AMENOREA
Ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Klasifikasi amenorea patologik

1) Gagguan organik pusat: Sebab organik yaitu tumor, radang, destruksi


2) Gangguan kejiwaan: syok emosiomal, psikosis, anoreksia nervosa,
pseudosiesis.
3) Gangguan poros hypothalamus-hipofisis: Sindrom amenorea-galaktorea,
Sindrom Stein Leventhal, Amenorea hipotalamik.
4) Gangguan hipofisis: Sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds, Tumor
Adenoma basofil (penyakit Cushing) Adenoma asidofil( Akromegali,
Gigantisme dan Adenoma Kromofob(sindrom Forbes- Albright)
5) Gangguan gonad: Kelainan kongenital yaitu disgenesis ovarii(Sindrom
Turner) dan Sindrom Testiculer feminization. Menopause prematur,
Insensitive ovary. Penghentian fungsi ovarium karena Operasi, radiasi,
radang, dan sebagainya. Tumor sel granulosa, sel teka, sel hilus, adrenal,
Adrenoblastoma.
5) Gangguan gonad: Kelainan kongenital yaitu disgenesis ovarii
(Sindrom Turner) dan Sindrom Testiculer feminization. Menopause
prematur, Insensitive ovary. Penghentian fungsi ovarium karena
Operasi, radiasi, radang, dan sebagainya.
Tumor sel granulosa, sel teka, sel hilus, adrenal, Adrenoblastoma.
6) Gangguan glandula suprarenalis yaitu Sindrom Adrenogenital,
Sindrom Cushing, Peny.Addison.
7) Gangguan glandula tiroidea yaitu hipotireoidi, kretinisme. Gangguan
Pancreas yaitu Diabetes Mellitus.
8) Gangguan Uterus dan Vagina yaitu aplasia dan hipoplasi uteri,
sindrom Asherman, endomtitis Tuberculose, histerektomi, dan
aplasia vaginie. Penyakit-penyakit umum yaitu peny. Umum,
gangguan gizi, obesitas.
Rencana pemeriksaan:
1) Anamnese yang tepat dan bermanfaat
2) Pemeriksaan umum
3) Pemeriksaan ginekologi
4) Pemeriksaan foto-Roengen dari Thorakdan dari sella tursika.
5) Pemeriksaan sitologi vaginauntuk mengetahui adanya estrogen yang dapat dibuktikan berkat
pengaruhnya.
6) Tes toleransi glukose
7) Pemeriksaan mata
8) Kerokan uterus
9) Pemeriksaan Basal metabolisme Rate
10) Pemeriksaan T3dan T4
11) Laparaskopi
12) Pemeriksaan kromatin seks
13) Pembuatan kariogram
14) Pemeriksaan kadar hormonal.
Gangguan lain dalam hubungan
dengan haid
Dismenorea

Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala


yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke
dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Gangguan ini
sifatnya subyektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai.
Walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini
sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya
belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak di perut bawah dan
sering kali merasa mual sebelum dan selama haid oleh karenanya
dismenorea hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga
memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan
rutinnya untuk beberapa jam atau beberapa hari.
• Dismenorea dibagi atas: Dismenorea primer ( esensial, instrinsik,
idiopatik), tidak terdapat hubungan dengan kelainan ginekologik.
• Dismenorea sekunder (ekstrinsik, yang diperoleh, acquired),
disebabkan oleh kelainan ginekologik (salpingitis kronika,
endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis servisis uteri dan lain-lain).
Pembagian ini tidak seberapa tajam batasnya oleh karena dismenorea
yang pada mulanya disangka primer, tetapi setelah diteliti lebih lanjut
memperlihatkan kelainan organik dan termasuk dismenorea sekunder.
• Dismenoria Primer

Dismenoria primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada
alat-alat genital yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu
setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karenanya
siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya
berjenis anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri
timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid
dan berlangsung beberapa jam atau beberapa hari.
Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada
perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha.
Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit
kepala, diarea, iritabilitas, dan sebagainya.
• Etiologi
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab
dismenorea primer, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti.
Beberapa faktor penyebab dismenorea primer antara lain:
1) Faktor kejiwaan: emosional tidak stabil, apalagi mereka yang tidak
mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah sekali
timbul dismenorea.
2) Faktor konstitusi: faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan
dan dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.
Faktor –faktor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebagainya
dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea.
• Faktor obstruksi kanalis servikalis: inilah salah satu teori yang paling lama
digunakan untuk menerangkan terjadinya dismenorea primer, dengan
uterus dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis
servikalis. Akan tetapi teori ini sekarang tidak dianggap sebagai faktor yang
penting sebagai penyebab dismenorea. Banyak wanita menderita
dismenorea tanpa stenosis cervikalisdan tanpa uterus yang dalam
hiperantefleksi. Sebaliknya terdapat wanita tanpa keluhan dismenorea,
walaupun ada stenosis servikalis dan uterus terletak dalam hiperantefleksi
atau hiperretroveksi. Mioma submukosum bertangkai atau
polipendometrium dapat menyebabkan dismenorea karena otot-otot uterus
berkontraksi keras dalam usaha untuk mengeluarkan kelainan tersebut.
• Faktor Endokrin: Ini terjadi karena ada anggapan bahwa kejang yang terjadi
pada dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan.
Faktor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas
otot usus.
• Faktor elergi: Teori ini dikemukakan selelah memperhatikan adanya
asosiasi antara dismenorea dengan urtikaria, migrine, atau asma
bronchiale. Dan masih dalam dugaan bahwa penyebab ini adalah toksi
haid.
• Peningkatan kadar prostaglandin. Tahun-tahun terakhir penyelikikan
menunjukkan bahwa peningkatan kadar prostaglandin memegang
peranan penting dalam etiologi dismenorea primer. Satu jenis
dismenorea yang jarang terjadi adalah yang pada haid tidak
mengeluarkan endometrium dalam fragmen-fragmen kecil, melainkan
dalam keseluruhannya. Pengeluaran demikian disertai dengan rasa nyeri
kejang yang keras. Dismenorea ini dinamakan dismenoea
membranasea. Dan pada penyakit yang corpus luteumnya
mengeluarkan progesteron yang berlebihan yang menyebabkan
endometrium menjadi desidua yang tebal dan kompak yang disebut
Desidual cast yang sukar dihanjurkan. Keadaan ini sukar disembuhkan.
• Penanganan:
Penerangan dan nasehat
Pemberian obat analgetik
Terapi hormonal
Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin memegang peranan
yang makin penting terhadap dismenorea primer.Bisa dengan memberi
Indome5tasin, Ibuprofen, dan naprosen, Dan kurang lebih 70%penderita dapat
disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan. Pengobatan diberikan sebelum
haid mulai, 1sampai 3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid. Dilatasi
kanalis servikalis dapat memberi keringanan karena memudahkan pengeluaran
darah haid dan prostaglandin didalamnya, Neurektomi Prasakral (pemotongan
urat syaraf sensorik antara uterus dan susunan syaraf pusat) ditambah dengan
neurektomi ovarial (pemotongan urat syaraf sensorik yang ada diligamentum
infundibulum) ini merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-usaha lain gagal.
Premenstrual Tension ( tegangan prahaid)
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai 1minggu sampai
beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid
datang. Walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid
berhenti. Gejala-gejala yang tidak seberapa berat banyak dijumpai,
terutama pada wanita-wanita berumur antara 30 dan 45tahun. Keluhan
berupa gangguan emosinal berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri
kepala, perut gembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae.
Dan kasus berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi,
dan peningkatan gejala-gejala fisik.
• Etiologi
Kurang jelas, kemungkinan kareena ketidakseimbangan antara estrogen
dan progesterondengan akibat retensicairan dan natrium, penambahan
berat badan dan kadang-kadang oedem. Dalam hubungan dengan faktor
hormonal, terdapat defisiensi dari luteal dan dan pengurangan produksi
progesteron. Dan terakhir adalah faktor kejiwaan yaitu masalah keluarga,
masalah sosial. Penanganan Untuk mengatasi retensi natrium dan cairan ,
maka selama 7-10 hari sebelum haid pemakaian garam dibatasi dan
minum sehari-hari dikurangi. Pemberian obat-obat diuretika selama 5
hari dapat bermanfaat. Pemberian progesteron sintesis dalam dosis kecil
selama 8-10hari dapat bermanfaat. Pemberian testosteron dalam bentuk
methiltestosteron 5mg dalam tablet isap untuk mengurangi kelebihan
estrogen. Memberikan motivasi psikis terhadap psikis keluarga dan
lingkungan.
Vicarious Menstruation

Istilah ini dipakai untuk kasus-kasus tertentu yang jarang dijumpai,


dimana terjadi perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang
sesuai dengan siklus haid. Tempat perdarahan yang sering dijumpai ialah
mukosa hidung berupa epistaksis (30% dari seluruh kasus). Rupanya
peningkatan kadar estrogen dapat menyebabkan edema dan kongesti pada
alat-alat lain di luar alat-alat genital pada wanita yang peka.
Vicarious menstruation dapat juga terjadi pada berbagai alat,
seperti lambung, usus, paru-paru, mamma, kulit.
Penanganan dapat dilakukan apabila pada alat yang berdarah ada
kelainan yang dapat diangkat atau diobati.
• Mittelschmerz dan perdarahan ovulasi

Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan


siklus haid, pada saat ovuloasi. Rasa sakit yang terjadi mungkin ringan ,
tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi
pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak
disertai dengan perdarahan., yang kadang-kadang sangat sedikit berupa
getah berwarna coklat, sedang pada kasus lain dapat merupakan
perdarahan seperti haid biasa.
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa
nyerinya tidak mengejang, ytidak menjalar, dan tidak disertai mual atau
muntah. Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang
bersangkutan.
• Mastalgia
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum
haid. Sebabnya edema dan hiperemikarena peningkatan relatif dari
estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang dan
neoplasma. Terapi biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang
pada mastalgia keras kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron
5mg sehari secara sublingual.bromokriptine dalam dosis kecil dapat
membantu pengurangan penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai