Anda di halaman 1dari 32

ILEUS OBSTRUKTIF

Pembimbing :
dr. Heri Purnomo, Sp.B

Oleh :
DYAH HANDAYANI NASTITI
1913020048
ILEUS OBSTRUKTIF
ANATOMI
ILEUS OBSTRUKTIF
ANATOMI

Small intestine (Usus halus)


Intestinum tenue terdiri dari
duodenum, ileum dan
jejunum. Hanya sebagian
duodenum dibungkus oleh
peritoneum, sedangkan
ileum dan jejunum dibungkus
oleh peritoneum.
ILEUS OBSTRUKTIF
ANATOMI

Colon (Usus Besar)


Colon terdiri atas 4 bagian
yaitu colon ascendens,
transversum, descendens, dan
colon sigmoid.
ILEUS OBSTRUKTIF
DEFINISI

Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yan
g disebabkan oleh sumbatan mekanik. Rintangan pada jalan isi usus
akan menyebabkan isi usus terhalang dan tertimbun di bagian
proksimal dari sumbatan, sehingga pada daerah proksimal tersebut
akan terjadi distensi atau dilatasi usus.
ILEUS OBSTRUKTIF
ETIOLOGI

Penyebab terjadinya ileus obstruktif beragam jumlahnya berdasarka


n umur dan tempat terjadinya obstruksi. Obstruksi mekanik dari
lumen intestinal biasanya disebabkan oleh tiga mekanisme:
1) Blokade intralumen (obturasi)
2) Intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus
3) Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi ekstrinsik dari
intestinal
ILEUS OBSTRUKTIF
ETIOLOGI
 Adhesi intestinal : adanya jaringan fibrosa pada usus yang ditemukan saat lahir
(kongenital). Namun jaringan fibrosa ini paling sering terjadi setelah operasi
abdominal. Usus halus yang mengalami perlengketan akibat jaringan fibrosa ini
akan menghalangi jalannya makanan dan cairan.
 Hernia inkarserata : bila sudah terjadi penjepitan usus, maka dapat menyebabkan
obstruksi usus.
 Tumor (primer, metastasis) : dapat menyebabkan sumbatan terhadap jalannya
makanan dan cairan
 Divertikulum Meckel
 Intussusception (masuknya usus proximal ke bagian distal)
 Volvulus (terpuntirnya usus)
 Striktur yang menyebabkan penyempitan lumen usus
ILEUS OBSTRUKTIF
ETIOLOGI
ILEUS OBSTRUKTIF
PATOFISIOLOGI

Respon usus terhadap obstruksi


Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi → terjadi
gangguan mekanisme absorbsi normal → kegagalan isi lumen untuk
mencapai daerah distal dari obstruksi.

Peristaltik bagian proksimal usus meningkat → menyebabkan aktivitasnya


pecah. Bila obstruksi terus berlanjut → terjadi peningkatan tekanan
intraluminal → bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi denga
n baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan hilang.
ILEUS OBSTRUKTIF
PATOFISIOLOGI

Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi → gangguan


vaskuler terutama stasis vena → dinding usus menjadi udem dan terjadi
translokasi bakteri ke pembuluh darah → produksi toksin oleh translokasi
bakteri → timbul gejala sistemik.

Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai absorpsi
toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi si
stemik.

Peningkatan volume intralumen → distensi intestinal di bagian proksimal


obstruksi → bermanifestasi pada mual dan muntah.
ILEUS OBSTRUKTIF
PATOFISIOLOGI

Selanjutnya, obstruksi mekanik ini mengarah pada peningkatan defisit cairan


intravaskular yang disebabkan oleh terjadinya muntah, akumulasi ca
iran intralumen, edema intramural, dan transudasi cairan intraperitonea
l.

Koloni berlebihan dari bakteri dapat merangsang absorbtif dan fungsi


motorik dari intestinal dan menyebabkan terjadinya translokasi bakteri
dan komplikasi sepsis.
ILEUS OBSTRUKTIF
PATHWAY
ILEUS OBSTRUKTIF
KLASIFIKASI

Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan menjadi tiga kelompok


(Yates, 2004) :
1. Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda asing, bezoar, batu empedu.
2. Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau inflamasi.
3. Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, volvulus atau intususepsi.
ILEUS OBSTRUKTIF
KLASIFIKASI
ILEUS OBSTRUKTIF
KLASIFIKASI

Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar (Sjamsuhidajat & Jong,
2005) :
1. Ileus obstruktif sederhana, dimana obstruksi tidak disertai dengan
terjepitnya pembuluh darah.
2. Ileus obstruktif strangulasi, dimana obstruksi yang disertai adanya
penjepitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir
dengan nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum
berat yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren.
3. Ileus obstruktif jenis gelung tertutup, dimana terjadi bila jalan masuk da
n keluar suatu gelung usus tersumbat, dimana paling sedikit terdapat d
ua tempat obstruksi.
ILEUS OBSTRUKTIF
KLASIFIKASI

Untuk keperluan klinis dan berdasarkan letak sumbatan, ileus obstruktif


dibagi dua (Ullah et al., 2009):
1. Ileus obstruktif usus halus, yaitu obstruksi letak tinggi dimana mengenai
duodenum, jejunum dan ileum
2. Ileus obstruktif usus besar, yaitu obstruksi letak rendah yang mengenai
kolon, sigmoid dan rectum.
ILEUS OBSTRUKTIF
MANIFESTASI KLINIS

Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif :


 Nyeri abdomen
 Muntah
 Distensi
 Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)

Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi tergantung kepada:


 Lokasi obstruksi
 Lamanya obstruksi
 Penyebabnya
 Ada atau tidaknya iskemia usus
ILEUS OBSTRUKTIF
PEMERIKSAAN FISIK

Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus, sedangkan pada
ileus obstruktif usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. Muntah pada ileus
obstruktif usus halus berwarna kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset m
untah lama.
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan t
urgor kulit maupun mulut dan lidah kering. Pada abdomen harus dilihat adanya d
istensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen. Inspeksi pada penderita yang ku
rus/sedang juga dapat ditemukan “darm contour” (gambaran kontur usus) maupun “d
arm steifung” (gambaran gerakan usus).
ILEUS OBSTRUKTIF
PEMERIKSAAN FISIK

 Palpasi dan perkusi


Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi tympani yang menandakan
adanya obstruksi. Palpasi bertujuan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun
atau nyeri tekan, yang mencakup ‘defance musculair’ involunter atau rebound dan
pembengkakan atau massa yang abnormal.

 Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada tinggi dan gelora (rush) di
antara masa tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus
di atas telah berdilatasi, maka aktivitas peristaltik (sehingga juga bising usus) bisa
tidak ada atau menurun.
ILEUS OBSTRUKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
ILEUS OBSTRUKTIF
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau posisi dekubitus)
dan posisi tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa gambaran,
antara lain:
1. Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2. Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3. Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4. Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan step-ladder sign
5. String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas kecil yang berderet
6. Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi dan terisi udara dan gelun
g usus yang berbentuk U yang dibedakan dari dinding usus yang oedem.
7. Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.
ILEUS OBSTRUKTIF
Dilatasi usus
ILEUS OBSTRUKTIF
Herring Bone
ILEUS OBSTRUKTIF
Coffee Bean
ILEUS OBSTRUKTIF
Step Ladder
ILEUS OBSTRUKTIF
DIAGNOSIS BANDING
ILEUS OBSTRUKTIF
TATALAKSANA

 Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami dehidrasi dan


kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium yang membutuhkan pengganti
an cairan intravena dengan cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.
 Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.
 Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan leukosit,
dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
 Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas dasar temuan
adanya translokasi bakteri pada ostruksi intestinal.
ILEUS OBSTRUKTIF
TERAPI OPERATIF

Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi
ileus.
1. Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah sederhana untuk membebaskan
usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh streng/
adhesi atau pada volvulus ringan.
2. Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus
yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.
3. Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya
pada Ca stadium lanjut.
4. Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus
untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi strangulata, dan sebagainya.
ILEUS OBSTRUKTIF
KOMPLIKASI

 > Nekrosis usus, perforasi usus,


 > Sepsis,
 > Syok-dehidrasi,
 > Abses Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi,
 > Pneumonia aspirasi dari proses muntah,
 > Gangguan elektrolit,
 > Meninggal
ILEUS OBSTRUKTIF
PROGNOSIS

Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% sampai 8% asalkan operasi


dapat segera dilakukan. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau
jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas
sampai sekitar 35% atau 40%. Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindaka
n dilakukan dengan cepat
Daftar Pustaka

 Crawford, Jamie. 2018. What Is Bowel Obstruction?.https://www.Medicalnewstoday.com/Article


s/324037
 Guyton A.C., Hall J.E. 2005a. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi Ke- 9. Jakarta : EGC
 Hopkins,c. 2015. Large Bowel Obstruction. From Emedicine.Medscape.com.
 Syamsuhidajat, R; De Jong, Wim, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.Jakarta : EGC
 Sylvia A. Price, Wilson Lorraine M. 2012.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi 7. Jakarta: EGC
 Taylor Mr, Lalani N. Adult Small Bowel Obstruction. Academic Emergency Medicine, 2013.
 Whitlock, J. Verywell (2017). Understanding Laparotomy And Laparoscopy Procedures.

Anda mungkin juga menyukai