difusi cakram dengan beberapa konsentrasi ektrak etanol dari kulit bawang merah yaitu 50%, 25%, 12,5%, 3,125%, dan 1,5625% b/v serta kontrolpositif kloramfenikol untuk bakteri, control positif nystatin untuk jamur ,DMSO sebagai control negatif ALAT DAN BAHAN ALAT • Jangka sorong • Rotary evaporator • Blender • Alat destilasi • Gunting • Alat alat gelas • Jarum ose • Alumunium foil • Kain kasa • Autoktaf • Kapas • Botol gelap • Kertas cakram • Cawan petri • Kertas perkamen • Hot plate • Kertas saring • Inkubator • Oven • pinset • Spatel • Pipet mikro • Vorteks • Plat tetes • Timbangan analitik Bahan ● Besi (III) klorida 1% ● Media Nutrient Agar (NA) ● Kloroform ● Media potato Dextrosa Agar ● Kloroform amoniak (PDA) ● Logam magnesium ● Antibiotik nistatin ● Pereaksi Lieberman-bouchard ● Antibiotik kloramfenikol ● Pereaksi meyer ● Alkohol 70% ● Etanol 96% ● DMSO Mikroba uji ● Larutan NaCL fisiologis • Strabylococcus aureus ● Aquadest • S. Epidermidis ● Asam sulfat 2N • Escebericbia coli ● Asam klorida pekat • S thypi • Trichophyton mentagrophytes PREPARASI SAMPEL prosedur Sebanyak 200 gram kulit bawang merah dicuci dengan air mengalir
Keringkan, lalu haluskan menggunakan blender
Serbuk simplisia kulit bawang merah (Allium cepa L)
Yang diperoleh adalah sebanyak 43,9 g
PEMBUATAN EKTRAK ETANOL CARA MASERASI
Sampel sebanyak 43,9 g direndam dalam botol gelap
yang berisi pelarut etanol selama 5 hari sambal diaduk sesekali .
dan disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya
Saring, dan ampasnya di maserasi Kembali selama 5 hari
Pengulangan dengan cara yang sama dilakukan sebanyak
tiga kali sehingga diperoleh ekstrak etanol bawang merah SKRINING FITOKIMIA Ektrak etanol kulit bawang merah sebanyak 0,05 g dimasukan kedalam tabung reaksi
Tambah 5 ml kloroform dan 5 ml aquadest
Kocok kuat dan diamkan sebentar sampai terbentuk 2
lapisan yakni bagian atas (air) dan bagian bawah (kloroform)
Kedua lapisan yang terbentuk di pisahkan
SKRINING Lanjutan .. FITOKIMIA
Lapisan bagian atas (air) digunakan untuk pengujian
senyawa flavonoid, fenolik dan saponim.
Lapisan bagian bawah (kloroform) digunakan untuk
pengujian senyawa steroid dan terpenoid. SKRINING FITOKIMIA 1. Uji Penolik
Lapisan bagian atas (air) diambil lalu diteteskan kedalam
plat tetes
Tambah beberapa tetes larutan FeCL3 1%
Positif fenolik apabila larutan berwarna biru
SKRINING FITOKIMIA 2. Uji Flavonoid
1-2 tetes lapisan air diambil dan dimasukan kedalam plat
tetes
Tambah sedikit logam magnesium (Mg)
Tambah 1-2 tetes asam klorida pekat
Positif flavonoid apabila terbentuk warna kuning-jingga
sampai merah SKRINING FITOKIMIA 3. Uji saponin
Lapisan bagian atas (air) dikocok kuat didalam tabung
reaksi selama beberapa saat.
Positif saponin apabila terbentuk busa selama 3-5 menit
SKRINING FITOKIMIA 4. UJI STEROID DAN TERPENOID Lapisan bagian bawah (kloroform) disaring melalui pipet tetes yang diberi kapas dana arang jerap
Tambah 2-3 tetes filtrat dipipet
Masukan kedalam 3 lubang plat tetes dan biarkan
mengering
Asam asetat anhidrida ditambahkan sebanyak 1 tetes
pada lubang satu. SKRINING FITOKIMIA 4. UJI STEROID Lanjutan .. DAN TERPENOID H2SO4 pekat sebanyak 1 tetes ditambahkan pada lubang 2
pereaksi Lieberman-Bouchard (2 tetes asam asetat
anhidrad dan 1 tetes asam sulfat pekat) ditambahkan pada lubang 3.
Jika membentuk warna merah pada lubang 2 dan 3
menandakan adanya senyawa terpenoid
Jika terbentuk warna hijau atau biru pada lubang 1 dan 3
menandakan adanya senyawa steroid. SKRINING FITOKIMIA 5. Uji Alkaloid Ekstrak 0,05 g ditambahkan 5 ml kloroform amoniak 0,05 M.
Aduk lalu saring
Tambahkan sebanyak 1 ml H2SO4 2N
Kocok, biarkan sampai terjadi pemisahan dan terbentuk 2