Anda di halaman 1dari 20

NEONATUS CUKUP BULAN DENGAN BERAT

BADAN LAHIR RENDAH

YOGI SAMPE PASANG


102016146 / A6
SKENARIO 1
• Bayi laki-laki, dilahirkan ibu berusia 28 tahun G1P1A0 dengan usia kehamilan 38
minggu, dilahirkan spontan per vaginam.
• Sesaat setelah lahir bayi menangis kuat, bergerak aktif, akrosianotik, LDJ 120X per
menit, frekuensi nafas 50x per menit regular, disertai bersin dengan berat badan lahir
2000 g, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut
28 cm, dan cairan ketuban jernih.
• Penilainan APGAR score minimal menit ke-1 dan ke-5 (diskenario hanya terdapat data
menit ke-1). Menit ke-5 bayi tampak menangis kuat dan bernafas teratur, akrosianotik,
aktif, LDJ 130x/menit (A/S 9/9).

Rumusan Masalah
Bayi laki-laki (masa kehamilan 38 minggu) lahir
dengan APGAR 9/9, BBL 2000g

Hipotesis
Bayi laki-laki mengalami BBLR.
SASARAN PEMBELAJARAN

Mengetahui
Mengetahui usia
Maturnity Index
Menilai APGAR kehamilan dengan
(MI) menggunakan
score menggunakan
New Ballard
kurva Lubchenco
Scoring

Mengetahui Mengetahui Mengetahui


perawatan bayi pemeriksaan fisik klasifikasi berat
baru lahir bayi dan perubahan lahir terhadap usia
(Newborn care) fisiologi bayi gestasi
ANAMNESIS

• Identitas pasien:
• Riwayat haid: (HPHT)?siklus haidnya teratur? Menarche? nyeri saat haid?
• Riwayat kehamilan: sudah berapa kali hamil? komplikasi kehamilan?kegugura?
Kalo pernah, berapa kali & pada umur kehamilan keberapa? Adakah terjadi
perdarahan pervaginam?
• Riwayat persalinan: sudah berapa kali bersalin? Apakah persalinan sebelumnya
ada terjadi perdarahan saam kehamilan ataupun persalinan? Persalinannya
pervaginam atau seksio sesarea? Kalau secara SC, alasannya kenapa? Saat bayi
lahir, berat badan lahirnya berapa?cukup bulan atau tidak? Selama kehamilan
berapa kg kenaikan berat badan?
• Riwayat perkawinan:
• Riwayat pada pasien (ibu): apakah ada penyakit hipertensi?diabetes?jantung?TBC,
AIDS atau penyakit menular seksual? Riwayat berpergian keluar kota?
• Riwayat operasi atau trauma
• Riwayat penyakit keluarga: riwayat anak kembar dalam keluarga, penyakit
keturunan, cacat dalam keluarga, diabetes, hipertensi, HIV, penyakit menular
seksual, TBC.
Hasil anamnesis:
• Riwayat imunisasis
 Wanita, Usia 28 tahun
• Riwayat antenatal care (ANC)
 Hamil 38 mingguspontan/vaginam
• Riwayat social: obat, rokok, alcohol.
Keadaan Umum : PEMERIKSAAN FISIK
(1) Keaktifan
(2) keadaan gizi
(3) Rupa Thorax
(4) Posisi Kepala & Leher
(5) Kulit

Abdomen Genital Ekstremitas

• Refleks hisap • Refleks palmar grasp


• Refleks Moro • Refleks plantar grasp
Refleks • Refleks rooting
APGAR SCORE

• Sesaat setelah lahir: bayi menangis kuat (2),


bergerak aktif, (2), akrosianotik (1), LDJ
120X per menit (2), frekuensi nafas 50x per
menit regular, disertai bersin (2).
• Menit ke-5: bayi tampak menangis kuat (2)
dan bernafas teratur (2), akrosianotik (1),
aktif (2), LDJ 130x/menit (2)
• (A/S 9/9) : normal
NEW BALLARD SCORE

• Neuromuscular Maturity Test


NEW BALLARD SCORE

• Physical Maturity Test


USIA KEHAMILAN DENGAN
MENGGUNAKAN KURVA
LUBCHENCO

• BB lahir: 2.000 gr
• Usia gestasi 38 mgg c
• P. badan 50 cm
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (NEWBORN CARE)

• Membersihkan jalan napas

• Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi (kain bersih kering/kasa)

• Periksa ulang pernafasan.

• Jika bayi tidak mengangis dalam waktu 30 detik pertama setelah lahir, lakukan:

1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras & hangat.

2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.

3. Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.

4. Tepuk telapak kaki bayi sebanyak 2-3x atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.

5. Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yang steril, sediakan juga tabung oksigen dan
selangnya.

6. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.

7. Memantau mencatat usaha nafas yang pertama.

8. Warna kulit, adanya cairan / mekonium dalam hidung / mulut harus diperhatikan.
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (NEWBORN CARE)

 Perawatan tali pusat:

Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu dalam keadaan stabil, ikat atau jepit tali pusat, dgn cara;

1. Letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat.

2. Ikat ujung tali pusat sekitar 5 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/
jepitkan.

3. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan lakukan pengikatan
kedua dengan simpul kunci dibagian TP pada sisi yang berlawanan.

4. Lepaskan klem penjepit dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.

5. Selimuti bayi dengan kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup.

 Mempertahankan suhu tubuh:

1. Keringkan bayi selimuti dengan selimut/kain bersih tutup bagian kepala bayi anjurkan ibu utk memeluk
& menyusui bayi lakukan penimbangan setelah bayi memakai pakaian tempatkan bayi di tempat hangat

 Pencegahan infeksi:

Cuci tangan sebelum & sesudah kontak dengan bayi pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi pastikan
semua peralatan dalam keadaan bersih.
Dasar klasifikasi Klasifikasi Definisi
Menurut berat lahir Bayi berat lahir amat sangat rendah Dilahirkan dengan berat <1.000 gr
(BBLASR)
  Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) Dilahirkan dengan berat <1.500 gram
  Bayi berat lahir rendah (BBLR) Dilahirkan dengan berat <2.500 gram
  Bayi berat lahir cukup (BBLC) Dilahirkan dengan berat 2500-4000 gram
  Bayi berat lahir lebih (BBLL) Dilahirkan dengan berat >4000 gram
Menurut masa gestasi Bayi Kurang Bulan (BKB) Dilahirkan dengan masa gestasi <37 minggu (<259 hari)
  Bayi cukup bulan (BCB) Dilahirkan dengan masa gestasi 37-42 minggu (259-293
hari)
  Bayi lebih bulan (BLB) Dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (>294 hari)

KLASIFIKASI BERAT LAHIR TERHADAP USIA


GESTASI
DIAGNOSA KERJA
BAYI BERAT BADAN
LAHIR RENDAH
Etiologi
• Kejadian BBLR ini terkait oleh 4 faktor yakni faktor ibu, faktor janin,
faktor plasenta, dan faktor lingkungan.
• Untuk faktor ibu terkait oleh riwayat penyakit ibu, lifestyle dan
keadaan ibu, dan keadaan sosial-ekonomi.

EPIDEMIOLOGI
• BBLR merupakan prediktor tertinggi angka kematian bayi, terutama dalam
satu bulan pertama kehidupan.
• Kira – kira 1/3 – ½ BBLR mempunyai masa gestasi 37 minggu atau lebih.
• Di Negara maju angka kejadian bayi premature adalah 6-7%.
• Di Negara berkembang angka kejadian ini lebih kurang 3 kali lipat.
• . Hasil penelitian Atih Suratin (2008) di Rumah Sakit Islam Jakarta
ditemukan angka kejadian BBLR 10,3%.
Permasalahan BBLR
1. Ketidakstabilan suhu
tubuh
1. Sistem respiratori
2. Gangguan pernafasan
3. Imaturitas imunologis
2. Sistem kardiovaskular
4. Masalah gastrointestinal
3. Sistem thermoregulasi dan nutrisi
4. Sistem gastrointestinal 5. Imaturitas hati
6. Hipoglikemi
5. Sistem Imunitas
7. Sistem Imunologi
8. Sistem Pengelihatan
Adaptasi Fisiologis Neonatus
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS Komplikasi

• BB <2500 gram, PB <45 cm, LD <30 cm, dan LK<


33cm. • Sindrom aspirasi mekonium
• Premature.
• Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, dan lemak • Hiperglikemia simptomatik
subkutan amat sedikit.
• Ubun-ubun dan sutura lebar. • Penyakit membran hialin
• Genitalia imatur
• APGAR jelek. • Asfiksia neonatorum
• Lebih banyak tidur dari pada bangun
• Reflek menghisap dan menelan belum sempurna.
• Hiperbilirubinemia
TATALAKSAN
A
• Saat setelah bayi lahir, yang pertama di lihat adalah
APGAR score kemudian bisa juga kita lakukan
pemeriksaan maturity indeks menggunakan New Ballard
scoring. Hasil dari pemeriksaan didapatkan bahwa
kelahiran cukup bulan dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) yang merupakan keadaan berat badan dibawah
KESIMPULAN 2500 gr. Keadaan ini paling umum di jumpai pada
kelahiran premature, namun pada kasus ini BBLR
dialami dengan kelahiran cukup bulan, hal ini dapat
terjadi karena beberapa faktor seperti faktor ibu, janin
maupun lingkungan. Dengan penanganan yang paling
baik yaitu menjaga keadaan suhu bayi dan pemantauan
yang berkala.

Anda mungkin juga menyukai