Anda di halaman 1dari 21

MODEL

PEMBELAJARAN
KELOMPOK 11

DINDA AULIA (4203141014)


PETRUS PURBA (4203341016)
Pengertian Model Pembelajaran
● Secara umum istilah’’model’’ diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai
barang atau tiruan benda dari benda sesungguhnya, seperti “globe” yang merupakan bumi tempat
kita hidup
● Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
● Pembelajaran Menurut Paradigma Konstruktivistilk, Menurut Suparno, paham pengetahuan
konstruktivistik merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata),
Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain karena setiap orang mempunyai
skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses
kognitif tempat terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan
sehngga terbentuk suatu skema (jamak: skemata) yang baru. Seseorang yang belajar berarti
membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus.Konstruksi berarti
bersifat membangun.Dalam konteks filsafat pendidikan, konstnuktivisne adalah suatu upaya
membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Menurut Para Ahli
Menurut Joyce, Menurut Soekamto, dkk
Model pembelajaran adalah suatu Model pembelajaran adalah “kerangka
perencanaan atau suatu pola yang digunakan konseptual yang melukiskan prosedur
sebagai pedoman dalam merencanakan yang sistematis dalam
pembelajaran dikelas atau pembelajaran mengorganisasikan pengalaman belajar
dalam tutorial dan untuk menentukan untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk dan berfungsi sebagai pedoman bagi
di dalamnya buku-buku, film, computer, para perancang pembelajaran dan para
kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya,Joyce pengajar dalam merencanakan aktifitas
menyatakan bahwa setiap model belajar mengajar.” Dengan demikian,
pembelajaran mengarahkan kita kedalam aktifitas pembelajaran benar-benar
mendesain pembelajaran untuk membantu merupakan kegiatan bertujuan yang
peserta didik sedemikian rupa sehingga tertata secara sistematis.
tujuan pembelajaran tercapai.
Menurut Para Ahli Model pembelajaran mempunyai makna
yang lebih luas daripada strategi, metode
Menurut Dewey dalam Joyce dan Weil atau prosedur pembelajaran. Istilah
mendefinisikan model pembelajaran sebagai model pembelajaran mempunyai 4 ciri
”aplan or patten that we can use to design khusus yang tidak dipunyai oleh
face to face teaching in the classroom or strategi, atau metode pembelajaran yaitu
tutorial setting and to shape intructional sebagai berikut:
matrial’’ (suatu rencana atau pola yang dapat 1.Rasional teoritisyang logisdisusun
kita gunakan untuk merancang tatapan muka oleh pendidik.
dikelas, atau pembelajaran tambahan diluar 2.Tujuan pembelajaran yang akan
kelas dan untuk menajamkan materi dicapai.
pengajaran). 3.Langkah-langkah mengajar yang
diperlukan agar modelpembelajaran
dapat dilaksanakan secara optimal.
4.Lingkungan belajar yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Macam-Macam
Model Pembelajaran
1.Model PAKEM
(Partisipatif, Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan)
Pembelajarann Partisipatif, yaitu pelibatan siswa
secara optimal. Pembelajaran Aktif, yaitu
melibatkan aktifitas siswa (self discovery learning).
Pembelajaran Kreatif, yaitu memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa. Pembelajaran
efektif, yaitu member pengalaman baru agar siswa
dapat mencapai tujuan. Pembelajarn
Menyenangkan, yaitu siswa belajar tanpa perasaan
tertekan (joyfull learning).Jadi PAKEM merupakan
model pembelajarn dan menjadi pedoman dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah atau Problem Based Instruction (PBI) menekankan
masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa dan peran guru dalam menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-
langkahnya yaitu :
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
● Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
● Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
● Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
● Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses-proses yang mereka gunakan.
3.Model Student Teams-
Achievement Divisions (STAD)

Siswa dikelompokkan secara heterogen, kemudian siswa


yang pandai menjelaskan anggota lain sampai
mengerti. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1.Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang
secara heterogen;
2.Guru menyajikan pelajaran;
3.Guru memberi tugas setiap kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota kelompok;
4.Guru memberi kuis;
5.Memberi evaluasi;
6.Punutup.
4.Model Exemple Non
Exemple
Model ini adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh.Contoh-
contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD. Langkah-
langkahnya yaitu sebagai berikut :
1.Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembel ajaran.
2.Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
3.Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memerhatikan atau menganalisis gambar.
4.Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar
tersebut dicatat pada kertas.
5.Setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
5.Model Lesson Study
Lesson Study merupakan proses untuk mengembangkan profesionalitas guru-
guru di Jepang dengan jalan menyelidiki atau menguji praktik mengajar
mereka agar lebih efektif. Langkah-langkahnya yaitu :
a.Sejumlah guru bekerja sama dalam suatu kelompok.
b.Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan,
yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-
dasar teori yang menunjang.
c.Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada tahap (b) mengajar di
kelas sesungguhnya.
d.Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran
sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
e.Semua guru dalam kelompok, termasuk guru yang telah mengajar, bersama-
sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung.
f.Hasil pada tahap (e) selanjutnya diimplementasikan pada kelas atau
pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke tahap (b).
6.Model Pembelajaran
Tematik
Pembelajaran Tematik merupakan salah satu
model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi
peserta didik.
Secara umum prinsip dasar pembelajaran tematik dapat
diklasifikasikan menjadi 4(empat) prinsip yaitu :
03.
Prinsip Evaluasi, diperlukan beberapa
01. langkah positif yaitu memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk
Prinsip Penggalian Tema, melakukan evaluasi diri dan guru perlu
merupakan prinsip utama mengajak peserta didik untuk
(focus) dalam pembelajaran mengevaluasi perolehan belajar yang
tematik. telah dicapai berdasarkan kriteria
pencapaian tujuan yang akan dicapai.
02. 04.
Prinsip Pengelolaan Prinsip Reaksi, guru harus bereaksi
Pembelajaran, dapat optimal terhadap aksi peserta didik dalam
apabila guna mampu semua peristiwa serta tidak
menempatkan dirinya(guru) mengarahkan aspek yang sempit
dalam keseluruhan proses. melainkan ke suatu kesatuan yang
utuh dan bermakna.
7.Model Pembelajaran
Kontekstual (Contextual
Teaching and
Learning/CTL)
Menurut Blanchard, mengemukakan bahwa
embelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang
erjadi dalam hubungan yang erat dengan
engalaman sesungguhnya.Jadi pembelajaran CTL
merupakan suatu konsep pembelajaran yang
mengaitkan antara materi pelajaran yang dipelajari
swa dengan konteks dimana materi tersebut
igunakan dengan menggunakan pengalaman dan
engetahuan sebelumnya untuk menemukan dan
membangun pengetahuannya sendiri.
Bruce joyce dan marsha weil dalam Dedi Supriawan
dan A. Benyamin surasega mengetengahkan empat
kelompok model pembelajaran, yaitu sebagai
berikut :

1.Model proses 2. Model personal


informasi
Dalam pemrosesan informasi, terjadi interaksi antara Pembelajaran dalam Model Personal ini
kondisi internal dan kondisi eksternal individu. Kondisi lebih memusatkan perhatian pada
internal yaitu keadaan dalam diri individu yang pandangan perorangan dan berusaha
diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses menggalakkan kemandirian yang produktif
kognitif yang terjadi dalam diri individu sedangkan sehingga manusia menjadi semakin sadar
kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan diri dan tanggung jawab atas tujuannya.
yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
3. Model interaksi social 4.Model perilaku
Keterlibatan peserta didik dalam melakukan kegiatan (behavior)
belajar cukup tinggi, terutama dalam bentuk
partispasi dalam kelompoknya, partisipasi ini
menggambarkan adanya interaksi sosial diantara Model behavior menekankan pada perubahan
sesama peserta didik dalam kelompok tersebut. Oleh perubahan perilaku yang tampak dari peserta
karena itu, model interaksi boleh dikatakan didik, sehingga konsisten dengan konsep
berorientasi pada peserta didik dengan dirinya.Sebagai dari teori stimulus-respons,
mengembangkan sikap demokratis, artinya sesama model behaviorial yang menekankan tugas-
mereka mampu saling mengharagai, meskipun tugas yang harus diberikan dalam suatu
mereka memiliki perbedaan.Inti dari sosial model ini rangkaian kecil, berurutan, dan mengandung
adalah konsep “synergi” yaitu energi (kekuatan) yang perilaku tertentu.
terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu
fenomena kehidupan masyarakat.Dengan
menerapkan model sosial pembelajaran diarahkan
pada upaya melibatkan peserta didik dalam
menghayati, mengkaji, menerapkan dalam menerima
fungsi dan peran social.
Model
Pembelajaran
Afektif
Pengertian Pembelajaran Afektif
Pembelajaran afektif adalah pembelajaran yang mengarah pada emosi, suasana hati, dan perasaan
yang nampak melalui minat, sikap, nilai, apresiasi, dan penyesuaian.Berikut ini disajikan beberapa
model pembelajaran pembentukan sikap, sebagai berikut:
1.Model Konsiderasi
Model ini menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk
kepribadian. Tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memiliki kepedulian
terhadaporang lain. Implementasi model konsiderensi guru dapat mengikuti tahapan
pembelajaran seperti dibawah ini.
a.Menghadapkan siswa pada suatu masalah yang mengandung konflik, yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menyuruh siswa untuk menganalisis situasi masalah dengan melihat bukan hanya yang
tampak, tapi juga yang tersirat dalam permasalahan tersebut, misalnya perasaan,
kebutuhan, dan kepentingan orang lain.
c. Menyuruh siswa untuk menuliskan tanggapannya terhadap permasalahan yang
dihadapinya.
d.Mengajak siswa untuk menganalisis respon orang lain serta membuat kategori dari
setiap respons yang diberikan siswa.
e. Mendorong siswa untuk merumuskan akibat dari setiap tindakan yang diusulkan siswa.
Dalam tahapan ini siswa diajak berpikir tentang segala kemungkinan yang akan timbul
Sehubungan dengan tindakannya.
f. Mengajak siswa untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang
(interdisipliner) untuk menambah wawasan agar mereka dapat menimbang sikap tertentu
dengan nilai yang dimilikinya.
g. Mendorong siswa agar merumuskan sendiri tindakan yang harus dilakukan sesuai
dengan pilihannya berdasarkan pertimbangannya sendiri.
2.Model Pengembangan Kognitif
Tingkat
Postkonvensional
Pada tingkat ini perilaku
01
bukan hanya didasarkan
pada kepatuhan terhadap
norma-norma masyarakat Tingkat Prakonvensional
yang berlaku, akan tetapi Pada tingkatan ini setiap individu
didasari oleh adanya memandang moral didasarkan
kesadaran sesuai dengan pada pandangannya secara
nilai-nilai yang dimilikinya
Tingkatan
individual tanpa menghiraukan
secara individu. Konvensional rumusan dan aturan yang dibuat
oleh masyarakat.
03
Pada tingkat ini anak
mendekati masalah
02
didasarkan pada
hubungan individu-
masyarakat.
3.Teknik Mengklarifikasi
Nilai
Teknik mengklarifikasi nilai (Value Clarification
Technique) atau sering disingkat VCT dapat
diartikan sebagai teknik pengajaran untuk
membantu siswa dalam mencapai dan
menentukan suatu nilai yang dianggap baik
dalam menghadapi suatu persoalan melalui
proses menganalisis nilai yang sudah ada dan
tertanam dalam diri siswa.
John Jarolimek menjelaskan langkah pembelajaran dengan VCT dalam 7
tahap yang dibagi ke dalam 3 tingkatan.Setiap tahapan dijelaskan di bawah ini.

Kebebasan memilih
Menghargai
a) Memilih secara bebas, artinya a) Adanya perasaan senang dan Berbuat
kesempatan untuk menentuan bangga dengan nilai yang menjadi
pilihan yang menurutnya baik. Nilai pilihannya, sehingga nilai tersebut a) Kemauan dan kemampuan
yang dipaksakan tidak akan menjadi akan menjadi bagian integral dari untuk mencoba
miliknya secara penuh. dirinya. melaksanakannya.
b) Memilih dari beberapa alternatif. b) Menegaskan nilai yang sudah b) Mengulangi perilaku sesuai
Artinya, untuk menentukan pilihan menjadi bagian integral dalam dengan nilai pilihannya.
dari beberapa alternatif pilihan dirinya di depan umum. Artinya, Artinya, nilai yang menjadi
secara bebas. bila kita menganggap nilai itu pilihan itu harus tercermin
 c) Memilih setelah dilakukan suatu pilihan, maka kita akan dalam kehidupannya sehari-
analisis pertimbangan konsekuensi berani dengan penuh kesadaran hari.
yang timbul sebagai akibat untuk menunjukkannya di depan  
pilihannya. orang lain.
Thanks!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai