Anda di halaman 1dari 19

NEUROTRAN

SMITTER
DIANTI MARESA DODIRA
(1901008)
S1-3A
DOSEN PENGAMPU: Apt, NOVIA SINATA, M.Si
1.
Penggolongan Reseptor
Neurotransmitter
Neurotransmitter dan jenisreseptor Lokasi Fungsi Implikasi psikis

  System saraf otonom Bangun, tidur, Meningkatkan derajat


simpatis dan parasimpatis, persepsi, nyeri, dan depresi dan
Asetilkolin terminal saraf presinapsis pergerakan memori. menurunkan derajat
Jenis Reseptor Muskarinik dan Nikotinik parasimpatis, terminal penyakit.
postsinapsis.
System saraf pusat :
serebral korteks,
hipokampus, system limbic,
basal ganglia.
System saraf otonom, Pernapasan, Menurunkan derajat
Norephineprin terminal saraf postsinapsis persepsi, daya depresi, meningkatkan
simpatis. penggerak, pikiran, derajat mania keadaan
Jenis reseptor: Adrenergic receptor, alfa 1 dan System saraf pusat : kardiovaskular, cemas dan skizofrenia.
alfa 2, beta 1 dan beta 2 thalamus, system limbic, bangun dan tidur.
hipokampus, serebelum,
korteks serebri.
Monoamine Frontal korteks, system Pergerakan dan Menurunkan derajat
Dopamine limbic, basal ganglia, koordinasi, penyakit Parkinson dan
thalamus, hipofisis emosional, depresi, meningkatkan
Jenis Reseptor dopaminergic , alfa 1 dan beta 1 posterior dan medulla penilaian, derajat mania dan
adrenergik spinalis. pelepasan prolaktin. skizofrenia.
Serotonin Hipotalamus, Bangun, tidur, libido, Menurunkan derajat
thalamus, system nafsu makan, depresi,
Jenis reseptor 5- limbic,korteks perasaan, agresi, meningkatkan derajat
hidroksitriptamin serebral, serebelum, persepsi, nyeri, kecemasan.
medulla spinalis. koordinasi dan
penilaian.
Histamine Hipotalamus Meneruskan pesan Menurukan derajat
dari tubuh ke otak depresi.
Reseptor histamine

Asam amino : Hipotalamus, Kemunduran Menurunkan derajat


GABA : ( gama hipokampus, korteks, aktivitas tubuh korea Huntington,
amino buthyric acid ) serebelum, basal gangguan ansietas,
ganglia, medulla skizofrenia, dan
Reseptor GABA spinalis, retina. berbagai jenis
epilepsy.
02
Mekanisme Kerja
Neurotransmitter pada
Reseptornya
1. Mekanisme Kerja Reseptor Asetilkolin

 Aksi potensial pada serabut saraf kolinergik menyebabkan terjadinya pelepasan


asetilkolin dari vesikel menuju membran terminal dan kemudian berikatan
dengan reseptor pada membran sel organ efektor.
 Terminasi efek kerja asetilkolin pada reseptor kolinergik terjadi akibat reaksi
hidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam asetat oleh enzim
asetilkolinesterase yang terdapat pada jaringan local.
 Kolin yang terbentuk akan menuju ujung terminal serabut saraf untuk digunakan
kembali dalam pembentukan asetilkolin yang baru
2. Mekanisme kerja norepinefrin
 Norepinefrin terutama merangsang reseptor alfa namun kurang
merangsang reseptor beta. Sebaliknya, epinefrin merangsang kedua
reseptor ini sama kuatnya. Oleh karena itu, pengaruh epinefrin dan
norepinefrin pada berbagai organ efektor ditentukan oleh jenis reseptor
yang terdapatdalam organ tersebut.. Bila seluruh reseptor adalah reseptor
beta, maka epinefrin akan menjadi organ perangsang yang lebih efektif
3. Mekanisme kerja reseptor serotonin

 Serotonin ini disintesis dari triptofan melalui dua langkah


reaksi yaitu perubahan dari triptofan menjadi 5-
hidroksitriptofan (5-HTP) kemudian diubah menjadi 5-
hidroksitriptamin (serotonin, 5HT)
 Perubahan dari triptofan menjadi 5- HTP ini dikatalisis oleh
enzim triptofan hidroksilase.
 Selanjutnya 5-HTP ini akan diubah menjadi 5-HT oleh
asam amino dekarboksilase (AADC).
Selanjutnya…..

 Serotonin ini akan didegradasi oleh enzim monoamine


oksidase (MAO) yang akan dikatalisis menjadi 5-hidroksi 3-
indolasetaldehid
 Metabolit 5-HIAL ini pada keadaan dimana konsentrasi
protein L-sistein yang tinggi akan diubah menjadi 5-
hidroksiindol tiazoladine karboksilik acid (5-HITCA).
 Enzim aldehid dehidrogenase akan mengkatilisis perubahan
5-HIAL menjadi 5- hidroxiindolasetic acid
Selanjutnya…..

 Pada peminum alkohol kronik akan meningkatkan


konsentrasi dari alkohol dehydrogenase (ADH) atau
aldehid reduktase (ALDR) yang akan menyebabkan
perubahan dari 5-HIAL menjadi 5- hidroksitriptanol
(5-HTOL).
4.Metabolisme Kerja reseptor GABA
 GABA disintesis pada ujung saraf presinaptik, dan disimpan di dalam vesikel
sebelum di lepaskan
 Sekali dilepaskan, GABA berdifusi menyebrangi  celah sinap. GABA akan
menduduki tenmpatnya yaitu di GABA binding side, dimana GABA jenis ini terkait
ion Cl– sehingga memperantai ion Cl– untuk masuk dan menyebabkan efek pada
postsinaps.
 GABA yang sudah terdisosiasi dari reseptornya akan diambil kembali sehingga 
tertutupnya kanal Cl– , GABA yang diambil untuk di re-uptake kembali ke dalam
ujung presinaptik atau ke dalam sel gial dalam bentuk GABA dengan bantuan
Transportter GABA
 Aktivitas GABA oleh neurotransmitternya menyebabkan membukanya
kanal Cl– dan lebih lanjut akan memicu terjadinya hiperpolarisasi yang
akan menghambat penghantaran potensial
 Benzodiazepin dapat mempotensiasi penghambatan transmisi sinaptik
GABAergik dengan berikatan dengan reseptor GABAA. Cl– masuk,
membuat efek pada postsinaps lebih lama, yaitu depresi CNS.
 GABA yang sudah terdisosiasi dari reseptornya di ambil kembali untuk di
re-uptake ke dalam ujung presinaptik atau ke dalam sel gial melalui
bantuan transporter GABA.
03. Mekanisme Kerja Obat
pada Reseptor
Neurotransmitter (Agonis
dan Antagonis) serta Contoh
Obatnya
Table of Contents

The Company Data Analytics


01 Here you could describe the 03 Here you could describe the
topic of the section topic of the section

Business Objectives Content Plan


02 Here you could describe the 04 Here you could describe the
topic of the section topic of the section
Infographics
Mercury Jupiter Neptune

Mars Venus
Obat Berinteraksi Interaksi Tipe Efek
dengan: Reseptor:
Opiat ( Opium ,  Opioid Reseptor opioid  Agonis Analgesia, sedasi,
morfin , heroin , dan efek
dan oksikodon ) penguatan
Tiagabine GABA - Antagonis Antagonis
transporter GABA

Meningkatkan
ketersediaan
GABA

Mengurangi
kemungkinan
kejang
Nikotin Asetilkolin Nikotinik (otot Agonis Meningkatkan
rangka) aktivitas ACh
Meningkatkan
perhatian
Efek penguatan
Muscarine Asetilkolin Muscarinic Agonis Meningkatkan
 (jantung dan aktivitas ACh
otot polos) Racun

Rimonabant Endocannabin Reseptor Antagonis Menekan nafsu


oid cannabinoid makan
(CB) Digunakan
untuk berhenti
merokok
Curare Asetilkolin Nikotinik (otot Antagonis Menurunkan
rangka) aktivitas ACh
Mencegah
kontraksi otot
Bicuculine GABA Reseptor Antagonis Menyebabka
GABA n Kejang

Atropin Asetilkolin Muscarinic Antagonis Menghalangi


 (jantung penyempitan
dan otot pupil
polos) Menghalangi
produksi air
liur
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai