Anda di halaman 1dari 15

GAS/FLUIDA PENGISI

BEJANA TEKANAN DAN


TANGKI TIMBUN

Oleh. Drs. Arief Supono


Pendahuluan
 Sebagaimana kita ketahu bahwa gas atau fluida yang diisikan dalam
bejana tekanan dan tangki timbun bilang tidak di kelola dengan benar
dapat mengakibatkan fatality
 Pada umumnya gas/fluida yang diisikan bejana tekanan dan tangki
timbun mengandung bahaya/potensi bahaya.
 Jenis gas/fluida yang diisikan, jumlahnya semakin meningkat dan
mengikuti tumbuh kembangnya industri/kebutuhan industri bahkan ke
masyarakat umum.
 Dalam memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat umum pengemasan
gas/fluida kedalam bejana tekanan dan tangki timbun sangat tergantung
pada ukuran besar kecilnya kebutuhan yang dibutuhkan.
 Sekecil apapun ukuran volume gas/fluida yang ada dalam bejana tekanan
maupun tangki timbun tetap mengandung bahya/potensi bahaya
 Bejana tekanan : P>1kg/cm2, V>2,25l
 Tangki timbun untuk cairan berbahaya dan bahan mudah terbakar:
v≥200l
 Tangki timbun mudah terbakar dan cairan berbahaya: v ≥400,
Temperatur >99C
Jenis dan Sifat Gas/Fluida

Beberapa contoh gas/fluida yang sering diisikan ke dalam bejana tekanan dan
tangki timbun:
o Oksigen
 Oksigen dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong di industri, glass,
Ethylene Oxide, sebagai gas medis/pertolongan pernafasan, digunakan
dalam pemotongan, pengelasan, hardening, DLL
 Sifat oksidator, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
 Resiko bahaya:
 Mudah menimbulkan kebakaran dan ledakan, jika bereaksi dengan
bahan bakar atau zat yang mudah terbakar.
 Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapa menyebabkan terbakar hebat
dan kerusakan jaringan badan.
 Berbahaya jika terhirup oksigen murni dalam jumlah besar.
 Gas oksigen dalam kemasan botol bertekanan tinggi.
o Nitrogen
 Nitrogen banyak digunakan sebagai bahan flow testing, kalibrasi, plastic
forming.
 Sifat merupakan gas innert, tidak terbakar, tidak mempunyai rasa.
 Resiko bahaya:
 Mengakibatkan tercekik (Asphyxiant) pada konsentari tinggi.
 Gas nitrogen dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi.
 Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan
kerusakan jaringan badan.
o Argon
 Gas argon dipakai dalam pengelasan TIG dan MIG, sebagai gas pengisi dalam
lampu pijar, lampu neon, sebagai mix gases DLL
 Sifat merupakan gas innert, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasa.
 Resiko bahaya:
 Mengakibatkan tercekik (Asphyxiant) pada konsentrasi yang tinggi.
 Gas argon dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi.
 Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan
merusak jaringan badan.
o Acetylene
 Acetylene gas yang mudah terbakar dan meledak, dapat digunakan
sebagai bahan bakar pengelasan, pemotongan, pemasnasan, bahan
baku syntheses, juga daat mepercepat peroses masah buah-buhan.
 Sifat mudah terbakar, tidak berwarna, berbau seperti bawang,
berat molekul
 Resiko bahaya:
 Acetylene bersufat memabukan
 Acetylene bersifat beracun, samapi dengan 80% bisa membius
secara penuh, menurukan tekanan dara, merangasang pada
pernafasan
 Sangat berbahaya apabila terkena panas, api dan bahan-bahan
osidator
 Dapat menimblakan ledakan apabila acetylen tercampur dengan
tembaga, kuningan, garam CU, garam Hg, garam Ag, K, Ag,
RbH, Halogen, HNO3, NaOH.
o Hidrogen
 Hidrogen gas yang ringan, dapat di pakai sebagai bahan penolong dalam insudtri
Amonia, Methanol, bahan bakar roket, bahan pengelasan, refrigerant, DLL
 Sifat mudah terbakar dan meledak, tidak bersifat korosif, tidak berwarna, tidak
berbau , tidak mempunyai rasa.
 Resiko bahaya
 Pada konsentrasi tinggi dapat menimbulakan sesak.
 Mudah terbakarmeledak apabila bercampur dengan udara, Oksigen, Clorin,
campuran antara udara dan Platina, Br2, Cl2, campuran antara Dioxane dan Ni, F2,
Li, campuran antara Mg dan CaCO9

o Helium, Xenon, Kripton, Neon


 Helium dipergunakan sebahan campuran Oksigen untuk pernafasan. Xenon, Kripton,
Neon dipergunakan sebagai pengisi lampu, industri elektronik, refrigerant DLL
 Sifat sebagai innert, tidak terbakar, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mwmpunyai
rasa
 Resiko bahaya:
 Mengakibatkan tercekik pada konsentrasi yang tinggi
 Gas-gas mulia dalam kemasan botlo baja bertekanan tinggi
 Dalam bentuk cair bila terkena kulit dapat mengakibatkan terbakar hebat dan
kerusakan jaringan kulit
o Karbon Dioksida
 Karbon dioksida digunakan sebagai bahan shielding pada pengelasan,
bahan pencegah terjadinya Oksidasi, sebagai bahan pembekuan, bahan
pemadam kebakaran, fumigas, DLL
 Sifat Karbon Dioksida tidak terbakar, agak bersifat asam, tidak berwarna,
sedikit berbau tajam, pedas, rasa sedikt menggigit.
 Resiko bahaya:
 Dapat menyebabkan tercekik/mati lemas (Aspisia)
anesthetic, pendeteksi bocoran, DLL
 Sifat Nitrous Oksida tidak mudah terbakar, larut dalam alkohol, sedikit larut dalam
air dan ether, tidak berwarna.
 Resiko bahaya:
 Menimbulkan sesak napas
 Bersifat sebagai narkotik dalam konsentrasi tinggi.
 Dapat membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
o Chlorin
 Cholrin banyak digunakan dalam industri CVM/PVC, pulp dan kertas, chlorinated
solvet, freon, pestisida, sanitasi disinfeksi, DLL
 Sifat chlorin sangat reaktif terhadap bahan-bahan organik dan melepas panas yang
tinggi selama reaksi, chlorin berkonsentari tinggi di atsmosfirnbersifat iritasi pada
kulit, mata, dan saluran pernafasan, baik gas maupun cair chlorin tidak mudah
meledak namun bila bereaksi dengan amoniak akan membentuk nitrogen chlorida
yang mudah meledak.
 Resiko bahaya:
 Chlorin cair menyebabkan luka bakar
 Uap chlorin terasa sakit bila terkena kulit, mata dan saluran pernafasan.
 NAB adalah 1ppm
 2-5ppm menyebabkan keluar air mata, batuk dan bersin.
 5-30ppm menyebabkan kulit bernapas, pengelihatan terganggu, dada sakit jika
terkena lebih dari 30 menit akan membahayakan jiwa korban
 30-60ppm menyebabkan pernafasan berhenti
 Konsentrasi 1000ppm menyebabkan kematian waktu singkat
o Amoniak
 Amoniak dapat dipergunakan sebagai bahan baku/penolong pada
industri.
 Sifat amoniak sangat reaktif, bereaksi dengan zat organik dan
anorganik membentuk asap putih. Bersifat basah, dapat terbakar,
preduksi yang kuat, dalam keadaan lembab amoniak sangat korosif
terhadap tembaga, timah putih, seng, panduan-panduan tembaga,
tidak berwarna, berbau tajam
 Resiko bahaya:
 Amoniak cair menyebabkan luka pada kulit dan mata
 Uap amoniak terasa sakit jika terkena kulit, mata, dan saluran
 Nilai ambang batas adalah 50 PPm
 Sedikit diatas NAB menyebabkan iritasi
 Konsentrasi uap di atas 3% menyebabkan luka-luka pada kulit
 Semprotan amoniak cair dalam udara akan mengakibatkan
kebakaran yang sulit dipadamkan.
o Freon
 Freon banyak digunakan dalam pendinginan, air conditioning, bahan pemadam kebakaran,
pembersih cairan, DLL
 Sifat freon tidak dapat terbakar, tidak meledak, tidak korosif, larutan dalam minyak dan air,
inert, idak iritatif, tingkat toxic rendah
 Resiko bahaya:
 Dapat mengakibatkan kematian.
 Campuran freon dengan air bersifat korosif.
 Campuran freon dengan minyak pelumas akan mengurangi konduktivitas freon dan daya
lumas minyak pelumas.

o Sulfur Dioksida
 Sulfur Dioksida banyak digunakan sebagai reagent dalam ekstrasi logam selenium, tembaga,
perak, DLL
 Sifat sulfur dioksida dalam udara yang lembab mudah berubah menjadi H2SO2 yang bersifat
korosif pada lingkungan, tidak berwarna, berbau mencekik pernapasan.
 Resiko bahaya:
 Gas Sulfur Dioksida menyebabkan iritasi dan terbakar jika terkena kulit, mata dan saluran.
 Berbau mencekik, korosif dan beracun.
 Mengakibatkan gangguan paa saluran pernafasan, bronchea dan paru-paru
o Ethylene Oksida
 Ethylene Oksida digunakan sebgai bahan baku/penolong dalam industri ethylene glycol dan alkohol,
pharmasi, untuk sterilisasi alat-alat kedokteran, DLL
 Sifat ethylene Oksida merupakan gas yang mudah terbakar dan beracun, mudah berpolimer pada suhu
32C, mudah bereaksi dengan alkohol, asam-asam organik dan hidrogen, tidak berwarna, berbauk
mencekik pernafasan.
 Resiko bahaya:
 Gas ethylene oksidasi menyebabkan iritsi jika terkena kulit, mata dan saluran pernafasan.
 Sangat beracun
 Terhirup dengan konsentrasi dibawah TLV, kepala terasa pusing.

o Karbon Monoksida
 Karbon Monoksida digunakan sebagai bahan baku/penolong dalam industri Metal Carbonil, Ester,
Alkohol, Special katalis, gas campuran, DLL
 Sifat Karbon Monoksida mempunya daya gabung yang kuat sekali terhadap butiran-butiran darah merah,
mudah terbakar.
 Resiko bahaya:
 Beracun

o Hidrogen Fluorida
 Hidrogen Fluorida digunakan sebagai bahan baku/penolong dalam industri fluorida, almunium fluorid
cryolite sintetik.
 Sifat Hidrogen Fluorida sangat iritatif dan korotif.
 Reiko bahaya:
 Gas Hidrogen Fluorida bersifat iritasi dan korosi.
Pengelompokan Gas Bertekanan
 Gas bertekanan jenisnya beraneka ragam ini dapat dikelompokan
menurut sifat dan potensi bahayanya, yaitu:
 Klasifikasi jenis gas menurut sifat potensi bahayanya antara lain
mencekik, mudah terbakar, mengoksidasi, beracun, dan atau
korosif
 Klasifikasi gas-gas spesifik antara lain asetilen, oksigen, nitrous
oxide.
 Klasifikasi gas-gas inert untuk keperluan industri dan medis antara
lain argon, nitrogen, carbon dioxide, helium.
 Klasifikasi gas-gas campuran untuk jenis medis atau yang
dipergunakan untuk pernafasan, antara lain udara atau udara
sintentik, helium/oxygen, oxygen/carbon dioxide, oxygen/nitrogen,
oxygen/nitrous oxide, nitric oxide/nitrogen NO<1000ppm (V/V).
 Klasifikasi gas-gas industri dan gas campuran, antara lain udara
atau udara sintentik (O2 ≤ 23.5%), Ammonia, Chlorine, Hydrogen,
Krypton, Methane, Argon/Carbon dioxide, Nitrogen/carbon dioxide.
Bahaya/Potensi Bahaya Gas/Fluida
 Bahaya terhadap kebakaran dan peledakan
 Gas mudah terbakar yang diisikan dalam bejana tekanan bila tercampur oksigen atau udara normal ataupun
sumber panas lainnya dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan, misalnya: asetylene, hydrogen, elpiji,
carbon monoxida, methane, DLL.
 Gas-gas yang reaktif dengan senyawa tertentu akan menimbulkan reaksi panas yang dapat menimbulakan
kebakaran atau ledakan, contoh
1. Florin dapat bereaksi dan terbakar dengan zat-zat organik maupun organik pada udara normal.
2. Oksigen dapat menimbulkan reaksi isothermis dan menimbulkan api maupun ledakan bila tercampur bahan
bakar, minyak pelumas maupun gemuk.
3. Acetylene, methyl, propodine, vinly chloride ini dapat bereaksi sendiri bila mendapat sumber panas dari
luar maupun goncangan dapat mengakibatkan ledakan.
 Bahaya terhadap keracunan dan iritasi
 Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat beracun dan iritasi, contoh Chorina, Sulfur Dioxide, Hidrogen
Cyanide, Hydrogen Sulfide, carbon Monoxide Amoniak dan sebagainya
 Bahaya terhadap pernafasan (Aspisia)
 Seperti gas Argon, Nitrogen, Carbon Dioxida, Helium dan gas inert lainnya
 Gas-gas inert bila terhidup adapat mengakibatkan lemas dan tidak sadarkan diri, bila tidak mendapat
tindakan cepat dapat mengakibatkan kematian.
 Bahaya terkena cairan gas dingin
 Gas yang disimpan dalam bentuk cairan dalam suhu yang sangat dingin (-103C s/d -268 C) pada tekana
kurang lebih 15Kg/cm2 maka cairan gas tersebut akan menyerap panas tubuh yang mengakibatkan seperti
luka bakar dan jaringan tubuh dan menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera
Penutup

 Gas/fluida yang diisikan kedalam bejana tekanan atau


tangki timbun tergolong zat kimia dan memiliki simbol
kimia. Oleh karena itu setiap bejana tekanan atau tangki
timbun harus di beri tanda simbol kimia.

Terimakasi

Anda mungkin juga menyukai