Jenis Gas
Jenis Gas
Beberapa contoh gas/fluida yang sering diisikan ke dalam bejana tekanan dan
tangki timbun:
o Oksigen
Oksigen dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong di industri, glass,
Ethylene Oxide, sebagai gas medis/pertolongan pernafasan, digunakan
dalam pemotongan, pengelasan, hardening, DLL
Sifat oksidator, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
Resiko bahaya:
Mudah menimbulkan kebakaran dan ledakan, jika bereaksi dengan
bahan bakar atau zat yang mudah terbakar.
Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapa menyebabkan terbakar hebat
dan kerusakan jaringan badan.
Berbahaya jika terhirup oksigen murni dalam jumlah besar.
Gas oksigen dalam kemasan botol bertekanan tinggi.
o Nitrogen
Nitrogen banyak digunakan sebagai bahan flow testing, kalibrasi, plastic
forming.
Sifat merupakan gas innert, tidak terbakar, tidak mempunyai rasa.
Resiko bahaya:
Mengakibatkan tercekik (Asphyxiant) pada konsentari tinggi.
Gas nitrogen dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi.
Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan
kerusakan jaringan badan.
o Argon
Gas argon dipakai dalam pengelasan TIG dan MIG, sebagai gas pengisi dalam
lampu pijar, lampu neon, sebagai mix gases DLL
Sifat merupakan gas innert, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasa.
Resiko bahaya:
Mengakibatkan tercekik (Asphyxiant) pada konsentrasi yang tinggi.
Gas argon dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi.
Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan
merusak jaringan badan.
o Acetylene
Acetylene gas yang mudah terbakar dan meledak, dapat digunakan
sebagai bahan bakar pengelasan, pemotongan, pemasnasan, bahan
baku syntheses, juga daat mepercepat peroses masah buah-buhan.
Sifat mudah terbakar, tidak berwarna, berbau seperti bawang,
berat molekul
Resiko bahaya:
Acetylene bersufat memabukan
Acetylene bersifat beracun, samapi dengan 80% bisa membius
secara penuh, menurukan tekanan dara, merangasang pada
pernafasan
Sangat berbahaya apabila terkena panas, api dan bahan-bahan
osidator
Dapat menimblakan ledakan apabila acetylen tercampur dengan
tembaga, kuningan, garam CU, garam Hg, garam Ag, K, Ag,
RbH, Halogen, HNO3, NaOH.
o Hidrogen
Hidrogen gas yang ringan, dapat di pakai sebagai bahan penolong dalam insudtri
Amonia, Methanol, bahan bakar roket, bahan pengelasan, refrigerant, DLL
Sifat mudah terbakar dan meledak, tidak bersifat korosif, tidak berwarna, tidak
berbau , tidak mempunyai rasa.
Resiko bahaya
Pada konsentrasi tinggi dapat menimbulakan sesak.
Mudah terbakarmeledak apabila bercampur dengan udara, Oksigen, Clorin,
campuran antara udara dan Platina, Br2, Cl2, campuran antara Dioxane dan Ni, F2,
Li, campuran antara Mg dan CaCO9
o Sulfur Dioksida
Sulfur Dioksida banyak digunakan sebagai reagent dalam ekstrasi logam selenium, tembaga,
perak, DLL
Sifat sulfur dioksida dalam udara yang lembab mudah berubah menjadi H2SO2 yang bersifat
korosif pada lingkungan, tidak berwarna, berbau mencekik pernapasan.
Resiko bahaya:
Gas Sulfur Dioksida menyebabkan iritasi dan terbakar jika terkena kulit, mata dan saluran.
Berbau mencekik, korosif dan beracun.
Mengakibatkan gangguan paa saluran pernafasan, bronchea dan paru-paru
o Ethylene Oksida
Ethylene Oksida digunakan sebgai bahan baku/penolong dalam industri ethylene glycol dan alkohol,
pharmasi, untuk sterilisasi alat-alat kedokteran, DLL
Sifat ethylene Oksida merupakan gas yang mudah terbakar dan beracun, mudah berpolimer pada suhu
32C, mudah bereaksi dengan alkohol, asam-asam organik dan hidrogen, tidak berwarna, berbauk
mencekik pernafasan.
Resiko bahaya:
Gas ethylene oksidasi menyebabkan iritsi jika terkena kulit, mata dan saluran pernafasan.
Sangat beracun
Terhirup dengan konsentrasi dibawah TLV, kepala terasa pusing.
o Karbon Monoksida
Karbon Monoksida digunakan sebagai bahan baku/penolong dalam industri Metal Carbonil, Ester,
Alkohol, Special katalis, gas campuran, DLL
Sifat Karbon Monoksida mempunya daya gabung yang kuat sekali terhadap butiran-butiran darah merah,
mudah terbakar.
Resiko bahaya:
Beracun
o Hidrogen Fluorida
Hidrogen Fluorida digunakan sebagai bahan baku/penolong dalam industri fluorida, almunium fluorid
cryolite sintetik.
Sifat Hidrogen Fluorida sangat iritatif dan korotif.
Reiko bahaya:
Gas Hidrogen Fluorida bersifat iritasi dan korosi.
Pengelompokan Gas Bertekanan
Gas bertekanan jenisnya beraneka ragam ini dapat dikelompokan
menurut sifat dan potensi bahayanya, yaitu:
Klasifikasi jenis gas menurut sifat potensi bahayanya antara lain
mencekik, mudah terbakar, mengoksidasi, beracun, dan atau
korosif
Klasifikasi gas-gas spesifik antara lain asetilen, oksigen, nitrous
oxide.
Klasifikasi gas-gas inert untuk keperluan industri dan medis antara
lain argon, nitrogen, carbon dioxide, helium.
Klasifikasi gas-gas campuran untuk jenis medis atau yang
dipergunakan untuk pernafasan, antara lain udara atau udara
sintentik, helium/oxygen, oxygen/carbon dioxide, oxygen/nitrogen,
oxygen/nitrous oxide, nitric oxide/nitrogen NO<1000ppm (V/V).
Klasifikasi gas-gas industri dan gas campuran, antara lain udara
atau udara sintentik (O2 ≤ 23.5%), Ammonia, Chlorine, Hydrogen,
Krypton, Methane, Argon/Carbon dioxide, Nitrogen/carbon dioxide.
Bahaya/Potensi Bahaya Gas/Fluida
Bahaya terhadap kebakaran dan peledakan
Gas mudah terbakar yang diisikan dalam bejana tekanan bila tercampur oksigen atau udara normal ataupun
sumber panas lainnya dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan, misalnya: asetylene, hydrogen, elpiji,
carbon monoxida, methane, DLL.
Gas-gas yang reaktif dengan senyawa tertentu akan menimbulkan reaksi panas yang dapat menimbulakan
kebakaran atau ledakan, contoh
1. Florin dapat bereaksi dan terbakar dengan zat-zat organik maupun organik pada udara normal.
2. Oksigen dapat menimbulkan reaksi isothermis dan menimbulkan api maupun ledakan bila tercampur bahan
bakar, minyak pelumas maupun gemuk.
3. Acetylene, methyl, propodine, vinly chloride ini dapat bereaksi sendiri bila mendapat sumber panas dari
luar maupun goncangan dapat mengakibatkan ledakan.
Bahaya terhadap keracunan dan iritasi
Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat beracun dan iritasi, contoh Chorina, Sulfur Dioxide, Hidrogen
Cyanide, Hydrogen Sulfide, carbon Monoxide Amoniak dan sebagainya
Bahaya terhadap pernafasan (Aspisia)
Seperti gas Argon, Nitrogen, Carbon Dioxida, Helium dan gas inert lainnya
Gas-gas inert bila terhidup adapat mengakibatkan lemas dan tidak sadarkan diri, bila tidak mendapat
tindakan cepat dapat mengakibatkan kematian.
Bahaya terkena cairan gas dingin
Gas yang disimpan dalam bentuk cairan dalam suhu yang sangat dingin (-103C s/d -268 C) pada tekana
kurang lebih 15Kg/cm2 maka cairan gas tersebut akan menyerap panas tubuh yang mengakibatkan seperti
luka bakar dan jaringan tubuh dan menyebabkan kematian bila tidak mendapatkan pertolongan segera
Penutup
Terimakasi