Imunisasi
1) Pengertian Imunisasi
2) Klasifikasi imunisasi
3) Vaksin
PENGERTIAN IMUNISASI
Aktif Pasif
Skema sistem kekebalan
Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif merupakan pemberian suatu bibit penyakit
yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun
tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan
terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh
dapat mengenali dan meresponnya.
3. Vaksin hepatitis B
Vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dari HBsAg.
Cara pemberian dan dosis:
Dosis 0,5 ml atau 1 (buah)HBPID, secara intramuskuler sebaiknya pada anterolateral paha. Pemberian
sebanyak 3 dosis. Dosis pertama usia 0 =7hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1bulan).
4. Vaksin Polio Oral (Oral Polio Vaccine [OPV])
Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2, dan 3 (strain Sabin)
yang sudah dilemahkan. Vaksin ini Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis.
Cara pemberian dan dosis:
Secara oral (melalui mulut), 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval
setiap dosis minimal 4 minggu.
5. Vaksin Inactive Polio Vaccine (IPV)
Untuk pencegahan poliomyelitis pada bayi dan anak immunocompromised
Cara pemberian dan dosis:
Disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam,dengan dosis pemberian 0,5 ml.
Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada intervals satu atau dua
bulan.
IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6,10, dan 14, bln sesuai dengan rekomendasi dari WHO.
Bagi orang dewasa yg belum diimunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dgn interval satu
atau dua bulan.
6. Vaksin Campak
Indikasi: Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara pemberian dan dosis:
0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas atau anterolateral paha, pada usia 9–11
bulan.
b) Imunisasi Lanjutan
2. Vaksin Td
Indikasi: Imunisasi ulangan terhadap tetanus dan difteri pada individu mulai usia
7 tahun.
Cara pemberian dan dosis:
Disuntikkan secara intra muskular/subkutan dgn dosis pemberian 0,5 ml.
3.Vaksin TT
Indikasi: Perlindungan terhadap tetanus neonatorum pd wanita usia subur
Cara pemberian dan dosis:
secara IM atau subkutan dgn dosis 0,5 mL
B. Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok umur
tertentu yg paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian
epidemiologis pada periode waktu tertentu.
2. SENSITIVITAS TERHADAP
VAKSIN SUHU