Anda di halaman 1dari 51

PELAYANAN DAN JASA

PERBANKAN
PERTEMUAN KE 4
Rekening Koran Giro (Demand deposit )

Cek dan Bilyet Giro

Mekanisme Bank Garansi

Mekanisme Letter of Kredit

Transaksi Valuta Asing

Penjaminan Efek (Underwritting)

Proses Kliring
Rekening Koran Giro (Demand deposit )

Pengertian Rekening Koran Giro


● Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan kepada pemegang rekening
Giro yang berisikan informasi tentang transaksi yang dilakukan nasabah oleh bank terhadap
rekening tersebut selama satu bulan dan saldo Kas di Bank

Dalam rekening koran akan tampak :


Saldo awal bulan (yang diambil dari saldo akhir bulan sebelumnya),

Mutasi debet,

Mutasi kredit,

Saldo akhir bulan (yang akan menjadi saldo awal bulan berikutnya).

Dalam rekening koran juga biasanya memuat mengenai ringkasan transaksi
Simpanan Giro ( Demand Deposit)


Undang-undang perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan

Penarikan dalam rekening koran giro :


1. Cek digunakan Jika penarikan secara tunai

2. Bilyet Giro (BG) digunakan jika penarikan secara non tunai
Cek dan Bilyet Giro

Cek (Cheque)


Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada Bank yang
memelihara rekening giro nasabah, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak
yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut

Bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke Bank sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara
pemindabukuan
Syarat hukum dan penggunaan cek diatu dalam
KUH Dagang Pasal 178 dengan syarat :


1. Pada surat cek harus tertulis perkataan “ CEK”

2. Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu

3. Nama Bank yang harus membayar

4. Penyambutan Tanggal dan tempat cek dikeluarkan

5. Tanda tangan penarik

Syarat Lainnya yang ditetapkan oleh Bank :

1. Tersedianya dana

2. Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek

3. Jumlah uang yang tertulis di angka dengan hurus haruslah sama

4.Memeperlihatkan masa kadarluasa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut

5.Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen (contoh tandatangan )

6. Tidak diblokir pihak berwenang

7. Resi cek sudah kembali

8. Endorsment cek benar

9. Kondisi cek sempurna

10. Rekening belum ditutup dan syarat lainnya
Jenis – Jenis CEK

Cek Atas Nama


Cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas didalam cek
tersebut

Misal : bayarlah kepada Tn Dika sejumlah Rp. 20.000.000

Cek Atas Unjuk


Cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu didalam cek tersebut
Cek Silang


Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut
berfungsi sebagai pemindah bukuan bukan tunai

Cek Mundur


Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang

Misal : hari ini tanggal 22 Oktober 2016, Tn Dika bermaksud mencairkan ceknya dimana dalam cek
tersebut tertulis 27 Oktober 2016, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek
dengan si penerima cek
Cek Kosong


Cek yang dananya tidak tersedia

Apabila nasabah melakukan cek kosong hingga 3x , maka nasabah tersebut akan di blacklist atau
masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan keseluruh
perbankan sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan Bank manapun, namun
sebelumnya nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tulisan sebelumnya
Bilyet Giro


Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada Bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut untuk memindabukukan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada Bank yang sama atau Bank lainnya
Syarat-syarat Bilyet Giro


● Ada nama bilyet giro dan nomor serinya

● Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan

● Nama dan tempat bank tertarik

● Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf

● Nama pihak penerima

● Tandatangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan perusahaan

● Tanggal dan tempat penarikan

● Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut
Masa berlaku Bilyet Giro


Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya

Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula sebagai
tanggal efektif

Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai
tanggal penarikan

Dan persyaratnnya lainnya
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro
No Keterangan Cek Bilyet Giro
1 Identitas Atas Nama Atas Nama
Atas Unjuk
2 Sifat Tunai & Non tunai Non tunai
3 Tanggal Hanya ada satu tanggal Ada dua tanggal

Sumber : Buku Bank dan Lembaga keuangan lainnya


Penolakan pembayaran Bilyet Giro disebabkan:

• A. Asal cek atau BG salah


• B. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
• C. Jumlah yang tertulis diangka dan huruf beda
• D. Tanda tangan tidak sama/lengkap
• E.coretan atau perubahan tidak ditandatanganni
• F. Cek atau BG sudah kadarluasa
• G. Resi belum kembali
• H. Endorsment cek tidak benar
• I. Rekening sudah ditutup
• J. Dibatalkan penarik
• K.rekening diblokir oleh berwajib
• L. Kondisi cek/BG rusak atau tidak sempurna
• M. Alasan lainnya
Mekanisme Bank Garansi

Bank Garansi


Jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan,
atau badan atau lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan

Bank menjamin akan membayar kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak
yang menerima jaminan

Pihak yang terlibat


Pihak penjamin (Bank)

Pihak terjamin ( nasabah)

Pihak penerima jaminan ( Pihak ketiga)
Manfaat Bank Garansi :

• Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas


barang dan jasa.
• Penerima jaminan tidak akan menderita
kerugian bila pihak yang dijamin melalaikan
kewajiban karena penerima jaminan akan
mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank.
Bank ABC Kontraktor PLN

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke bank ABC,kontrakttor


akan melaksanakan pekerjaan PLN
2.Bank ABC akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat termasuk
telah menyetor jaminan lawan
3. Kontraktor akan menyerahkan bank garansi asli ke pihak PLN
4. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan pihak PLN mis
kontraktor ingkar PLN dapat langsung membawa janji maka pihak garansi asli yang
dipegang di Bank ABC untuk dicairkan
5. Pihak Bank akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan jaminan lawan yang
diserahan oleh kontraktor sebelumnya
6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaanya maka pihak PLN akan mengembalikan
garansi asli ke kontraktor sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke Bank
JENIS BANK GARANSI
Bank Garansi untuk penangguhan bea masuk


Bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan pemilik barang guna
penangguhan pembayaran bea masuk atau barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan

Bank Garansi untuk pita cukai tembakau


Bea cukai yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna
penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atas rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran

Bank Garansi untuk tender dalam negri


Bank garansi yang diberikan kepada bouwheer (yg memberikan pekerjaan) untuk
kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender dalam negri
Bank Garansi untuk pelaksanaan pekerjaan


Bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontrakor guna
menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima dari bouwheer

Bank Garansi untuk uang muka pekerjaan


Bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor untuk
menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan pekerjaan

Bank Garansi untuk tender luar negri


Bank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor yang akan mengikuti tender pemborong yang
mana bouwheer adalah pihak luar negri

Bank garansi untuk menjamin kontraktor/eksportir indonesia yang turut tender/ melaksanakan kontrak
Bank Garansi untuk perdagangan


Bank garansi yang diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau depot-depot
perdagangan

Bank Garansi untuk penyerahan barang


Bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan melakukan penyerahan barang,
baik yang akan dibiayai oleh bank atau tidak

Bank Garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan


barang


Bank garansi yang diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar
penuh oleh importir
Biaya yang dikenakan kepada nasabah oleh
pihak bank
• 1. Biaya Provisi
• pemerintah melalui bank Indonesia
menetapkan besarnya provisi bank garansi
secara umum tanpa membedakan tujuan
penggunaan bank garansi

• 2. Biaya administrasi

• 3. Bea materai
Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak
bank kepada sipenerima jaminan :
• A. Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam
memperlancar transaksi nasabah
• B.Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untukmenberikan
keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita
kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya,
karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak
perbankan
• C. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan
yang dijainkan dan yang menerima jaminan
• D. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha
baik bagi bank maupun bagi pihak lainnya
• E. Bank akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang
harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan
Mekanisme Letter of Kredit

Letter of Credit (L/C)


● Merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (Importir) untuk menyediakan
dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (penerima L/C atau
eksportir)

● L/C sering disebut juga kredit berdokumen (documentary credit)

● Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui Bank yang disebut opening Bank atau
issuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang
diperdagangkan

● Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut advising bank
PIHAK-PIHAK DALAM TRANSAKSI L/C
• –   Pemohon (Applicant)
• Adalah pihak yang memohon untuk diterbitkan L/C yang dalam hal ini umumnya adalah
pembeli/importir.
• –   Bank Penerbit (Issuing Bank)
• Adalah bank yang atas permintaan Applicant menerbitkan L/C.
• –   Penerima (Beneficiary)
• Adalah pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan yang dalam hal ini adalah eksportir.
• –   Bank Penerus (Advising Bank)
• Bank yang melakukan otentikasi atas L/C yang diterima dan
menginformasikan Beneficiary mengenai penerimaan L/C tersebut.
• –   Bank yang ditunjuk (Nominated Bank)
• L/C seperti melakukan negosiasi (selanjutnya disebut Negotiating Bank), melakukan konfirmasi
(selanjutnya disebut Confirming Bank) dan lain-lain.
• –   Bank Penegosiasi (Negotiating Bank)
• Bank yang melakukan negosiasi/pengambil-alihan atas dokumen ekspor dan karenanya membayar
terlebih dahulu kepada Beneficiary dan untuk selanjutnya menagih pembayaran kepada Issuing
Bank.
• –   Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank)
• Bank yang memberikan konfirmasi atau jaminan kepada Beneficiary apabila Issuing Bank tidak
melakukan pembayaran sebagaimana yang diperjanjikan dalam L/C.
JENIS JENIS L/C

A. Revocable L/C


L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh bank pembuka
(Opening bank) tanpa pembeeritahuan terlebih dahulu kepada benefeciary

B. Irrevocable L/C


L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak
yang terlibat

C. Sight L/C


L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen diajukan oleh
eksportir kepada advise bank
D. Usance L/C


L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu misal 2
bln dari pengapalan barang atau 2 bulan setelah penunjukkan dokumen

E. Restricted L/C


L/C yang pembayarannya atau penerusannya L/C hanya dibatasi kepada bank-bank
tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C

F. Unrestricted L/C


L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun
G. Red clause L/C


L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank manapun

H. Red Clouse


L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar untuk membayar uang
muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum beneficiary
menyerahkan dokumen

Transferable L/C


L/C yang memberikan kepada benefeciar untuk memindahlan sebagian atau seluruh
nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak lainnya
Revolving L/C


L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-ulang

Dan lain-lain
Dokumen L/C yang dibutuhkan meliputi :

Bill of ●



Bukti tanda pengiriman
Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang

lading (B/L) Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang



Draft/wese ●
●Perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis yang ditujukan oleh
seseorang yang menariknya dan mengharuskan orang yang dialamatkan
untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk

l ●Wesel dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan kepada pihak lain


Faktur/Inv ●
●Daftar perincian harga dari barang-barang yang
dikeluarkan oleh penjual atas suatu transaksi sebagai
tanda bukti transaksi
oice ●Dapat juha dijadikan sebagai alat tagih

Perusahaan asuransi adalan perusahaan yang akan

Asuransi menanggung dan mengganti terhadap kerugian


yang akan dialami para eksportir apabila terjadi
kehilangan atau kerusakan barangnya

Daftar

Merupakan daftar uraian
pengepakan/packin barang-barang yang dimasukan
g list dalam peti

Certificate of origin

Surat keterangan asal
barang yang di ekspor
Sertifik Surat keterangan

at of pemeriksaan tentang
keadaan barang yang
inspec dibuat oleh
independent surfeyor
tion
MEKANISME PEMBAYARAN DENGAN L/C
• Importir dan eksportir mengadakan persetujuan penjualan
barang yang tertuang dalam sales contract
• Applicant mengajukan permohonan kepada Issuing Bank untuk
menerbitkan L/C dalam rangka transaksi pembelian barang dari
penjual/eksportir.
• Issuing Bank menerbitkan L/C yang ditujukan
kepada Beneficiary melalui Advising Bank di negara
dimana Beneficiary berlokasi.
• Advising Bank akan melakukan otentikasi atas kebenaran
penerbit L/C dan selanjutnya  
memberitahukan Beneficiary mengenai telah diterimanya L/C
untuk kepentingan Beneficiary.
• Beneficiary akan mempersiapkan barang dan dokumen(-
dokumen) yang diperlukan sesuai dengan L/C yang diterima serta
menyerahkan dokumen tersebut kepada Nominated Bank.
• Nominated Bank akan menerima dokumen
dari Beneficiary dan meneruskannya kepada Issuing
Bank.
• Issuing Bank akan memeriksa dokumen yang diterima
apakah telah memenuhi seluruh persyaratan dari L/C.
Apabila telah memenuhi seluruh persyaratan L/C,
maka Issuing Bank melakukan pembayaran
kepada Beneficiary.
• Issuing Bank menagih pembayaran
kepada Applicant dan setelah pembayaran diterima
menyerahkan dokumen kepada Applicant
• Applicant dengan menggunakan dokumen yang diterima
dari Issuing Bank mengeluarkan barang dari pelabuhan.
Penjaminan Efek (Underwritting)

• 1. Penjamin Emisi Efek adalah merupakah Perusahaan Efek yang mendapatkan izin bergerak
dibidang Penjaminan Emisi (Penerbitan/Penjualan Efek). Orang yang menjalankan kegiatan
Penjamin Emisi Efekharus memiliki surat izin profesi licence Wakil Penjamin Emisi Efek.
• 2. Underwriter sesuai dengan namanya mempunyai fungsi atau tugas untuk menjamin terjualnya
efek yang ditawarkan dalam Penawaran Umum sesuai dengan yang diperjanjikan. 
• 3. Sifat Penjamin Emisi Efek yang dibuat antara Emiten dan Underwriter, terdapat 3 kemungkinan:
• a. Penjaminan secara penuh (full commitment)
• Sifat penjaminan ini mengharuskan/mewajibkan underwriter untuk bertanggungjawab
sepenuhnya atas terjualnya efek yang diperjanjikan dalam Penawaran Umum.Dengan kata lain,
apabila efek yang ditawarkan/ dijual dalam penawaran umum tersebut tidak ada yang membeli
atau tidak terjual sama sekali, maka underwriter wajib membeli seluruh efek tersebut.
• b. Menjualkan dengan usaha terbaik (best effort commitment)
• Sifat penjaminan ini lebih rendah tingkat tanggungjawabnya dengan full commitment dimana
apabila efek yang ditawarkan dalam penawaran umum tidak diminati oleh para investor, maka
penjamin emisi hanya berusaha sekuat tenaga untuk menawarkan kepada para investor.
• c. Berjaga-jaga atau membantu penjualan efek (stand-by comiitment)
• Sifat penjaminan ini paling rendah dibandingkan dengan full commitment dan best effort
commitment. dimana penjamin emisi hanya bertindak sebagai pendamping atau partner untuk
menjualkan efek yang ditawarkan dalam penawaran umum tersebut. Sampai saat ini belum ada
Emiten yang melakukan perjanjian emisi efek dengan underwriter secara stand-by commitment .
• 4. Pada umumnya Emiten memilih perjanjian penjaminan emisi efek dengan underwriter
secara full commitment, karena ada kepastian bahwa semua efek yang dijaminkan tersebut
seluruhnya akan terjual, walaupun dengan biaya penjaminan (underwriting fee) yang relatif
besar.
• 5. Dalam penawaran umum Obligasi/Sukuk terdapat Emiten yang melakukan kombinasi dari
penjaminan, yakni sebagian emisi obligasi/sukuk dijamin secara full commitment dan dan
sebagian lagi dijamin dengan best effort commitment.
• 6. Underwriter pada umumnya mempunyai peranan sentral dalam suatu penawaran umum
efek yang dilakukan oleh Emiten, dimana disamping berfungsi sebagai penjamin emisi efek
juga memberikan jasa konsultan dalam proses persiapan sampai berakhirnya proses
penawaran, bahkan termasuk pula membantu mempersiapkan seluruh dokumentasi yang
diperlukan. Jasa konsultasi termasuk pula bantuan mempersiapkan dokumentasi yang
diberikan underwriter akan mendapatkan kompensasi dari Emiten berupa
management/administration fee dari Emiten.
• 7.  Berdasarkan peranan sebagai Penjamin Emisi efek dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu pertama Penjamin Utama (Lead Underwriter) dan penjamin peserta
(underwriter)
• Dalam hal jumlah emisi efek sangat besar dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki
underwriter, maka underwriter tersebut dapat mengajak/mencari underwriter lainnya
sedemikian rupa sehingga dapat menyakinkan bahwa seluruh efek yang tidak terjual dalam
penawaran umum akan dapat ditanggung atau dibeli oleh seluruh underwriter (sindikasi
underwriter).
• 8. Dengan sifat penjaminan emisi secara full commitment maka harga/tingkat bunga/fee efek
secara signifikan ditentukan oleh emiten dan penjamin emisi, dengan mempertimbangkan
kondisi pasar termasuk minat beli para investor.
Transaksi Valuta Asing

Pasar Valuta Asing (Foreign Exchage Market)


Pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antarnegara maupun dalam suatu
negara

Dalam melakukan transaksi valuta asing digunakan kurs (nilai tukar)

Bank menggunakan kurs jual dan kurs beli


Kurs jual pada saat bank menjual dan nasabah membeli

Kurs beli pada saat bank membeli dan nasabah menjual

Selisih antara kurs jual dan kurs beli disebut spread yang merupakan keuntungan Bank
Tujuan melakukan transaksi valas


Untuk transaksi pembayaran

Mempertahankan daya beli

Pengiriman uang ke luar negri

Mencari keuntungan

Pemagaran resiko (Hedging)

Kemudahan berbelanja

Jenis-Jenis Transaksi Valas


Transaksi tunai (Spot transaction)

Transaksi tunggak (Forward transaction)

Transaksi barter ( swap transaction)
Ada beberapa jenis Jenis-jenis transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas,
yaitu spot, forward, dan swap (Hanafi :2004)

1. Transaction Spot (transaksi spot)


Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan
pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spot akan
diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya.
Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada
tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut
dilakukan pada tanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007
tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada
hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam
beberapa cara berikut ini (Kuncoro : 2001) :
a) Cash, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan
tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).
b) Tom (kependekan dari tomorrow), yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari
kerja berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak.
c) Spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
2. Forward Transaction (Transaksi berjangka)

Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan


penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah
mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang
tertentu yang lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan
di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan
beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk
tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang
dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko kerugian
akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction (Transaksi Swap)
Selain transaksi spot dan forward tersebut sebenarnya
terdapat transaksi lain yang merupakan kombinasi dari dua
transaksi tersebut yatu foreign exchange swap (swap).  
Swaps yaitu penjualan atau pembelian mata uang
secara spot yang yang dikombinasikan dengan penjualan
atau pembelian kembali secara forward.
Pada transaksi swaps ini terdapat empat unsur pokok,
yaitu:
• terdapat tiga transaksi berlawanan, jual-beli atau beli jual
• dilakukan secara bersama-sama
• transaksi dilakukan dengan pihak yang sama
• mempunya value date yang berbeda
Margin Trading


Merupakan kegiatan pembelian valas secara terus menerus dalam suatu pasar
untuk dijual kembali dipasar lain

Margin trading dapat dilakukan oleh Bank dengan syarat:


Dilaksanaka berdasarkan : a. Kebijaksanaan direksi bank, b. Suatu kontrak yang telah disetujui sebelumnya

Margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit yang ada

Ditetapkan setingi-tingginya 10% dari modal bank untuk kepentingan bank

Untuk kepentingan nasabah margin trading ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali dari margin deposit nasabah yang disetor ke bank

Jika mengalami kerugian 5% dari modal, maka harus segera menghentikan kegiatan margin trading dan baru dapat dilakukan kembali setelah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia

Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalamlaporan mingguan dan bulanan
Proses Kliring

Kliring


Jasa penyelesaian utang piutang antarbank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan
dikliringkan di lembaga kliring (Penagihan warkat seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota)

Tujuan


Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, aman, dan efisien

Warkat-warkat yang dapat dikliringkan


a. Cek

Bilyet Giro

Wesel bank

Surat bukti penerimaan transfer dari luar kota

Lalu lintas giral (LLG)/nota kredit
Proses penyelesaian warkat-warkat kliring

• A. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke


lembaga kliring dan menyerahkan kepada yang berhak.
Kliring keluar terdiri dari penyerahan surat-surat debet
keluar dan penyerahan nota kredit keluar (LLG)
• B. Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan
diproses di Bank yang bersangkutan. Kliring masuk terdiri
dari penerimaan surat-surat debet masuk dan nota kredit
masuk (LLG(
• C. Pengembalian kliring, yaitu pengembalian warkat-
warkat kliring yang tidak memenuhi syarat yang telah
ditentukan
• Pehitungan kliring dilakukan setiap hari, bagi
bank yang menang kliring artinya jumlah
tagihan warkat kliringnya melebihi
pembayaran warkat kliringnya sehingga
terdapat saldo kemenangan
• Bagi Bank yang kalah kliring akan menutup
sejumlah kekalahan kliring pada hari yang
bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai