Anda di halaman 1dari 31

Keadaan Khusus

dr. Anna Hasanahwati Ilham


Definisi
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Etiologi
• Termal : (> 60ᵒC)
– Basah (air panas, minyak
panas)
– Kering (uap, metal, api)
• Listrik : Voltage tinggi, petir
• Kimia : asam kuat, basa kuat
• Radiasi : radioterapi, sinar
matahari, X-Ray
Patofisiologi
Kerusakan kulit

Peningkatan P.darah kapiler

Gangguan perfusi jaringan & Resiko tinggi infeksi


– Dehidrasi,
– Ketidak seimbangan elektrolit,
– Laju metabolisme meningkat (hipermetabolism)

Syok
Akibat dari luka bakar
• Pembuluh kapiler + suhu tinggi => rusak &
permeabilitas meningkat
• Sel darah di dalamnya rusak => anemia
• Maningkatnya permeabilitas => oedem+bulae
• Kulit rusak => hilangnya cairan akibat
penguapan berlebih
Klasifikasi
Luka Bakar grade 1
• Disebut juga luka bakar superficial
• Mengenai lapisan luar epidermis
• Kulit tampak kemerahan, sedikit
oedem, terasa nyeri
• Penyembuhan 5-7hr tanpa jar.
parut
Derajat 2
• Meliputi epidermis dan sebagian dermis
• Terdapat proses eksudasi
• Ada bula
• Dasar luka berwarna merah/pucat
• Nyeri
• 10-20hr dengan jar. parut
Derajat 3
• Kerusakan meliputi seluruh dermis
dan lapisan yg lebih dalam
• Tidak ada bula
• Kulit berwarna abu-abu dan pucat
• Kering
• Terdapat eskar
• Tidak nyeri
• 3-5minggu
Derajat 4
• Flash atau luka bakar listrik adalah cedera
 panas untuk kulit yang disebabkan oleh
tegangan tinggi arus listrik.
• Luka panas yang intens dan mendalam, karena
arus listrik memiliki suhu sekitar 2500°C
(cukup tinggi untuk melelehkan tulang)
• Tegangan di atas 40 V dianggap berbahaya.
• Kontraksi otot yang kuat/ terjatuh:
– Fraktur
– kontraktur
• Henti nafas
• Serangan jantung
• Jaringan nekrosis
• Rusaknya otot-otot
• Dehidrasi
Gangguan Nutrisi
• Gangguan metabolisme glukosa dan resistensi
insulin
• Pada metabolisme protein, terjadi
peningkatan proteolisis, danberlangsung
hingga 40-90 hari paska luka bakar
• Gangguan metabolisme lemak berupa
peningkatan lipolisis
• Kadar mikronutrien juga terganggu paska luka
bakar karena adanya kehilangan melalui luka,
pemakaian yang meningkat pada kondisi
hipermetabolik dan kurangnya asupan
pengganti
• Kondisi tersebut menyebabkan penurunan zat
besi, seng, selenium, vitamin C, tokoferol,
retinol, vitamin A dan peningkatan tembaga
• Metode yang digunakan dalam menilai status
nutrisi penderita luka bakar meliputi
antropometri
• Bila terjadi kesalahan penilaian dan
pemberian nutrisi maka dapat terjadi
refeeding syndrome
Nutrisi
• Tujuan dari dukungan nutrisi pada luka bakar
adalah :
– Memberikan energi,
– Cairan, dan
– Nutrisi dalam jumlah yang cukup
• Untuk mempertahankan :
– Fungsi vital dan homeostasis,
– Memperbaiki aktivitas sistem imun,
– Menurunkan risiko overfeeding,
– Mengganti protein yang hilang,
– Mempertahankan massa tubuh,
– Mencegah kelaparan dan defisiensi nutrien tertentu,
– Mempercepat penyembuhan luka dan mengatasi
infeksi
Penanganan
• Menentukan kebutuhan cairan
– Resusitasi cairan diberikan pada penderita luka
bakar dengan total luas area yang terkena lebih
dari 10%
• Menentukan kebutuhan energi. Dengan
rumus.
• Menetukan kebutuhan karbohidrat Komposisi
karbohidrat adalah 50-60% dari total kalori.
– Pemberian glukosa secara parenteral tidak
melebihi 5-7 mg/kg/menit.
• Menetukan kebutuhan protein
– Pemberian protein yang direkomendasikan adalah
23-25% dari total kalori
• Menentukan kebutuhan lemak
– Kebutuhan lemak adalah 15-25 g/kg/hari
• Kebutuhan mikronutrien seng telah terbukti
aman dan berguna pada luka bakar dalam
menurunkan risiko infeksi, penyembuhan luka
yang lebih cepat
Alergi
• Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis
yang terjadi akibat pajanan dengan bahan
alergen di luar tubuh
Epidemiologi
• Biasanya DKA banyak terjadi pada remaja
muda dan pada usia lebih dari 70 tahun.
Mekanisme
• Terjadinya kelainan kulit pada DKA adalah
mengikuti respon imun yang diperantarai oleh
sel atau reaksi imunologi tipe IV yaitu suatu
reaksi hipersensitivitas tipe lambat.
• Reaksi ini terjadi melalui dua fase yaitu fase
sensitisasi dan fase elisitasi.
• Hanya individu yang telah mengalami
sensitisasi dapat mengalami DKA
Tanda danGejala
• Reaksi Inflamasi
– Kalor
– Rubor
– Tumor
– Dolor
– Fungsio laesa
Etiologi
• Makanan
– Menurut Zukiewicz-Sobczak dalam Jurnal Postepy
Dermatologii i Alergologii, pada dasarnya semua jenis
makanan dapat menyebabkan reaksi alergi.
– Meski demikian, hanya sebagian kecil makanan yang
punya potensi lebih besar memunculkan alergi.
• Zat kimia dan kosmetik
• Debu
Jenis-jenis makanan yang diketahui sering menyebabkan alergi:

• Susu, telur, gandum, ikan, kedelai, dan kacang


paling sering dikaitkan dengan reaksi alergi
protein yang muncul pada anak-anak.
• Ikan, kerang, kepiting, lobster, dan makanan
hasil laut lain kerap disebut sebagai pemicu
alergi makanan yang muncul pada orang
dewasa.
• Beberapa jenis buah terutama ceri, persik,
plum, aprikot, serta buah-buahan yang
mengandung oleaginous (kacang-kacangan,
biji-bijian) dan kacang tanah juga dapat
menyebabkan alergi. 
Gangguan Nutrisi
• Disebabkan karena pemilihan makanan
• Malnutrisi tidak seimbang
Penanganan
• Lakukan pemeriksaan
• Hindari faktor penyebab bila fatal
• Biasakan dengan pemberian sedikit demi
sedikit

Anda mungkin juga menyukai