Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Geometrik Runway

 Kriteria perencanaan berpedoman pada ICAO dan FAA.


 Kriteria ini mencakup tentang lebar dan kemiringan dari beberapa runway
serta hal penting dari landing area.
KLASIFIKASI PELABUHAN UDARA
Klasifikasi Pelabuhan udara menurut ICAO, Menggunakan
koda Huruf yaitu A,B,C,D dan E. Pembagian ini didasarkan
atas panjang Runwaynya saja (pada kondisi cuaca standar),
tidak berdasarkan fungsi pelabuhan udara itu sendiri.
Tanda Kode Panjang Runway (ft)
A >7000
B 5000-7000
C 3000-5000
D 2500-3000
E 2000-2500 1 ft = 0.3048 m
AERODROME REFERENCE CODE
KODE ELEMEN 1 KODE ELEMEN 2
KODE
AERODROME
KODE HURUF
REFERENCE FIELD LEBAR SAYAP WING
LENGTH (A.R.F.L) SPAN

JARAK TERLUAR RODA


PENDARATAN (OUTER
MAIN GEAR WHEEL SPAN)
1 2 3 4 5
1 Kurang dari 800 m A
sampai,tidak termasuk 4
sampai tidak termasuk 1/2 m
4 1/2 m
2 B 15 m-24 m 4 1/2 - 6 m
800 m sampai 1200
m tidak termasuk
3 1200-1800 C 24-36 m 6-9m
4 1800 dan seterusnya D 36-52 m 9 - 14 m
E 52 - 60 m 9 - 14 m
 Klasifikasi Bandar Udara menurut FAA dibagi atas
fungsi (kegunaan) dari pelabuhan udara. Dibagi atas
2(dua) kelompok yaitu Air Carrier dan General Aviation.
Basic Utility Stage I
UTILI
Basic Utility Stage II
TY
General
GENERAL BASIC
UTILITY
AVIATION TRANSPORT

GENERAL
TRANSPORT
Utility : adalah jika berat pesawat < 12.500lbs yang bukan
termasuk jenis pesawat jet, jadi sistem mesin dari pesawat ini
adalah menggunakan baling-baling
 BASIC TRANSPORT : adalah pelabuhan udara yang dapat dipakai
untuk pesawat baling-baling atau dengan pesawat yang memakai
mesin turbo-Jet yang mempunyai berat ≤ 60.000lbs.
 Biasanya pelabuhan udara ini dirancang untuk pesawat-pesawat
yang dipakai untuk keperluan bisnis, melayani para pejabat tinggi
negara atau pimpinan perusahaan besar.
• General Transport : adalah pelabuhan udara yang dapat dipakai
untuk melayani penerbangan umum dengan berat pesawat sampai
dengan 175.000 lbs atau lebih.
Bentuk dari beberapa dimensi pesawat adalah menjadi dasar utama
perencanaan geometrik. Untuk dimensi-dimensi yg berhubungan dengan
taxiway maka pesawat dalam beberapa grup dibagi ke dalam 4 kelas yaitu
I,II, III dan IV. Kelas ini didasarkan atas lebar sayap (wing span).

• Group I ( B727-100, B737-100, B737-200,DC9-10DC.9-30)


• Group II (DC.8’s, B720, B727-200, Dc.10 )
• Group III ( B747)
• Group IV (Jenis pesawat yang lebih besar dari group III)
Runways (Landas Pacu)
bahu Structural Pavement bahu

Blast pad shoulder

Runway safety area Extended


Structural Pavement
runway
safety
area

800’

200’
STRUCTURAL PAVEMENT : bagian di tengah di perkeras,
fungsinya mendukung berat dari pesawat terbang

Shoulder/bahu : bagian yang berdekatan dan merupakan


perpanjangan dari arah melintang runway pavement. Bahu ini
berguna untuk menahan erosi dengan adanya blast (tenaga)
dari pesawat terbang, penempatan alat-alat pemeliharaan
runway, jalan inspeksi

RUNWAY SAFETY AREA : area yang harus bersih dan kering


serta dipadatkan, diperuntukkan untuk mengantisipasi adanya
kondisi darurat seperti kebakaran, crash (kecelakaan)

BLAST PAD : area yangdirencanakan untuk menghindari/


mencegah erosi pada permukaan yang berhubungan dengan
ujung-ujung runway, dipersiapkan untuk menerima blast dari
pesawat berulang kali. Blast ini bisa diperkeras atau tanaman
yang sifatnya stabilizator. Panjangnya berkisar 200ft, pesawat
besar 400ft.
 Extended runway safety area : merupakan perluasan daripada
safety area yang diperuntukkan untuk menjaga kemungkinan
terjadinya kecelakaan seperti overruns atau kegagalan lepas
landas (undershots). Panjangngnya berkisar 800ft.

Tabel Standar Runway Menurut ICAO

Kategori Lebar Lebar Maksimum Maksimum


Lapangan Perkerasan Area Kemiringan Gradient
Terbang Struktural Keamanan (ft) Memanjang Effektif (%)
(ft) (%)
A 150 500 1.25 1.0
B 150 500 1.25 1.0
C 100 500 1.5 1.0
D 75 260 2,0 2,0
E 60 260 2,0 2,0
Tabel Lebar Minimal Perkerasan Struktural Landasan Pacu Berdasarkan Kode
Landasan

Kode Huruf
Kode Angka
A B C D E

1a 18 m 18 m 23 m - -

2a 23 m 23 m 30 m - -

3 30 m 30 m 30 m 45 m -

4 - - 45 m 45 m 45 m
Tabel 2.7 Kemiringan memanjang (longitudinal) landasan.

Kode Angka Landasan


Perihal
4 3 2 1
Max. Effective Slope 1.0 1.0 1.0 1.0
Max. Longitudinal Slope 1.25 1.5 2.0 2.0

Max. Longitudinal Slope Change 1.5 1.5 2.0 2.0


Slope Change per 30 m 0.1 0.2 0.4 0.4

Catatan :
1. Semua kemiringan yang diberikan dalam Persen (%)
2. Untuk landasan dengan kode angka 4 kemiringan memanjang pada seperempat pertama
dan seperempat teeakhir dari panjang landasan tidak boleh lebih dari 0.8 %.
3. Untuk landasan denga kode angka tiga kemiringan memanjang pada seperempat pertama
Dan seperempat terakhir dari panjang landasan precision aproach category II dan III
tidak Lebih 0.8%.
 Kemiringan melintang (transversal)
 Untuk menjamin pengaliran air permukaan yang berada di atas
landasan perlu kemiringan melintang dengan ketentuan
sebagai berikut:
 a) 1.5 % pada landasan dengan kode huruf C, D atau E.
 b) 2 % pada landasan dengan kode huruf A atau B.
Taxiway (Landas Hubung), ICAO
Pesawat yang bergerak di atas taxiwy kecepatannya tidak secepat
di Runway, maka kriteria yang menyangkut kemiringan
memanjang, lengkung vertikal, jarak pandang dsb, tidak seketat di
Runway. Lebarnya juga jauh lebih kecil dibanding dengan
Runway, kerena kecepatan di taxiway jauh relatif lebih kecil.

Kategori Lapangan Lebar Perkerasan Maksimum


Terbang Struktural (ft) kemiringan
Memanjang (%)
A 75 1.5
B 75 1.5
C 50 3.0
D 33 3,0
E 25 3,0
Profil Memanjang
 Perlu diperhatikan jarak pandangan (sight distance) dan
jarak minimum antara dua lengkung vertikal. Oleh ICAO
disarankan bahwa sight distance tidak boleh ada suatu garis
yang terbentur oleh suatu rintangan dari setiap titik yang
tingginya 10 ft di atas runway, paling sedikit pada jarak
1,5x panjang runwaw (khusus untuk kategori A,B dan C).

10 ‘
10 ‘

1,5 x Panjang Runway Panjang Runway 1,5 x Panjang Runway

Untuk D dan E adalah 10 ft di atas runway terhadap semua titik


yang tingginya 7 ft di atas runway paling sedikit pada jarak 1,5
panjang runway
Jarak pandang (sight distance)
 Apabila perubahan kemiringan tidak bisa dihindari maka perubahan harus
 sedemikian hingga garis pandangan tidak terhalang dari :
 a) Suatu titik setinggi 3 m (10 ft) dari permukaan landasan ke titik lain
sejauh paling kurang (10 ft) dari permukaan landasan bagi landasan-
setengah panjang landasan yang tingginya 3 m landasan berkode huruf C,
D atau E.
 b) Suatu titik setinggi 2 m (7 ft) dari permukaan landasan ke titik lain
sejauh paling kurang setengah panjang landasan yang tingginya 2 m (7 ft)
dari permukaan landasan bagi landasan-landasan berkode huruf B.
 c) Suatu titik setinggi 1.5 m (5 ft) dari permukaan landasan ke titik lain
sejauh paling kurang setengah panjang landasan yang tingginya 1.5 m (5
ft) dari permukaan landasan bagi landasan-landasan berkode huruf A.
Klasifikasi Landas
Pacu
Kode Elemen 1 Kode Elemen 2
Kode Kode Benteng Sayap Jarak Terluar
Angka ARFL (m) Huruf (m) Landing (m)
1 <800 A <15 < 4,5
2 800-1200 B 15-24 4,5 - 6,0
3 1200-1800 C 24 - 36 6,0 - 9,0
4 >1800 D 36 - 52 9.0 - 14.0
    E 52 - 60 9.0 - 14.0

Anda mungkin juga menyukai