Anda di halaman 1dari 31

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINAN


TAHUN 2019
BIODATA
 Drs. R I O N O, M. Si
 TANJUNGPINANG, 16 APRIL 1967
 PEMBINA UTAMA MADYA/ ( IV/d )
 NIP. 19670416 1994 01 1 001
 JL. H. UNGAR LR.SUMATERA NO.20
 STAF AHLI BIDANG
PEMERINTAHAN, HUKUM,
POLITIK DAN KEMASYARAKATAN
 PERNAH MENGABDI DI PEMKAB
KARIMUN, PEMKAB BINTAN,
PEMPROP KEPRI
 PERNAH MENJADI INTRUKTUR
DIKEGIATAN KEDIKLATAN
APARATUR
 082173136365
 RIONOTOK2@GMAIL.COM
PENGERTIAN ISU
RAGAM ALAT ANALISIS MANAJEMEN
VALIDASI ISU DENGAN AKPL

AKPL
AKTUAL
KELAYAKAN
PROBLEMATIKA
KEKHALAYAKAN
PENJELASAN
PENGGUNAAN KATA “issue”
MENGGALI ISU
SUMBER ISU
CONTOH ISU
CONTOH IDENTIFIKASI
PERMASALAHA PENYEBAB
DIMENSI
N DAMPAK
RENDAHNYA
PERATURAN,
KUALITAS
ORGANISASI KOMITMEN,
LAYANAN
TUGAS
APARATUR
KEAHLIAN,
SDM MENTAL,
MOTIFASI
LINGKUNGAN,
PELAYANAN
MENTAL
MENENTUKAN PRIORITAS
ISU DENGAN USG
TEKNIK PENENTUAN
PRIORITAS
VALIDASI ISU
IDENTIFIKASI ISU
ISU STRATEGIS
KOTA TANJUNGPINANG
Isu Strategis
1. Belum optimalnya kualitas SDM, serta pemerataan akses dan mutu
pendidikan dan kesehatan, dan daya saing pemuda dan olahraga
IPM tahun 2017 baru mencapai 78,00, dengan capaian indikator
pembentuk: Angka harapan hidup baru mencapai 71,84, angka harapan
lama sekolah 14,07 tahun, rata-rata lama sekolah 9,97 tahun, dan
Pengeluaran Per Kapita 14,881 ribu rupiah.
2. Sektor pariwisata khususnya wisata budaya/religi, bahari dan kuliner
memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi
motor penggerak perekonomian kota, namun sampai saat ini belum
dikelola secara optimal.
Jumlah kunjungan wisata meningkat dari sebesar 211.883 orang pada tahun
2013 menjadi sebesar 346.209 orang pada tahun 2017. Tingkat hunian
hotel hanya mencapai 57,21% pada tahun 2017. Rata - rata Lama
kunjungan wisatawan baru mencapai 1,78 hari.
25
Isu Strategis (Lanjutan)
3. Akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak,
masih perlu terus ditingkatkan baik kuantitas maupun
penyebarannya.
Akses air bersih dan sanitasi perlu ada peningkatan, ditandai dengan
Persentase rumah tinggal bersanitasi 98,07%.
4. Masih adanya Kawasan Kumuh Perkotaan yang memerlukan
penataan dalam hal: bangunan hunian; aksesibilitas jalan; drainase
lingkungan; air bersih; sanitasi; persampahan; proteksi kebakaran,
dan ruang terbuka hijau.
Luas kawasan kumuh yang ditetapkan tahun 2015 sebesar 150,14 ha.
Persentase luas kawasan kumuh (yang diselesaikan) sampai dengan
tahun 2017 sebesar 6,3%. Kondisi prasarana dan sarana transportasi
umum kurang memadai, dan panjang jalan kondisi mantap tahun 2017
sepanjang 323,76 km. 26
Isu Strategis (Lanjutan)
5. Kualitas aparatur sipil negara, reformasi birokrasi dan kondusifitas wilayah
perlu ditingkatkan.
Reformasi birokrasi perlu terus diimplementasikan dalam rangka meningkatkan
kualitas tata kelola pemerintahan daerah. Capaian SAKIP Kota Tanjungpinang
pada tahun 2017 adalah BB dengan nilai 77,39, dengan Opini Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Tanjungpinang tahun 2017 adalah Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).
6. Masih adanya titik-titik genangan selama musim penghujan
Pada musim penghujang sering terjadi genangan banjir pada beberapa lokasi,
memerlukan penanganan sistem drainase. Persentase penanganan titik-titik
genangan sampai dengan tahun 2017 sebesar 61%.
7. Kota Tanjungpinang belum berkembang sebagai referensi dan reputasi
dalam hal pengembangan budaya terutama kebudayaan melayu.
Kota Tanjungpinang menjadi pusat pengembangan budaya dan seni melayu di
Provinsi Kepulauan Riau. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan pelestarian
warisan budaya baik tanggible (benda) maupun intanggible (tak benda) 27
Isu Strategis (Lanjutan)
8. Angka Kemiskinan di Kota Tanjungpinang semakin membaik selama 5 tahun
terakhir, namun masih memerlukan upaya untuk menurunkan secara terus
menerus.
Persentase Penduduk Miskin Kota Tanjungpinang tahun 2017 sebesar 9,29%,
menurun selama kurun waktu 5 tahun. Jumlah Penduduk Miskin terus menurun
dari sebanyak 21,50 ribu jiwa menjadi sebesar 19,06 ribu jiwa. Persentase
penduduk miskin berada pada peringkat kedua terendah setelah Lingga.
9. Pencapaian Tanjungpinang sebagai pusat produksi dan distribusi berbagai
barang dan jasa sebagai kota perdagangan masih memerlukan langkah dan
kebijakan yang lebih efektif.
Pengembangan ekonomi perlu didorong melalui peningkatan investasi berskala
nasional, pengembangan industri dan perdagangan, serta usaha kecil menengah.
Pencapaian investasi PMA tahun 2017 mencapai US $ 1.129.000 dan PMDN
sebesar Rp 1.239.176.683.936. Pertumbuhan industri tahun 2017 mencapai sebesar
70,60%. Adapun jumlah usaha mikro kecil dan menengah sebanyak 6.246 unit.
28
Isu Strategis (Lanjutan)
10. Kurangnya kuantitas dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
ramah anak, perempuan, lansia dan penyandang disabilitas.
Rasio ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah Kota Tanjungpinang
tahun 2017 mencapai sebesar 15,08%. Kualitas Ruang Terbuka Hijau
(RTH) perlu ditingkatkan agar ramah anak, perempuan, lansia dan
penyandang disabilitas.
11. Pengelolaan lingkungan hidup kurang optimal, termasuk dalam
pengelolaan TPA Ganet
Persentase air yang tidak tercemar sebesar 85%, dan sebesar 15% dalam
keadaan tercemar. Umur TPA yang Kritis (< 4 tahun) dilihat dari kondisi
lahan dengan system pengolahan masih Controlled Landfill.

29
TUGAS KELOMPOK

ISU

VISI MISI

TEMA
DIMENSI-LOKUS
TUPOKSI

TUJUAN

SASARAN

KUALIATAS PROGRAM PENDANAAN


LAYANAN IMPLEMENTATIF PEM/SWADANA

PELAKSANAAN
5W-1H

PEP
SEKIAN TERIMAKASIH

. Si
no,M
io
D rs.R

Anda mungkin juga menyukai