Anda di halaman 1dari 14

RISIKO OPERASIONAL

ISNATUL KASANAH

MUHAMAD AL HAFIZ
Risiko operasional
adalah resiko yang timbul karena kegagalan sistem
internal yang berlaku,kesalahan manusia,tidak
berfungsinya sistem dan faktor eksternal
Risiko operasional
bisa juga diartikan risiko yang mempengaruhi
semua kegiatan usaha yang melekat dalam
pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasi
Risiko Operasional

fa tem
si
kt
- kecelakaan - kerusakan data

s
or
01
- rendahnya integritas - sistem tidak aman

u s or
- gagal pemograman

02
an kt
ia
m fa

l
na
st r
ek kto
- dokumentasi kurang lengkap - bencana alam

er
04

fa
- kurangnya pengawasan fa ter - perampokan
- laporan tidak memadai - teroris,dll

03
kt n a
in

or l
4 Tahapan Manajemen Risiko
- Identifikasi

- Pengukuran

- Monitoring

- Pengendalian/Mitigasi terhadap setiap faktor risiko yang melekat


pada setiap produk dan jasa yang disebakan oleh faktor internal dan
eksternal
Tujuan pengendalian risiko operasional:

Menekan potensi kerugian akibat risiko operasional sampai pada level


yang direncanakan bank (yang dapat ditoleransi)
Perangkat umum pengelola risiko operasionalnal:

a. Risk and Control Self Assessment (RCSA): Estimasi risiko


operasional di masa datang
b. Key Risk Indicator (KRI): Mengendalikan risiko operasional
dengan menggunakan batas limit (threshold)
c. Loss Event Database (LED): Mencatat data kerugian yang sudah
terjadi
RISK & CONTROL SELF ASSESSMENT (RCSA)
Pengertian RCSA: Proses
manajemen risiko operasional
untuk mengidentifikasi dan
mengukur risiko operasional
yang bersifat kualitatif,
dengan menggunakan dua
dimensi :

 Dampak (Impact) dan


 Kemungkinan kejadian
(Likelihood)
RISK & CONTROL SELF ASSESSMENT (RCSA)

Perangkat Penilaian dalan


RCS: menggunakan daftar
(checklist) pertanyaan untuk
mengevaluasi:

 Tingkat risiko
 Tingkat efektivitas
kontrol
RISK & CONTROL SELF ASSESSMENT (RCSA)

Tujuan RCSA: mengidentifikasi


dan mendeteksi sumber-sumber
risiko operasional yang berpotensi
menjadi penyebab penyimpangan/
kegagalan dalam menjalankan
aktivitas fungsional
Kerangka Identifikasi Risiko Operasional
SEBAB KEJADIAN KONSEKUENSI
Internal
Rancangan sistem jelek Kewajiban legal
Fraud

pemisahan tugas tidak External Denda regulasi, kepatuhan,


memadai Fraud Dan pajak
DAMPAK
Employment Practices Rugi atau kerusakan LANGSUNG
Kurang Pelatihan
& Workplace Safety Aset fisik
Kerugian
Pembayaran kompensas finansial
Prosedur audit tidak Damage to
memadai Physical Assets
Kehilangan hak

Business Disruption
Keamanan tidak memadai Penghapus bukuan aset
& System Failures

Execution, Delivery &


Kebijakan SDM jelek Reputasi DAMPAK
Process Management
LAIN
Kurangnya pengawasan oleh Clients, Products Pendapatan
Manajemen
Gangguan bisnis yang lepas
& Business Practices
Dasar pengelompokan, yaitu 2 faktor :

Frekuensi
PENGELOMPOKAN
seberapa sering kejadian dapat terjadi
KEJADIAN
RISIKO
OPERASIONAL
Dampak

jumlah kerugian yang ditimbulkan


Low frequency/low impact

Low frequency/high impact

PENGELOMPOKAN
High frequency/low impact

High frequency/high impact


thank
you

Anda mungkin juga menyukai