Oleh Kelompok 6
Anggota:
Dwi Apriyani (207190099)
Gina Israini (207190055)
Latifah Aisyah (207190004)
Rapika Tuljanah (207190033)
Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB)
SPPKB merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampuan berpikir siswa. Dalam SPPKB materi pelajaran tidak disajikan begitu
saja kepada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep
yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa.
1. Hakikat dan Pengertian SPPKB
Hakikat SPPKB tidak mengharapkan peserta didik sebagai objek belajar yang
hanya duduk mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk dihafalkan,
tetapi peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri jawaban sebuah
permasalahan melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta
didik.
Menurut Sanjaya, “Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
(SPPKB) merupakan suatu strategi pembelajaran yang bertumpu pada proses
peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui proses telaah fakta-fakta, dan
menghubungkan antara pengalaman yang dialami siswa dan dikaitkan dengan
kehidupan nyata.”
2. Latar Belakang Filosofis dan
Psikologis SPPKB
a. Latar Belakang Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia
dengan manusia ataupun antara manusia dengan manusia
dengan lingkungan. Dilihat dari bagaimana pengetahuan itu bisa
diperoleh manusia, dapat didekati dari dua pendekatan yang
berbeda, yaitu pendekatan rasional dan empiris. Rasionalisme
menyatakan bahwa pengetahuan menunjuk kepada objek dan
kebenaran itu merupakan akibat deduksi logis. Sedangkan aliran
empiris lebih menekankan kepada pentingnya pengalaman dalam
memahami setiap objek.
a. Tahap orientasi
b. Tahap pelacakan
c. Tahap konfrontasi
d. Tahap Inkuiri
f. Tahap transfer
Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa
belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan strukturnya
yang bersifat heterogen.
1. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
(SPK)
a. Penjelasan Materi
c. Penilaian
d. Pengakuan Tim
4. Keunggulan dan Kelemahan SPK
a. Keunggulan SPK b. Kelemahan SPK
- Melalui SPK siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan - Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang
tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan
belajar dari siswa yang lain. memahami filsafat cooperative learning.
- SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan - Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling
ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching
membandingkannya dengan ide-ide orang lain. yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran
- SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami
segala perbedaan. tidak pernah dicapai oleh siswa.
- SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk - Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada
lebih bertanggung jawab dalam belajar. hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu
- SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
sosial. - Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan
- Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan cukup panjang.
balik. - Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan yang
- SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas
informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (rill). dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada
- Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan kemampuan secara individual.
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
5. Berbagai Metode dan Sumber-sumber
Pembelajaran Kooperatif
a. Metode pembelajaran kooperatif
- Student team achievement division (STAD)
- Team accelerated instruction (TAI)
- Team game tournament (TGT)
- Cooperative integrated reading and composition (CIRC)
b. Sumber-sumber pembelajaran kooperatif
Sumber-sumber belajar dapat berupa buku teks, lembar kerja siswa (LKS),
ensiklopedia, internet, majalah, kliping, gambar-gambar, foto, ilustrasi, film, rekaman,
grafik, kartun, poster dan lain sebagainya.
Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning (CTL))
Pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan
pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara penuh dalam proses pembelajaran. Peserta
didik didorong untuk beraktivitas mempelajari materi perkuliahan sesuai topic yang akan
dipelajarinya. Dalam CTL peserta didik tidak sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar
adalah proses pengalaman secara langsung.
1. Latar Belakang Filosofi dan Psikologis CTL
a. Latar Belakang Filosofis
Pada prinsipnya, CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme
yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh
Jean Piaget.
Pandangan filsafat konstruktivisme tentang hakikat pengetahuan
mempengaruhi konsep tentang proses belajar, bahwa belajar bukanlah
sekadar menghafal, tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui
pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain
seperti guru, tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan oleh
setiap individu karena pengetahuan hasil dari pemberitahuan tidak akan
menjadi pengetahuan yang bermakna.
Pandangan Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu
terbentuk dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap
beberapa model pembelajaran, di antaranya model pembelajaran
kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan akan
bermakna manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh anak.
1. Latar Belakang Filosofi dan Psikologis CTL
- Dosen menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya
materi perkuliahan yang akan dipelajari.
- Dosen menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:
Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah mahasiswa.
Tiap kelompok ditugaskan untuk membuat makalah dengan topic berbeda-beda, misalnya kelompok
1 tentang metode pembelajaran dan bentuk-bentuk dari metode pembelajaran, sedangkan
kelompok 2 tentang strategi pembelajaran dan macam-macam strategi pembelajaran.
Melalui kajian pustaka untuk menyelesaikan makalah, mahasiswa perlu mencatat hal penting dan
menjelaskannya.
- Dosen melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa.
6. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL
b. Kegiatan Inti
- Di lapangan atau di luar kelas
Mahasiswa melakukan pencarian topic melalui kajian pustaka.
Mahasiswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di buku sesuai dengan topic
pembahasan makalah.
- Di dalam kelas
Mahasiswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya
masing-masin.
Mahasiswa melaporkan hasil diskusi.
Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang
lain.
6. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL
c. Penutup
- Dengan bantuan dosen, mahasiswa menyimpulkan hasil kajian pustaka
sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
- Dosen menugaskan mahasiswa untuk membuat jurnal tentang Metode dan
Strategi Pembelajaran Biologi.
THANKS!
Jika ada pertanyaan dipersilahkan di
sesi tanya jawab ^-^