Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN

FISIK DAN GANGGUAN JIWA


By : Erita Gustina,S.Kep.Ns.MKM
Komter /komunikasi terapeutik
• Komunikasi yang terjadi di dunia
kesehatan sering juga disebut dengan
komunikasi secara terapeutik.
• Komunikasi terapeutik sendiri maksudnya
adalah komunikasi yang dilakukan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
• Dalam melakukan komunikasi tiap pasien
mempunyai tingkat kesulitan masing-
masing. Contohnya pada pasien dengan
gangguan fisik dan gangguan jiwa tentu
saja akan berbeda jika dibandingkan
dengan pasien yang tidak mempunyai
gangguan fisik dan jiwa.
• Dibutuhkan teknik khusus untuk
membangun kepercayaan antara pasien
dengan pengobat.
• Komunikasi terapeutik adalah kemampuan
atau keterampilan perawat untuk
membantu pasien beradaptasi terhadap
stress, mengatasi gangguan patologis dan
belajar bagaimana berhubungan dengan
orang lain. ( Northouse, 1998).
• Komunikasi terapeutik adalah suatu
pengalaman bersama antara pengobat
dan pasien yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah pasien yang
mempengaruhi perilaku pasien.
• Hubungan pengobat dan pasien yang
terapeutik adalah pengalaman belajar
bersama dan pengalaman dengan
menggunakan berbagai tekhnik
komunikasi agar perilaku pasien berubah
ke arah positif seoptimal mungkin.
• Untuk melaksanakan komunikasi
terapeutik yang efektif pengobat harus
mempunyai keterampilan yang cukup dan
memahami tentang diri si pasien.
Teori komunikasi sangat sesuai dalam praktek keperawatan (Stuart & Sundeen, 1987)

1. Komunikasi merupakan cara untuk


membina hubungan yang terapeutik.
Dalam proses komunikasi terjadi
penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran.
2. Maksud komunikasi adalah
mempengaruhi perilaku orang lain
• Berarti, keberhasilan intervensi
keperawatan bergantung pada komunikasi
karena proses pengobatan ditujukan untuk
merubah perilaku dalam mencapai tingkat
kesehatan yang normal.
3. Komunikasi adalah berhubungan.
Hubungan pengobat dan pasien yang
terapeutik tidak mungkin dicapai tanpa
komunikasi.
Manfaat Komunikasi Terapeutik
• Dengan profesi sebagai perawat, maka akan
menjadi terapeutik dan adalah suatu hal wajib
dilakukan dan diharapkan akan memberikan
kontribusi dalam melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
• Menjadi terapeutik berarti menjadikan diri
perawat sebagai sarana untuk memfasilitasi
proses penyembuhan dalam hal ini perawat
menggunakan komunikasi terapeutik sebagai
sarananya.
Tujuan Komunikasi terapeutik
1. Realisasi diri, penerimaan diri,
peningkatan penghormatan diri
2. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung dengan orang lain
3. Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
a. Prinsip menurut “Humanity of Nursing and
Clients”.
1. Perawat harus menghargai keunikan klien,
dengan melihat latar belakang keluarga,
budaya dan keunikan tiap individu.
2. Komunikasi yang dilakukan harus dapat
menjaga harga diri baik pemberi maupun
penerima pesan, dalam hal ini perawat
harus mampu menjaga harga dirinya dan
harga diri klien.
3. Komunikasi yang menumbuhkan hubungan
saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternative pemecahan
masalahnya.
B. Prinsip komunikasi terapeutik menurut Boyd &
Nihart (1998) adalah
1. Klien harus merupakan fokus utama dari
interaksi.
2. Tingkah laku professional mengatur
hubungan terapeutik.
3. Hubungan sosial dengan klien harus
dihindari.
4. Kerahasiaan klien harus dijaga.
5. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk
menentukan pemahaman.
6. Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan
hindari membuat penilaian tentang tingkah
laku klien dan memberi nasehat.
7. Beri petunjuk klien untuk
menginterpretasikan kembali pengalamannya
secara rasional.
8. Telusuri interaksi verbal klien melalui
statemen klarifikasi dan hindari perubahan
subyek/topik jika perubahan isi topik tidak
merupakan sesuatu yang sangat menarik
klien.
9. Implementasi intervensi berdasarkan
teori.
10. Membuka diri hanya digunakan hanya
pada saat membuka diri mempunyai
tujuan terapeutik.
Tahapan Komunikasi Terapeutik
1. Tahap Persiapan/ Tahap Pra interaksi
Pada tahap ini perawat harus:
• Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan
kecemasan diri sendiri.
• Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
perawat sendiri.
• Mengumpulkan data tentang klien.
• Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
2. Tahap Perkenalan
• Merupakan saat pertama perawat bertemu
dengan klien. Pada tahap ini tugas perawat:
• Membina hubungan saling percaya.
• Merumuskan kontrak bersama pasien.
• Menggali pikiran dan perasaan serta
mengidentifikasi masalah pasi
• Merumuskan tujuan dengan pasi
3. Tahap Kerja
• Merupakan tahap inti dari keseluruhan proses
komunikasi (Stuart GW., 1998). Pada tahap ini
perawat dan pasien bekerja bersama-sama
untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pasien. Tahap ini juga berhubungan dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan.
4. Tahap Terminasi
Merupakan akhir dari pertemuan perawat
dengan pasien. Tahap ini dibagi dua, yaitu tahap
terminasi sementara dan terminasi akhir. Pada
tahap ini tugas perawat adalah:
• Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi
yang telah dilaksanakan.
• Melakukan evaluasi subyektif.
• Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi
yang telah dilakukan.
• Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
Strategi Menanggapi Respon.
• Bertanya
• Mendengarkan
• Mengulang
• Klarifikasi
• Refleksi
• Memfokuskan
• Diam
• Memberi informasi
• Menyimpulkan
• Mengubah cara pandang
• Eksplorasi
• Membagi persepsi
• Mengidentifikasikan tema
• Humor
• Memberikan pujian
Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik.

• Resisens
• Transferens
• Kontraferens
• Pelanggaran batas
• Pemberian hadiah

Anda mungkin juga menyukai