Anda di halaman 1dari 19

Basic Principles of

Modeling (2)
Ronald Sukwadi, ST, MM, PhD.

Industrial Engineering Department


Pokok Bahasan

1. Kerangka Metodologi Pemodelan


2. Prinsip Dasar Pemodelan Sistem

Ronald Sukwadi -System Thinking- 2


Kerangka Metodologi Pemodelan (1)

Problem
Real
Situation
System

Problem Model
Formulation (Solution)

Pendekatan Pendekatan
Kreatif Analitik

Ronald Sukwadi -System Thinking- 3


Kerangka Metodologi Pemodelan (2)
Identifikasi Masalah

Karakterisasi Sistem

Formulasi Model

Estimasi Parameter

Pengalaman Baru Solusi Perbaikan

Tidak
Valid?
Ya
Implementasi

Ronald Sukwadi -System Thinking- 4


Prinsip Dasar Pemodelan

1. Prinsip elaborasi:
Start simple!
2. Prinsip analogi:
Use similarity!
3. Prinsip iterasi:
Refine it again and again!

Ronald Sukwadi -System Thinking- 5


Definisi Model dan
Prinsip Pemodelan
Model merupakan : Representasi sistem nyata yang
‘adequate’

Prinsip pemodelan :
1. Mulai dari yang kecil/sederhana
2. Elaborasi  masalah itu sebenarnya sudah ada
di tempat lain, tp kita belum tahu
3. Analogi atau sesuai rasional  bila model ada
tapi tidak bisa memperoleh data, maka model
tidak rasional

Ronald Sukwadi -System Thinking- 6


Prinsip Elaborasi
Contoh : Nilai saham
Asumsi :
1. Investor bersifat rasional dan mempunyai world
view : maximizing economic gain.
2. Ekspektasi return investor konstan selama
periode investasi.
3. Perusahaan tumbuh dengan laju konstan
selama periode investasi.
4. Periode investasi tidak terbatas.

Ronald Sukwadi -System Thinking- 7


Prinsip Analogi (1)
1. Pemecahan masalah dilakukan dengan
mentransfer hukum, prinsip atau teori dari
suatu fenomena atau sistem yang sudah
dikenal/diketahui ke sistem yang sedang
dipelajari.
2. Validitas pengalihan prinsip, hukum atau teori
ditentukan oleh kriteria sampai sejauhmana
pengalihan prinsip, hukum atau teori ini dapat
dilakukan dan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
3. Dengan analogi dihasilkan kesetaraan
(equivalence) dari kedua sistem (struktur atau
perilaku).

Ronald Sukwadi -System Thinking- 8


Prinsip Analogi (2)

T
R
Known System: A
• Principle N Unknown System
• Law S
• Theory F
• Model E
R

Ronald Sukwadi -System Thinking- 9


4. Von Bertalanffy (1973) menggunakan istilah
isomorfisme dalam menjelaskan analogi dan
mengelompokkannya dalam tiga kategori:
• Kesamaan struktur: kedua fenomena ekivalen
satu sama lain (baik hukumnya maupun faktor-
faktor kausalitasnya).
• Homologi: kedua fenomena mempunyai
kesamaan hukum atau prinsip meskipun faktor-
faktor kausalitasnya berbeda.
• Analogi superfisial.
5. Dua sistem dinyatakan ekivalen jika transformasi
dilakukan pada salah satu sistem maka kesamaan
karakteristik kesisteman (systemhood properties) dari
kedua sistem tersebut akan tetap terjaga (intact) (Klir,
1991).

Ronald Sukwadi -System Thinking- 10


Contoh : Peramalan Permintaan Potensial
Tinjauan Teoritis (Kotler, 1988):
1. Permintaan pasar adalah jumlah pembelian yang dilakukan oleh
konsumen dalam suatu wilayah geografis tertentu, pada suatu jang-
ka waktu tertentu, dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu.
2. Melalui strategi pemasaran tertentu (marketing mix), perusahaan
dapat mempengaruhi permintaan pasar sampai batas tertentu. Jika
batas ini telah dicapai, maka upaya pemasaran lebih lanjut tidak
akan mempengaruhi permintaan pasar (permintaan potensial).

Karakterisasi Sistem
Sub-sistem Entitas Atribut
Endogen Bauran Pemasaran Harga (P), Anggaran
(dapat dikendalikan) (marketing mix) R&D (A), Biaya
Penjualan (S)

Eksogen Lingkungan PNB (Y)


(tidak dapat dikendalikan) Pemasaran Tingkat Konsumsi
Ronald Sukwadi (kondisi ekonomi)
-System Thinking- (C) 11
Model (1) : Black Box

Harga (P)
Permintaan
Anggaran R&D (A) Potensial (Q)
Pasar

Biaya Penjualan (S)

Lingkungan
Pemasaran
Kondisi Ekonomi (Y,C)

Formulasi Model: Q = f(P,A,S,Y,C)


P,A,S,Y,C
Ronald Sukwadi -System Thinking- 12
Model (2) : White Box
Permintaan Pasar (Q,D)

Harga (P)

Anggaran R&D (A)


Subsistem
Pasar
Endogen
Biaya Penjualan (S)

Kondisi Ekonomi (Y,C)


Subsistem Eksogen
Ronald Sukwadi -System Thinking- 13
Analogi dengan Rangkaian Listrik
(Hukum Kirchoff)
1. Rangkaian RC: E
R

iR + (1/C)∫i(t) dt = E
C

2. Rangkaian RL: R
E

iR + L (di/dt) = E
L

Ronald Sukwadi -System Thinking- 14


Ekivalensi Sistem
Rangkaian Listrik Permintaan Pasar

Waktu (t) Waktu (t)

Arus (i) Pendapatan (Y)

Hambatan (R) Average propensity to consume


(APC)
Kapasitas (C) Tingkat konsumsi minimum (Cmin)

Induktansi (L) Average propensity to save


(APS)

Beda tegangan pada hambatan Permintaan efektif (D)


(iR)
Tegangan (E) Permintaan potensial (Q)
Ronald Sukwadi -System Thinking- 15
Formulasi Model
1. Rangkaian RC:
iR + (1/C)∫i(t) dt = E
a D + (a /C )∫Y(t) dt = Q
0 t 1 min t

2. Rangkaian RL:
iR + L (di/dt) = E
a D + a (APS)(dY/dt) = Q
0 t 1 t

Ronald Sukwadi -System Thinking- 16


Prinsip Iterasi
Real World

Body of
knowledge Proses deduktif
(Rasionalisme)
Model

Proses induktif
(Empirisme)
Data Pengamatan

Ronald Sukwadi -System Thinking- 17


Karakteristik Pemodelan
 A scientific process
 More akin to art than science
 A few guidelines
 Ockham’s Razor:
 “Things should not be multiplied without
good reason”.
 The modeler has to be selective in
including aspects into a model

Ronald Sukwadi -System Thinking- 18


What Questions Do You Have?

Thank you for your


attention !

Ronald Sukwadi -System Thinking- 19

Anda mungkin juga menyukai