Oleh:
Aghuts Muhamad Khoirul Umam
Npm : 742010109004
Dibawah Bimbingan :
●
Negara Indonesia berdasarkan Bab I Pasal 1 ayat (3) Undang – Undang Dasar 1945
(UUD 1945) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Karena Negara
Indonesia adalah negara hukum, maka setiap tindakan penyelenggaraan negara
harus berdasarkan hukum. Peraturan perundang – undangan diadakan lebih dahulu,
merupakan batas kekuasaan penyelenggaraan Negara.
Penyelenggaraan negara mempunyai peran yang penting
dalam mewujudkan tujuan negara sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan Negara
Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukan UUD
1945 tersebut adalah untuk “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan social”. Oleh karena itu, sejak proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintah
Negara Republik Indonesia bertekad menjalankan fungsi
pemerintahan negara ke arah tujuan yang dicita – citakan.
Keseluruhan
lingkungan
Legis
latif
Pemangku
Jabatan Pada
Pemerintahan
disebut dengan Eksek
utif
Pemerintah
Yudik
atif
Eksekutif
Eksekutif
adalah
adalah
Presiden
Presiden
BAB V Pasal 17 UUD 1945
Judicial Review
Presiden Mengeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 60
Tahun 2012 tentang Wakil
Menteri
Pe
rat
ur
an
Pr
esi
de
n
No
mo
r
60
Ta
hu
n
20
12
ten
tan
g
W
aki
l
Me
nte
ri
Hukum
Hukum
Tata Negara Administrasi
Negara
Oleh : Oppenheim
●
Negara
1. Adanya 3. Adanya
Pemerintahan
Rakyat yang Berdaulat
(konstitutif) (Konstitutif)
2. Adanya 4. Pengakuan
Daerah Negara lain
(Konstituti) (Deklaratif)
1. Metode Pendekatan
●
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Yuridis – Normatif, yaitu hukum
dikonsepsikan sebagai norma – norma, kaidah – kaidah, dan asas – asas atau dogma –dogma. Pendekatan
Yuridis – Normatif dikenal pula dengan istilah pendekatan/penelitian doctrinal atau penelitian hukum normatif.
●
Penelitian Hukum Normatif (Yuridis – Normatif) adalah metode penelitian hukum yang dilakukan dengan
meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Jenis penelitian hukum menggunakan bahan – bahan hukum, baik
bahan hukum primer, sekunder, maupun tertier merupakan sumber utama, sekaligus merupakan acuan dalam
menyelesaikan permasalahan (dalam menganalisis fenomena). Bahan dasar penelitian tersebut terdiri dari :
●
Bahan hukum primer adalah bahan yang sifatnya
1. Bahan mengikat dan mendasari bahan hukum lainnya.
Bahan hukum primer terdiri dari:
Hukum Primer
Undang – Undang
Dasar 1945 Bab V
Pasal 17 ;
Undang – Undang
Nomor 39 Tahun 2008
tentang Kementerian
Negara ;
Peraturan Presiden
Nomor 60 Tahun 2012
tentang Wakil Menteri.
2. Bahan hukum sekunder
●
melalui pengkajian dan penelaahan data primer, sekunder dan tertier, yang terdiri bahan hukum primer,bahan
hukum sekunder dan bahan hukum tertier, yaitu data yang diperoleh dari Undang – Undang Dasar dan
Peraturan Perundang – undangan, buku teks, jurnal, hasil penelitian, kamus, sumber internet dan lain – lain.
3. Analisa Data
●
Proses analisis data dianalisis secara kualitatif, yaitu analisis dengan penguraian deskriptif analisis. Dalam
melakukan analisis kualitatif yang bersifat deskriptif, penganalisaan bertitik dari analisis yuridis sistematis.
Di samping dapat pula dikombinasikan dengan analisis yuridis historis dan komparatif
G. Sistematika Penulisan
BAB I
●
Pada bab ini akan diuraikan sebagai berikut : PENDAHULUAN, pada bab ini penulis mengunaikan secara garis besar dan menjadi
landasan kerja bagi penulis dalam membahas permasalahan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
●
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang kerangka teoritik dan kerangka pemikiran dari permasalahn ini. Kerangka teoritik berisikan
beberapa tinjauan umum dianaranya : Tinjauan Umum Sistem Pemerintahan Presidensial, Asas – Asas Pemerintahan di Indonesia,
Susunan, kedudukan Menteri dan Wakil Menteri dalam sistem pemerintahan di Indonesia.
BAB III
●
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai ketentuan – ketentuan yang berkaitan dengan pengangkatan dan kedudukan Wakil Menteri sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang – undangan, yang didalamnya
membahas mengenai :
●
Pengangkatan Wakil Menteri berdasarkan Undang – Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara ;
●
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 79/PUU – IX Tahun 2011 dan,
●
Kedudukan Wakil Menteri berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2012 tentang Wakil Menteri.
BAB IV
●
Dalam bab ini menerangkan pembahasan pembahasan dan analisis kedudukan Wakil Menteri dalam hukum positif Indonesia diantaranya
●
Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Wakil Menteri berdasarkan Peraturan Presiden Nomot 60 Tahun 2012 tentang Wakil Mentri.
●
Kedudukan Wakil Menteri Peraturan Presiden Nomot 60 Tahun 2012 tentang Wakil Mentri.
BAB V
●
Dalam bab ini berisi dari keseluruhan uraian – uraian yang telah dipaparkan yang isinya adalah :
●
Kesimpulan yang berisi pernyataan – pernyataan penting yang merupakan hasil analisis yang berkaitan dengan permasalahan dan penelitian ini.
●
Saran yang berisi informasi, input dan/atau sumbangan saran, baik bagi pemerintah dan Kementerian maupunbagi masyarakat dan kalangan
akademis.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi Buku
Bagir Manan, Negara Hukum Yang Berkeadilan, PSKN-HTN, FH UNPAD Bandung,
2011
Jimly Asshidqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT Raja Gravindo Persada,
Jakarta, 2010
Moh. Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketata Negaraan Indonesia, Rineka Cipta,
Jakarta, 2001
M. Solly Lubis, Hukum Tata Negara, Mandar Maju, Bandung, 2008
Murtir Jeddawi, Hukum Administrasi Negara, Total Media, Yogyakarta, 2012
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Pt. Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2010
Sjachran Bassah, Ilmu Negara, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997
Utang Rosidin, Otonomi Daerah dan Desentralisasi, CV Pustaka Setia, Bandung, 2010
B. Peraturan Perundang – undangan
Undang – Undang Dasar 1945
Undang – Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara
Undang – Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – undangan
Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 2012 tentang Wakil Menteri
Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Wakil
Menteri
Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 79/PUU –IX TAHUN 2011
TERIMAKASIH