SUSANTI
Definisi :
1. Leukemia Akut
Leukemia akut adalah suatu proses proliferasi dari
sumsum tulang yang immature. Sel-sel ini dapat
melibatkan darah pada daerah tepi dan juga organ-organ
padat. Persentase yang di temukan pada penegakan
diagnosa leukemia akut berkisar 30% atau lebih (Abdul
Hamid G,2011).
a. Leukemia limfoblastik akut
Leukemia limfoblastik akut adalah leukemia yang paling
sering terjadi pada anak-anak. Diperkirakan sejumlah 30% dari
kanker anak-anak. Data yang diperoleh dari The National
Cancer Institute`s surveillance, Epidemiology, and End Result
(SEER) menyatakan bahwa leukemia limfoblastik akut pada
anak-anak terjadi sebanyak 26 anak /1.000.000 pertahun di
Amerika serikat (Greer J.P, 2003).
* Kejadian leukemia pada anak (0-19 tahun) menurut CDC pada tahun
2014 adalah sebesar 8.4 per 100.000 ditemukan pada kelompok usia 1-
4 tahun dan tingkat kematian akibat leukemia sebesar 0.8 per 100.000
anak ditemukan pada kelompok usia 15-19 tahun.
* Namun menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan
prevalensi kanker anak umur 0-14 tahun sebesar 16.291 kasus, dan
jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu
leukemia dan retinoblastoma. Pada riset yang dilakukan pada pasien
anak di RS Kanker Dharmais pada tahun yang sama menyatakan
bahwa leukemia adalah penyakit dengan jumlah kasus baru dan
jumlah kematian terbanyak di RS Kanker Dharmais.
* Etiologi dan Faktor Resiko
Leukemia
a. Kembar identik
2. Polusi udara
3. Pestisida
4. Radiasi
2. Radiologi
*Merupakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
leukemia.
3. Transplantasi sum-sum tulang
*Dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak
karena dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain
itu, transplantasi tulang sumsum berguna untuk
mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
4. Terapi suportif
*Yaitu berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yang
ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasi efek
samping obat. Misalnya transfusi darah untuk penderita
leukemia dengan keluhan anemia, tranfusi trombosit
untuk mengatasi perdarahan dan antibiotic untuk
mengatasi infeksi.
* PATHWAY
*PEMRIKSAAN PENUNJANG
keadaan hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukemia (blast),
terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda (blast) ke sel yang matang tanpa sel antara
(leukemic gap). Jumlah blast minimal 30% dari sel berinti dalam sumsum tulang.
Pada penderita LLK ditemukan adanya infiltrasi merata oleh limfosit kecil yaitu lebih
dari 40% dari total sel yang berinti. Kurang lebih 95% pasien LLK disebabkan oleh
• Lemah dan sesak nafas, karena anemia(sel darah merah terlalu sedikit)
• Infeksi dan demam, karena berkurangnya jumlah sel darah putih
• Perdarahan, karena jumlah trombosit yang terlalu sedikit.
2. Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan LGK adalah
abnormal, tidak menjalankan fungsi imun yang seharusnya. Hal ini
menyebabkan pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain
itu pengobatan LGK juga dapat menurunkan kadar leukosit hingga
terlalu rendah, sehingga sistem imun tidak efektif.
6. Kematian
* ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA
Pengkajian Keperawatan
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik sering kali memberi
tanda pertama yang menunjukkan adanya penyakit neoplastik.
Keluhan yang samar seperti perasaan letih, nyeri pada
ekstermitas, berkeringat dimalam hari, penurunan selera makan,
sakit kepala, dan perasaan tidak enak badan dapat menjadi
petunjuk pertama leukimia.
Adapun pengkajian yang sistematis pada sistem hamatologi
(leukemia) meliputi :
1)Biodata
a)Identitas klien
b)Identitas penanggung
2)Riwayat kesehatan sekarang
a)Adanya kerusakan pada organ sel darah/sum-sum tulang.
b)Gejala awal biasanya terjadi secara mendadak panas dan perdarahan.
3)Riwayat kesehatan sebelumnya
a)Riwayat kehamilan/persalinan.
b)Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
c)Riwayat pemberian imunisasi.
d)Riwayat nutrisi, pemberian makanan yang adekuat.
e)Infeksi-infeksi sebelumnya dan pengobatan yang pernah dialami.
4)Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi yang di dapatkan oleh klien yaitu BCG, DPT (I, II, III), Polio (I,
II ,III), Campak, Hepatitis, dan riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas
seperti malnutrisi.
5) Riwayat Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik
* Berat badan
* Tinggi Badan
b) Perkembangan tiap tahap usia
* Berguling : 3-6 bulan
* Duduk : 6-9 bulan
* Merangkak : 9-10 bulan
* Berdiri : 9-12 bulan
* Jalan : 12-18 bulan
* Senyum pertama kali dengan orang lain : 2-3 bulan
* Bicara : 2-3 tahun
* Berpakaian tanpa dibantu : 3-4 tahun
(Aziz Alimul Hidayat, Hal : 27).
6) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum
b) Tanda-tanda vital
c) Antropometri
d) Sistem pernafasan
e) Sistem cardiovaskuler
f) Sistem pencernaan
g) Sistem muskuloskeletal
h) Sistem integumen
i) Sistem endokrin
j) Sistem penginderaan
k) Sistem reproduksi
l) Sistem neurologis
Observasi keadaan genetalia, dan perubahan fisik sistem reproduksi.
Sistem neurologis
1) Fungsi cerebral
2) Status mental : orientasi, daya ingat dan bahasa.
3) Tingkat kesadaran (eye, motorik, verbal) : dengan menggunakan
Gaslow Coma Scale (GCS).
4) Kemampuan berbicara.
5) Fungsi kranial :
a) Nervus I (Olfaktorius)
b) Nervus II (Optikus)
c) Nervus III (Okulomotorius)
d) Nervus IV (Troklearis)
e) Nervus V (trigemenus
f) Nervus VI (Abdusen)
g) Nervus VIII (Fasialis)
h) Nervus VIII (akustikus)
i) Nervus IX (glosofharingeus)
j) Nervus X (vagus)
k) Nervus XI (aksesorius)
l) Nervus XII (hipoglosus)
6) Fungsi motorik : massa otot, tonus otot dan kekuatan otot
7) Fungsi sensorik: respon terhadap suhu, nyeri dan getaran
8) Fungsi cerebrum: kemampuan koordinasi dan keseimbangan
7. Pemeriksaan diagnostic
a) Hitung darah lengkap : Menunjukkan normositik, anemia normositik.
* Hemoglobin : Dapat kurang dari 10 g/100 ml
* Retikulosit : Jumlah biasanya rendah
* jumlah trombosit : Mungkin sangat rendah (<50.000/mm)
* SDP : Mungkin lebih dari 50.000/cm dengan peningkatan SDP
imatur (“menyimpang ke kiri”).mungkin ada sel blast Leukimia
b) PT/PTT : memanjang
c) LDH : Mungkin meningkat
d) Asam urat serum/urine : Mungkin meningkat
e) Muramidase serum (lisozim) : Peningkatan pada
Leukimia monositik Akut dan mielomositik.
f) Copper serum : Meningkat
g) Zink serum : Menurun
h) Biopsi sumsum tulang : SDM abnormal biasanya lebih
dari 50% atau Lebih dari sel blast, dengan prekusor
eritroid, sel imatur, dan megakariositis menurun.
i) Foto dada dan biopsy nodus limfe : Dapat
mengindikasikan derajat keterlibatan
*Diagnosa Keperawatan