Anda di halaman 1dari 31

Pasta Gigi

3FA5
Eltina Gia Utami 11181200
Eva Meliana 11181201
Fajar Muttaqin 11181202
Ismi Mutiarin Nuraisyah 11181206
Risma Rosmalia 11181221
Skolastika Fera Mulyasari 11181225
Sita Hasanah 11181224
Silvan Maulana 11181223
Sukamto 11181228
Tiwi Febriana Wulandari 11181230
Tiara Ismadewi Hastuty 11181229
Vilda Salsabila Widiana 11181231
Yermia Ademi Dedeo 11181232
Yuni Yohana 11181234
Yulia Endah Shilvia 11181233
I. Tujuan
 Mampu mengetahui pembuatan pasta gigi yang
benar dan fungsi dari masing-masing formulasi
 Mampu membuat sedian seperti di pasaran
 Mampu melakukan uji evaluasi dan mengetahui
hasil uji evaluasi sediaan pasta
II. Regulasi
A. Golongan Obat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika, yaitu
“Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan membrane mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi
baik.”Keputusan Kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05.4.1745 Tahun 2003 tentang Kosmetik.
B. Aturan Penandaan
1. Berdasarkan FI IV: Pasta merupakan sediaan semi padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk
pemakaian topical.
2. Kriteria cara pengujian notifikasi kosmetika : BPOM RI NK:
03/71/930/2010
III. Preformulasi
A. Zat Aktif
Zinc Oxide (FI III hal 636)
Pemerian :Serbuk amorf,sangat halus;putih atau putih kekuningan;tidak
berbau;tidak berasa.Lambat laun menyerap karbondioksida
dari udara
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%) P;larut dalam
asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida
pH larutan :6,95
Titik lebur :1975 ° C
Stabilitas : jika dipanaskan dengan kuat, terjadi warna kuning
yang akan hilang pada pendinginan.Ketika kontak
dengan udara, ZnO perlahan menyerap uapl embab
dan CO2
Kegunaan :Sebagai aditif dalam berbagai bahan dan produk
Wadah dan penyimpanan: Wadah tertutup rapat dan
hindarkan terkena sinar matahari secaral angsung.
B. Zat Tambahan
1. Na-Lauril Sulfat
Pemerian: Hablur kecil berwarna putih atau kuning muda, agak berbau
khas
Kelarutan: Mudah larut dalam air,wadah dan penyimpanan dalam wadah
tertutup baik
Kegunaan: Detergen, surfaktan anionic
pH :6-9
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindungdari cahaya
2. Sakarin(FI ed. IV hal. 748)
Rumus Empiris : C7H5NO3S
Berat Molekul : 183,18
Pemerian : Serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau berbau
aromatik lemah. Larutan encer sangat manis. Larutan
asam bereaksi terhadap lakmus
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform, dan dalam
eter, larut dalam air mendidih, sukar dalam etanol
Konsentrasi : 0,02 – 0,5%
Kegunaan : Pemanis
Stabilitas : Terjadi dekomposisi hanya pada suhu 1250 C dan dalam
pH yang rendah ( pH 2 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dan simpan ditempat yang sejuk
dan kering. Digunakan sebagai pemanis sintesa
sebanyak 0.05% dan jika kebanyakan akan terlalu manis
bisa menjadi pahit
3. Gliserin (FI IV Hal 413, Hanbook Of Pharmaceutical Exipient hal 283)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, manis, diikuti rasa hangat higroskopis
Kelarutan : Larut dalam air, metanol 95%, praktis tidak larut dalam kloroform
dalam eter dan dalam minyak lemak
Fungsi : Stabilizing agent
Rumus Molekul : C3H8O3
BM : 92,09
Titik Beku : -1,6c
Konsentrasi : <50%
4. Oil Papermint
Pemerian : Warna kuning atau kuning kehijauan dengan karakteristikme
mpunyai aroma yang menyejukkan, cairan ini terdiri dari menthol,
menthon, menthil asetat dan terpen
Kelarutan: 1: 4 bagian alkohol (70 %) dan 1:0,5 alkohol 90 % tidak larut dengan
dehidrat alkohol, warnanya menjadi gelap dan menjadikental selama
penyimpanan
Bobot jenis :0,897-0,910 
Kegunaan :Sebagai Pengaroma
Penyimpanan :Temperaturnya tidak lebih dari 25°C. Hindari dari cahaya
5. Nipagin(FI IV hal 551; HOPE hal. 390)
Nama Resmi : Methyl Hydroxybenzoate
Nama lain : Metil Paraben, nipagin, Methyl-4- hydroxybenzoate
RM/BM : C8H803/152.15
Pemerian : Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa
tebal.
Kelarutan :Sukar larut dalam air, sukar larut dalam benzena,sukar
larut dalam tetraklorida, mudah larut dalam etanol, dan
eter.
PH larutan :3-6
Stabilitas :Mudah terurai oleh cahaya
Inkompatibilitas : Dengan senyawa bentonite, magnesium trisiklat,
talk, tragakan, sorbitol, atropin.
Kegunaan : Sebagai pengawet.
6.Nipasol (FI IV hal 527, HOPE hal. 526)
Warna : Tidak berwarna
Rasa : Tidak berasa Bau Tidak berbau
Pemeriaan : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan
eter, sukar larut dalam air mendidih.
PH larutan :4-8
Stabilitas : Kelarutan dalam air pada pH 3-6 bisa disterilkan dengan
autoclaving tanpa mengalami penguraian, pada pH 3-6
kelarutan dalam air stabil (penguraiankecil dari 10%)
Inkompatibilitas : Dengan senyawa magnesium trisiklat,magesium silikat.
Kegunaan : Sebagai pengawet
7. Aquadest (FI III hal 96)

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak


mempunyai rasa
Kelarutan : Bercampur dengan banyak pelarut polar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Stabilitas : Stabil dalam bentuk fisik (es,air, uap)
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat atau esipien lain yang
dapat terhidrolisis. Air dapat berekasi dengan logam
alkali
IV. Tinjauan Farmakologi Zat Aktif

Indikasi : Zinc oxide merupakan suatu zat aktif yang memiliki aktivitas
sebagai mild astringent dan UV protecting. Pasta Zinc Oxide ini
dimaksudkan untuk menormalkan ketidakseimbangan fungsi kulit
Mekanisme kerja : Bekerja dengan cara membentuk pelindung pada kulit
untuk melindungi dari iritasi/kelembapan.
Efek samping : Reaksi alergi serius terhadap obat ini jarang terjadi.
Namun, segeralah minta bantuan medis jika Anda
menyadari gejala dari reaksi alergi serius, termasuk:
ruam, gatal/bengkak (khususnya pada wajah/lidah/
tenggorokan), pusing yang parah, masalah pernapasan.
V. Farmakokinetik Zat Aktif
Ditambahkan air lalu aplikasikan pasta gigi akan menimbulkan
busa yang mengandung zinc oxide dan menyebar keseluruh
permukaan gigi dan
mukosa mulut, namun pasta gigi hanya untuk penggunaan yang
tidak
diserap oleh kulit/derma.

VI. Farmakodinamik Zat Aktif

Zinc oxide yang tersebar keseluruh permukaan gigi akan


melapisi gigi dan mencegah gigi berlubang.
VII. Spesialit Obat
Nama Dagang :
1. Pepsodent anti-bacteria
2. Pasta zinc oxide
Nama Generik :
Zinc oxide
VIII. Formulasi Umum
1. Zat aktif
2. Zat tambahan
a. Surfaktan
b. Pemanis
c. Stabiilizing agent
d. Pengaroma
e. Pengawet
f. Perlarut
IX. Formulasi Khusus

1. Zat aktif : zinc oxide


2. Zat tambahan
a. Surfaktan : Na-lauri sulfat
b. Pemanis : sakarin
c. Stabiilizing agent : gliserin
d. Pengaroma : oil papermint
e. Pengawet : nipagin, nipasol
f. Perlarut : aquadest
X. Alasan Pemilihan Bahan
1. zince oxide
Zinc Oxide merupakan salah satu mild astringent dengan kajian farmakologis
sebagai antiseptik lokal. Mild astringent yang dimaksud adalah mengecilkan
jaringan kulit sehingga dapat melindungi jaringan kulit.
2. Na lauril sulfat
lauril sulfat sebagai surfaktan, Surfaktan merupakan zat yang dapat
memberikan efek busa selama penggunaan pasta gigi dengan sikat gigi yang
membantu pembasahan pada permukaan gigi, dispersi pasta gigi di mulut
dan menghilangkan plak dari jaringan di mulut.
3. Sakarin
bekerja bersama dengan perasa untuk memberikan efek nyaman selama
penggunaan pasta gigi.
4. Gliserin
Gliserin sebagai humektan. Humektan berfungsi untuk membantu aksi retensi
air pada sediaan pasta gigi. Humektan akan memberikan efek stabilitas dan
konsistensi selama penggunaan pasta gigi.
5. Oil papermint
Oil papermint digunakan sebagai perasa. Perasa digunakan dalam pasta gigi
untuk memberikan efek rasa dan aroma selama dan setelah penggunaan
pasta gigi. Perbedaan komponen perasa dapat memberikan manfaat nafas
segar, dan sensasi dingin atau hangat di dalam mulut selama dan setelah
penggunaan pasta gigi.
6. Nipagin dan nipasol
Sebagai pengawet untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba.
Kombinasi ini akan meningkatkan efek pengawet dan menjaga stabilitas
pasta gigi. Nipagin memiliki aktivitas antibakteri dan nipasol memiliki aktivitas
antijamur.
7. Aquadest
Sebagai pelarut yang umum digunakan karena merupakan pelarut universal
dan tidak toksik
XI. Penimbangan Bahan
Penimbangan Bahan 100 gr
Zinc Oxide 62% 62/100 x 100 = 62 g
Na. lauril sulfat 13,6% 13,6/100 x 100 = 13,6 g
Sakarin 0,9% 0,9/100 x 100 = 0,9 g
Gliserin 13,6% 13,6/100 x 100 = 13,6 g
Oil peppermint 1,8% 1,8/100 x 100 = 1,8 g
Nipagin 0,18% 0,18/100 x 100 = 0,18 g
Nipasol 0,02% 0,02/100 x 100 = 0,02 g
Aquades 100 – (62 + 13,6 + 0,9 +
13,6 + 1,8 + 0,02)
= 100 -91,92
= 8,08 g
XII. Alat dan Bahan
Alat Bahan
 Gelas Ukur  Zink oxide 62%
 Beker glass  Na-lauril sulfat 13,6%
 Sudip  Sakarin 0,9%
 Spatel  Gliserin 13,6%l
 Cawan  Oil papermint 1,8%
 Mortir dan Stamper  Nipagin 0,18%
 Nipasol 0,02%
 Aquadest ad 100 gram
XIII. Prosedur
larutkan sakarin dengan aquadest dalam beaker glass (massa 1)

larutkan Nipagin dan Nipasol dengan Gliserin dalam beaker galss (massa 2)

campurkan Zinc Oxide dengan Gliserin panas dalam beaker glass lalu tambahkan aquadest, aduk
hingga homogen

selanjutnya tambahkan massa 1 dan 2, aduk dengan mixer hingga homongen (massa 3)

larutkan Na Lauril Sulfat dengan sebagian aquadest, lalu campurkan dengan massa 3, aduk hingga
homogen dengan kecepatan rendah.

tambahkan oil papermint, aduk perlahan hingga homogen

kemudian masukan dalam kemasan


XIV. PROSEDUR EVALUASI
1. Uji Organoleptis

Mengamati sediaan pasta secara


kulitatif yaitu bau, warna,rasa,tekstur
dan  bentuk sediaan

2. Pengujian pH

Akan terjadi
Buat larutan dari 1 lalu untuk mengukur pH
perubahan warna dan
gram pasta yang digunakan kertas pH
dicocokkan dengan
dilarutkan dalam 25 ml indikator langsung pada
standar warna pada
aquadest sediaan
pH tertentu
3. Uji homogenitas

Mengoleskan pasta gigi pada Amati apakah partikel terdispersi


kaca objek sebanyak tiga kali homogen atau tidak

4. Uji Daya Sebar

Sampel 0,5 gram diletakkan Amati dan ukur diameter sebar


diatas kaca dan ditunggu sampel
selama 1 menit
5. Uji Tinggi Busa

Sampel 2 gram Kemudian ukur


Lalu dikocok
ditambahkan 2 ml tinggi busa yang
kuat-kuat
aquadest dihasilkan

6. Uji viskositas

Kemudian diukur dengan


Sampel 100 gran
viscometer menggunakan
dimasukan kedalam
spindle dan kecepatan yang
beaker glass 250 ml
sesuai
XV. Rancangan Kemasan
A. Kemasan Primer
B. Kemasan Sekunder
C. Keterangan
No reg : NA 1820012020
NA : kode benua asia
18 : kode negara indonesia
20 : tahun ijin
2020 : nomor notifikasi registrasi
Keterangan no batch :
No batch : 20200201
20 : tanggal pembuatan
20 : tahun pembuatan
02 : no urut pembuatan
01: produk jadi
XVI. Data Pengamatan

No. Evaluasi Sediaan Hasil Penujian

1. Uji organoleptis Bau : papermint


Warna : Putih
Bentuk : Pasta Kental
Tekstur : Lembut

2. Uji PH 6

3. Uji Viskositas 98,8 mpas

4. Uji Daya sebar 6,8 cm

5. Uji Tinggi Busa 2 mL (10 menit)

6. Uji Homogenitas Homogen


XVII. Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan pembuatan pasta gigi dengan menggunakan
alat mixer. Volume atau bobot sediaan 100 g perkemasan. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan pasta gigi
yang baik, dan melakukan uji evaluasi pada sediaan pasta gigi. Pasta
merupakan sediaan semi padat yang dimaksudkan untuk pemakaianluar.
Pengujian sifat fisik dan stabilitas pasta gigi meliputi organoleptis, pH,
viskositas dan daya lekat. Pengujian padawaktu 48 jam berfungsi untuk
melihat profil sifat fisik pasta gigi. Pengukuran dilakukan 48 jam sesudah
proses pembuatankarena pasta gigi masih dipengaruhi oleh gaya
mekanik dari pengadukan saat proses pembuatan pasta gigi.
Pengukuran pada waktu 48 jam sesudah proses pembuatan
memberikan hasil pengukuran yang memiliki keterulangan dan
reprodusibilitas
yang baik. Pengukuran secara periodik selama 4 minggu berfungsi untuk
melihat kestabilan fisik pasta gigi. Pengujian sifat dan kestabilan fisik
pasta gigi yang dilakukan meliputi organoleptis, pH, viskositas dan daya
lekat (Grag, 2002).

Uji organoleptis dilakukan secara visual meliputi warna, bau,


homogenitas dan tekstur dari pasta gigi. Hasil uji sifat fisik organoleptis
pasta gigi. Menunjukkan untuk warna, bau, dan homogenitas tidak
mempengaruhi tekstur pasta gigi. Berdasarkan hasil uji sifat fisik
organoleptis dapat disimpulkan bahwa pasta gigi tidak terjadi perubahan
organoleptis. Pasta gigi memiliki warna putih , bau khas papermint,
homogen dan tekstur yang tidak berbeda dalam 48 jam sesudah proses
pembuatan pasta gigi.
Uji pH Nilai pH saliva didalam mulut adalah 4,5-10,5 SNI(1995). Pasta
gigi memiliki pH terlalu asam dapat mengiritasi mulut (Elfiyani et.al., 2015).
Uji pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH. Hasiluji sifat fisik pH
pasta gigi adalah 6. Hasil yang diperoleh sesuai
dengan persyaratan dalam SNI (1995).
Uji viskosoitas bertujuan untuk mengetahuikekentalan pasta gigi.
Viskositas yang semakin tinggi menggambarkan sediaan yang semakin
kental dan sebaliknya. Sediaan yang kental menyebabkan proses
penggosokan pada gigi menjadi sulit. Hasil uji sifat fisik viskositas sediaan
pasta gigi menunjukkan viskositas sediaan pasta gigi sebesar 98,8 mpas.
Uji daya sebar, pada pasta gigi sebesar 6,8cm. hal ini menunjukan
hasil uji daya sebar sesuai dengan literature 5- 7 cm (dave, 2014).
Uji tinggi busa pada pasta gigi diambil 2 gram pasta gigi dilarutkan
dalam 2 ml akuades. Kemudian dikocok dan diamati tinggi busa. Hasil yang
didapatkan tinggi busa 2 ml selama 10 menit.
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat seberapa homogenitas
bahan-bahan yang tercampur dalam sediaan pasta gigi. Hasil yang
didapatkan pasta gigi homogen.
XVIII. Kesimpulan

 Pasta adalah sediaan semi solid, uang mengandung satu/lebih bahan


obat yang digunakan secara topikal. Biasanya mengandung serbuk
sampai 50% hingga pasta lebih kaku dan kurang berminyak
dibandingkan salep.
 Fungsi utama pasta gigi adalah membersihkan gigi dari sisa makanan
atau minuman, menjaga gigi bersih, menjaga kesehatan gigi dan gusi,
menghilangkan bau yang tidak sedap, menyegarkan pemakaian,
mencegah kerusakan, dll.
Daftar Pustaka
Grag,A., Anggarwal, D., Grag,S.,dan Sigla A.K. 2002. Spreadingof
Semisolid Formulation:Pharmaceutical Technology, September 2002, 84-
102.

Elfiyani, R., Setiadi, N., Mei, S.et.al.2015. Humektan Terhadap Sifat Fisik
Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol 96% Daun Sosor Bebek (Bryophylum
Pinnatum[Lam.] Oken). Jakarta: FakultasFarmasi dan Sains UHAMKA.

Dave K., Panchal L., and Shelat P.K.2014.Development and Evalution of


Antibacterial Herbal Toothpaste containing Eugina caryophyllus,
Acacia,and Mimusops elengi, International Journal ofChemistry and
PharmaceuticalSciences,2(3), 666-673.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika
Keputusan Kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

Anda mungkin juga menyukai